Dalam sebuah penelitian, pendekatan multisensori membantu anak mempelajari informasi dalam berbagai cara dan menyimpannya dengan lebih baik. Sementara itu, pendekatan terbaik yang bisa dilakukan yaitu melalui permainan multisensori.

Apa sebenarnya yang dimaksud multisensori? Simak pengertian multisensori sampai berbagai permainan yang bisa Anda lakukan untuk mengasah multisensori anak.

Pengertian Multisensori

Pengertian Multisensori - PresgoPhoto by Anna Samoylova on Unsplash

Multisensori artinya melibatkan seluruh sistem sensorik pada saat bersamaan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan.

Sementara untuk merangsang pembelajaran multisensori dibutuhkan metode multisensori yang tepat, yaitu teknik pembelajaran dengan memfungsikan masing-masing alat indera.

Tujuannya untuk menstimulasi setiap indra anak supaya dapat menggunakan sebagian atau seluruh indranya. Jadi, Anda harus melibatkan anak di berbagai kegiatan.

Untuk ini Anda bisa menerapkan konsep belajar sambil bermain dengan menggunakan satu atau beberapa pancaindera.

Karena konsep belajar yang menyenangkan dapat mengoptimalkan anak menangkap apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan.

Di mana permainannya meliputi:

  • Mendengarkan (auditori)
  • Mencari (perabaan)
  • Menulis (gerakan)
  • Melihat (visual)
  • Mencium bau

Kenapa harus permainan?

Karena permainan adalah metode pengajaran yang sangat efektif, terutama untuk anak yang kesulitan belajar membaca atau menulis.

Bahkan selain mengembangkan kognitif anak juga melatih kreativitas dan imajinasi anak serta merangsang penalaran dan pembelajaran visual.

Kapan latihan multisensori harus dimulai?

Lakukan sedini mungkin. Contohnya ketika anak Anda masih bayi dan baru mengenal warna. Anda bisa menunjukkan gambar hitam dan putih untuk indera matanya atau menghias kamar bayi dengan warna-warna cerah.

Lalu apa saja permainan multisensori yang bisa Anda coba?

10 Permainan Kreatif untuk Mengasah Multisensori Anak

Berikut beberapa aktivitas sederhana namun menyenangkan yang bisa Anda coba untuk mengasah multisensori anak:

1. Siapkan Nampan untuk Media Belajar

Salah satu cara strategi pengajaran visual dalam pengembangan kognitif anak adalah dengan membuat karya sederhana, seperti menulis, menggambar atau sekaligus memperkenalkan tekstur pada anak.

Bagaimana caranya?

Siapkan nampan, kemudian isi dengan bahan bertekstur dan tambahkan pewarna makanan untuk memberikan sedikit kesenangan lagi pada anak Anda.

Contohnya seperti nasi kering, gula pasir, garam, pasir, tepung tapioka, tepung maizena, atau tekstur apapun yang Anda miliki. Untuk meningkatkan pembelajaran sensorik, sebaiknya gunakan beberapa nampan.

Tujuannya supaya anak juga mengenal lebih banyak tekstur, seperti tebal-tipis, halus-kasar, dan tekstur kontras lainnya.

Menggunakan aktivitas tangan dengan cara menyenangkan lainnya misalnya mengenalkan huruf dan angka pada anak-anak. Contohkan dengan tangan Anda bagaimana membentuk huruf atau angka pada nampan.

Ini akan membuat anak langsung mengikuti gerakan Anda tanpa diminta. Selanjutnya gunakan jari anak untuk menulis huruf atau angka di nampan yang sudah diisi tadi.

Gerakan dan sentuhan yang dilakukan memberi anak lebih dari satu cara untuk memahami apa yang mereka pelajari, jadi tidak hanya visual.

2. Bernyanyi

Cara lainnya adalah melakukan permainan yang melibatkan video atau audio dengan cara bernyanyi atau bercerita. Ini juga kerap disebut sebagai permainan bahasa. Ajak anak untuk bernyanyi secara langsung dengan Anda atau dengan bantuan video animasi.

Gunakan lagu anak-anak yang menyenangkan atau dengan lirik sederhana sehingga seru ketika dinyanyikan bersama. Dengan begitu maka anak akan lebih bersemangat untuk mendengar dan mencoba suara yang didengarnya.

Secara tidak langsung, bernyanyi akan meningkatkan keterampilan komunikasi anak. Bahkan saat mereka fokus untuk mendengarkan, hal ini mampu menstimulasi perkembangan sensorik untuk kecerdasannya.

3. Melukis dan Mewarnai Menggunakan Pewarna Makanan

Permainan ini dapat meningkatkan interaksi mata dan tangan sekaligus menambah wawasan anak tentang warna dan bentuk. Ini merupakan sebuah ide yang menggabungkan pembelajaran penglihatan dan sentuhan.

