Bermain puzzle merupakan salah satu permainan menarik dan seru yang dapat anda ajarkan ke anak sejak dini. Beragam puzzle anak yang ada di pasaran dapat membuat mereka betah bermain dalam jangka waktu yang lama sekaligus melatih otak dan kecerdasannya. Banyak sekali manfaat dan keuntungan dari bermain puzzle untuk tumbuh kembang anak.

Puzzle dengan berbagai bentuk dan jenis yang berbeda, tidak hanya membuat anak senang dan merasa seru ketika memainkannya. Mainan yang yang satu ini juga sangat bagus untuk meningkatkan kecerdasan mereka, termasuk dalam salah satu permainan untuk melatih emosi anak.

Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai puzzle dan manfaatnya bagi kecerdasan anak dan hubungannya dengan kemampuan matematika anak.

Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Puzzle Anak?

Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Puzzle Anak - Sekolah Prestasi Global

Ada beberapa poin penting tentang puzzle yang perlu untuk Anda ketahui sebagai berikut:

1. Jenis-Jenis Puzzle

Sebelum mengulas mengenai manfaat dan peran mainan bongkar pasang ini bagi kecerdasan anak, ada baiknya Anda mengenali terlebih dahulu jenis-jenis puzzle untuk anak. Secara umum, puzzle dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

  • Inset puzzle

Puzzle jenis ini merupakan puzzle yang disisipkan sesuai dengan bentuk dan gambar yang ada. Puzzle anak jenis ini sangat sesuai untuk dimainkan oleh anak balita. Umumnya inset puzzle terbuat dari kayu, namun ada juga yang terbuat dari karton tebal dan busa (foam). Bagian-bagian puzzle biasanya berupa potongan gambar dalam ukuran besar dan berdiri sendiri, tidak terhubung dengan bagian puzzle yang lain.

Puzzle jenis ini dibuat dengan bingkai atau alas sebagai sarana untuk meletakkan bagian-bagiannya sesuai dengan bentuk dan gambarnya. Salah satu contoh paling umum dari jenis puzzle ini adalah puzzle tombol dan puzzle peg yang memiliki pegangan di setiap gambarnya. Namun, ada juga puzzle jenis ini yang tidak memiliki pegangan.

  • Jigsaw puzzle

Jigsaw puzzle adalah jenis puzzle yang saling berhubungan sehingga dapat membentuk gambar tertentu. Puzzle ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda yang umumnya diberikan kepada anak yang lebih besar karena anak balita akan merasa kesulitan dalam memainkan puzzle jenis ini.

Jigsaw puzzle bisa terbuat dari karton atau busa, bisa memiliki bingkai, bisa juga seluas lantai rumah atau yang biasa dikenal dengan floor puzzle. Selain itu, kini Anda juga dapat menemukan jigsaw puzzle dalam bentuk tiga dimensi yang keren.

2. Jumlah Puzzle

Ketika Anda mempertimbangkan untuk memberi puzzle pada anak, perhatikan jumlah puzzle yang Anda berikan. Anak yang berumur 6 tahun akan dengan sangat mudah menyelesaikan puzzle yang terdiri dari 9 keping. Namun, ketika ia harus menyelesaikan puzzle yang berjumlah lebih dari 100 keping, tentunya ia akan mengalami kesulitan.

Pastikan bahwa Anda memberikan puzzle sesuai dengan kemampuan anak. Puzzle dengan jumlah sedikit dan mudah untuk dirangkai sangat cocok diberikan untuk anak balita. Seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan kemampuannya, Anda dapat memberikan puzzle dengan jumlah lebih banyak dan rumit secara bertahap. Hal ini akan menantang si anak untuk terpacu menyelesaikan puzzle tersebut.

3. Ukuran Puzzle

Selain jumlah kepingan puzzle, hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah ukuran dari puzzle untuk anak yang Anda pilih. Pastikan Anda memilih puzzle berukuran besar dan tebal untuk balita Anda. Hal ini penting karena ukuran yang besar membantu si kecil dalam memegang kepingan puzzle dan meletakkannya pada posisi yang benar.

Untuk anak usia dini biasanya puzzle terbuat dari busa yang aman. Puzzle yang terlalu kecil dapat membahayakan anak karena dapat tertelan dan membuatnya tersedak apabila tanpa sengaja dimasukkan ke dalam mulut.

4. Tema dan Gambar

Merupakan hal penting yang perlu untuk Anda ketahui mengenai puzzle. Untuk anak balita, carilah tema yang menarik di usia mereka seperti binatang-binatang lucu, bentuk geometri dengan warna-warna cerah, angka dan alfabet, alat transportasi, , sayur dan buah, dinosaurus dan lain sebagainya. Memilih tema dan gambar yang tepat dapat memacu anak untuk menyelesaikannya dengan baik dan naik ke tingkat kesulitan selanjutnya.

