Di era milenial, makin banyak pilihan cara mendidik anak dalam Islam yang bisa dilakukan orangtua. Metode islamic hypnoparenting merupakan salah satunya. Anak adalah anugerah terindah dari Allah SWT. Untuk itu, mendidik anak dalam Islam menjadi keutamaan tersendiri. Metode Islamic Hypnoparenting merupakan salah satu yang yang direkomendasi.

Memberikan pendidikan dan pengasuhan yang benar kepada anak merupakan tanggung jawab orang tua. Orang tua memiliki tugas besar untuk mengajarkan nilai-nilai sesuai ajaran Islam kepada anak.Seorang anak mempelajari mengenai konsep agama dari lingkungan luar mereka. Bukan secara tiba-tiba datang dari diri sendiri. Untuk melahirkan anak yang taat agama tentu orang tua harus berperan dalam memberikan contoh mengenai ketaatan pada agama.

Seperti sabda Rasulullah SAW di Riwayat Bukhari: “Tidak ada anak yang dilahirkan (oleh orang tuanya) kecuali (dilahirkan) dalam keadaan suci (fitrah), hanya saja kedua orang tuanya (lingkungannya) yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”Zaman yang semakin maju saat ini menjadi tantangan baru untuk orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Anak Islam milenial diharapkan tidak sekedar taat agama karena tuntutan orang tua. Mengingat pengaruh dari luar akan dengan mudah membelokkan ketaatan tersebut.

Sebaliknya, orang tua harus mampu mengajarkan anak untuk taat agama untuk diri mereka sendiri. Sehingga pengaruh apapun yang dihadapi anak tidak akan melunturkan ketaatan dan iman mereka.Metode Islamic Hypnoparenting bisa dikatakan sebagai pola pengasuhan yang banyak dianjurkan saat ini.

Mengenal Lebih Dalam Metode Islamic Hypnoparenting

anak islam

Eri Setiawan, seorang pakar dalam Islamic Hypnoparenting menjelaskan bahwa metode ini merupakan seni mengasuh dan mendidik anak melalui komunikasi yang baik. Basisnya pada ajaran tauhid.

Anak diajarkan agar bisa bersyukur, taat, dan dekat kepada Allah SWT. Ketika sudah muncul ketaatan tersebut, proses untuk pemrograman pikiran pun berjalan. Sehingga ajaran tersebut tetap akan ada di alam bawah sadar anak sampai dewasa. Metode Islamic Hypnoparenting memang merupakan sugesti yang diberikan oleh orang tua di alam bawah sadar anak. Sehingga pola pikir anak akan terpengaruh untuk berbuat baik. Berperilaku dan bertindak sesuai dengan ajaran Islam.

Seni untuk mendidik anak ini menanamkan sugesti untuk nilai kebaikan. Di alam bawah sadar anak lantas tersimpan nilai dan ajaran berbasis keislaman. Dimana akan sangat berpengaruh dalam pembentukan akhlak anak. Pikiran bawah sadar menjadi bentuk untuk memori jangka panjang anak. Apa yang tersimpan dalam pikiran bawah sadar akan terbawa sampai dewasa. Memori ini menjadi cerminan untuk tingkah laku bahkan akhlak seseorang nantinya.

Komunikasi Sebagai Metode Islamic Hypnoparenting

Saat membahas mengenai sugesti, penanaman bawah sadar, dan lain-lain di Islamic Hypnoparenting memang terdengar menakutkan. Apa yang harus dilakukan orang tua agar dapat menanamkan pikiran bawah sadar anak? Sugesti untuk ajaran kebaikan yang tersimpan dalam memori jangka panjang di bawah sadar? Caranya sebenarnya cukup mudah. Serta pastinya dilakukan sesuai cara mendidik anak dalam Islam. Kunci Islamic Hypnoparenting merupakan komunikasi. Komunikasi antara anak dan orang tua, yang akan menjadi jembatan sugesti mereka.

