Tahukah Anda jika saat ini agama Islam menjadi agama dengan pertumbuhan jumlah penganut paling pesat di dunia? Saat ini, populasi muslim sudah mencapai 2 miliar dan masih terus bertambah. Hal ini tentu tidak terlepas dari sejarah agama islam termasuk perkembangannya ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke Indonesia.

Di dalam artikel ini, Anda dapat mempelajari secara lebih mendalam seputar awal kemunculan agama Islam. Selain itu, Anda juga bisa mengenal berbagai periode penting dalam sejarah Islam, hingga akhirnya agama ini dapat masuk ke nusantara.
 
 

Lahirnya Agama Islam

 
Sejarah Agama Islam - prestasi global
 
Sebagai agama monoteistik yang hanya menyembah pada Allah SWT, Islam termasuk ke dalam rumpun agama Ibrahim. Tidak mengherankan jika Islam pun juga mengenal nabi-nabi yang juga dikenal dalam ajaran Kristen dan Yudaisme; seperti Nuh, Musa, hingga Isa.

Meskipun demikian, pengertian sejarah islam tidak akan pernah dapat dilepaskan dari sosok Muhammad bin Abdullah atau yang disebut juga sebagai Rasullullah.

Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah atau pada 21 April tahun 570 Masehi. Di kala itu, jazirah Arab dan kota Mekkah khususnya, memiliki peradaban yang masih sangat tertinggal dan masyarakat hidup di zaman kegelapan. Bahkan di masa itu, penguburan bayi perempuan masih sering terjadi.

Berasal dari salah satu faksi terpandang, yaitu klan Quraisy dan Bani Hasyim, Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim piatu. Ayahnya meninggal saat ia masih berada di dalam kandungan. Sementara sang ibu, Aminah, meninggal saat Muhammad berusia 7 tahun.

Muhammad selanjutnya diasuh oleh sang kakek, Abdul Muthalib, lalu oleh sang paman, Abu Thalib. Dalam kesehariannya, Muhammad berprofesi sebagai penggembala kambing dan juga pedagang.

Salah satu karakter yang membuat Muhammad berbeda dari pemuda lainnya pada masa itu yaitu kejujuran. Sifat ini pada akhirnya menarik perhatian seorang perempuan pengusaha sukses, Khadijah, yang selanjutnya menjadi istri Muhammad.

Pada  usia 40 tahun atau tepatnya di tahun 610 Masehi, Muhammad yang tengah menyendiri di Gua Hira, Jabal Al-Nur, menerima wahyu untuk pertama kalinya. Diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril menemui Muhammad dan memerintahkannya untuk mengulangi kalimat-kalimat dari Allah.
 
 

Islam di Masa Rasulullah

Nabi Muhammad kemudian secara bertahap menyampaikan ajaran Islam pada saudara dan sahabat-sahabat terdekat. Orang-orang yang pertama memeluk Islam ini pada akhirnya disebut sebagai as-sabiqun al-awwalun.

Setelah memperoleh dukungan solid dari kerabat dan sahabat, nabi Muhammad secara terbuka menyiarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru kota Mekah. Terkhusus, setelah turunnya surat Al-Hijr ayat 94.

Tidak mudah menyampaikan ajaran Islam ke penduduk kota Mekah yang kala itu masih menyembah berhala dan memiliki banyak Tuhan. Terlebih lagi, banyak kelompok masyarakat yang memperoleh pencaharian dari pembuatan patung berhala.

Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi Muhammad memperoleh cemoohan hingga mengalami persekusi.

Salah satu tahun tersulit bagi Rasulullah yaitu pada 619 Masehi, karena pada tahun tersebut beliau kehilangan sang istri, Khadijah dan juga sang paman, Abu Thalib.

Bantuan tiba ketika di tahun 621 Masehi, nabi Muhammad mendapatkan undangan untuk datang ke Madinah dari seorang penduduk kota tersebut yang telah memeluk Islam. Ketika itu, Islam telah diterima dengan baik di Madinah.

