Agar buah hati Anda tidak mengalami sesak napas ketika mengenakan penutup wajah, terdapat beberapa aturan yang mesti Anda terapkan. Selain memastikan anak aman dari virus yang menyebar, si kecil tetap nyaman dan tak sesak napas saat memakai masker tersebut. Pilihan masker ada banyak, salah satunya Anda bisa memilih masker kain. Cara memakai masker kain yang baik dan benar perlu diterapkan.
Meski kualitasnya masih di bawah dari masker medis, tapi bukan berarti masker kain tak layak dipakai. Apalagi sekarang ini jumlah masker untuk mencegah virus Covid-19 terbatas kesediaannya, masker kain pun bisa Anda jadikan pilihan untuk melindungi Anda dan keluarga dari paparan Corona virus. Masker ini dianggap lebih baik terlebih saat berdekatan dengan orang lain yang mungkin telah terinfeksi virus.
Supaya masker kain ini tetap efektif dan aman saat digunakan, ikutilah sejumlah tips menggunakan penutup wajah bahan kain berikut ini:
- Gunakan masker kain yang sesuai ukuran wajah dan menutup dagu, mulut, dan hidung.
- Cuci tangan atau memakai hand sanitizer sebelum menggunakan masker, setelah itu kenakan masker dengan mengikat tali masker yang erat agar tak lepas ke belang kepala atau menyelipkan talinya ke telinga.
- Ketika mengenakan masker kain, hindari menyentuh masker tersebut. Kalau pun ingin membetulkan posisi masker yang berubah, sebaiknya gunakan hand sanitizer atau cuci tangan lebih dahulu baru sentuh masker kain yang Anda gunakan.
- Jika Anda selesai memakainya, lepaskan masker dengan membuka tali pengikat di belakang kepala Anda kemudian cuci masker menggunakan air panas serta detergen. Pakai detergen anti bakteri kalau perlu.
- Apabila masker kain sudah robek atau rusak segera ganti yang baru.
Ragam Masker Beserta Fungsinya
Masker yang tersedia di pasaran jenisnya beragam dan memiliki fungsi yang berbeda, dari alat penutup hidung dan mulut yang cuma sekali pakai sampai yang bisa dipakai berkali-kali. Tetapi, tak semua masyarakat tahu fungsi aneka masker tersebut dengan tepat. Orang-orang lebih cenderung berpikir yang penting maskernya dapat menutupi hidung pengguna.
Pada kesempatan ini, selanjutnya akan mengulas macam-macam masker menurut fungsi masker yang dirangkum dari banyak sumber yang terpercaya.
1. Masker Bedah
Surgical mask atau masker bedah adalah salah satu penutup wajah yang mudah didapat di apotek. Umumnya warna masker ini tersedia yaitu hijau atau biru. Masker bedah didesain untuk menjaga pengguna dari percikan air, adanya partikel kecil maupun besar yang berasal dari mulut seseorang yang dekat jaraknya dengan Anda.
Sebab itu masker bedah ukurannya yang lebih longgar dan masker ini dibuat menggunakan bahan tiga lapisan, yakni satu lapisan di bagian tengah yang berguna sebagai filter dan dua lapisan luarnya. Surgical mask semestinya memiliki efisiensi dalam penyaringan sebanyak 80 persen dan bahkan lebih tinggi. Masker ini kebanyakan digunakan oleh tenaga medis dan tak cocok untuk dipakai oleh pekerja bangunan.
Pemakaian masker bedah yang benar ialah dengan menhadapkan lapisan berwarna ke luar. Sedangkan pada lapisan putih ini merupakan sebuah bahan yang berfungsi menyerap lendir maupun kelembaban. Pada lapisan warna ini adalah bagian anti air yang mampu cegah cairan apa pun yang terserap ke dalam masker bedah.