Tidak jauh berbeda dengan ilmu dan pola parenting lain, bukan? Tahap pertama dan paling penting untuk pola pengasuhan yang sesuai cara mendidik anak menurut Rasulullah ialah dengan sugesti positif. Komunikasi dengan kalimat dan kata-kata baik untuk anak. Berikut ini beberapa poin penting komunikasi untuk mendidik anak dalam Islam menggunakan metode hypnoparenting.

1. Hypnoparenting di Usia Golden Age Anak

Di usia 0-7 tahun, anak berada dalam fase Golden Age. Di masa-masa ini akan akan dengan mudah menyerap lebih banyak pelajaran yang diberikan. Sehingga orang tua juga harus bekerja lebih keras dalam pendidikan dan pengajaran anak di usia ini. Termasuk juga bagaimana berkomunikasi.

Tanpa sadar orang tua memang sudah melakukan teknik hypnoparenting kepada anak di usia Golden Age. Sayangnya, kebanyakan orang tua justru memberikan sugesti negatif dengan teknik hypnoparenting mereka. Seperti misalnya mengatakan anak nakal, memberi perintah dengan kata-kata jangan, memanggil anak dengan cengeng, dan sebagainya. Teknik hypnoparenting di Golden Age ini seperti misalnya memerintah anak untuk “jangan berlari-larian.” Pada usia tersebut, anak belum begitu memahami kata “jangan.” Sebaliknya yang mereka paham justru “lari-larian.” Akibatnya, anak akan membangkang dan berlari-larian.

Saat ini terjadi, orang tua akan merasa kesal. Mereka akan berteriak dan memarahi anak dengan lebih keras karena dianggap tidak patuh. Orang tua lantas mengatakan hal-hal lain yang menjadi sugesti negatif kepada anak. Misalnya dengan memanggil anak sebutan nakal, mereka menyusahkan, dan sebagainya. Keadaan tersebut tidak hanya berpengaruh pada pembentukan mental dan karakter anak. Anak memiliki karakter pembangkang, bahkan juga menjadi pribadi penakut atau pasif. Karakter yang pastinya tidak sebaiknya dimiliki anak Islam milenial. Padahal karakter tersebut timbul karena sugesti negatif yang diberikan orang tua.

Menghindari sugesti negatif bisa dilakukan dengan mengatakan hal-hal positif. Bukankah salah satu cara mendidik anak dalam Islam juga lemah lembut dan berkata yang baik? Caranya bisa dengan mengganti kalimat “jangan berlari-larian” dengan “Nak, sudah dulu lari-larinya.” Memberikan sugesti positif, terutama di usia Golden Age, akan membentuk karakter dan pribadi anak lebih baik.

2. Pendidikan Tauhid Pada Anak

Cara mendidik anak menurut Rasulullah tentu dengan mengedepankan pendidikan Tauhid. Seperti memperkenalkan Rasulullah sebagai role model, menanamkan ilmu dan kalimat Tauhid kepada anak. Sampai bagaimana anak bisa bersyukur dan taat kepada Allah SWT. Seperti juga memberikan sugesti positif di usia Golden Age, pendidikan Tauhid akan berperan besar pada karakter dan pribadi anak. Bahkan seperti disinggung di atas, akan menjadi cerminan untuk akhlak anak di masa depan.

Orang tua seharusnya mampu menanamkan sifat bersyukur pada anak. Bagaimana anak akan mengerti qanaah, dan melahirkan sifat pemaaf. Anak juga seharusnya mampu bersabar ketika menghadapi cobaan serta ujian. Sekaligus ikhlas. Penanaman pendidikan Tauhid pada anak tersebut harus diajarkan berulang-ulang, terus menerus hingga masuk ke dalam pikiran dan alam bawah sadar anak. Ketika pendidikan dan ilmu Tauhid tersimpan di alam bawah sadar, anak Islam milenial tidak hanya berakhlak. Melainkan tumbuh menjadi pribadi dan karakter baik. Tidak agresif maupun kasar dan terhindar dari sifat jahat.

