Bulan Hijriyah dalam Kalender Islam perlu dipahami khususnya umat muslim. Ini dia sejarah dan ke-12 nama bulan dalam perhitungan Hijriyah.Umat islam memiliki perhitungan tanggal dan sistem kalender sendiri yang sering disebut dengan kalender Hijriyah. Bulan Hijriyah dalam kalender islam berjumlah 12 sama dengan kalender Masehi. Melalui kalender Hijriyah ini, Anda bisa mengetahui tanggal penting dan hari-hari besar umat Islam. Dulu, awal pembuatan kalender ,Hijriyah ini digagas oleh seorang gubernur Basrah pada masa khalifah Umar bin Khattab. Nama gubernur waktu itu yang menjabat bernama Abu Musa Al-Asy’ari. Bagaimana catatan sejarah islam tentang pembuatan kalender Hijriyah ini? Simak ulasan berikut!

Sejarah Kalender Hijriyah

Masa itu, kalender hijriyah sebagai identitas kaum muslim sudah dikenal sampai ke masyarakat Arab. Akan tetapi, masyarakat Arab belum mengenal penahunan. Pada zaman dahulu penamaan tahun tidak menggunakan angka seperti saat ini.

Lantas, masyarakat menggunakan peristiwa penting untuk penyebutan nama tahun. Misalnya saja yang populer sampai saat ini adalah tahun gajah. Di mana peristiwa ini juga sudah sangat terkenal di kala Ka’bah mengalami penyerangan oleh pasukan gajah.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan kaum muslimin bertambah dengan membakukan penamaan Kalender Islam. Tujuannya adalah agar aktivitas perdagangan dan kegiatan sehari-hari masyarakat Arab lebih mudah untuk dilakukan.

Sebelum Penyusunan

Sebenarnya untuk perhitungan tahun yang mutlak sudah ada sejak dulu saat Allah SWT menciptakan bumi, bulan, matahari, dan langit. Tepatnya ketika nabi Adam telah diturunkan oleh Allah SWT dari surga.

Dari situ mulai ada kehidupan manusia dari keturunan Nabi Adam. Keturunan Nabi Adam AS tersebutlah yang menghitung waktu dan dilanjutkan terus menerus hingga sampai pada nabi Nuh AS.

Semua peristiwa mulai diabadikan dan diingat, kemudian dijadikan momen penting sampai penamaan kalender Hijriyah. Di era Nabi Nuh, terjadi banjir besar yang memusnahkan semua umatnya, kecuali yang mengikuti perintah Allah untuk naik ke dataran yang lebih tinggi.

Momen lain yang juga diabadikan adalah ketika pembakaran Nabi Ibrahim dan angin topan yang menimpa beliau.

Sejarah islam mencatat semua yang terjadi tanpa terlewati. Peristiwa tersebut yang juga dijadikan penamaan kalender Islam masa dulu.

Penyusunan Penanggalan Hijriyah

Penanggalan Hijriyah fokus disusun karena ada seseorang yang mengadukan tentang perihal utang piutang yang tidak juga terselesaikan. Hal ini ternyata terkendala dengan kapan seharusnya hutang tersebut dibayar.

Penamaan bulan Hijriyah yang hanya mengandalkan peristiwa penting, sudah tidak cukup memudahkan bagi mereka untuk mengingat. Untuk itu Umar bin Khattab berinisiatif untuk menyusun kalender Islam.

Awalnya umar memerintahkan dalam penulisan kalender Hijriyah ini menggunakan angka romawi. Namun, ada yang tidak setuju dengan ketentuan tersebut karena masa itu terlalu jauh.

Lalu, di antara penyusun ada yang berpendapat lain untuk menggunakan penanggalan Persia. Sayangnya, ide ini juga masih belum menemukan titik terang. Hal ini disebabkan dalam sistem pemerintahan Persia, setiap pergantian raja maka berpengaruh terhadap kebijakan penguasa sebelumnya.

Sampai pada akhirnya, ada titik terang bahwa untuk penggalan Hijriyah menghitung sejak Rasulullah hijrah ke Madinah. Namun, muncul persoalan lain dalam penentuan awal bulan Hijriyah.

Penentuan Awal Bulan Hijriyah

Mengenal Sejarah dan Nama 12 Bulan Hijriyah dalam Kalender Islam - Sekolah Prestasi Global

Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash

Perdebatan datang lagi saat mulai menentukan bulan pertama kalender Hijriyah. Untuk jumlah bulannya, mereka sepakat untuk mengikuti dari apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang terdahulu yang non-Arab.

Dalam penentuan awal bulan Hijriyah ada yang mengusulkan sebaiknya bulan Ramadhan saja. Kemudian, pendapat lain mengusulkan untuk bulan pertama pada bulan Muharram.

