Kesulitan membaca pada anak adalah permasalahan yang nyata. Namun kami melihat bahwa masih banyak orang tua yang menganggapnya enteng.

Membandingkan anak satu dengan lainnya memang bukan tindakan yang tepat, tapi tentu Anda juga setuju bahwa keterlambatan perlu mendapatkan perhatian yang serius.

Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua sebaiknya cepat tanggap dalam memahami sebab-sebab di baliknya. Apabila Anda sudah menemukan penyebabnya, langkah selanjutnya lebih mudah untuk dipetakan.

Apa Penyebab Kesulitan Membaca Pada Anak?

Perlu Anda ingat bahwa membaca adalah suatu keahlian yang melibatkan pembelajaran dan pembiasaan. Bahkan membaca masuk kategori keterampilan, yang tentunya tidak datang begitu saja.

Pada umumnya, anak-anak perlu melewati masa pengenalan kata dan pemahaman membaca sebelum akhirnya mereka lancar membaca. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua berperan dalam perkembangan anak dalam membaca.

Apakah Anda sudah mengenalkan dan mendorong anak untuk bisa membaca? Jika sudah dan anak Anda masih belum bisa membaca maka ada kemungkinan Si Buah Hati mengidap disleksia.

Apa Itu Disleksia?

Mengutip dari Mayo Clinic, disleksia merupakan gangguan belajar yang salah satu gejalanya adalah kesulitan membaca. Namun hal itu tidak ada kaitannya dengan IQ seseorang maupun kemampuan standar lainnya, seperti sensorik, analisa, dan kecerdasan secara umum.

Disleksia, secara terminologi, digunakan untuk menggambarkan kondisi kemampuan membaca yang hilang akibat bagian otak yang rusak. Ada beberapa tipe disleksia yang sudah diketahui hingga saat ini. Anda bisa mempelajarinya lebih jauh dengan mencarinya di internet.

Para ahli pun sepakat bahwa gangguan yang satu ini berkaitan dengan kondisi substansi kimia yang ada di otak yang tidak seimbang. Keturunan adalah faktor terbesar dalam kasus ini, namun ada juga berbagai faktor lain yang mempengaruhi.

Faktor Penyebab Disleksia

Tentu saja Anda tidak bisa serta merta mengklaim bahwa Si Kecil mengidap disleksia. Tapi apabila memang seperti itu keadaannya, maka ada tanda-tanda khusus yang muncul.

Apabila anak sudah menginjak usia sekolah dasar namun mengalami kesulitan membaca, bisa jadi disleksia adalah penyebabnya. Beberapa faktor penyebabnya antara lain adalah:

  • Genetik
  • Kelainan anatomi otak
  • Otak kiri tidak mampu mengeja, membaca, maupun menulis
  • Tidak mampu mengolah fonem
  • Prematur ketika lahir
  • Paparan alkohol, obat-obatan, nikotin, atau mengalami infeksi selama kehamilan.

Tanda-Tanda Disleksia Pada Anak

Gejala disleksia sebenarnya sudah terlihat sejak dini. Apabila anak Anda mengalami kesulitan untuk membedakan kanan dan kiri sejak kecil, kondisi ini adalah salah satu kemungkinan yang besar.

Ketika anak terjatuh atau terbentur sesuatu yang cukup keras, pada umumnya mereka akan menangis. Lagipula menangis adalah reaksi umum manusia ketika merasakan sesuatu yang menyakitkan.

Namun apabila anak Anda diam saja seperti tidak terjadi apa-apa, bisa jadi ada syaraf yang salah sehingga responnya terhadap rasa sakit pun tidak ada. Anda perlu waspada pada kemungkinan disleksia pada Si Kecil apabila mengalami hal ini.

Ketika memasuki usia di atas balita, anak yang mengidap disleksia pun akan mengalami beberapa gejala umum. Sebaiknya Anda perlu waspada dan memperhatikan setiap perkembangan anak.

Beberapa gejala yang paling umum adalah sebagai berikut.

  • Keterlambatan pengucapan kata pada usia dini.
  • Memiliki masalah mengeja.
  • Mengalami kesulitan dalam membaca maupun menulis.
  • Kesulitan menulis.
  • Kesulitan menyebutkan kata baru.
  • Cerdas dan kreatif.
  • Sulit untuk berkonsentrasi dan sering tertukar huruf ketika bicara maupun menulis.
  • Memiliki daya ingat jangka pendek yang kurang baik.
  • Kesulitan memahami kalimat, baik ketika membaca maupun mendengar. Bahkan seringkali anak menolak untuk bercerita karena kesulitan menyusun kalimat.
  • Anak yang dyslexic biasanya memiliki kecenderungan untuk gagal menggambar kubus dan malah berakhir dengan trapesium. Ini merupakan tes yang bisa Anda dapatkan di lembaga profesional.
  • Sering tertukar kata ketika bicara, misalnya, batu-buta, dalam-tebal, padat-dapat, dan lain sebagainya. Mungkin anak ingin bicara “kolam yang dalam” namun yang terucap adalah “kolam yang tebal”.

