Nyctophobia adalah ketakutan yang sangat ekstrem terhadap malam maupun kegelapan secara umum. Ketika semakin parah, kondisi ini bisa menyebabkan kecemasan bahkan depresi.

Oleh karena itu, di artikel ini Anda akan menemukan informasi lengkap tentang nyctophobia serta cara mengatasinya sejak dini. Semakin cepat Anda mengenali gejalanya, semakin mudah untuk menyembuhkannya.

Apa Itu Nyctophobia?

Seperti penjelasan sebelumnya, nyctophobia merupakan rasa takut akan kegelapan.

Pada akhirnya rasa takut bisa menjadi phobia ketika intensitasnya sudah terlalu berlebihan hingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Seringkali orang tua menganggap anak-anak yang takut gelap sebagai hal yang biasa.

Menurut beberapa penelitian tentang fobia yang satu ini, manusia merasa takut akan kegelapan karena kurangnya stimulan visual di sekitar mereka. Tentu saja, rasa takut adalah hal yang manusiawi dan lumrah.

Namun ketika hal tersebut mulai mengganggu kehidupan sehari-hari bahkan membuat anak Anda sulit tidur, sebaiknya Anda segera menghubungi tenaga profesional.

Gejala Umum Nyctophobia

Seperti kondisi kesehatan lainnya, nyctophobia juga memiliki beberapa gejala yang umum muncul. Sebenarnya gejala yang muncul dari fobia ruangan gelap mirip dengan fobia lainnya.

Selain ketakutan yang terus-menerus dan sangat intens, perasaan tersebut dapat mengakibatkan stress apalagi ketika anak berada di area yang gelap. Gejala tersebut bisa saja berpengaruh terhadap aktivitas harian bahkan performa anak di sekolah.

Dalam beberapa kasus, stress yang muncul akibat fobia dapat mengganggu kesehatan.

Meskipun penjelasan kami di atas menyebutkan bahwa hampir semua fobia memiliki symptoms yang serupa, nyctophobia tentu saja dipicu oleh kondisi sekitar yang gelap.

Bahkan ketika anak memikirkan situasi yang gelap, anak akan otomatis merasa takut. Mengenali penyebab dan gejala nyctophobia sejak awal akan mempermudah penanganannya.

Beberapa gejala fisik yang muncul meliputi:

  • Kesulitan bernapas.
  • Degup jantung meningkat drastis.
  • Nyeri dada.
  • Gemetaran dan kesemutan mendadak.
  • Kepala pusing.
  • Perut mual dan keringat dingin.
  • Meriang

Tidak hanya gejala yang terasa secara fisik, fobia yang terpancing biasanya juga mengakibatkan beberapa gejala pada perasaan penderitanya, seperti:

  • Merasa panik dan cemas yang berlebihan.
  • Ingin keluar dari situasi tertentu tapi tidak tahu bagaimana caranya.
  • Terputus dari dunia nyata.
  • Kehilangan kontrol terhadap diri sendiri.
  • Merasa tidak mampu mengontrol ketakutan.

Perlu Anda ingat bahwa rasa takut dan fobia adalah dua hal yang berbeda, dan Anda juga perlu memahami hal ini untuk lebih mudah mengidentifikasi apa yang terjadi pada si buah hati.

Meskipun anak Anda takut gelap, bukan berarti dia memiliki fobia. Phobia, pada dasarnya, adalah ketika suatu ketakutan memasukan tahapan yang mulai tidak masuk akal.

Apa yang Menyebabkan Nyctophobia pada Anak?

Setelah membaca berbagai gejala yang muncul ketika seseorang mengalami fobia, tentunya Anda juga ingin tahu awal mula ketakutan yang tidak wajar ini muncul, bukan?

Biasanya rasa takut pada kegelapan muncul ketika anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun. Hal itu sebenarnya masuk sebagai bagian tumbuh kembang anak secara normal. Pada usia tersebut, anak juga mulai merasa takut terhadap:

  • Hantu
  • Monster
  • Tidur sendirian.
  • Suara-suara aneh.

Dalam berbagai kasus, anak-anak akan merasa lebih aman ketika tidur dengan lampu hingga rasa takut mereka memudar seiring berjalannya waktu.

Namun apabila rasa takut tersebut menyebabkan kesulitan tidur, kecemasan berlebih, atau ketakutan tersebut berlanjut hingga usianya bertambah, mungkin itu adalah tanda nyctophobia.

Selain usia, ada juga beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap ketakutan anak yang berlebihan, seperti:

  • Orang tua yang sering menunjukkan kecemasan.
  • Pengasuhan yang terlalu protektif sehingga anak merasa tergantung dengan keberadaan orang tua.
  • Beberapa kejadian yang membuat stress juga bisa membuat anak merasa trauma dan fobia.
  • Menurut penelitian, genetik juga berkontribusi terhadap tingkat fobia seorang anak.

