Menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak sangat penting untuk mengajari keterampilan hidup yang dapat dibawa saat mereka dewasa nanti. Misalnya dengan menciptakan ide, kreativitas, memecahkan masalah, kolaborasi, inisiatif, dan inspirasi.

Ini juga bermanfaat mengajarkan anak bahwa butuh kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Walaupun sekolah akan mengajarkan kewirausahaan, namun jiwa kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini.

Lalu bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak sejak dini? Simak di sini.

13 Langkah Menanamkan Jiwa Entrepreneurship ke Anak

13 Langkah Menanamkan Jiwa Entrepreneurship ke Anak-PresgoPhoto by bruce mars on Unsplash

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak usia dini:

1. Latih Anak untuk Mandiri

Semua berawal dari rumah dan cara Anda mendidik anak-anak. Untuk membesarkan anak sebagai wirausahawan, Anda tidak bisa membiarkan Anda terus bergantung pada Anda sebagai orang tuanya.

Jadi, latih sejak dini supaya anak Anda terbiasa melakukan tugasnya sehari-hari. Contohnya seperti membereskan mainan ketika selesai bermain, makan sendiri, atau meletakkan tempat makannya di tempat pencuci piring.

Tentunya bantuan Anda tetap dibutuhkan untuk mereka dapat melakukan semuanya. Ajak anak Anda melakukan beberapa pekerjaan bersama supaya lebih menyenangkan dan cepat selesai.

Perlahan, cara Anda akan memberikan mereka pelatihan tentang kemandirian, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab.

2. Hormati Keputusan Anak

Apabila anak sudah mandiri sejak awal, maka mudah bagi mereka membuat keputusan dengan penuh percaya diri.

Saat masih balita, mulai dengan memberikan mereka pilihan lalu membiarkan mereka untuk memilih. Dengan demikian maka Anda mengajarkan pada mereka bagaimana rasanya membuat keputusan dan senang melakukan keputusan itu.

Sebagai contoh, minta mereka memilih satu di antara dua atau tiga baju saat berganti pakaian atau memilih di antara wortel dan brokoli saat makan.

Akan tetapi, jangan memberi terlalu banyak pilihan supaya mereka tidak bingung, kecuali saat besar nanti. Karena ada waktunya sendiri Anda harus mengenndurkan kendali dan mempercayakan anak mengambil keputusan besar.

3. Ceritakan Kisah Sukses Seseorang

Anak-anak sangat suka dengan cerita. Maka tidak salah jika Anda memilih bercerita menjadi salah satu cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak TK, PAUD maupun SD.

Anda bisa mulai dengan menceritakan kisah kesuksesan seseorang, khususnya seseorang yang mereka kenal. Tidak harus orang terdekat, bisa selebritis, guru, atau siapa pun yang mereka kenal dari jarak jauh maupun dekat.

Ceritakan proses yang dilalui sebelum orang tersebut mencapai kesuksesannya.

Kemudian ceritakan juga dongeng yang menginspirasi bisnis dan baik untuk mengembangkan jiwa wirausaha anak. Dongeng yang sekaligus mengajarkan anak supaya jujur dalam berbisnis dan menjadi orang sukses yang tidak sombong.

Contoh lain, jika anak Anda suka bermain lego, ceritakan tentang Ole Kirk Chiristiansen, pendiri perusahaan Lego Group. Selain itu juga ada Henry Orenstein pencipta robot transformer.

Banyak kisah inspiratif yang bisa Anda ceritakan dengan energik dan menyampaikannya dengan cara yang sangat menarik sehingga membuat anak penasaran dan menyimak cerita Anda dengan baik.

4. Tunjukkan Seperti Apa Kerja Keras

Tanamkan pemahaman bahwa harus ada kerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.

Contoh wirausaha untuk anak, tanyakan bagaimana caranya supaya mereka bisa mendapatkan uang. Beri mereka pilihan untuk membantu pekerjaan kecil Anda dan mendapatkan uang setelah menyelesaikannya.

Cara yang lebih sederhana adalah memberikan contoh. Anda tentu menyadari kalau anak belajar dan bertindak sesuai dengan yang Anda lakukan, bukan yang Anda katakan.

Jadi, biarkan anak mengetahui pekerjaan Anda dan tunjukkan apa yang Anda dapatkan dari hasil kerja keras tersebut.

5. Ajarkan Bagaimana Mengelola Keuangan

Setelah mengajarkan anak tentang kerja keras, bantu mereka untuk mengelola keuangan sendiri. Salah satunya dengan meminta anak menabung ketika ingin membeli mainan yang mereka inginkan.

Dengan demikian maka anak akan belajar menghargai uang sehingga tidak selalu menghabiskannya dalam satu waktu.

