Bela diri seringkali dipandang kurang baik bagi sebagian orang. Pasalnya, bela diri kerap disangkutpautkan dengan tindakan kekerasan dan penindasan. Padahal, latihan bela diri anak bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Belakangan ini marak terjadi tindakan bullying, pelecehan seksual, hingga penculikan. Kejahatan seperti ini tentu membuat orang tua was was mengenai keadaan anak saat berada di luar pengawasan.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, Anda bisa mengajak si kecil untuk mulai mengikuti bela diri. Bukan untuk menjadi jagoan dan mengajarkannya melakukan kekerasan, tetapi bela diri anak usia dini adalah bentuk perlindungan terhadap dirinya.

Selain melatihnya untuk melindungi diri, terdapat beberapa manfaat yang akan anak Anda dapatkan ketika ia melakukan bela diri. Berikut ulasannya.

Manfaat Melakukan Bela Diri bagi Anak

Manfaat Bela Diri Bagi Anak Usia Dini - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Ashima Pargal on Unsplash

Bukan hanya manfaat secara fisik. Tapi juga kesehatan mental atau psikologis akan dirasakan oleh anak dengan mengikuti latihan bela diri.

1. Anak Akan Menjadi Lebih Bugar

Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) yang merupakan Persatuan Dokter Anak Amerika Serikat, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 60 menit bagi anak-anak untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya. AAP menyarankan salah satu aktivitas fisik tersebut adalah latihan bela diri.

Bela diri bagi anak dapat memenuhi kebutuhan fisik, membakar kalori dan menyehatkan jantung. Selain itu, bela diri dapat meningkatkan stamina dan juga memperkuat otot dan tulang anak. Dengan begitu, bela diri secara rutin akan membuat anak semakin sehat dan kuat.

2. Maintenance Berat Badan Anak

Manfaat selanjutnya adalah maintenance atau mengontrol berat badan. Anak yang gemuk memang sangat menggemaskan. Tapi, kegemukan atau obesitas dapat mempengaruhi kesehatan anak.

Kebiasaan orang tua di era digital ini adalah membiarkan anak nya berlama-lama ketika menggunakan gadget. Padahal, hanya beraktivitas dengan gadget akan membuat anak malas untuk beraktivitas dan beresiko menderita obesitas.

Maka dari itu, bela diri bagi anak cukup penting untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk membakar kalori dan juga mengontrol berat badan anak.

3. Mengembangkan Kemampuan Motorik

Bela diri yang dalam prosesnya banyak menggunakan gerakan kaki dan tangan akan memberikan efek terhadap kemampuan motorik pada anak. Dengan latihan bela diri, anak Anda akan memiliki koordinasi kaki dan tangan yang cepat dan tangkas.

Selain itu, kemampuan motorik yang baik akan mempermudah anak Anda untuk melakukan aktivitas fisik lainnya dan akan memperkecil kemungkinan terjadi cedera.

4. Mampu Membela Diri

Manfaat bela diri anak yang paling utama tentu tujuan membela diri. Membela diri bukan hanya tentang mengalahkan para penjahat. Tapi dengan kemampuannya membela diri akan membuat anak Anda terlihat lebih kuat sehingga dapat terhindar dari tindakan bullying.

Selain itu, anak Anda juga dapat membaca situasi yang sekiranya membahayakan dirinya. Dengan kemampuan itulah ia mampu untuk melakukan pencegahan dengan bela diri.

5. Meningkatkan Disiplin, Komitmen, dan Tanggung Jawab

Selama berlatih, anak memang diharuskan untuk disiplin dan berkomitmen. Seperti hadir tepat waktu, tidak bercanda ketika berlatih, dan juga memakai seragam. Ketentuan seperti ini akan membantu anak untuk belajar makna disiplin dan juga berkomitmen.

Selain disiplin dan komitmen, memiliki ilmu bela diri akan membuat anak belajar arti tanggung jawab. Karena itu, mempelajari ilmu bela diri akan selalu diiringi dengan nilai kehidupan.

6. Melatih Kemampuan Sosialisasi dan Rasa Hormat

Mengikuti bela diri tentu dengan cara berkelompok. Anak Anda tentu akan memiliki teman selama berlatih. Pada saat-saat ini lah anak Anda akan melatih caranya bersosialisasi dengan teman-temannya.

Bukan hanya soal bersosialisasi dengan teman seperguruannya. Anak Anda juga akan belajar bagaimana menghormati gurunya, seniornya, bahkan juniornya.

Kemampuan bersosialisasi dan menghormati sesama adalah bekal yang sangat penting untuk dipelajari sejak dini.

7. Anak Akan Lebih Percaya Diri

Ketahuilah bahwa mengikuti kelas bela diri dapat meningkatkan rasa percaya diri hingga 10 kali lipat. Mulai dari kepercayaan diri terhadap fisiknya, hal ini akan terus berkembangan kepada hal lainnya pula.