5. Bahan Dasar

Seperti telah disebutkan di atas, bahan dasar puzzle yang umum kita jumpai adalah kayu, karton tebal dan busa (foam). Puzzle berbahan karton tebal lebih mudah robek dan sering membuat anak merasa kesal karena kesulitan untuk menempatkan kepingan puzzle di tempatnya.

Bahan busa lebih mudah untuk dimainkan oleh anak dan relatif aman karena empuk sehingga tidak menimbulkan cedera. Jenis ini sangat sesuai untuk anak usia dini. Untuk puzzle dari material kayu umumnya lebih kuat dan tahan lama. Namun Anda harus berhati-hati karena ujung yang tajam dapat berpotensi membuat anak cedera. Berikan puzzle kayu untuk anak usia pra sekolah.

6. Bentuk Puzzle

Secara umum bentuk puzzle berupa persegi panjang atau bujur sangkar. Ada yang memiliki alas atau bingkai, ada yang tidak. Namun, Anda juga dapat menemukan puzzle dengan beragam bentuk sesuai dengan gambar pada puzzle tersebut. Misalnya puzzle dengan bentuk dinosaurus, bunga, dan lain sebagainya.

Berikut tabel mengenai jenis puzzle dan karakteristiknya untuk membantu Anda dalam memilih jenis puzzle sesuai umur anak :

Usia Anak Jenis Puzzle Jumlah Kepingan Keterangan
< 1 tahun Puzzle inset 3-5 Gambar sederhana, warna cerah, kepingan besar
1 tahun Puzzle inset 3-8 Sama dengan di atas, bentuk geometri sederhana
2 tahun Puzzle inset

Puzzle jigsaw frame

5-16 Kepingan besar, warna cerah, bentuk geometri, tema binatang, alat transportasi
3 tahun Puzzle inset

Puzzle jigsaw frame

8-24 Kepingan sedang hingga besar, warna cerah, bentuk geometri, tema binatang, alat transportasi
4 tahun Puzzle jigsaw frame

Puzzle jigsaw lepas

30-48 Ukuran sedang, bentuk menarik
5 tahun Puzzle jigsaw frame

Puzzle jigsaw lepas

60-80 Ukuran sedang, bentuk tidak beraturan, warna lembut
6 tahun Puzzle jigsaw lepas 100-125 Ukuran kecil atau sedang, tema bangunan, pemandangan, karya seni
7 tahun Puzzle jigsaw lepas

Puzzle jigsaw khusus

150-180 Ukuran kecil, puzzle menyala dalam gelap, tiga dimensi
8 tahun Puzzle jigsaw lepas

Puzzle jigsaw khusus

> 200 Ukuran kecil, puzzle menyala dalam gelap, tiga dimensi

 

Manfaat Bermain Puzzle

Nah, sekarang kita akan ulas mengenai manfaat bermain puzzle dan mengapa hal ini dapat membantu memicu kecerdasan dan kemampuan matematika anak.

Berikut 8 manfaat bermain puzzle yang baik untuk tumbuh kembang anak:

1. Meningkatkan Konsentrasi

Anak usia dini umumnya hanya bisa berkonsentrasi dalam hitungan menit saja. Para ahli menyebutkan bahwa anak usia 3 tahun dapat berkonsentrasi mengerjakan satu tugas selama 6 hingga 15 menit. Sedangkan konsentrasi anak usia 4 tahun berkisar antara 8 hingga 20 menit.

Mengajak anak bermain puzzle dapat membantu meningkatkan tingkat konsentrasi anak. Dengan puzzle, anak dapat belajar memperhatikan dan memiliki kemampuan untuk fokus pada hal tertentu selama beberapa waktu. Tentu saja anak membutuhkan bantuan dari orang tua, namun tetap biarkan mereka mencari sendiri cara untuk menyelesaikannya.

Berikut tips cara bermain puzzle bersama anak yang dapat Anda terapkan:

  • Mulailah dengan membantu mengumpulkan kepingan puzzle bersama anak. Berikan petunjuk secara verbal dan biarkan anak menyelesaikannya sesuai dengan petunjuk Anda tersebut.
  • Setelah kemampuan anak mulai berkembang, kurangi peran Anda dalam membantu mereka menyelesaikan puzzle secara bertahap.
  • Pada akhirnya Anda hanya perlu menemani balita Anda dan melihat mereka berkonsentrasi menyelesaikan puzzle mereka sendiri tanpa bantuan dari Anda.

2. Mengenal Bentuk Benda

Balita harus mulai diajarkan mengenai bentuk geometri sederhana seperti lingkaran, bujur sangkar, persegi panjang dan segitiga. Pada awalnya, mereka mungkin belum dapat membedakan persegi panjang dengan bujur sangkar, namun seiring dengan berjalannya waktu mereka akan mengenal masing-masing bentuk dengan baik.