Hingga saat ini pakar belum menemukan obat atau metode yang menyembuhkan kondisi yang satu ini. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak Anda.

Solusi Menghadapi Anak Yang Kesulitan Membaca

Tanda dan gejala disleksia yang disebutkan di atas hanyalah gambaran umum. Anda perlu memastikannya ke profesional sebelum mengklaim secara sepihak.

Meskipun penjelasan di atas menggambarkan kondisi yang cukup serius, bukan berarti hal tersebut tidak memiliki solusi. Salah satunya adalah dengan menemui penyedia edukasi khusus seperti Sekolah Prestasi Global.

Namun ada juga beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah. Kami telah menyiapkan beberapa cara mengatasi anak sulit membaca di bawah ini.

1. Memperkuat Pemahaman Fonem Pada Anak

Apa itu pemahaman fonemik? Hal ini adalah pelatihan untuk menggabung maupun memisah suku kata.

Menurut beberapa penelitian dan observasi, memperkuat pemahaman fonem pada anak Anda akan meningkatkan kemampuan membaca. Dan tentu saja, skill yang satu ini berpengaruh besar dalam memahami huruf dan suara yang dihasilkan.

Anda bisa melakukan kegiatan seru berikut ini bersama buah hati.

  • Berlatih memecah kata menjadi beberapa suku kata, seperti pe-sa-wat; pe-la-ngi.
  • Menyebut kata yang berima, seperti satu, paku, batu.
  • Bergantian membaca dengan lantang.

2. Membaca Buku Bersama

Membaca Buku Bersama-Sekolah Prestasi GlobalPhoto by bialasiewicz on Envato Elements

Tentu saja membaca buku bersama adalah kegiatan yang harus Anda lakukan bersama anak. Tidak hanya kegiatannya, Anda harus memastikan bahwa buku yang dibaca adalah buku yang tepat.

Buku yang tepat adalah yang kata-katanya sebagian besar telah dikuasai oleh buah hati Anda. Nantinya, ia akan bisa belajar membaca sendiri tanpa harus memikirkan artinya.

Dengan membaca bersama dan bergantian dengan suara yang keras, anak akan lebih cepat lancar membaca. Hal ini juga merangsang anak Anda untuk menyukai buku apalagi yang sesuai dengan usianya saat ini.

3. Apakah Benar karena Disleksia?

Seperti penjelasan sebelumnya, kesulitan membaca yang terjadi pada anak bisa dilatarbelakangi oleh banyak hal. Salah satunya adalah disleksia.

Oleh karena itu, Anda perlu memastikan apakah benar disleksia adalah penyebab keterlambatan anak Anda dalam membaca. Gangguan ini bisa menyerang siapa saja, dan 90 persen anak dengan gangguan belajar mengidap kondisi ini.

Untuk memastikan apakah Si Kecil mengidap kondisi ini, Anda perlu menemui psikolog, terapis bahasa dan wicara, neuropsikolog, maupun spesialis membaca. Profesional akan mengevaluasi kondisi anak Anda.

4. Biarkan Anak Berkreasi Sendiri

Kami memahami betul kekhawatiran dan kecemasan orang tua mengetahui anaknya terlambat dalam membaca. Namun sebaiknya Anda tidak memaksakan anak untuk terus belajar atas nama kekhawatiran tersebut.

Setiap anak memiliki energi yang berbeda-beda dan masing-masing pun ingin menyalurkannya ke kegiatan yang ia inginkan. Maka dari itu, sebaiknya Anda mendukung apa saja kegiatannya selama itu memiliki efek positif untuknya.

Sebagai orang tua, Anda perlu kesabaran yang super untuk mengatasi penyebab anak susah membaca. Kondisi akan semakin buruk apabila anak merasakan pengalaman traumatik ketika belajar membaca.

Bukan tidak mungkin apabila Si Kecil akan menolak karena merasa frustrasi dan stres ketika belajar membaca.

5. Dukungan Yang Konsisten

Tahukah Anda bahwa anak-anak juga bisa merasa kurang percaya diri ketika belum bisa membaca? Oleh karena itu, perlu sekali Anda memberikan pujian atas setiap keberhasilan yang anak Anda lakukan.