Akhirnya pada tahun 622, nabi Muhammad beserta dengan sekelompok pengikutnya melakukan perpindahan ke Yasrib, Madinah. Periode bersejarah ini sering disebut juga dengan istilah hijrah, dan sekaligus menandai awal dari kalender Islam atau kalender Hijriyah.

Meskipun demikian, nabi Muhammad tidak menyerah untuk membawa kota Mekah menuju pencerahan. Di tahun 624 Masehi berlangsung Perang Badar dan 6 tahun kemudian, pintu kota Mekah sudah kembali terbuka sepenuhnya untuk kaum muslim.

Pasca perang, nabi memberikan ampunan kepada pihak lawan. Pada akhirnya, kota Mekah pun sepenuhnya berada dalam pengaruh Islam.

Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 Masehi dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di Madinah.

Di kala itu, asal agama Islam yang pada awalnya hanya tersiar di Mekah dan Madinah, pada akhirnya telah mencapai seluruh penjuru jazirah Arab. Berbagai suku yang selama ini sering berseteru juga telah menyatakan keislamannya.
 
 

Islam di Masa Khulafaurrasyidin

Sepeninggal Rasulullah, umat Islam dipimpin oleh khulafaurrasyidin atau yang disebut juga dengan khalifah.

Khalifah pertama yang diangkat yaitu Abu Bakar yang merupakan mertua sekaligus sahabat nabi. Era kepemimpinannnya cukup singkat, yaitu 2 tahun. Meskipun demikian, era ini penting karena proses pengumpulan ayat-ayat suci Al-Qur’an telah dimulai pada masa ini.

Sepeninggal Abu Bakar, Umar bin Khatab naik sebagai khilafah. Namun enam tahun kemudian, Umar juga terbunuh dan digantikan oleh Ustman bin Affan, salah seorang menantu nabi.

Konflik ketika itu sangat tinggi yang akhirnya juga menyebabkan Ustman terbunuh hingga kemudian digantikan oleh Ali bin Abi Thalib, sepupu nabi.

Ali diakui sebagai khulafaurrasyidin yang terakhir, sebelum nantinya Islam masuk ke masa kedinastian yang menandai babak penting dalam peradaban Islam modern.

Namun selama masa kekhalifahan ini saja, pengaruh Islam sudah demikian luas. Umat Islam berhasil menguasai seluruh dataran Arab termasuk Iran, Mesir, Suriah, Irak, hingga Palestina.
 
 

Dinasti-Dinasti Penting dalam Peradaban Islam

Sistem khalifah sejatinya bertahan berabad-abad hingga selesainya Perang Dunia pertama. Beberapa dinasti memiliki peran yang begitu penting dalam sejarah perkembangan islam di dunia, yaitu antara lain:

1. Bani Umayyah

Muawiyyah mendirikan dinasti Umayyah pada tahun 661 yang kemudian diteruskan oleh Yazid I. Namun di era ini, muncul perseteruan dengan salah seorang cucu nabi yaitu Husen. Perseteruan ini kemudian berujung pada pertempuran sengit di Karbala yang menewaskan cucu nabi.

Selain itu, Bani Umayyah dibawah Muawiyyah juga sempat menyerbu Konstantinopel, namun serangan ini gagal.

Di tahun 750 Masehi, tentara Abbasiyah menyerang kota Damaskus dan meruntuhkan dinasti Umayyah. Pada masa tersebut, kekuasaan dinasti Umayyah telah membentang mulai dari wilayah yang kini menjadi Pakistan hingga mencapai Afrika Utara, Maroko, dan semenanjung Iberia atau Al Andalusia.
 

2. Bani Abbasiyah

Dinasti ini berdiri pada tahun 752 Masehi dan merancang pembangunan kota Baghdad pada tahun 763. Namun di saat yang bersamaan, tentara Abbasiyah yang terus berusaha memperluas pengaruh Islam mengalami kekalahan di Spanyol.