Mengapa balita perlu diajarkan mengenai bentuk geometri sederhana? Karena kemampuan ini akan membantu mereka ketika mulai belajar tentang huruf dan angka. Selain itu, puzzle bentuk geometri biasanya memiliki warna yang berbeda dan cerah. Anda dapat sekaligus mengajar balita Anda mengenai warna benda.

3. Meningkatkan Kemampuan Spasial

Pernahkah Anda melihat balita Anda bermain dengan mobil mainannya dan melewati jembatan yang terlalu rendah sehingga mobil tidak dapat melewatinya? Di sini, balita Anda sedang mengembangkan kemampuan spasialnya. Kemampuan ini pada dasarnya membuat kita sadar tentang ruang yang tersedia serta memahami hubungan antar benda ketika salah satunya dipindahkan.

Menyelesaikan puzzle membantu meningkatkan kemampuan spasial anak. Ajarkan kepada anak pengertian dari berbelok, di atas, di bawah, di damping, di sebelah kanan dan kiri dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu mereka mengenal ruang lingkup dengan lebih baik.

4. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak

Jari-jari mungil balita Anda umumnya masih sulit untuk memegang benda berukuran kecil dan cenderung untuk menjatuhkan atau menumpahkan sesuatu yang mereka pegang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan motorik halus mereka sedang berkembang. Anda dapat merangsang kemampuan ini dengan memberi anak Anda puzzle knob atau peg yang memiliki pegangan di atas kepingannya. Puzzle jigsaw juga bagus untuk perkembangan motorik halus anak karena anak belajar memasangkan dengan tepat.

5. Meningkatkan Koordinasi Tangan dan mata

Anak usia dini mengembangkan kemampuan koordinasi tangan dan mata mereka dengan melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan. Puzzle adalah salah satu cara terbaik untuk membantu anak mengembangkan kemampuan ini.

Anak harus memindahkan kepingan puzzle ke tempat yang tepat dengan melihat tempat kosong yang ada dan meletakkan ke bagian yang sesuai.Biarkan anak melakukan sendiri hanya dengan bantuan verbal dari Anda.

6. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Kemampuan yang satu ini sangat penting bagi anak hingga kelak mereka dewasa. Dengan menyelesaikan sebuah puzzle jigsaw, anak dapat menemukan cara untuk menyelesaikan sebuah masalah dasar. Hal ini memberi kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah mereka.

7. Meningkatkan Daya Ingat

Bermain puzzle membuat pikiran dan otak anak tetap aktif. Hal ini baik bagi kemampuan daya ingat jangka pendek anak.

Berikut cara memaksimalkan daya ingat anak dengan bermain puzzle:

  • Biarkan anak menyelesaikan puzzle yang sama selama beberapa kali. Hitung berapa lama mereka dapat menyelesaikan puzzle tersebut. Anda akan melihat bahwa mereka akan terus memperbaiki waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan puzzle tersebut.
  • Setelah anak selesai menyelesaikan sebuah puzzle, minta mereka untuk melihat gambar yang dihasilkan selama satu menit. Tutup mata mereka atau minta mereka berbalik arah. Kemudian ajukan pertanyaan mengenai gambar yang baru saja mereka lihat.

8. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Ketika anak berhasil menyelesaikan puzzle sendiri, maka akan tumbuh rasa bangga dan puas dalam diri terhadap kemampuan mereka. Pencapaian ini dapat menambah rasa percaya diri anak.

Mengajak anak bermain puzzle ternyata tidak hanya seru dan mengasyikkan, namun juga membantu meningkatkan berbagai kemampuan anak. Kemampuan tersebut membuat mereka dapat memahami dasar-dasar dan konsep matematika dengan lebih baik yang sangat berguna bagi pendidikan mereka.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda dan membantu Anda memilih puzzle terbaik untuk anak.

Baca Juga : 5 Strategi Memotivasi Murid Untuk Belajar Matematika

Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Puzzle Anak?

1. Jenis-Jenis Puzzle 2. Jumlah Puzzle 3. Ukuran Puzzle 4. Tema dan Gambar 5. Bahan Dasar 6. Bentuk Puzzle

Apa Manfaat bermain puzzle ?

1. Meningkatkan Konsentrasi 2. Mengenal Bentuk Benda 3. Meningkatkan Kemampuan Spasial 4. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak 5. Meningkatkan Koordinasi Tangan dan mata Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah 6. Meningkatkan Daya Ingat Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Sebutkan cara memaksimalkan daya ingat anak dengan bermain puzzle!

● Biarkan anak menyelesaikan puzzle yang sama selama beberapa kali. Hitung berapa lama mereka dapat menyelesaikan puzzle tersebut. Anda akan melihat bahwa mereka akan terus memperbaiki waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan puzzle tersebut. ● Setelah anak selesai menyelesaikan sebuah puzzle, minta mereka untuk melihat gambar yang dihasilkan selama satu menit. Tutup mata mereka atau minta mereka berbalik arah. Kemudian ajukan pertanyaan mengenai gambar yang baru saja mereka lihat.