3. Orang Tua Memberi Anjuran, Bukan Perintah

Sulit sekali bukan untuk orang tua tidak memerintah? Poin komunikasi dimana orang tua menganjurkan dan bukannya memerintah ini juga sering dilakukan. Seperti juga pada sugesti negatif. Salah satu cara mendidik anak dalam Islam memang dengan mengajarkan shalat lima waktu. Sayangnya ajaran yang diberikan dengan memerintah justru akan membuat anak malas.

Belum lagi bila anak hanya terpaksa shalat karena adanya perintah orang tua. Bukan kesadaran mereka sendiri.  Menghadirkan kesadaran kepada anak merupakan tujuan lain dari parenting metode Islamic Hypnoparenting. Anak secara sadar melakukan shalat lima waktu, untuk mematuhi perintah Allah. Bukan karena perintah orang tua.

Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut, orang tua justru seharusnya tidak memerintah. Melainkan hanya menganjurkan. Sekali lagi, komunikasi memegang kunci penting. Hindari memberlakukan hukuman pada anak bila tidak melakukan perintah tersebut. Anjuran yang menjadi kebiasaan melalui komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Justru akan berhasil dalam melakukan Islamic Hypnoparenting. Cara mendidik anak menurut Rasulullah dengan komunikasi yang baik serta lemah lembut akan tercapai.

Tahapan Metode Islamic Hypnoparenting

mendidik anak

Selain komunikasi yang menjadi langkah penting, berikut ini merupakan tahapan untuk metode Islamic Hypnoparenting yang bisa dijalankan orang tua.

  1. Pahami dunia anak sesuai usia mereka. Misalnya saja untuk anak-anak berusia Golden Age, bermain menjadi dunia mereka. Di usia ini anak sebaiknya tidak dituntut untuk belajar dengan keras.
  2. Tumbuhkan kebiasaan. Selain memberikan anjuran, orang tua juga sebaiknya mampu menumbuhkan kebiasaan anak. Seperti kebiasaan untuk shalat lima waktu, mengaji. Sampai kebiasaan baik lain.
  3. Sugesti positif. Seperti disebut di atas, mendidik anak dalam Islam sebaiknya dengan memberikan kata-kata positif. Sehingga anak juga tersugesti dengan hal-hal dan kalimat positif saja.
  4. Memberikan gambaran akan masa depan. Adanya penggambaran bagaimana masa depan mereka menumbuhkan rasa tanggung jawab anak. Ini merupakan bentuk lain untuk komunikasi yang dianjurkan dalam Islamic Hypnoparenting.
  5. Adanya stimulus atau anchoring untuk anak. Orang tua bukan hanya untuk memberikan pendidikan, arahan dan ajaran. Untuk anak, orang tua juga menjadi pelindung.
  6. Memberikan pertanyaan seperti coaching question.
  7. Repetisi. Dibandingkan cara parenting lain, Islamic Hypnoparenting membutuhkan repetisi tinggi. Orang  tua harus sabar dalam komunikasi terus menerus sembari merepetisi tahapan demi tahapan.

Komunikasi dan tahapan-tahapan di atas memang akan membantu dalam Islamic Hypnoparenting. Proses pengasuhan panjang dan tidak kenal lelah demi melahirkan generasi anak Islam milenial berakhlak terbaik.

Cara Kerja Islamic Hypnoparenting

Hypnosis yang menjadi dasar metode Islamic Hypnoparenting dilakukan secara sadar kepada anak. Anak tidak dipaksa dalam melewati tahapan dan cara-cara di atas. Sedangkan untuk caranya sendiri, Hypnoparenting akan memasuki gelombang otak anak. Pada otak anak terdapat 4 frekuensi berbeda, yaitu beta, alpha, theta dan delta.

1. Beta

Kondisi ketika pikiran anak sadar sepenuhnya. Frekuensi ini paling tepat untuk orang tua memberikan sugesti pada anak. Dimana anak akan bisa memiliki 3 pemikiran atau lebih ketika melakukan satu kegiatan. Seperti memperhatikan pelajaran guru sembari memikirkan tentang tugas sepulang sekolah, permainan yang ingin dimiliki, atau makanan yang anak ingin coba.