Permainan ini merupakan satu teknik pengembangan kinestetik AUD (anak usia dini) yang melibatkan gerakan motorik halus dan kasar dan disebut juga dengan metode kinestetik, yaitu metode multisensori yang menggunakan gerakan tubuh.

Caranya, siapkan beberapa pewarna makanan supaya lebih aman. Lalu ajak anak Anda untuk mewarnai gambar atau menciptakan gambar sendiri dengan memadukan berbagai warna.

4. Menggunakan Kartu Huruf dan Angka

Mengenali huruf dan angka adalah salah satu cara mengembangkan kemampuan visual termasuk bentuk, ukuran, dan warna.

Ciptakan ide menyenangkan untuk memulai langkah multisensori ini dengan menunjukkan kartu berbagai warna yang bertuliskan huruf atau angka.

Kenalkan beberapa huruf pada kartu lalu tunjukkan satu kartu dan minta anak Anda untuk menyebutkan huruf yang tertulis.

Supaya menarik, Anda harus membawakannya dengan atraktif dan lakukan hal yang anak Anda suka.

5. Menambahkan Bau ke Cat

Untuk sementara waktu, cobalah untuk berdamai dengan kekacauan. Anda bisa menciptakan kegiatan yang menggabungkan metode visual dan taktil, dengan menambahkan bau ke cat.

Pertama, siapkan beberapa cat air, kertas konstruksi, bubuk bawang putih, bubuk bawang merah, bubuk kayu manis, bubuk kopi, teh, dan bubuk aroma lainnya.

Selanjutnya minta anak Anda membentuk huruf atau angka dengan cat air pada kertas konstruksi. Segera sebelum cat kering, bantu anak Anda memercikkan bubuk aroma. Kenalkan aroma yang tercium dari bubuk yang dipercikkan.

6. Bermain di Bak Air atau Pasir

Permainan lainnya untuk pengembangan taktil AUD atau yang berhubungan dengan indra perab adalah dengan mengajak anak Anda bermain dalam bak air atau kotak pasir. Biarkan tubuhnya merasakan tekstur berbeda dari keduanya.

Bahkan saat tangan mereka bermain-main dengan dua benda tersebut, ada informasi tambahan yang mereka serap dan itu adalah pengetahuan baru.

Terlebih jika Anda berkesempatan mengajak anak Anda ke pantai, Anda memiliki banyak opsi tekstur untuk dikenalkan. Salah satu contohnya mengajak anak membentuk huruf dengan menggunakan batu.

Jadi tidak hanya mengenalkan tekstur tapi sekaligus memperkenalkan huruf.

7. Bermain dengan Play-Doh

Ini adalah kegiatan untuk anak usia 2-3 tahun yang menarik dan dapat mengasah multisensorinya. Bermain play-doh akan melatih otot jari jemari anak saat menekan, memotong, dan meremas.

Selain itu juga efektif digunakan untuk mengajarkan anak baca dan tulis. Dorong anak Anda mengambil play-doh dan membuat berbagai bentuk sampai berupa huruf dan angka.

Anda bisa terlibat langsung dengan membuat bentuk dan mengenalkannya pada anak Anda. Nantinya mereka akan meminta Anda menunjukkan caranya dan meningkatkan memori mereka tentang bentuk yang Anda tunjukkan.

Jika Anda mengkhawatirkan soal keamanan, Anda bisa membuat playdough sendiri di rumah. Caranya dengan mencampur tepung terigu, garam, dan air lalu tambahkan pewarna makanan.

Anda bisa membaginya dalam beberapa bagian dengan warna yang berbeda supaya lebih menarik dan variatif. Untuk menciptakan suasana yang lebih menyegarkan, coba tambahkan beberapa tetes ekstrak peppermint.

8. Mengumpulkan Mainan Berdasarkan Warna

Anda bisa melakukan permainan ini di berbagai kesempatan, bahkan saat harus membereskan rumah yang berantakan dengan mainan anak-anak.

Minta anak Anda untuk terlibat bersama Anda mengumpulkan mainan atau benda lain yang berserakan. Kumpulkan berdasarkan warna yang sama dan biarkan anak Anda menyelesaikannya sendiri tanpa mereka harus mengenal warnanya satu per satu.

Secara otomatis mereka juga akan mengumpulkan benda tersebut bersama yang sejenis.

9. Bermain dengan Sesuatu yang Menghasilkan Suara

Belajar mengenal suara merupakan salah satu contoh pengembangan taktil dan pendengaran. Anda bisa melakukannya di dalam atau di luar rumah untuk mengenal suara yang ada setiap harinya.

Seperti menemukan suara tertentu atau suara hewan di sekitar rumah atau dengan bantuan aplikasi.