Rasa percaya diri akan menjadi karakter bagi anak-anak yang mengikuti bela diri. Pasalnya, mereka akan selalu mendapatkan motivasi dan support agar bisa berhasil selama melakukan pelatihan.

8. Melatih Kemampuan Mengontrol Emosi

Meskipun anak Anda sudah memiliki kemampuan bela diri, selama berlatih biasanya para instruktur akan memberikan pemahaman agar tidak berlaku sombong dan juga menghindari perkelahian.

Selain itu, anak juga akan diajarkan untuk selalu tenang dan mengelola emosinya ketika bertanding agar mampu membaca situasi lapangan dengan sangat baik.

9. Mengurangi Stress

Siapa bilang anak-anak tidak bisa merasakan stress layaknya orang dewasa? Kondisi ini bisa saja menghampiri mereka karena banyak faktor. Seperti lingkungan, bullying, nilai ujian, dan lain sebagainya. Sebagai orang tua, Anda pasti ingin agar anak Anda tidak mengalami stress berlebihan.

Bela diri merupakan salah satu jenis olahraga. Ketika seseorang berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang akan meningkatkan suasana hati sehingga menjadi lebih gembira.

10. Terhindar dari Tindakan Bullying

Memiliki kemampuan bela diri tentu akan membuat pandangan orang lain menjadi sedikit berubah. Seperti hal nya niat untuk melakukan bully. Jika seseorang mampu melakukan bela diri, tentu orang yang akan membully mengurungkan niat tersebut.

Usia Tepat untuk Belajar Bela Diri

Usia adalah pertanyaan yang acap kali orang tua pertanyakan. Sebenarnya tidak ada aturan yang menjelaskan usia untuk mengikuti bela diri. Namun, banyak ahli juga yang berpendapat bahwa anak di bawah usia 6 tahun sudah bisa mengikuti kegiatan seni bela diri.

Pada usia tersebut, anak-anak sudah memiliki kontrol terhadap otot dengan sangat baik. Selain itu, mereka sudah bisa memahami instruksi dengan baik sehingga tidak akan ada masalah apabila berlatih seni bela diri.

Jenis Bela Diri yang Dapat Diikuti oleh Anak-Anak

Manfaat Bela Diri Bagi Anak Usia Dini - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Adli Wahid on Unsplash

Untuk mengajak si kecil belajar bela diri, Anda harus mengetahui terlebih dahulu beberapa jenis bela diri yang sesuai untuk dipelajari oleh anak-anak.

1. Karate

Salah satu olahraga dari Jepang yang sangat banyak peminatnya adalah Karate. Bela diri yang memfokuskan pada gerakan tangan ini pastinya sangat aman jika anak-anak mengikutinya. Hal ini dikarenakan tidak ada penggunaan senjata saat berlatih.

2. Taekwondo

Sama seperti karate, seni bela diri dari Korea ini juga tidak menggunakan senjata sama sekali. Namun, jika karate memfokuskan pada serangan dengan tangan, taekwondo memfokuskan serangan menggunakan kaki.

Bela diri Taekwondo sangat baik untuk diikuti oleh anak-anak. Mereka akan mempelajari mengenai disiplin, menghormati, dan juga fokus pada kaki untuk melindungi diri.

Selain itu, terdapat studi yang mengklaim bahwa seni bela diri ini dapat meningkatkan konsentrasi dan juga rasa percaya diri.

3. Judo

Selain Karate, Judo juga merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang. Tidak seperti Karate dan Taekwondo yang fokus pada penggunaan kaki dan tangan, Judo mempelajari teknik lemparan, mengunci, dan takedown.

Seni bela diri ini cukup bagus agar anak Anda dapat mengendalikan tubuhnya sendiri dan juga tubuh lawannya.

4. Kung Fu

Selanjutnya ada seni bela diri yang paling sering muncul di dunia pertelevisian, yaitu Kung Fu. Seni bela diri asal negara China ini memiliki arti kerja keras.

Seni bela diri ini menekankan posisi tubuh agar tetap rendah dan memblok tendangan maupun pukulan dengan tenang tetapi tetap bertenaga.

5. Jujitsu

Kalau Anda memiliki anak yang berbadan kecil, rasanya Jujitsu bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, seni bela diri ini memiliki filosofi untuk menghadapi lawan yang memiliki tubuh lebih besar dan kuat.

Dengan mengikuti bela diri Jujitsu, anak Anda tentu akan memiliki kepercayaan diri yang baik bahwa diri nya juga mampu. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, anak Anda akan semakin yakin untuk melakukan hal-hal yang tidak mampu ia lakukan sebelumnya.