2. Alpha

Di kondisi ini anak dalam keadaan santai, nyaman, damai, dan tenang. Anak akan bisa menerima sugesti yang diberikan orang tua dengan lebih mudah. Salah satunya karena area kritis dalam otak sudah menipis Gelombang frekuensi otak alpha akan muncul seperti anak lelah sesudah bermain.

3.Theta

Theta juga menjadi keadaan anak yang mudah menerima sugesti positif. Dalam frekuensi otak ini, anak sangat rileks dan sedang berada di bawah sadar mereka. Sehingga sugesti positif lebih cepat terserap dan tersimpan masuk. Kondisi ini biasanya anak dalam keadaan mengantuk atau kelelahan. Seperti setelah makan makanan kesukaan sehingga mengantuk.

4. Delta

Kondisi anak sedang dalam tidur lelap. Tidak ada sugesti apapun yang akan bisa diterima karena perasaan dan pikiran anak dalam keadaan nonaktif.

Metode Islamic Hypnoparenting menjadi salah satu pilihan bagaimana mendidik anak dalam Islam. Untuk semakin menumbuhkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Sekaligus juga menambahkan pendidikan Tauhid, Prestasi Global bisa jadi pilihan terbaik.

Dalam pembelajaran di sekolah kami, Prestasi Global, pengenalan dasar-dasar agama Islam sudah dilakukan di hal terkecil. Kecintaan pada agama Islam ditumbuhkan lewat pembiasaan sehari-hari dalam belajar dan  beraktivitas disekolah. Sembari memberikan pendidikan dasar dan pembentukan karakter anak untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Rekomendasi Lagu Anak Islami Terbaik

Apa Saja Tahapan Metode Islamic Hypnoparenting?

1. Pahami dunia anak sesuai usia mereka. Misalnya saja untuk anak-anak berusia Golden Age, bermain menjadi dunia mereka. Di usia ini anak sebaiknya tidak dituntut untuk belajar dengan keras. 2. Tumbuhkan kebiasaan. Selain memberikan anjuran, orang tua juga sebaiknya mampu menumbuhkan kebiasaan anak. Seperti kebiasaan untuk shalat lima waktu, mengaji. Sampai kebiasaan baik lain. 3. Sugesti positif. Seperti disebut di atas, mendidik anak dalam Islam sebaiknya dengan memberikan kata-kata positif. Sehingga anak juga tersugesti dengan hal-hal dan kalimat positif saja. 4. Memberikan gambaran akan masa depan. Adanya penggambaran bagaimana masa depan mereka menumbuhkan rasa tanggung jawab anak. Ini merupakan bentuk lain untuk komunikasi yang dianjurkan dalam Islamic Hypnoparenting. 5. Adanya stimulus atau anchoring untuk anak. Orang tua bukan hanya untuk memberikan pendidikan, arahan dan ajaran. Untuk anak, orang tua juga menjadi pelindung. 6. Memberikan pertanyaan seperti coaching question. 7. Repetisi. Dibandingkan cara parenting lain, Islamic Hypnoparenting membutuhkan repetisi tinggi. Orang tua harus sabar dalam komunikasi terus menerus sembari merepetisi tahapan demi tahapan.

Apa Saja Cara Kerja Islamic Hypnoparenting ?

1.Beta 2.Alpha 3.Theta 4.Delta

Apa itu Metode Islamic Hypnoparenting?

Ada banyak sekali pola pengasuhan dan parenting berbeda saat ini. Elephant atau Tiger Parenting, sampai juga Islamic Hypnoparenting merupakan beberapa diantaranya. Diantara sekian banyak gaya dan pola pengasuhan anak berbeda, orang tua diharapkan mampu memilih yang terbaik. Tidak hanya pola pengasuhan yang sesuai untuk anak saja. Melainkan juga tepat untuk bagaimana mendidik anak dalam Islam. Eri Setiawan, seorang pakar dalam Islamic Hypnoparenting menjelaskan bahwa metode ini merupakan seni