Tidak harus membeli, Anda bisa mengajak anak Anda membuat tabungan sendiri dengan bentuk yang unik atau sesuai keinginannya. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, tapi mereka akan senang dengan hasil karyanya sendiri.

Maka anak akan termotivasi dengan sendirinya untuk memasukkan uang dalam tempat tabungan yang dibuatnya. Anda juga bisa memberikan contoh dan ajak anak Anda berlomba, tabungan siapa yang paling banyak.

Dengan begitu maka anak akan tergerak untuk rajin menabung.

6. Bantu Anak Bereksplorasi

Anda berniat menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak sejak usia dini? Bawa mereka untuk belajar bersosialisasi ke tempat baru dan mendapatkan banyak inspirasi.

Cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak SD ini cukup efektif menumbuhkan ide kreatif anak sehingga terbiasa untuk menciptakan inovasi baru.

Seperti yang Anda tahu, inovasi baru terus dibutuhkan saat terjun ke dunia bisnis. Bahkan dengan mereka terbiasa bersosialisasi dengan orang baru, tanpa Anda sadari mereka sedang belajar memperluas jaringan.

7. Kenalkan Anak pada Bisnis

7. Kenalkan Anak pada Bisnis-PresgoPhoto by Adeolu Eletu on Unsplash

Berbicara saja tidak cukup. Anda harus melatih kecakapan hidup pada anak.

Cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa PAUD dan TK, bisa Anda mulai dengan memberi anak kesempatan untuk terlibat langsung dalam jual beli, seperti ke bazar.

Biarkan mereka melihat secara langsung berbagai jenis bisnis sampai aktivitas promosi produk dan kegiatan bertransaksi, supaya mereka tahu bagaimana sebenarnya bisnis berjalan.

Dengan membagikan hal tersebut, Anda tidak hanya memberikan alasan mengapa berbisnis, tapi juga memicu rasa ingin tahu, imajinasi, dan kewirausahaan anak.

8. Ajarkan Keterampilan Kewirausahaan

Butuh keterampilan tertentu untuk menjadi wirausahawan. Jadi tanamkan keterampilan awal pada anak dengan memikirkan apa yang bisa dilakukan anak supaya mendapatkan uang.

Mengenalkan anak secara langsung dengan memulai bisnis adalah cara terbaik mengajari anak bagaimana menjadi seorang wirausahawan. Namun pastikan dulu ketertarikan anak Anda dengan bisnis.

Jika Anda menemukan ketertarikan tersebut dan tidak memiliki bisnis sendiri, coba berpartisipasi dalam bazar atau membiarkan anak menjual hasil karyanya kepada teman-temannya.

Contohnya seperti gambar atau hasil kerajinan tangannya. Jangan patahkan semangat mereka, meskipun kadang terdengar lucu mengeluarkan uang untuk karya yang tidak seberapa atau bahkan menurut Anda kacau.

Tetap beri anak Anda semangat dan bantu untuk mewujudkan bisnisnya.

9. Memberi Keterampilan Pemecahan Masalah

Belajar memecahkan masalah akan mempersiapkan anak dengan baik untuk kehidupannya secara umum. Sementara mendukung keterampilan pemecahan masalah harus dilakukan sejak dini.

Contohnya ketika masalah muncul dalam kehidupan anak Anda, jangan ajak anak lari ke zona nyaman, namun lakukan brainstorming bersama.

Bantu anak Anda mengidentifikasi masalah, memikirkan kemungkinan solusi, mempertimbangkan pro dan kontra lalu pilih opsi terbaik.

Bicarakan sedetail mungkin apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah supaya anak belajar dengan baik.

Dengan menanamkan keterampilan tersebut, anak akan mudah menerapkannya saat menjalankan usaha secara mandiri.

10. Dorong Kreativitas dan Tanggapi Ide Anak

Setiap anak memiliki keahlian dan minat yang berbeda.

Tugas Anda, membekali anak supaya dapat membantu mereka memanfaatkan potensi penuh mereka. Dorong anak menemukan apa yang mereka kuasai dan apa yang diminati.

Ini adalah langkah membangun fondasi kewirausahaan yang kuat untuk anak.

Mungkin seiring bertambah usia, ada kemungkinan besar minat anak akan berubah. Namun setidaknya, bantu anak Anda melihat nilai dari apa yang sudah dilakukannya.

Tanamkan pada cara berpikir anak bahwa pilihan mereka tidak terbatas. Dengarkan apa yang anak bicarakan tentang dirinya dan bantu anak Ada terhubung dengan sumber daya untuk mempelajari lebih lanjut.