Apabila buah hati Anda mengalami beberapa gejala yang mengarah pada nyctophobia, memang ada baiknya Anda segera mengambil langkah untuk mengatasinya.

Seperti penjelasan di awal artikel, kondisi ini bisa diatasi apabila Anda mengidentifikasi kondisi ini sebelum semakin parah.

Bagaimana Cara Mengatasi Nyctophobia?

Cara Mengatasi Ncytophobia - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by NomadSoul1 on Envato 

Kabar baiknya, fobia ruangan gelap pada anak bisa diatasi dengan cara yang tepat. Pada dasarnya, Anda perlu berkontribusi dalam mengatasi kondisi ini.

Selain itu, peran sekolah juga perlu agar fobia ini dapat berkurang dan menghilang. Tentu saja, Anda perlu melibatkan tenaga profesional agar fobia dapat teratasi dengan optimal.

1. Terapi Paparan

Pernah dengar tentang exposure therapy? Terapi ini memiliki tujuan untuk memberikan perlawanan terhadap segala ketakutan yang dihadapi. Pada dasarnya, rasa takut perlu dihadapi dan dikendalikan, bukan?

Nah, karena yang mengalami perasaan tersebut adalah anak Anda, maka memberikan pengertian adalah tahap pertama yang harus Anda lakukan.

Namun tentu saja, terapi ini sebaiknya melibatkan tenaga profesional, seperti psikiater atau psikolog. Nantinya anak akan berlatih berada di tempat gelap secara bertahap dan berkala.

Menurut penelitian, membiasakan diri berada di situasi yang membuat seseorang takut akan menurunkan ketakutan itu sendiri. Hal itu merupakan salah satu poin dari terapi paparan.

2. Terapi Kognitif

Cara yang satu ini sebenarnya lebih sering dilakukan oleh orang dewasa. Apabila Anda akan menggunakan cara yang sama untuk mengatasi fobia pada anak, maka Anda perlu memberi pendampingan.

Terapi kognitif sendiri memang memerlukan tenaga professional. Tujuan dari terapi ini adalah membantu anak untuk memahami perasaan atau kecemasannya sendiri. Nantinya, anak akan mencoba untuk mengganti ketakutan itu dengan pikiran lain yang lebih positif.

Perlu Anda ingat, terapi kognitif tidak bisa berjalan sendirian – hal ini adalah bagian dari serangkaian terapi. Namun Anda bisa mencobanya karena afirmasi positif dari dalam diri biasanya berpengaruh besar terhadap output suatu usaha.

3. Relaksasi

Pada dasarnya, seseorang yang mengalami fobia perlu seseorang atau sesuatu yang membuatnya tenang. Terapi relaksasi, di sisi lain, memang bertujuan untuk menenangkan seseorang. Terapi ini biasanya meliputi latihan pernapasan dan yoga.

Seringkali manusia tidak merasakan proses mereka dalam bernapas. Padahal dengan menerapkan mindful breathing, merasakan proses udara yang keluar dan masuk, mampu membuat Anda lebih tenang.

Nah, teknik ini bisa Anda terapkan kepada anak. Lagi-lagi, terapi ini juga memerlukan pendampingan tenaga profesional dan sebaiknya tidak membuat anak merasa terancam.

Selain pernapasan, mengajak anak untuk melakukan yoga bersama juga bisa menjadi alternatif yang baik. Yoga memerlukan fokus yang baik sehingga rasa takut anak dapat teralihkan secara berkala.

4. Penggunaan Obat-obatan

Meskipun tidak disarankan, pemberian obat-obatan tertentu akan menjadi jalan terakhir apabila ketakutan semakin tidak terkontrol. Pemberian obat hanya akan terjadi apabila dokter atau pihak yang kompeten menyarankannya.

Oleh karena itu, resep ini benar-benar hanya bisa diberikan apabila ada diagnosa yang kuat tentang alasan pemberian obat. Jika tidak, maka penggunaan obat penenang sebaiknya tidak menjadi pilihan.

Selain itu, penelitian tentang mengobati fobia dengan obat-obatan masih terlalu sedikit.

Cara Lain Mengatasi Nyctophobia

Phobia Gelap - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by twenty20photos on Envato

Selain menggunakan cara-cara medis dan terapi seperti penjelasan di atas, nyctophobia bisa mereda dengan melatih beberapa hal. Tentu saja, sebagai orang tua Anda bisa memberikan kontribusi karena mengatasi fobia di rumah perlu kerjasama yang solid. antara anak dan orang tua.

1. Mencari Cara Coping

Mau tidak mau, anak harus menghadapi fobianya. Dan sebagai orang tua, Anda bisa membantu dengan mengidentifikasi cara coping yang tepat.

