Dalam masa pertumbuhan, anak membutuhkan perhatian kesehatan yang lebih ekstra untuk menjaga proses pertumbuhannya. Orang tua harus selalu memperhatikan kondisi anaknya mulai dari fisik sampai kesehatan organ dalamnya.

Pada bagian organ dalam, hal yang tidak kalah penting yaitu pada kondisi hati anak. Hati berfungsi untuk menetralisir racun dalam tubuh. Apabila anak Anda mengalami gejala atau gangguan di bawah ini, perlu Anda waspadai.

Tanda Gangguan Fungsi Hati

Gangguan fungsi hati terutama pada anak dapat terlihat dari gejala awalnya. Hal itu akan ketahuan apabila orang tua memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi hal tersebut.

Tidak semua gejala awal gangguan fungsi hati pada anak memunculkan keluhan berupa rasa sakit. Hal-hal sepele seperti kebiasaan makan pun bisa menjadi indikatornya. Untuk lebih lengkapnya, berikut tanda atau gejala awal gangguan fungsi hati pada anak:

1. Hilangnya Selera Makan Anak

Masa pertumbuhan merupakan momen untuk memaksimalkan pemberian nutrisi pada anak. Pada momen tersebut orang tua hendaknya memberikan makanan dengan gizi seimbang.

Untuk mendukung hal itu, nafsu makan anak menjadi kunci utamanya. Percuma apabila orang tua menyiapkan makanan bergizi tapi si anak enggan memakannya.

Ternyata, salah satu gejala awal gangguan fungsi hati pada anak yang sering terjadi yaitu hilangnya selera makan. Penyebab dari kondisi tersebut, yaitu penyakit hati biasanya menyerap nutrisi dari tubuh. Sehingga anak akan merasa tidak memiliki selera makan.

Dengan begitu juga dapat membuat anak kehilangan berat badannya sehingga tampak kurus.

2. Pucat pada Tinja

Tinja menjadi salah satu indikator tentang kondisi kesehatan anak. Bukan hanya anak saja, melainkan orang dewasa juga bisa terlihat dari warna tinjanya.

Ketika anak sedang mengalami gangguan pada fungsi hati, produksi bilirubin terhenti. Bilirubin merupakan pigmen berwarna kuning kecoklatan yang terdapat pada empedu untuk memberikan warna pada tinja.

Oleh karena itu, apabila tinja berwarna pucat berarti ada kesalahan pada fungsi hati dari anak. Maka, apabila orang tua harus mau memperhatikan warna tinja anak agar bisa terdeteksi sejak dini.

3. Ruam Gatal pada Kulit

Selain terlihat melalui tinja, gangguan fungsi hati pada anak juga dapat terlihat pada kondisi fisiknya.

Bagian fisik atau anggota tubuh yang paling tepat menjadi indikatornya, yaitu kulit. Anak akan merasakan efek tertentu di kulitnya karena hatinya bermasalah.

Gangguan hati dapat memberikan efek gatal pada kulit, khususnya bagi penderita hepatitis. Rasa gatal yang ditimbulkan ini dapat memberikan ruam pada kulit dan tidak dapat dijelaskan.

Umumnya, rasa gatal tersebut bisa datang pada siang maupun malam hari. Akan tetapi, saat malam hari rasa gatalnya bisa lebih menjadi-jadi.

4. Mudah Berdarah dan Memar

Gangguan pada hati juga membuat kulit tidak seperti saat kondisi tubuh sedang sehat. Tentu berdampak pada produksi fibrinogen dari tubuh.

Produksi fibrinogen yang menghasilkan vitamin K pada tubuh ikut terganggu. Hal tersebut membuat perlindungan pada kulit tidak kuat sehingga menyebabkan kulit mudah berdarah dan memar.

5. Mata dan Kulit Menguning

Selain rasa gatal yang terasa di kulit anak, perubahan warna juga bisa menjadi salah satu gejala awal.

Warna kulit akan berubah menjadi lebih kuning. Bahkan, banyak orang yang menyebutnya terserang penyakit kuning. Warna kuning tidak hanya muncul pada kulit tetapi juga pada mata.

Maka, gejala fisik yang dapat terlihat pada anak yang sedang memiliki gangguan pada fungsi hati yaitu mata dan kulitnya menguning. Penyebab munculnya warna kuning pada mata dan kulit tersebut karena kadar bilirubin sedang meninggi dan tidak normal pada aliran darah.

Peradangan dari kadar bilirubin tersebut juga berkaitan dengan penyumbatan saluran empedu.