Jadi, temukan cara untuk memotivasi anak dalam hal-hal yang mereka sukai dengan cara belajar melalui bermain. Bagaimanapun, semua berbasis aktivitas jadi selalu ada partisipasi aktif dan pembelajaran aktif.

11. Bantu Anak Belajar dari Kegagalan

Selama anak tidak melakukan hal-hal yang berbahaya, biarkan mereka dengan ide-ide mereka. Jika akhirnya mereka harus gagal, bicarakan tentang apa yang salah dan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Membiarkan anak belajar dari kegagalan, jauh lebih baik daripada Anda mengatakan tidak sebelum mereka mencoba. Karena belajar dari kegagalan adalah salah satu keterampilan penting bagi wirausahawan.

Latih anak Anda menerima kritikan dan mengambil pesan yang positif. Kemudian lakukan tukar pikiran tentang apa yang bisa mereka lakukan secara berbeda di lain waktu.

Jadi, bantu anak mencoba, menghadapi kegagalan, belajar, dan mencoba lagi.

12. Kenalkan Konsep Risiko dan Cara Menghadapinya

Selain mengajarkan anak cara menerima kegagalan, Anda juga perlu menanamkan pemahaman dasar pada anak tentang risiko. Memberdayakan anak supaya percaya diri ketika mengambil risiko.

Mereka juga harus mengerti arti sebuah proses sebelum mencapai hasil. Supaya anak tidak mudah menyerah dan tahu konsekuensi yang akan dihadapi saat menjalankan usaha.

Untuk ini juga pentingnya menceritakan lika-liku kesuksesan seseorang. Supaya mereka belajar bahwa ada risiko dan tantangan dalam menjalankan sebuah usaha.

Kemudian sampaikan juga bagaimana cara anak menghadapi risiko. Dengan demikian maka mereka akan memahami dari awal bahwa jalan mereka tidaklah lurus.

13. Memberikan Motivasi

Langkah terakhir untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada anak sejak usia dini yaitu, motivasi Anda sebagai orang tua.

Jadi, berhenti menghancurkan mimpi anak-anak karena alasan tertentu. Seperti karena tidak sejalan dengan Anda atau Anda tidak tahu cara mewujudkan mimpi mereka.

Mungkin pada awalnya, anak akan memunculkan ide-ide aneh dan lucu. Namun apa pun itu, tanggapi ide anak Anda dengan serius meskipun terdengar konyol.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Dorong anak mengejar ide tersebut dan pikirkan apa yang mereka perlukan untuk mencapainya. Arahkan anak Anda untuk keluar dari zona nyamannya dan bimbing mereka menjelajahi lingkungan baru mereka, yaitu bisnis.

Kesimpulan

Sebagai orang tua, Anda adalah pemeran utama dalam menginspirasi kewirausahaan pada anak.

Mulai dari mengembangkan keterampilan emosional yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan sampai skill yang dibutuhkan untuk memulai usaha.

Mengajarkan anak supaya nyaman dengan risiko, memecahkan masalah dengan efektif, dan bersikap positif terhadap kegagalan.

Akan tetapi membentuk perilaku anak dengan semangat wirausaha juga harus didukung dengan sekolah. Anda bisa googling TK atau PAUD terdekat dari lokasi saya yang bisa membantu Anda menumbuhkan semangat wirausaha pada anak.

Contohnya di TK islam terbaik di depok, Sekolah Prestasi Global.

Kami di Prestasi Global tidak hanya mengajar dan memberikan contoh, tapi juga melibatkan anak secara langsung dalam peluang kewirausahaan.

Membiarkan anak mengeksplorasikan apa yang dipelajari dan guru bertindak untuk membimbing. Karena kami percaya, setiap anak memiliki bakat yang berbeda di satu bidang.

Prestasi Global menerapkan metode sederhana untuk membuat anak-anak siap menghadapi masa depan pekerjaan. Sekolah terbaik yang mendukung Anda menyempurnakan langkah menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak sejak usia dini.

Baca Juga: 30 Kalimat Positif untuk Memberi Motivasi pada Anak

1. Apa manfaat dari menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak sejak dini?

Menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak sejak dini bermanfaat untuk mengajarkan anak bahwa butuh kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Walaupun sekolah akan mengajarkan kewirausahaan, namun jiwa kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini.

2. Bagaimana contoh dalam melatih anak untuk mandiri?

Contohnya seperti membereskan mainan ketika selesai bermain, makan sendiri, atau meletakkan tempat makannya di tempat pencuci piring.

3. Bagaimana contoh dalam menghormati keputusan anak?

Contohnya seperti, minta mereka memilih satu di antara dua atau tiga baju saat berganti pakaian atau memilih di antara wortel dan brokoli saat makan.