Membahas peran ayah dalam keluarga, kebanyakan mungkin akan lebih cenderung ke pencari nafkah atau pelindung. Padahal seorang ayah lebih dari itu, apalagi bagi anak-anaknya.

Peran ayah untuk anak dalam sebuah keluarga juga menjadi role model mereka. Seseorang yang bisa anak tiru dan teladani dalam kesehariannya. Jadi, hadirnya sosok ayah jelas sangat penting.

Peran Ayah untuk Anak dalam Sebuah Keluarga

Peran Ayah untuk Anak dalam Keluarga - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Brett Jordan on Unsplash

Kali ini kami akan membahas hal itu yaitu peran ayah dalam tumbuh kembang anak terutama sebagai role model. Apa saja peran-peran yang dimiliki oleh ayah dalam sebuah keluarga bagi anaknya?

1. Menekan Risiko Anak Berulah

Peran ayah dalam mendidik anak laki-laki dan juga perempuannya yaitu menekan risiko anak berulah. Bagaimana bisa kehadiran seorang ayah menekan risiko anaknya agar tidak berulah?

Hal ini karena kedekatan mereka juga bisa mempengaruhi aspek sosial dalam diri anak. Poin ini terbukti benar berdasarkan hasil sebuah study yang dilakukan oleh The University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat.

2. Ayah Berperan Besar pada Psikologi Anak

Peran ayah dalam psikologi anak berhubungan dengan kapasitas ayah sebagai role model bagi buah hati. Ayah mengajarkan anak laki-lakinya bagaimana seharusnya seorang laki-laki itu. Bagaimana seharusnya anak laki-lakinya memperlakukan orang lain terutama perempuan.

Seorang ayah juga menimbulkan hasrat berprestasi pada anak berkaitan dengan cita-citanya di masa depan. Dia pastinya tertarik terhadap apa yang Anda lakukan setiap harinya dan ingin mengetahui tepatnya apa. Dari situ anak akan belajar banyak profesi berbeda dan menentukan pilihannya.

Memang, pada anak-anak cita-cita seringkali berubah dan mungkin tidak masuk akan. Akan tetapi, ini salah satu tanda yang baik karena ia sudah bisa berpikir sampai kesana walaupun belum serius.

3. Meningkatkan Kemampuan Intelektual

Ayah kelihatannya memang tidak setegas ibu, ia lebih sering bercanda daripada serius. Akan tetapi, meskipun lebih sering mengajak bercanda atau bermain tetap ada andil seorang ayah dalam meningkatkan kemampuan intelektual anak.

Peningkatan tersebut terutama pada ranah kecerdasan intelektual yang berhubungan dengan problem solving. Ayah yang aktif mengajak anak bermain atau beraktivitas fisik juga membuat perkembangan kognitif lebih baik.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Confidence bagi anak sedari dini sangat penting, dan seorang ayah dapat memberikan support emosional dalam hal ini. Caranya adalah dengan anak merasa bahwa ayah mencintainya, mengasihinya.

Perasaan Positif tersebut membuat anak lebih percaya diri ketika ia di dunia luar dan berinteraksi dengan orang lain.

Bagi orang tua, Anda tentu melihat bagaimana bahagianya anak saat Anda puji bukan? Ia menjadi lebih bersemangat dan berani untuk mencoba meskipun hasilnya kurang baik. Dukungan moral seperti ini sangat penting meskipun bagi orang dewasa mungkin hal yang biasa saja.

5. Prestasi yang Baik di Sekolah

Sebuah studi ilmiah di Inggris oleh Oxford University mengungkapkan ayah berperan dalam prestasi di sekolah. Prestasi ini tidak hanya dalam bidang akademik saja, melainkan empati sesama teman, jiwa sosial yang baik, dan keseluruhan perilaku positif lainnya.

Input positif yang Anda berikan akan sangat bermakna bagi anak dan membuatnya positif juga.

6. Membuka Jendela Dunia untuk Anak

Anak bisa melihat dunia yang terbuka lebar dari kacamata sang ayah. Melihat dunia pada konteks ini bukan berarti berkeliling dunia. Akan tetapi, melihat dan mengenal berbagai hal yang ada di sekitarnya.

Misalnya bagaimana mengenal lingkungan, bagaimana bersosialisasi, dan aspek lainnya. Entah sadar atau tidak, mereka banyak memahami hal tersebut dari Anda.

Jadi, jangan heran apabila suatu saat anak sudah memahami sesuatu yang belum Anda ajarkan. Bisa saja ia memahami hal itu dari melihat bagaimana Anda memahami atau melakukannya.