Setelah dipertimbangkan, akhirnya kesepakatan untuk penanggalan Hijriyah diawali dengan bulan Muharram. Untuk perhitungan hari masih mengacu pada waktu matahari terbit sampai tenggelam.

Setelah dihitung dalam satu bulan ada 12 bulan qamariyah. Dalam satu bulan ada 29 atau 30 hari. Kalkulasi dalam setahun adalah 354 hari.

Daftar Nama Bulan Hijriyah dalam Kalender Islam

 

Mengenal Sejarah dan Nama 12 Bulan Hijriyah dalam Kalender Islam - Sekolah Prestasi Global

Photo by Rumman Amin on Unsplash

Dalam menghafal bulan Hijriyah kita sering kali mengalami kesulitan. Berbeda dengan kalender umum karena sudah familiar digunakan dalam sehari-hari. Agar Anda bisa menghafalnya dengan baik khususnya umat muslim, mari simak ulasan daftar nama kalender Hijriyah berikut:

1. Muharram

Dalam kalender Masehi diawali dengan bulan Januari. Sedangkan dalam bulan kalender Hijriyah bulan pertama disebut dengan Muharram. Jadi, tahun barunya umat islam adalah 1 Muharram.

Dalam satu bulan di bulan Muharram ada 30 hari. Bulan Muharram sendiri mengandung pengertian yang tidak diperbolehkan atau diharamkan.

Penamaan bulan Muharram ini ada sebabnya di mana dalam awalan baru tidak diperbolehkan dalam mengadakan peperangan. Ini merupakan sebuah kepercayaan dari sejak dulu kala.

Maka dari itu setiap bulan Muharram di Arab tidak pernah ada peperangan. Mereka sangat menaati dan mengagungkan bulan ini sebagai bulan yang cukup tinggi dalam Islam.

2. Safar

Selanjutnya untuk bulan yang kedua sering disebut dengan Shofar atau Safar. Jika bulan kedua dalam kalender Masehi terdiri dari 28 hari dan setiap empat tahun sekali 28 bulan, pada bulan Safar juga berlaku demikian.

Safar sendiri mengandung pengertian kosong. Ada maksud tersendiri kenapa dinamakan safar sebagai bulan kosong. Dahulu pada bulan ini pemuda arab meninggalkan kampungnya atau pergi merantau.

Jadi, setiap kampung halaman sepi hanya ada anak kecil, wanita dan lelaki tua. Sedangkan para kawula muda hampir pergi merantau. Ada rasa ketidaknyamanan jika diketahui oleh orang lain hanya ada di rumah.

3. Rabi’ul Awal

Pada bulan ketiga disebut dengan Rabiul Awal yang terdiri dari 30 hari. Pada kalender Masehi adalah Maret untuk kalender ketiga. Meski tahun baru antara kalender islam dan masehi tidaklah sama.

Rabi’ul Awal juga mengandung arti berlawanan dari bulan Safar. Jika pada bulan Safar banyak yang merantau, kalua Rabiul Awal adalah kembalinya para pemuda tersebut dari perantauan.

Di bulan ini juga bertepatan dengan lahirnya nabi agung Muhammad SAW. Beliau lahir pada tanggal 12 yang sering diperingati dan dirayakan oleh umat muslim dalam Maulid Nabi.

4. Rabi’ul Akhir

Selanjutnya dalam bulan Hijriyah ada Rabi’ul Akhir. Bulan ini sering juga dikenal dengan Rabi’uts Tsani. Dalam satu bulan ada 29 hari.

Awal mula muncul nama bulan Rabi’ul Akhir ini dilihat dari kegiatan peternak dan penggembala. Dimana aktivitas tersebut dilakukan oleh orang yang datang dari perantauan, namun sudah menetap di Arab.

5. Jumadil Awal

Bulan kelima pada kalender Hijriyah ada Jumadil Awal. Bulan ini dalam satu bulan ada 30 hari. Pengertian dari Jumadil Awal adalah mulainya kekeringan.

Asal usul nama tersebut memang pada waktu itu terjadi kekeringan yang luar biasa. Masyarakat kesulitan bercocok tanam maupun beternak. Lalu, momen ini dijadikan dalam salah satu penamaan kalender Hijriyah.

6. Jumadil Akhir

Jumadil akhir merupakan bulan keenam dari kalender Hijriyah. Nama lain dari bulan ini sering dikenal dengan Jumadil Tsaniyah. Dalam satu bulan terdiri dari 29 hari.

Kata Jumadil Akhir mengandung makna disambutnya bulan baru yang pada waktu itu terjadi masa yang sangat sulit. Masa sulit ini datang sejak Jumadil Awal. Pada Jumadil akhir adalah hari kebebasan dari masa yang tidak ingin lagi diingat karena begitu sulitnya.