Salah satu pemimpin Abbasiyah yang paling terkenal yaitu Harun Al Rasyid, yang membawa dinasti ini pada kejayaan.

Sepeninggal Harun Al Rasyid, terjadi perang saudara antara Al Amin dan Al Ma’Mun. Selanjutnya di tahun 1091, pemerintahan Islam di Sicilia juga berakhir setelah diserang bangsa Norman.

Dua abad setelahnya juga menjadi masa yang penuh konflik dengan adanya Perang Salib. Hingga akhirnya pada tahun 1258, tentara Mongol melakukan penyerangan besar-besaran dan membumihanguskan kota Baghdad. Ribuan penduduk menjadi korban, yang sekaligus menandai berakhirnya era Abbasiyah.
 

3. Kekaisaran Ottoman

Sering disebut juga dengan istilah Turki Utsmani, merupakan salah satu dinasti Islam yang berjaya hingga 600 tahun. Kekaisaran ini lahir pada tahun 1299 dengan Osman I sebagai kaisar pertama.

Di tahun 1453 M, dinasti ini menguasai Anatolia dan Byzantium serta memiliki kendali penuh atas jalur sutra. Hal ini yang kemudian menyebabkan bangsa Eropa harus mencari jalur perdagangan lain.

Kekaisaran ini perlahan mulai surut pasca Perang Krimea dan Perang Balkan. Pasca Perang Dunia I tepatnya di tahun 1925, kekaisaran Ottoman benar-benar runtuh dan babak ini menandai berakhirnya sistem khalifah.
 
 

Perkembangan Islam di Dunia

Melihat sejarah panjang kekhalifahan di atas dan berbagai upaya perluasan pengaruh, tidak heran jika Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Selain itu, perkembangan Islam juga dapat ditilik dari munculnya ilmuwan muslim tersohor. Beberapa di antaranya seperti Avicenna yang memberi fondasi pada ilmu kedokteran modern, Al-Khwarizmi yang merupakan ahli astronomi, hingga Al-Khazini yang menyempurnakan teori Ptolemic.

Bahkan, ilmuwan-ilmuwan Islam inilah yang kemudian ikut menyelamatkan berbagai arsip-arsip kuno era renaissance misalnya seperti karya Aristoteles.

Selain itu, dari segi budaya, peradaban islam juga memperkenalkan kopi sebagai minuman. Biji kopi pada awalnya dikirim ke penjuru dunia dari pelabuhan Mocha yang ada di Yaman. Tidak heran jika istilah mocha hingga saat ini terus diasosiasikan dengan kopi.
 

 

Sejarah Agama Islam di Indonesia

 
Sejarah Agama Islam - prestasi global
 
Dahulu kala, masyarakat yang menghuni wilayah yang kini disebut Indonesia umumnya menganut kepercayaan lokal dan agama Hindu ataupun Buddha. Hal ini dapat dilihat dari berbagai peninggalan sejarah misalnya seperti candi dan prasasti.

Persentuhan dengan Islam terjadi melalui jalur perdagangan, khususnya di Semenanjung Malaka. Diperkirakan sejak abad ke-7 pedagang Arab sudah mulai singgah di wilayah ini dan ikut menyiarkan agama Islam.

Meskipun demikian, terdapat sedikitnya tiga teori yang mempelajari seputar asal muasal sejarah agama islam di indonesia, yaitu:

1. Teori Arabia

 
Sejarah Agama Islam - prestasi global
 
Penganut teori ini percaya bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang murni karena dibawa oleh pedagang Arab asal Mekah dan Madinah.

Beberapa pengusung teori ini antara lain Buya Hamka, Jacob Cornelis van Leur, hingga Alwi Shihab.

Hal ini dikuatkan oleh adanya beberapa bukti seperti kampung Islam di Barus, Sumatera Barat serta nisan Fatimah binti Maimun di Gresik yang ditulis dengan huruf Arab.