2. Masker N95
Masker satu ini diketahui sebagai respirator udara yang bisa lindungi si pemakai dengan menapis beragam partikel bahaya. Tetapi, masker N95 cuma bisa memfilter debu dan kotoran, tidak dapat menyaring gas serta uap. Meski demikian masker N95 punya efisiensi penyaringan hingga 95 persen bila digunakan dengan benar. Dan penutup wajah ini hanya efektif pada patogen dan partikel dengan diameter 0,3 mikron.
Sebaiknya ketika menggunakan masker N95 ini tak boleh lebih dari delapan jam. Karena, setelah delapan jam alat penutup hidung dan mulut tersebut tidak efektif lagi untuk menyaring asap dan juga ragam partikel.
3. Masker N99 dan N100
Jika dibandingkan dengan masker N95, masker N99 dan N100 ini adalah pilihan tepat dan jauh lebih baik serta kuat. Kedua masker ini memiliki tiga lapisan penyaring. Pada lapisan pertama berguna untuk memerangkap partikel kasar misalnya pasir dan debu. Lapisan kedua atau tengahnya untuk menapis partikel yang masuk. Terakhir lapisan terdalam yang dapat lindungi dari senyawa organik yang cepat menguap dan baunya busuk.
Sementara itu perbedaan antara kedua masker ini terlihat pada kemampuan keduanya dalam menapis partikel udara. Kalau masker N99 bisa menyaring udara sampai 99%, dan masker N100 dapat menahan ragam partikel hingga 100%.
4. Masker P95
Berbeda dengan masker jenis N seperti di atas, masker P95 mempunyai kemampuan untuk menapis partikel yang memiliki kandungan minyak dilepaskan, contohnya minyak goreng, cat, bensin, solar, dan minyak tanah. Pemakai masker tipe ini umumnya ada di daerah memiliki minyak. Misalkan saja kilang minyak, pompa bensin, pabrik farmasi, dan pabrik yang mengolah minyak.
5. Masker Gas
Untuk melindungi diri dari uap ataupun gas yang berbahaya, baiknya menggunakan masker gas. Masker tersebut lebih efektif bila digunakan dengan penyaring yang tepat pada bahan kimia tertentu. Umumnya masker ini tak menapis partikel udara kecuali masker gas dirancang dengan filter untuk menghalau partikel itu.
Masker jenis ini memang tidak banyak ditemui di kehidupan sehari-hari. Kebanyakan masker ini digunakan petugas khusus ketika terjadi kebakaran hutan ataupun bangunan, petugas di laboratorium kimia, pekerja pabrik pengelasan besi, dan tukang cat juga memakainya untuk melindungi organ pernapasannya dari kontaminasi kimia yang ada pada cat.
6. Masker Pitta
Bentuk dari masker pitta terlihat sangat menarik dan stylish ketimbang yang lain. Masker ini lebih banyak dipakai oleh warga Korea dan Jepang untuk menghalau serbuk sari masuk ke hidung. Tetapi masker jenis ini tak mempunyai lapisan penyaring. Padahal lapisan ini penting untuk melindungi pengguna dari terpapar partikel virus yang terbawa udara. Tetapi jika Anda ingin terhindar dari debu dan partikel, masker ini dapat dijadikan pilihan.
Cara Memakai Masker Scuba yang Baik dan Benar
Keberadaan masker kain atau masker nonmedis saat ini makin populer, semenjak WHO dan pemerintah mewajibkan pada semua golongan masyarakat untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Adapun alat penutup hidung dan mulut paling populer di pasaran yakni masker scuba.
Ada banyak alasan masker ini banyak dipilih orang banyak, seperti harganya yang murah, sangat nyaman ketika dipakai, dan aman digunakan asalkan tetap menjaga jarak. Perlu diketahui masker scuba menggunakan kain dengan jenis sintetis. Dinamakan scuba sebab bahannya sangat populer dipakai para penyelam scuba.
Kebanyakan model masker scuba terdapat dua lubang untuk dikaitkan pada kuping pengguna. Sehingga cara pemakaian masker ini sangat mudah, baiknya Anda cuci tangan atau memakai hand sanitizer baru menggunakan masker scuba dengan mengaitkannya ke telinga. Anda dapat menaruh tisu untuk melapisi masker ini.