Jangan ragu untuk terus mendukung anak Anda, terutama ketika ia terlihat frustrasi ketika belajar membaca. Tentu saja, anak akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keinginan untuk terus mencoba apabila tahu orang tuanya memberikan dukungan penuh.

Tidak hanya memberi dukungan, Anda juga perlu memastikan waktu yang tepat untuk belajar membaca. Ketika mood anak sedang baik tentunya adalah saat yang tepat. Baca buku bersama sebelum tidur juga timing yang menarik, tanpa harus membuat anak merasa sedang belajar.

6. Hindari Membandingkan Anak

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi anak sendiri yang belum bisa membaca di usia sekolah membuat Anda ikut frustrasi. Selain perasaan khawatir, cemas, dan sedikit malu, Anda tentu juga stres.

Bahkan beberapa orang tua menyalahkan dirinya sendiri untuk kondisi anaknya, yang mana tidak membuat kondisi membaik. Hal terburuknya adalah orang tua membandingkan anaknya dengan anak orang lain.

Membanding-bandingkan tidak akan mengatasi masalah, bahkan tidak membantu sedikitpun dalam kemampuan membaca Si Kecil. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari yang satu ini.

Selain itu, akan lebih baik jika Anda fokus pada peran aktif Anda dalam mengajak anak untuk belajar membaca. Memberikan motivasi yang membangun juga merupakan suatu keharusan agar anak tidak merasa sendiri.

7. Mendampingi Ketika Belajar

Mendampingi anak ketika belajar-Sekolah Prestasi GlobalPhoto by TrendsetterImages on Envato Elements

Selain belajar membaca secara umum, Anda bisa bersama anak belajar bersama. Mengulang materi yang sudah diajarkan di sekolah, misalnya, adalah kegiatan positif yang membentuk bonding antara Anda dan anak.

Selain itu, orang tua harus lebih peka terhadap kondisi anaknya. Seperti penjelasan sebelumnya, keterlambatan membaca dan menulis memang membuat Anda panik dan sedikit stres. Namun ketahuilah bahwa anak mungkin juga merasakan hal yang sama.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak menuntut berlebihan namun tetap mendampingi anak dalam kondisi apapun. Kepada siapa lagi Si Kecil bercerita jika tidak dengan orang tuanya?

Cara mengatasi kesulitan membaca pada anak dimulai dari orang tua yang sabar dan mendampingi anaknya ketika perlu. Mengingat anak Anda masih kecil, sebaiknya memang orang tua mendampinginya hampir setiap waktu, terutama untuk belajar.

Kesimpulan

Membaca bukanlah hal yang datang dengan sendirinya. Anda perlu mengenalkan dan mengajarkannya kepada Si Buah Hati, bahkan jika perlu sedini mungkin.

Apabila anak memang mengidap disleksia, akan penanganannya akan lebih efektif apabila hal tersebut diketahui sejak awal. Selain memberikan dukungan dan dorongan pada anak Anda dari rumah, sebaiknya Anda juga menemui penyedia edukasi khusus.

Sekolah Prestasi Global adalah lembaga profesional yang menyediakan pendidikan formal dan non-formal untuk siapa saja. Kami menerapkan metode belajar yang membuat anak religius dan memperdalam potensi yang dimiliki tanpa mengurangi aspek akademiknya.

Kami juga memiliki tenaga ahli yang dapat membantu buah hati Anda yang mengalami kesulitan membaca karena berbagai sebab. Kolaborasi orang tua dan lembaga pendidikan yang tepat akan mengatasi masalah kesulitan membaca pada anak dengan lebih efektif.

Baca Juga : 5 Langkah Cara Mengajarkan Anak Membaca

Apa yang menyebabkan anak sulit membaca ?

Salah satu penyebabnya adalah Disleksia yang merupakan gangguan belajar pada anak yang gejalanya berupa kesulitan membaca

Apa saja gejala-gejala jika anak mengalami Disleksia ?

Gejala yang umum terjadi ialah bermasalah dalam mengeja, mengalami kesulitan saat menulis dan sulit berkonsentrasi. Selain itu anak juga kesulitan memahami sebuah kalimat dan kata yang diucapkan sering tertukar.

Bagaimana cara mengatasi anak yang mengalami kesulitan membaca ?

Banyak hal yang dapat dilakukan, Diantaranya membaca buku bersama, biarkan anak berkreasi sesuai dengan imajinasinya dan berikan dukungan serta dampingi anak saat belajar.