6. Kondisi Mental Tidak Stabil

Tidak hanya terlihat secara fisik, gangguan hati juga berdampak pada kondisi mental yang tidak stabil. Biasanya anak akan merasa kebingungan, sulit untuk fokus, tidak dapat berpikir dengan jernih, hingga dapat mengakibatkan koma.

Penyebab mental yang tidak stabil tersebut karena racun yang menumpuk di otak, sehingga mentalnya menjadi ikut terganggu.

Memang gejala berupa ketidakstabilan pada mental itu bukan hanya terjadi ketika gangguan fungsi hati pada anak saja. Namun, saat hal ini terjadi sebaiknya segera periksakan ke dokter agar penyakitnya bisa terdeteksi dengan akurat.

7. Tubuh Mudah Lemas

Pada gejala pertama telah disebutkan, bahwa gangguan fungsi hati dapat menyerap nutrisi dalam tubuh. Ketika nutrisi itu terserap, bukan hanya kehilangan nafsu makan saja melainkan juga timbul rasa lemas.

Anak yang sedang mengalami gangguan pada hati ini juga memiliki kondisi tubuh yang mudah lemas. Bahkan pada aktivitas-aktivitas ringan farmaciavillamarco.es cepat lelah dan tubuhnya lemas.

Oleh karena itu, saat merasa anak lemas ketika melakukan aktivitas ringan, hendaknya menyuruhnya istirahat. Kemudian Anda bisa memeriksakan anak ke dokter untuk mengetahui sumber utamanya.

8. Warna Urin Gelap

Selain warna tinja, ternyata warna urin juga bisa menjadi indikator adanya gangguan fungsi hati pada anak. Berkebalikan dengan warna tinja yang pucat, warna urin penderita penyakit hati pada anak ini justru gelap. Warna gelap pada urin ini biasanya karena dehidrasi.

Hal itu karena seluruh nutrisi di dalam tubuh telah terserap oleh hati, sehingga anak mudah dehidrasi. Karena dehidrasi itulah tubuh akan kekurangan cairan, sehingga saat buang air kecil warna urinnya menjadi gelap.

Penyebab Gangguan Fungsi Hati

Setelah mengetahui gejala gangguan fungsi hati pada anak, sebaiknya ketahui juga penyebab dari gangguan fungsi hati ini. Ada beberapa penyebab utama timbulnya penyakit serius tersebut pada anak. Berikut beberapa diantaranya:

1. Faktor Keturunan

Faktor genetik memang menjadi salah satu penyebab utama beberapa penyakit yang muncul dalam tubuh seorang anak. Meskipun anak telah menjalani pola hidup sehat, namun karena terlahir dari gen yang kurang sehat, maka hal ini kemungkinan besar terjadi.

Penyakit yang diderita orang tua akan dengan mudah untuk diderita oleh si anak. Maka, apabila anak terlahir dari salah satu orang tua yang memiliki gangguan fungsi hati, maka si anak juga kemungkinan besar mengalaminya.

2. Keracunan

Selain faktor gen, ternyata juga terdapat faktor eksternal yang menjadi penyebabnya. Salah satunya karena adanya racun yang termakan oleh anak.

Jika anak salah makan sesuatu sehingga menyebabkan keracunan, maka dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Pada dasarnya hati dapat menetralisir racun, namun apabila terlalu banyak dan tidak kuat untuk menanggulangi racun yang masuk ke tubuh, maka dapat menimbulkan penyakit tersebut.

3. Infeksi

Tubuh yang terinfeksi ini biasanya karena virus yang masuk ke tubuh. Virus tersebut bisa bergerak bebas di dalam tubuh, bahkan sampai ke organ-organ vital.

Salah satu organ vital yang rawan terinfeksi virus tentu saja hati. Maka, hal ini harus menjadi perhatian serius dari orang tua agar virus yang masuk ke dalam tubuh anak tidak mudah menyebar.

Penyakit Liver

Penyakit Liver - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by LightFieldStudios on Envato

Selain itu, ada juga penyakit tertentu yang juga dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Penyakit tersebut ialah penyakit liver. Ada beberapa penyakit liver yang dapat menyerang anak-anak antara lain:

1. Gagal Ginjal Akut

Penyakit berat tidak hanya menimpa orang dewasa, namun ada kemungkinan juga dapat menyerang anak-anak.

Pada penyakit ini ditandai dengan berkurangnya fungsi hati, bahkan tidak dapat berfungsi dengan normal. Pada anak-anak, biasanya ini tampak biasa-biasa saja bahkan terlihat sehat. Penyebab metabolik karena efek dari obat-obatan.

