Sekolah Prestasi Global yang beralamat di Jalan  Palem I nomor 1 Mampang Indah II  Rangkapan Jaya Pancoran Mas, Kota Depok menyelenggarakan webinar bertajuk “Strategi Efektif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa Pandemi”, Sabtu (15/8).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk semua orang tua KB, TK dan SD Prestasi Global.  Semua dewan guru juga hadir mengikuti kegiatan ini meski lewat online. “Webinar ini bertujuan agar semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran saat ini dapat saling sinergi dan bersikap bijak,” kata Direktur Sekolah Prestasi Global, Ahmad Faisal dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, dalam kesempatan ini sekaligus juga dilakukan  sosialisasi pembayaran sekolah berbasis aplikasi yang dinamai Edupay. Aplikasi ini bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM). 

“Insya Allah mulai bulan September 2020 Sekolah Prestasi Global sudah menggunakan sistem pembayaran sekolahnya dengan Edupay. Hal ini dilakukan untuk mengurangi serta meminimalisir pertemuan orang tua ketika melakukan pembayaran sekolah, serta menjaga untuk tidak berinteraksi dengan uang tunai. Tentunya di masa pandemi ini Sekolah Prestasi Global berusaha agar terus menerapkan hidup sehat serta mengedepankan protokol  kesehatan,” ujarnya.

Webinar PresGo ini mengulas serta mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan BDR (Belajar dari Rumah). Narasumber yang dihadirkan adalah seorang trainer pendidikan yang sudah sangat terpercaya dalam dunia Pendidikan, yakni Agus Sampurno. Ia adalah trainer fasilitator pendidikan bersertifikasi BNSP.

Dalam kesempatan ini, ia mengajak semua yang terlibat dalam pembelajaran jarak jauh ini seyogyanya tetap terus dapat kreatif dan inovatif dalam menyikapi keadaan ini. “Artinya seluruh unsur yang terlibat dalam kondisi ini seperti guru, siswa dan orang tua agar terus dapat bersinergi dengan kondisi seperti ini,” kata Agus .

Strategi yang harus terus diterapkan, kata dia,  adalah bagaimana orang tua dan guru serta siswa dalam mengurangi kejenuhan dalam belajar harus selalu memanfaatkan situasi dengan maksimal. Juga,  tidak menjadikan pembelajaran sebagai target yang harus selesai, namun menjadikan pembelajaran agar tersampaikan meski hanya beberapa saja namun tidak menjadikan jenuh semua yang terlibat.

“Sinergi antara orang tua dan guru terus ditingkatkan dengan komunikasi yang intensif agar kekurangan selama pembelajaran dapat terus dievaluasi.” tuturnya.

Mas Agus—begitu ia biasa dipanggil—meminta agar sekolah dapat terus menjembatani hal-hal baik terkait dengan situasi ini seperti pendampingan siswa yang intensif atau dengan melakukan kunjungan ke siswa meski dengan waktu terbatas serta protokol kesehatan yang ketat.

“Insya Allah dengan pengertian semua pihak di masa pandemi ini, apapun kondisi belajar saat ini akan tetap masih bermakna bahkan menjadi amal saleh yang luar biasa buat semua pihak,” kata Agus Sumarno.

 

Artikel ini lebih dulu terbit di Republika.co.id pada tanggal 23 Agustus 2020 dengan judul yang sama.