Bila Anda mengenakan hijab, sebaiknya pakai masker ini baru gunakan hijab Anda. Sebetulnya penggunaan masker kain tak bisa dikenakan seharian penuh. Masker scuba mesti Anda ganti tiap 4 jam sekali, begitupun tisu yang dipakai sebagai pelapis.
Tips Aman Menggunakan Masker untuk Anak Supaya Tidak Sesak Napas
Berikut ini adalah penjabaran beberapa aturan yang perlu Anda perhatikan sebagai orang tua ketika hendak memakaikan alat penutup hidung dan mulut pada anak.
1. Penggunaan Masker Tidak Dianjurkan Untuk Anak Berumur di Bawah Dua Tahun
Perlu Anda ingat anak berusia di bawah dua tahun sangat tidak direkomendasikan memakai masker wajah. Aturan tersebut diberlakukan sebab saluran pernapasan anak usia di bawah dua tahun jauh lebih kecil. Bila menggunakan masker ketika bernapas akan lebih sulit. Untuk menghindari risiko sesak napas dan lainnya sebaiknya tidak menggunakan alat tersebut.
Kemungkinan besar penggunaan masker pada bayi sangat riskan mengalami mati lemas. Pemakaian penutup wajah membuat bayi jadi sulit bernapas sebab jalur untuk menghirup udara lebih kecil atau sedikit. Lagipula jika bayi kesulitan bernapas, bayi ini tak mampu lepaskan masker yang dikenakan. Dan hal ini sangat membahayakan kesehatan bahkan nyawanya.
Namun bagi balita biasanya balita cenderung merasa risih kalau menggunakan masker hingga membuat si balita terus menyentuh wajahnya terutama masker. Dengan demikian aturan masker wajah bagi anak tidak terlalu efektif dan sangat berisiko.
2. Tidak Perlu Menggunakannya Saat Rumah Sendiri
Bukan cuma tidak direferensikan bagi anak berumur di bawah dua tahun, saran pemakaian masker untuk anak lainnya yakni tak perlu dipakai bila tengah berada di rumah sendiri. Kalau anak di rumah bersama anggota keluarga lainnya, anak tidak wajib memakai penutup wajah. Tentu dengan asumsi anggota keluarga tersebut tidak terkontaminasi orang yang mungkin positif Covid-19.
Alat penutup wajah dan hidung ini juga tak perlu dipakai jika anak sudah bisa mengerti bila diberitahu untuk tidak menyentuh barang yang mungkin terkontaminasi dan melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain.
3. Gunakan Masker Ketika Pergi ke Tempat Ramai
Hal ini merupakan aturan dasar dalam pemakaian masker wajah pada anak, yakni menggunakannya saat Anda dan anak pergi ke suatu tempat yang terdapat khalayak ramai.
Aturan ini harus berlaku di lokasi-lokasi yang sangat sulit penerapan physical distancing, misalnya pasar, apotek, supermarket, atau di tempat praktek dokter.
Jika Anda dan anak di tempat yang sepi dan dapat menjaga jarak setidaknya 2-3 meter, penggunaan penutup wajah mungkin tak diperlukan. Apalagi kalau anak Anda bisa menghindari berbagai permukaan yang mungkin saja sudah terkontaminasi virus Corona.
Misalkan Anda bersama si kecil pergi berjalan-jalan di area sekitar rumah, namun tetap menjaga jarak dengan orang lain dan berupaya sebisa mungkin tidak menyentuh benda-benda yang berpotensi terkena paparan virus Covid-19.
4. Pemakaian Masker untuk Anak dengan Kondisi Khusus
Selanjutnya aturan untuk memakai masker wajah untuk buah hati Anda yang tak boleh dilupakan sebagai orang tua ialah melihat kondisi kesehatan anak terlebih dahulu baru mengenakan masker yang sesuai keadaannya, sebagai berikut:
– Bagi anak yang memiliki risiko tinggi atau tengah menderita sakit autoimun baiknya memakai masker N95.