2. Penyakit Hati Berlemak atau Non Alkoholik

Jika anak memiliki obesitas atau lemak yang menumpuk, hal ini perlu diwaspadai. Pada dasarnya, lemak pada tubuh juga dapat menimbulkan penyakit pada hati. Terlalu banyak mengkonsumsi lemak pada anak membuat hati bekerja lebih banyak.

Hati biasanya mengambil makanan langsung dari usus dengan kandungan seperti karbohidrat, protein, hingga lemak. Jika tubuh terus mengkonsumsi lemak jadi membuat dapat menyebabkan penyakit hati karena menimbunnya lemak pada tubuh.

3. Hepatitis

Banyak anak menderita penyakit hepatitis pada masa pertumbuhannya. Hepatitis merupakan pembengkakan pada hati yang menyebabkan infeksi. Virus dari hepatitis ini masuk ke dalam aliran darah. Jika dibiarkan, virus tersebut akan merusak sel-sel hati.

Penularan hepatitis tumbuh sangat cepat. Bisa karena saling berbagi alat makan dengan penderita hepatitis lain, atau dapat tertular dari penggunaan toilet yang sama dengan penderita lain.

Tips Mencegah Gangguan Fungsi Hati

Tips Mencegah Gangguan Fungsi Hati - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by LightFieldStudios on Envato

Terdapat cara untuk mencegah gangguan pada fungsi hati. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah daftar di bawah ini.

1. Menjaga Kualitas Makan Anak

Makanan pada anak memang harus diperhatikan dengan betul. Begitu juga dengan kandungan dari makanan tersebut harus sehat. Jadi kualitasnya harus tetap dipantau.

Berikan makanan sehat pada anak dan cukupi kebutuhannya. Karena makanan juga dapat membantu kesehatan dari anak.

2. Gunakan Desinfektan

Pada usia anak-anak, biasanya anak mudah terkontaminasi penyakit. Desinfektan dapat membunuh virus maupun penyakit dengan cukup mujarab. Oleh karena itu, berikan kebiasaan untuk sering menggunakan desinfektan pada kegiatannya sehari-hari.

Selain mencegah penyebaran penyakit hati, menyemprotkan disinfektan juga mencegah anak mudah tertular dari virus maupun penyakit.

3. Berikan Vaksinasi

Apabila ingin melakukan pencegahan ekstra, berikanlah anak vaksinasi, utamanya pada penyakit hepatitis. Namun, apabila anak terlambat mendapatkan vaksinasi, berkonsultasilah pada dokter yang ahli menangani penyakit hati.

4. Mengajak Anak Berolahraga

Olahraga itu menyehatkan. Bukan hanya untuk orang dewasa, namun pada perkembangan anak pun dibutuhkan olahraga yang teratur. Utamanya bila anak memiliki kelebihan berat badan atau banyak menimbun lemak, biasakanlah anak Anda untuk berolahraga.

Tujuannya adalah supaya tubuh menjadi sehat, dan membuat anak menjadi lebih lincah. Dengan begitu dapat menghindarkan anak dari segala jenis penyakit.

5. Hindari Obat Tanpa Pengawasan Dokter

Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Begitu juga dengan memberikan obat atau suplemen untuk membantu daya tahan tubuh anak lebih maksimal. Namun, jangan berikan obat-obatan tanpa pengawasan dokter karena tubuh anak berbeda-beda. Khawatir akan menimbulkan efek negatif apabila terus lanjut.

Begitulah seputar penyakit hati pada anak yang perlu orang tua ketahui. Agar terhindar dari penyakit hati, jaga kesehatan dan pastikan selalu memeriksakan setiap gejala yang ditemui pada anak pada dokter terdekat untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Apabila Anda butuh informasi lebih lengkap seputar parenting, silakan cek website kami. Kami juga memberikan informasi kesehatan yang cocok untuk tumbuh kembang anak-anak.

Baca Juga: Awas! Osteoporosis Dapat Terjadi Pada Anak dan Bisa Mengganggu Tumbuh Kembangnya

Apa saja gangguan fungsi hati ?

Gangguan fungsi hati dapat meliputi, hilangnya selera makan pada anak, pucat pada tinja, ruam gatal pada kulit, mudah berdarah dan memar, mata dan kulit menguning, kondisi mental tidak stabil, tubuh mudah lemas, warna urin gelap

Apa saja penyakit liver yang dapat menyerang anak-anak ?

Ada beberapa penyakit liver yang dapat menyerang anak-anak antara lain: Gagal ginjal akut, penyakit hati berlemak atau non alkoholik, dan hepatitis

Bagaimana cara pencegahan dari gangguan fungsi hati ?

Menjaga kualitas makan pada anak, menggunakan desinfektan, memberikan vaksinasi, mengajak anak berolahraga, dan menghindari obat tanpa pengawasan dokter