7. Seseorang Untuk Ditiru

Anak membutuhkan sosok yang bisa ia tiru dan menjadi guide selama ia berkembang. Sosok ini adalah ayah yang akan mengajarkan anak banyak hal baik secara langsung atau tidak langsung.

Bagaimana perilakunya, bagaimana cara ayah memandang sesuatu akan anak tiru. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang ayah untuk memastikan bahwa ia hanya menunjukan sisi positif di depan anaknya.

Berbagai sisi positif tersebut juga akan menular pada anak karena ia mencontoh dam menirunya. Apabila tiba-tiba anak berkata kasar, tentu akar masalahnya bukan anak. Ia mendengarnya dari Anda dan kemudian mencontoh apa yang Anda lakukan.

Maka dari itu sebagai ayah atau orang tua pada umumnya, sangat penting menjaga perilaku dan ucapan. Tidak mau bukan anak mengatakan kata-kata buruk yang mungkin ia sendiri belum paham artinya?

8. Terhindar dari Mental Illness

Terhindar dari Mental Illness - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Juliane Liebermann on Unsplash

Mental illness bukan perkara sepele dan bukan juga sesuatu yang hanya bisa orang dewasa alami. Pada perkembangan anak terutama masa pubertas, memiliki mental yang stabil sangatlah penting agar ia tidak sampai salah jalan.

Sebuah penelitian menarik dari Oxford University telah membahas perihal masalah ini. Hasil studi mereka menyatakan bahwa anak perempuan yang dekat dari ayahnya cenderung punya mental yang lebih stabil.

Ia tampil lebih percaya diri, dan juga mandiri saat beranjak dewasa dan melewati pubertas dengan baik. Kemandirian pada anak sangat penting terutama saat ia sudah mulai terjun bermasyarakat.

9. Mengajari Anak Menanamkan Rasa Tanggunng Jawab

Obligation atau tanggung jawab adalah salah satu sikap penting yang harus anak miliki. Tanpanya anak akan menggampangkan segala hal dan tidak jelas arah hidupnya.

Maka dari itu, mengajari anak mengenai obligation sedini mungkin sangat penting. Bisa mulai dari tanggung jawab sederhana seperti menjaga mainan, atau lebih serius seperti mengerjakan sesuatu. Tingkatannya bisa orang tua sesuaikan tergantung usia dan perkembangan anak.

10. Melatih Disiplin

Melatih kedisiplinan adalah tugas seorang ayah dalam rumah tangga atau keluarga. Kapasitasnya termasuk mengajari anak tentang berbagai macam kedisiplinan dan batas-batas yang masih bisa ditolerir.

Dalam kasus melatih kedisiplinan memang tidak mudah karena memang mereka belum memahami. Oleh karena itu, ayah perlu dengan sabar melatih anak perlahan sampai mereka paham dan bukannya hanya ikut-ikutan.

11. Memberikan Pandangan Berbeda

Segala sesuatu akan lebih baik apabila dilihat dari berbagai sudut pandang berbeda bukan? Bagi orang dewasa mereka bisa dengan mudah mendapatkan sudut pandang berbeda. Mereka juga bisa dengan mudah memilih mana sudut pandang yang penting mereka butuhkan dan mana yang tidak.

Pada anak-anak tentu mereka tidak bisa melakukan hal tersebut. Anak-anak belum bisa membandingkan mana sudut pandang yang seharusnya mereka lihat. Di bagian inilah ayah masuk untuk memberikan sudut pandang berbeda yang mereka butuhkan dan dapat anak pahami dengan baik.

12. Menjadi Standar Hubungan dengan Orang Lain

Di atas sudah kami bahas bahwa seorang ayah memberikan perspektif yang berbeda bagi anaknya. Lebih jauh lagi, perspektif tersebut juga mengarah kepada bagaimana seorang anak membangun hubungan dengan orang lain.

Orang-orang seperti apa yang sebaiknya menjadi temannya? Siapa saja yang bisa ia jadikan sahabat? Pribadi seperti apa yang seharusnya ia jauhi dan hindari dalam bersosialisasi?

Semua itu dapat anak lihat dari bagaimana ayahnya berinteraksi di kehidupan sosial sehari-hari.

Pada faktor ini, anak juga bisa melihat bagaimana seharusnya memperlakukan seseorang. Bagaimana seharusnya anak berperilaku pada orang asing, kenalan, teman, saudara, guru, dan orang-orang lain di kehidupannya.