– Untuk anggota rumah yang berisiko tinggi, gunakanlah masker bedah.
Adapun hal dasar dalam pencegahan Covid-19 untuk anak yang mempunyai gangguan kognitif dan penyakit pernapasan sangat parah, akan lebih baik berada di rumah saja dan memberlakukan physical distancing. Melalui penjelasan tips menggunakan masker untuk anak inu dapat berguna dan dikuti agar tidak terpapar virus tersebut.
Baca Juga : 6 Cara Orangtua Menjelaskan Covid – 19 Kepada Anak
Sebutkan Tips Untuk Anak Agar Tidak Sesak Napas Saat Memakai Masker!
1. Penggunaan masker tidak dianjurkan untuk anak berumur di bawah dua tahun Perlu Anda ingat anak berusia di bawah dua tahun sangat tidak direkomendasikan memakai masker wajah. Aturan tersebut diberlakukan sebab saluran pernapasan anak usia di bawah dua tahun jauh lebih kecil. Bila menggunakan masker ketika bernapas akan lebih sulit. Untuk menghindari risiko sesak napas dan lainnya sebaiknya tidak menggunakan alat tersebut. Kemungkinan besar penggunaan masker pada bayi sangat riskan mengalami mati lemas. Pemakaian penutup wajah membuat bayi jadi sulit bernapas sebab jalur untuk menghirup udara lebih kecil atau sedikit. Lagipula jika bayi kesulitan bernapas, bayi ini tak mampu lepaskan masker yang dikenakan. Dan hal ini sangat membahayakan kesehatan bahkan nyawanya. Namun bagi balita biasanya balita cenderung merasa risih kalau menggunakan masker hingga membuat si balita terus menyentuh wajahnya terutama masker. Dengan demikian aturan masker wajah bagi anak tidak terlalu efektif dan sangat berisiko. 2. Tidak perlu menggunakannya saat rumah sendiri Bukan cuma tidak direferensikan bagi anak berumur di bawah dua tahun, saran pemakaian masker untuk anak lainnya yakni tak perlu dipakai bila tengah berada di rumah sendiri. Kalau anak di rumah bersama anggota keluarga lainnya, anak tidak wajib memakai penutup wajah. Tentu dengan asumsi anggota keluarga tersebut tidak terkontaminasi orang yang mungkin positif Covid-19. Alat penutup wajah dan hidung ini juga tak perlu dipakai jika anak sudah bisa mengerti bila diberitahu untuk tidak menyentuh barang yang mungkin terkontaminasi dan melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain. 3. Gunakan masker ketika pergi ke tempat ramai Hal ini merupakan aturan dasar dalam pemakaian masker wajah pada anak, yakni menggunakannya saat Anda dan anak pergi ke suatu tempat yang terdapat khalayak ramai. Aturan ini harus berlaku di lokasi-lokasi yang sangat sulit penerapan physical distancing, misalnya pasar, apotek, supermarket, atau di tempat praktek dokter. Jika Anda dan anak di tempat yang sepi dan dapat menjaga jarak setidaknya 2-3 meter, penggunaan penutup wajah mungkin tak diperlukan. Apalagi kalau anak Anda bisa menghindari berbagai permukaan yang mungkin saja sudah terkontaminasi virus Corona. Misalkan Anda bersama si kecil pergi berjalan-jalan di area sekitar rumah, namun tetap menjaga jarak dengan orang lain dan berupaya sebisa mungkin tidak menyentuh benda-benda yang berpotensi terkena paparan virus Covid-19. 4. Pemakaian masker untuk anak dengan kondisi khusus Selanjutnya aturan untuk memakai masker wajah untuk buah hati Anda yang tak boleh dilupakan sebagai orang tua ialah melihat kondisi kesehatan anak terlebih dahulu baru mengenakan masker yang sesuai keadaannya, sebagai berikut: - Bagi anak yang memiliki risiko tinggi atau tengah menderita sakit autoimun baiknya memakai masker N95.
Bagaimana Cara Memakai Masker Scuba yang Baik dan Benar?