Tujuan utama dari coping adalah untuk mengurangi rasa cemas atau ketakutan yang muncul ketika anak berada di dalam gelap. Anda bisa mulai dengan meyakinkan anak bahwa gelap bukanlah sesuatu yang harus ditakuti.

Misalnya “Mungkin sekarang ini kondisinya gelap, tapi tidak apa-apa karena kamu aman.”

Tidak akan mudah untuk meyakinkan anak untuk mengubah pandangannya terhadap sesuatu yang terlanjur membuatnya takut. Namun prosesnya akan lebih mudah apabila Anda turut berada dalam fase ini bersamanya.

2. Latihan Pernapasan Bersama

Apabila sebelumnya kami jelaskan bahwa pernapasan adalah salah satu terapi relaksasi dengan pendamping profesional, Anda juga bisa menerapkannya di rumah.

Perlu Anda ketahui bahwa merasakan proses bernapas atau menerapkan mindful breathing akan membuat pikiran lebih tertata. Ketika fobia gelap mempengaruhi si kecil menjadi susah tidur, Anda bisa mempraktikkan pernapasan bersama.

Napas yang teratur dan alami akan membantu pikiran semakin lambat dan tidur pun menjadi lebih mudah. Pada akhirnya anak akan lebih fokus pada pernapasannya daripada kegelapan.

3. Memikirkan Hal yang Positif

Apabila pernapasan masih belum berhasil, Anda bisa mengajak untuk fokus pada pikiran yang ia senangi. Misalnya, minta anak Anda membayangkan masa-masa yang paling ia sukai, seperti mengunjungi taman hiburan favoritnya, bermain dengan hewan peliharaan, dan lain sebagainya.

Cara ini seringkali digunakan oleh para profesional untuk membuat pikiran pasiennya rileks. Anda juga bisa mencobanya pada anak agar ketakutannya bisa dialihkan sedikit demi sedikit.

Memilih Sekolah yang Tepat

Ketika anak sudah memasuki usia sekolah, mengatasi fobia akan lebih efektif apabila Anda memilih sekolah yang tepat. Perlu Anda ingat bahwa semua sekolah tidak sama.

Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin yang terbaik untuk sang anak. Dengan memasukkan anak ke sekolah yang tepat, tidak hanya bidang akademik namun juga prestasi non-akademik semakin terasah.

Prestasi Global adalah sekolah yang memperhatikan kemampuan akademik buah hati Anda sekaligus membentuk karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan di dunia luar.

Kami juga menerapkan berbagai metode untuk membantu murid mencintai agama Islam dengan lebih baik. Bersama dengan orang tua dan tenaga pengajar yang profesional di bidangnya, Prestasi Global menciptakan lingkungan yang nyaman untuk belajar dan tumbuh kembang anak.

Untuk informasi lebih lanjut tentang sekolah kami, jangan ragu untuk menghubungi kontak yang tertera.

Kesimpulan

Nyctophobia sejatinya adalah kondisi ketakutan akan kegelapan yang intensitasnya sudah sangat parah. Namun dengan penanganan yang tepat, fobia yang satu ini bisa teratasi dengan tepat.

Selain peran orang tua di rumah, pemilihan sekolah yang tepat juga mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mendaftarkan buah hati ke Prestasi Global.

Nyctophobia adalah suatu kondisi yang bisa dihindari. Yang terpenting, orang tua dan guru di sekolah dapat bekerjasama menciptakan lingkungan yang nyaman dan memberikan pengertian pada anak

Baca Juga: Yuk Kenali Penyebab Childhood Trauma dan Cara Mengatasi Trauma Pada Anak

Gejala apa saja yang ada pada nyctophobia ?

Gejala yang ada pada nyctophobia memiliki beberapa gejala fisik dan gejala perasaan penderitanya. Gejala fisik meliputi, Kesulitan bernapas, degup jantung meningkat drastic, nyeri dada, gemetaran dan kesemutan mendadak, kepala pusing, perut mual dan keringat dingin, meriang. Sedangkan gejala perasaan penderitanya meliputi, merasa panik dan cemas yang berlebihan, ingin keluar dari situasi tertentu tapi tidak tahu bagaimana caranya, terputus dari dunia nyata, kehilangan kontrol terhadap diri sendiri., merasa tidak mampu mengontrol ketakutan

Apa itu nyctophobia ?

Nyctophobia adalah ketakutan yang teramat sangat akan kegelapan, yang akhirnya bisa mengakibatkan kecemasan berlebih. Kenali gejalanya sejak dini.

Bagaimana cara mengatasi nytophobia ?

Cara mengatasi nyctophobia dapat melakukan beberapa hal seperti, terapi paparan, terapi kognitif, relaksasi, dan penggunaan obat-obatan