13. Orang Seperti Apa yang Bisa Menjadi Pasangan

Faktor ini mungkin terlalu jauh ke depan, akan tetapi benar adanya terutama bagi anak perempuan. Seorang anak perempuan yang dekat dengan ayahnya, yang diperlakukan dengan baik dan lembut akan mencari pasangan serupa.

Ketika ia dewasa nanti, bagaimana sang ayah memperlakukannya saat kecil akan menjadi standar. Dengan sendirinya dia bisa memilih pasangan yang sesuai standarnya dan karakter ayah yang ia kagumi.

Anda tentunya ingin di masa mendatang ia memiliki pasangan yang memperlakukannya dengan baik bukan? Untuk itu, memperlakukannya sebaik mungkin seperti seharusnya adalah salah hal yang bisa Anda lakukan.

Apabila ia melihat bahwa Anda memperlakukan pasangan atau anak dengan buruk, maka ia akan terpengaruh. Anak akan berpikir bahwa perilaku seperti itu wajar, semua orang memang begitu.

14. Menjadi Provider

Menjadi seorang provider bagi anak yang utama memang mengenai materi. Akan tetapi, tidak hanya itu saja yang harus Anda tunjukan.

Memberikan perhatian yang cukup sesuai apa yang ia butuhkan juga tidak kalah penting. Kemudian, sebagai ayah Anda juga harus menjelaskan bahwa Anda tidak harus memenuhi semua keinginannya.

Beri pengertian bahwa ada limit tertentu yang bisa Anda turuti dan tidak. Tunjukan pada anak perbedaan kebutuhan dan keinginan dengan jelas agar ia tahu bedanya. Faktor ini penting dan akan sangat berpengaruh pada masa depannya terutama di pengelolaan keuangan saat dewasa.

15. Perkembangan Emosional

Sama halnya seperti seorang ibu, ayah juga berperan krusial dalam perkembangan emosional anak. Tidak bisa hanya seorang ibu saja yang menyediakan kebutuhan ini. Anak juga melihat bagaimana ayahnya dan tidak hanya ibu yang lebih sering menghabiskan waktu bersama.

Rasa aman yang anak dapat dari ayah memberikan dukungan emosional yang penting. Anak akan lebih stabil secara emosional dan kuat, ia juga lebih percaya diri yang tinggi.

Kesimpulan

Peran ayah dalam keluarga sebagai role model untuk anak ternyata sangat banyak dan tidak terbatas pada finansial saja. Seorang ayah memiliki pengaruh yang besar pada anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Ayah bisa membuat anak lebih percaya diri, tahu arti bertanggung jawab, serta berprestasi.

Seorang ayah bagi anak perempuannya menjadi role model bagi calon pasangannya kelak. Ia yang diperlakukan dengan baik dan hangat akan mencari pasangan serupa yang juga memperlakukannya dengan baik. Ia tahu apa yang pantas ia dapatkan dari seorang pasangan.

Bagi seorang anak laki-laki, ayah juga mengajari bagaimana seharusnya ia bersikap dan menghargai wanita. Bagaimana ayah memperlakukan ibu dan saudara perempuannya akan menjadi gambaran bagi anak. Ia akan memperlakukan pasangannya di masa depan dengan sama berharganya.

Peran ayah dalam keluarga bagi anak ternyata memang sangat besar dan penting. Tugas mengajari anak dan menjadi tegas bukan tanggung jawab ibu semata tetapi ayah juga memiliki porsi yang sama. Seorang ayah tetap akan menjadi role model anak yang mereka tiru.

Baca Juga : Yuk Kenali Penyebab Childhood Trauma dan Cara Mengatasi Trauma Pada Anak

Apa saja peran ayah dalam keluarga sebagai role model untuk anak?

Peran ayah dalam keluarga sebagai role model untuk anak ternyata sangat banyak dan tidak terbatas pada finansial saja. Seorang ayah memiliki pengaruh yang besar pada anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Ayah bisa membuat anak lebih percaya diri, tahu arti bertanggung jawab, serta berprestasi.

Mengapa peran ayah dalam mendidik anak laki-laki dan anak perempuannya dapat menekan risiko anak berulah?

Hal ini karena kedekatan mereka juga bisa mempengaruhi aspek sosial dalam diri anak. Poin ini terbukti benar berdasarkan hasil sebuah study yang dilakukan oleh The University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat.

Bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak yang dapat ayah lakukan?

Ayah dapat memberikan support emosional dalam hal ini. Caranya adalah dengan anak merasa bahwa ayah mencintainya, mengasihinya. Perasaan Positif tersebut membuat anak lebih percaya diri ketika ia di dunia luar dan berinteraksi dengan orang lain.