2. Teori Gujarat

Teori yang lain menyatakan bahwa jalur masuknya Islam ke Indonesia sesungguhnya dibawa oleh pedagang asal wilayah Asia Selatan. Beberapa daerah yang dimaksud antara lain kota Gujarat di India, Bengala, dan juga Malabar.

Teori ini didukung oleh Snouck Hurgronje, seorang orientalis asal Belanda yang memiliki kedekatan tersendiri dengan dunia Islam.

3. Teori Persia

Yang terakhir adalah teori Persia, yang meyakini bahwa agama Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh pedagang Persia pada abad ke-13. Pendukung teori ini adalah Prof.Dr.Hussein Djajadiningrat, seorang guru besar.

Premis ini lahir setelah melihat berbagai persamaan antara karakteristik Islam di Indonesia dengan Persia. Beberapa di antaranya terkait dengan ajaran sufisme, seni kaligrafi, hingga peringatan 10 Muharram.

Terlepas dari berbagai teori di atas, nyatanya cerita awal masuknya Islam ke wilayah nusantara sudah tercatat dalam sejarah. Hal ini bisa ditilik dari  berita yang dibawa oleh Ma Huan yang menceritakan adanya pemukiman Islam di utara Jawa pada abad ke-15.

Selain itu, berita Marco Polo dan juga catatan Ibnu Batutah juga mendokumentasikan adanya kerajaan Islam di utara Sumatera pada abad ke-13.

Secara umum, proses masuknya Islam ke Indonesia tidak diwarnai adanya kekerasan, karena semuanya melalui cara damai. Selain perdagangan, Islam juga diperkenalkan melalui seni budaya, pernikahan, hingga tasawuf.

Hingga saat ini, Islam dapat diterima dengan baik di Indonesia, bahkan populasi muslim di negara ini termasuk yang terbesar di dunia.

Nah, itu dia sejarah agama islam yang penting untuk Anda ketahui. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda.
 
 
Baca juga : Pentingnya Penanaman Nilai Agama Islam

 

Jelaskan secara singkat Sejarah Agama Islam Di Indonesia?

Dahulu kala, masyarakat yang menghuni wilayah yang kini disebut Indonesia umumnya menganut kepercayaan lokal dan agama Hindu ataupun Buddha. Hal ini dapat dilihat dari berbagai peninggalan sejarah misalnya seperti candi dan prasasti. Persentuhan dengan Islam terjadi melalui jalur perdagangan, khususnya di Semenanjung Malaka. Diperkirakan sejak abad ke-7 pedagang Arab sudah mulai singgah di wilayah ini dan ikut menyiarkan agama Islam.

Sebutkan tiga teori yang mempelajari seputar asal muasal sejarah agama islam di indonesia?

1. Teori Arabia 2. Teori Gujarat 3. Teori Persia

Jelaska Sejarah Islam Di Dunia?

Melihat sejarah panjang kekhalifahan di atas dan berbagai upaya perluasan pengaruh, tidak heran jika Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia. Selain itu, perkembangan Islam juga dapat ditilik dari munculnya ilmuwan muslim tersohor. Beberapa di antaranya seperti Avicenna yang memberi fondasi pada ilmu kedokteran modern, Al-Khwarizmi yang merupakan ahli astronomi, hingga Al-Khazini yang menyempurnakan teori Ptolemic. Bahkan, ilmuwan-ilmuwan Islam inilah yang kemudian ikut menyelamatkan berbagai arsip-arsip kuno era renaissance misalnya seperti karya Aristoteles. Selain itu, dari segi budaya, peradaban islam juga memperkenalkan kopi sebagai minuman. Biji kopi pada awalnya dikirim ke penjuru dunia dari pelabuhan Mocha yang ada di Yaman. Tidak heran jika istilah mocha hingga saat ini terus diasosiasikan dengan kopi.