6. Aikido

Seni bela diri satu ini terbilang cukup unik. Pasalnya, Aikido merupakan seni bela diri yang menanamkan nilai dan sikap tenang ketika seseorang menghadapi sebuah konflik.

Seni bela diri ini sangat cocok pula untuk melatih sosialisasi anak. Hal ini dikarenakan Aikido mengajarkan prinsip kerjasama dengan cara berlatih dengan berpasangan,

Tidak seperti seni bela diri lainnya yang mendominasi gerakan fisik. Aikido justru melatih kekuatan berpikir dan juga kecerdasan sang anak untuk bisa mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.

7. Wushu

Selain Kung Fu, Wushu juga merupakan seni bela diri yang cukup populer. Meskipun seni bela diri ini seringkali menggunakan alat bantu seperti tombak, Wushu masih terbilang aman untuk bisa dilakukan anak-anak.

Selain kesehatan, dengan mengikuti wushu juga akan melatih keuletan dan juga kelenturan tubuh anak Anda.

8. Silat

Silat adalah seni bela diri asal Indonesia yang sangat populer. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga mancanegara. Bela diri ini akan mengajarkan anak Anda cara berkonsentrasi dan juga disiplin.

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan

Selain tentang jenis seni bela diri, Anda juga harus memperhatikan keamanannya. Ada beberapa hal yang dianjurkan AAP untuk orang tua pertimbangkan, antara lain:

1. Pelatih yang Ahli dan Sudah Berpengalaman

Anda harus memastikan bahwa pelatih yang akan membimbing anak Anda adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidangnya dan juga mengajar anak-anak. Selain tentang pengalaman, instruktur tersebut sebaiknya dapat mengajar dengan metode yang menyenangkan.

Untuk mengetahui hal ini, Anda dapat mengunjungi berbagai klub seni bela diri sebelum memutuskan untuk mendaftarkan anak Anda.

2. Menggunakan Teknik yang Tepat

Berkaitan dengan instruktur yang berpengalaman, instruktur tersebut harus bisa memastikan bahwa anak Anda melakukan gerakan bela diri dengan baik dan benar. Hal ini sangat penting untuk bisa terhindar dari kemungkinan cedera dan keseleo.

3. Menggunakan Pelindung Diri

Selain melakukan survey, Anda juga bisa menanyakan mengenai alat pelindung yang dimiliki oleh klub. Alat pelindung untuk bela diri seperti pelindung kepala, siku, lutut, dan juga dada.

Alat pelindung diri sangat dibutuhkan apabila akan melakukan pertandingan atau sparring. Pelindung ini akan melindungi diri dari memar dan mengurangi rasa sakit yang diakibatkan tendangan dan pukulan.

Kesimpulan

Olahraga merupakan hal penting untuk dilakukan. Tapi, bukan hanya sekedar untuk kekuatan fisik, ternyata latihan bela diri anak memiliki beberapa manfaat. Seperti meningkatkan kemampuan motorik hingga mengurangi stress pada anak.

Tapi selain tentang jenis bela diri yang akan diikuti oleh anak, penting pula untuk memastikan bahwa semua hal berjalan dengan baik saat proses berlatih. Hal ini diperlukan untuk menghindari kemungkinan cedera pada anak.

Baca juga : Asal Muasal Olahraga Pencak Silat

Apa saja jenis bela diri yang bisa di ajarkan kepada anak?

Beberapa jenis bela diri yang bisa diajarkan kepada anak diantanya adalah, Karate, Taekwondo, Judo, Kung Fu, Jujitsu, Aikido, Wushu, dan Silat.

Hal apa yang harus diperhatikan orang tua untuk menunjang keamaan sang anak ketika belajar bela diri?

Orang tua tentunya harus memperhatikan keamaan bagi anak mereka ketika belajar bela diri. Orang tua harus memilih pelatih yang ahli dan sudah berpengalaman dibidangnya. Kedua, instruktur tersebut harus bisa memastikan bahwa anak melakukan gerakan bela diri dengan baik dan benar untuk bisa terhindar dari kemungkinan cedera dan keseleo. Dan yang terakhir menggunakan alat pelindung diri.

Apa manfaat yang didapatkan anak dari mengikuti bela diri?

Dengan mengikuti bela diri tentunya anak akan mendapatkan banyak manfaat. Pertama, anak akan menjadi lebih bugar. Kedua, dapat mengontrol berat badan. Ketiga, anak dapat mengembangkan kemampuan motorik. Keempat, anak mampu membela diri. Kelima, meningkatkan disiplin, komitmen, dan tanggung jawab. Keenam, melatih kemampuan sosialisasi dan rasa hormat. Ketujuh, anak akan lebih percaya diri. Kedelapan, melatih kemampuan mengontrol emosi. Kesembilan, mengurangi stres. Kesepuluh, terhindar dari tindakan bullying.