Keberadaan masker kain atau masker nonmedis saat ini makin populer, semenjak WHO dan pemerintah mewajibkan pada semua golongan masyarakat untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Adapun alat penutup hidung dan mulut paling populer di pasaran yakni masker scuba. Ada banyak alasan masker ini banyak dipilih orang banyak, seperti harganya yang murah, sangat nyaman ketika dipakai, dan aman digunakan asalkan tetap menjaga jarak. Perlu diketahui masker scuba menggunakan kain dengan jenis sintetis. Dinamakan scuba sebab bahannya sangat populer dipakai para penyelam scuba. Kebanyakan model masker scuba terdapat dua lubang untuk dikaitkan pada kuping pengguna. Sehingga cara pemakaian masker ini sangat mudah, baiknya Anda cuci tangan atau memakai hand sanitizer baru menggunakan masker scuba dengan mengaitkannya ke telinga. Anda dapat menaruh tisu untuk melapisi masker ini. Bila Anda mengenakan hijab, sebaiknya pakai masker ini baru gunakan hijab Anda. Sebetulnya penggunaan masker kain tak bisa dikenakan seharian penuh. Masker scuba mesti Anda ganti tiap 4 jam sekali, begitupun tisu yang dipakai sebagai pelapis.
Sebutkan 3 macam masker dan fungsinya!
1. Masker Bedah Surgical mask atau masker bedah adalah salah satu penutup wajah yang mudah didapat di apotek. Umumnya warna masker ini tersedia yaitu hijau atau biru. Masker bedah didesain untuk menjaga pengguna dari percikan air, adanya partikel kecil maupun besar yang berasal dari mulut seseorang yang dekat jaraknya dengan Anda. Sebab itu masker bedah ukurannya yang lebih longgar dan masker ini dibuat menggunakan bahan tiga lapisan, yakni satu lapisan di bagian tengah yang berguna sebagai filter dan dua lapisan luarnya. Surgical mask semestinya memiliki efisiensi dalam penyaringan sebanyak 80 persen dan bahkan lebih tinggi. Masker ini kebanyakan digunakan oleh tenaga medis dan tak cocok untuk dipakai oleh pekerja bangunan. Pemakaian masker bedah yang benar ialah dengan menhadapkan lapisan berwarna ke luar. Sedangkan pada lapisan putih ini merupakan sebuah bahan yang berfungsi menyerap lendir maupun kelembaban. Pada lapisan warna ini adalah bagian anti air yang mampu cegah cairan apa pun yang terserap ke dalam masker bedah. 2. Masker N95 Masker satu ini diketahui sebagai respirator udara yang bisa lindungi si pemakai dengan menapis beragam partikel bahaya. Tetapi, masker N95 cuma bisa memfilter debu dan kotoran, tidak dapat menyaring gas serta uap. Meski demikian masker N95 punya efisiensi penyaringan hingga 95 persen bila digunakan dengan benar. Dan penutup wajah ini hanya efektif pada patogen dan partikel dengan diameter 0,3 mikron. Sebaiknya ketika menggunakan masker N95 ini tak boleh lebih dari delapan jam. Karena, setelah delapan jam alat penutup hidung dan mulut tersebut tidak efektif lagi untuk menyaring asap dan juga ragam partikel. 3. Masker N99 dan N100 Jika dibandingkan dengan masker N95, masker N99 dan N100 ini adalah pilihan tepat dan jauh lebih baik serta kuat. Kedua masker ini memiliki tiga lapisan penyaring. Pada lapisan pertama berguna untuk memerangkap partikel kasar misalnya pasir dan debu. Lapisan kedua atau tengahnya untuk menapis partikel yang masuk. Terakhir lapisan terdalam yang dapat lindungi dari senyawa organik yang cepat menguap dan baunya busuk. Sementara itu perbedaan antara kedua masker ini terlihat pada kemampuan keduanya dalam menapis partikel udara. Kalau masker N99 bisa menyaring udara sampai 99%, dan masker N100 dapat menahan ragam partikel hingga 100%.