Lebih dari itu Anda bisa mengajak anak untuk menciptakan suara sendiri dengan memukul sesuatu. Setidaknya anak tahu nama benda yang dibunyikan, agar mereka memahami apa yang terjadi melalui indra pendengarannya.

10. Bermain dengan Krayon Mandi

10. Bermain dengan Krayon Mandi - PresgoPhoto by Kristin Brown on Unsplash

Anda tentu tidak lupa, anak-anak sangat suka berfantasi dan berimajinasi. Dalam beberapa kesempatan, saat mandi atau berendam beri anak Anda krayon mandi untuk melatih gerakan tangannya dalam menulis.

Sebaiknya, pastikan terlebih dahulu apakah krayon tersebut bisa dibersihkan atau tidak sebelum menyerahkannya kepada anak-anak.

Setelah selesai pengujian, biarkan anak Anda menuangkan ide kreatifnya selama Anda membersihkan badannya. Latih anak Anda membentuk huruf, angka, atau gambar menggunakan warna yang berbeda.

Ajarkan juga untuk membersihkan coretan yang mereka buat sebelum meninggalkan kamar mandi.

11. Goresan Di Punggung

Contoh mengasah multisensori anak selanjutnya yaitu dengan melakukan aktivitas menyenangkan bersama anak. Latihan sederhana berikut berguna untuk menciptakan gerakan unik dan pembelajaran taktil.

Duduklah dengan nyaman lalu tulis huruf atau angka yang sudah dikenal anak di punggungnya menggunakan jari Anda. Kemudian beralih dengan anak Anda, minta mereka menulis di punggung Anda.

Selain melatih anak menulis, mereka juga akan belajar mengenali goresan yang Anda buat dan mengulangnya di punggung Anda.

12. Bermain Beras atau Meremas Kertas Koran

Kembali lagi dengan permainan untuk mengembangkan kesadaran indera sentuhan dan mengenalkan tekstur unik pada anak. Untuk kali ini coba gunakan beras, padi, atau biji-bijian yang ada di rumah.

Ambil contoh beras. Saat hendak memasak, ajak anak untuk terlibat dalam proses mencuci beras atau untuk sekadar mengenalkan tekstur beras.

Dengan menyentuh beras, anak akan belajar tekstur baru dan tidak merasa janggal dengan tekstur yang aneh. Supaya lebih menarik, Anda bisa mewarnai beras dengan berbagai warna.

Cara lain yaitu mengajak anak bereksplorasi ke alam dan menyentuh banyak tekstur di luar rumah.

13. Mengayunkan Mainan

Permainan multisensori untuk menstimulasi indra anak yaitu melatih koordinasi mata dan tangan. Supaya anak dapat melacak gerakan suatu objek dengan mata dan menangkapnya dengan tangan.

Caranya, gunakan kain lalu minta anak memegang sisi kain dan Anda di sisi satunya. Sekarang letakkan mainan bisa berupa bola, balon, atau mainan ringan lainnya, kemudian hitung dan hentakkan kain secara bersamaan.

Dengan cepat, tangkap kembali mainan yang dilambungkan dan lambungkan kembali.

14. Menghitung Stik

Manfaatkan stik es krim untuk mewakili nilai angka. Strategi metode taktil ini tidak lain untuk mengajarkan keterampilan matematika pada anak usia dini.

Kumpulkan beberapa stik es krim dengan jumlah yang berbeda. Mulai dengan jumlah kecil seperti 1, 2, dan 3 stik, lalu ajak anak Anda menghitung jumlah semua stik yang dikumpulkan.

Dengan cara ini, anak akan mulai belajar menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya.

Kesimpulan

Dari beberapa pilihan permainan multisensori di atas, pilih permainan yang disukai oleh anak Anda supaya mereka juga bersemangat. Setelah merangsang belajar anak, mulailah untuk bersenang-senang dan latih kemampuan mereka.Dengan demikian, Anda bisa menerapkan konsep belajar sambil bermain dengan menggunakan satu atau beberapa pancaindera. Sebab, konsep belajar yang menyenangkan dapat mengoptimalkan anak menangkap apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan.

Baca Juga: Mengasah Pola Pikir Anak Melalui Permainan Lego

1. Apa yang dimaksud dengan multisensori?

Multisensori artinya melibatkan seluruh sistem sensorik pada saat bersamaan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan.

2. Apa tujuan dari multisensori?

Tujuannya untuk menstimulasi setiap indra anak supaya dapat menggunakan sebagian atau seluruh indranya. Jadi, Anda harus melibatkan anak di berbagai kegiatan.

3. Kapan latihan multisensori harus dimulai?

Lakukan sedini mungkin. Contohnya ketika anak Anda masih bayi dan baru mengenal warna. Anda bisa menunjukkan gambar hitam dan putih untuk indera matanya atau menghias kamar bayi dengan warna-warna cerah