7. Rajab

Bulan ketujuh ada yang sudah tidak asing lagi bagi kaum muslim dengan nama bulan Rajab. Bulan ini terdiri dari 30 hari dan mengandung arti menahan diri. Untuk bulan ini cukup agung karena pada bulan ini terjadi peristiwa penting bagi umat muslim yaitu terjadinya Isra’ dan Mi’raj.

Maka, banyak sekali umat muslim yang pada bulan Rajab ini sering memperingati momen bersejarah baginda Rasul SAW.

8. Sya’ban

Bulan kedelapan adalah Bulan Sya’ban, yang dalam satu bulan ada 29 hari. Bulan Sya’ban juga mengandung makna berkelompok.

Hal tersebut dikarenakan ada sejarah yang mendasarinya. Dahulu orang Arab saling berpencar. Nah, demi mempertahankan komunitasnya ada yang usul untuk membentuk suatu kelompok.

Kegiatan berkelompok yang dilakukan oleh orang Arab bermacam-macam. Jenis kegiatan tersebut diantara beternak, mencari air, berkebun, dan kegiatan lain yang mengandung manfaat.

9. Ramadan

Bulan Ramadhan paling terkenal diantara bulan yang lainnya. Bahkan kalangan anak-anak pun tidak asing lagi dengan bulan yang satu ini. Selama bulan Ramadhan, umat islam melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Dalam satu bulan ada 30 hari, namun terkadang 29 hari. Pengertian Ramadan sendiri artinya adalah sangat panas. Ada maksud kenapa bulan Ramadhan ini sering dirayakan oleh umat muslim, tidak lain adalah untuk membakar dosa yang dilakukan selama hidup.

Dalam bulan Ramadhan ini juga dikenal dengan bulan suci dan bulan agung, di mana semua aktivitas yang dilakukan akan dinilai sebagai ibadah.

10. Syawal

Bulan Syawal merupakan bulan kemenangan. Umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal, setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Dalam satu bulan ini, ada 29 hari.

Bulan Syawal adalah bulan yang penuh berkah. Banyak orang yang menjalani puasa sunah di bulan ini. Pahala yang dijanjikan Allah SWT sangat besar sekali.

11. Dzulqa’dah

Setelah bulan Syawal datanglah Bulan Dzulqa’dah. Pengertian bulan ini adalah istirahat. Dalam satu bulan ada 30 hari. Bulan ini dalam oleh orang Arab ditetapkan sebagai hari tenang.

Umat islam telah menjalankan perayaan besar yaitu hari raya Idul Fitri di bulan Syawal. Maka dari itu, selain dikenal dengan bulan tenang juga dianjurkan untuk tidak melakukan perang pada bulan ini.

12. Dzulhijjah

Bulan Hijriyah yang ke 12 adalah bulan Dzulhijjah. Bulan ini merupakan bulan suci bagi umat muslim yang telah menjalankan ibadah haji. Dalam satu bulan ada 29 hari. Namun, setiap empat tahun sekali dalam satu bulan menjadi 30 hari.

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang sangat berciri khas, di mana kaum muslimin menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban ini dilakukan saat merayakan Idul Adha yang berlangsung pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya.

Kesimpulan

Jumlah bulan kalender Hijriyah dengan Masehi sama yaitu 12 bulan. Namun, dalam perhitungan hari, setiap bulannya bisa berbeda. Pada kalender Hijriyah dalam setahun ada 356 hari, sedangkan dalam kalender Hijriyah hanya 354 hari.

Yuk, mulai menghafalkan bulan Hijriyah dalam kalender islam. Jangan sampai kita dan anak didik kita tidak tahu kalender Hijriyah ini. Jika Anda ingin anak terbiasa dengan tradisi, hari dan ibadah umat muslim sejak kecil bisa di sekolahkan di sekolah islam.

Prestasi Global adalah pilihan terbaik. Di sana diajarkan pendidikan islam dengan baik. sekolah ini sangat khas dengan modern islami. Anak Anda akan terbiasa dengan keilmuan keagamaan islam termasuk dalam memahami penanggalan kalender Hijriyah.

Amalan apa yang bisa dilakukan di Bulan Hijriyah?

1.Menunaikan salat, baik yang wajib maupun 2.memperbanyak salat sunnah. 3.Berpuasa. 4.Menyambung silaturahim. 5.Bersedekah. 6.Mandi. 7.Memakai celak mata. 8.Berziarah kepada ulama, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. 9.Menjenguk orang sakit

apa bulan hijriyah yang paling banyak pahalanya?

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Dalam ajaran Islam, bulan ini diyakini memiliki banyak keutamaan. Oleh karena itu, sejumlah amalan dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan ini.

kenapa bulan muharram yang banyak pahalanya?

Keistimewaan bulan Muharram menyimpan segudang pahala bagi umat Islam. Segenap ulama meyakini sepanjang Muharram baik untuk meningkatkan intensitas ibadah sholat wajib dan sunah.

Baca Juga :Meningkatkan Kualitas Belajar Anak di Bulan Ramadhan