Sebagai orang awam, selama ini kita mungkin mengira bahwa kanker hati hanya dapat menyerang orang dewasa dengan gaya hidup yang kurang sehat. Namun faktanya kanker hati juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak, yaitu Hepatoblastoma.

Jika Anda masih ingat, pada tahun 2017 lalu penyanyi Jazz Michael Buble mengumumkan jika putra tertuanya juga mengidap Hepatoblastoma. Syukurlah Michael dan istri kini bisa bernapas lega, karena sang putra telah sembuh total.

Dokter Anak Spesialis Kanker Howard M. Katzenstein dari Children’s Healthcare of Atlanta menjelaskan lebih lanjut mengenai penyakit ini. Menurutnya kanker hati pada anak terdiri dari dua jenis, yaitu Hepatoblastoma dan Hepatocellular Carcinoma.

Hepatoblastoma lebih mungkin menyerang bayi dan balita di bawah 3 tahun dan lebih langka daripada Hepatocellular Carcinoma. Namun dengan deteksi dini dan treatment yang optimal potensi kesembuhan kanker hati pada anak ini lebih besar.

Sementara Hepatocellular Carcinoma walaupun dapat menyerang anak-anak, namun lebih sering terjadi pada remaja sampai orang dewasa. Kanker ini merupakan mutasi dari hepatosit, yaitu tipe sel utama hati kita.

Sekilas Tentang Hepatoblastoma

Hepatoblastoma merupakan tumor langka yang berawal dari pertumbuhan jaringan abnormal pada sel-sel di hati. Mayoritas tumor Hepatoblastoma bermula dari area lobus kanan hati.

Sel kanker ini selanjutnya dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya dan yang paling umum adalah paru-paru.

Jenis kanker ini juga relatif jarang terjadi daripada jenis tumor lain yang kerap menjangkiti anak-anak. Peluang seorang anak terserang Hepatoblastoma adalah 0,5-1,5 setiap kelahiran satu juta anak.

Dilansir Everydayhealth, di Amerika sendiri sepanjang 25 tahun terakhir kasus hepatoblastoma mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat. Ini mungkin karena kemajuan pesat di bidang kedokteran berhasil menyelamatkan lebih banyak bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Sebelumnya perlu Anda ketahui bahwa kondisi tersebut bisa meningkatkan potensi terjadinya Hepatoblastoma. Jika lebih banyak anak dengan berat badan rendah yang selamat, tentu peluang munculnya kanker hati pada anak menjadi lebih besar.

Hepatoblastoma terutama menyerang anak-anak dari masa bayi sampai sekitar usia 5 tahun. Dari data yang tersedia, kasus demikian ini sebagian besar muncul pada 18 bulan pertama kehidupan anak.

Hepatoblastoma juga lebih sering menyerang anak-anak kulit putih daripada anak-anak berkulit gelap. Selain itu kanker hati juga lebih banyak terjadi kepada anak laki-laki daripada anak perempuan, walaupun hingga kini belum ditemukan apa alasannya.

Seperti yang telah disinggung, anak-anak yang lahir sangat prematur serta dengan berat lahir sangat rendah, lebih mungkin terserang kanker ini.

Penyebab Terjadinya Hepatoblastoma

Hepatoblastoma - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Ali Hajiluyi on Unsplash 

Sama seperti sebagian besar kanker yang lain, penyebab Hepatoblastoma hingga saat ini belum diketahui. Meski begitu para ahli mencatat sejumlah kondisi genetik yang berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker hati anak.

  • Untuk orang dewasa sendiri faktor terbesar terjangkit kanker hati adalah infeksi Hepatitis B atau C. Di beberapa negara Asia, penyakit Hepatitis sering terjadi termasuk pada ibu hamil dan bisa menular kepada bayinya.
  • Paparan virus Hepatitis pada usia dini dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati. Inilah sebabnya sangat penting untuk mendapatkan vaksin Hepatitis B sejak bayi baru lahir.
  • Anak-anak dengan diagnosa Sindrom Beckwith-Wiedemann juga lebih mungkin terserang Hepatoblastoma. Sindrom ini merupakan kombinasi tumor Wilms, gagal ginjal, malformasi genitourinary (organ reproduksi dan sistem kemih) dan kelainan gonad (ovarium atau testis).
  • Kelainan yang juga memicu kanker ini adalah Poliposis adenomatosa familial. Ini adalah sekelompok penyakit bawaan langka yang terjadi di saluran pencernaan.
  • Anak-anak yang terlahir dengan Hemihipertrofi juga lebih rentan terserang kanker hati daripada bayi-bayi yang sehat. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan yang lebih cepat pada satu anggota badan di satu sisi tubuh daripada sisi lainnya.
  • Pemicu selanjutnya adalah kelainan Atresia Bilier, yaitu penyakit langka pada saluran empedu.

Tanda dan Gejala Hepatoblastoma

Ciri-ciri kanker hati pada anak bisa bervariasi tergantung pada ukuran tumor dan apakah telah terjadi metastasis, atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Namun gejala yang paling umum meliputi:

  • Pembengkakan karena terdapat massa yang besar pada perut
  • Berat badan berkurang
  • Tidak nafsu makan
  • Sering muntah
  • Bagian mata dan kulit menguning
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Anemia
  • Sering mengeluhkan sakit punggung
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Terjadi pubertas dini pada anak laki-laki

Pada daftar di atas terdapat gejala yang tidak spesifik sehingga Anda jangan panik dahulu jika ada ciri-ciri yang terjadi pada anak. Untuk itu Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan rekomendasi pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Sangat penting untuk melakukan deteksi dini pada gangguan kesehatan apapun, termasuk jika Anda mencurigai adanya gejala Hepatoblastoma pada anak.

Stadium Penyakit Hepatoblastoma

Ketika diagnosa kanker muncul umumnya disertakan stadiumnya, yaitu metode untuk menerangkan ukuran kanker, termasuk tingkat penyebarannya. Dengan mengetahui stadiumnya dokter lebih mudah memutuskan jenis perawatan yang dibutuhkan. Pada Hepatoblastoma, inilah tahapan stadiumnya.

1. Stadium I

Walaupun sel berbahaya telah terdeteksi namun tak ditemukan penyebaran tumor di luar organ hati. Tumor telah diangkat melalui pembedahan pada saat diagnosis untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop untuk melihat apakah margin bersih dari sel kanker.

Di stadium tersebut pada jaringan yang sudah diangkat tidak terdapat sel kanker baik pada tepi maupun margin.

Tingkat kesembuhan pengobatan untuk kanker stadium awal ini bisa mencapai lebih dari 90 persen dengan kombinasi operasi dan kemoterapi.

2. Stadium II

Pada stadium lanjutan ini tumor juga belum menyebar keluar dari organ hati. Meski demikian hasil pemeriksaan jaringan menunjukkan jika pada tepi jaringan yang diangkat telah mengandung sel kanker.

Sama seperti kanker stadium I, tingkat kesembuhan yang selama ini dipublikasikan juga mencapai 90 persen dengan operasi dan kemoterapi.

3. Stadium III

Pada kondisi demikian pengangkatan tumor dengan pembedahan tidak dapat dilakukan karena sudah terlalu besar. Tumor telah tumbuh dengan menekan jaringan vital hati, atau bisa juga telah menyebar ke kelenjar getah bening yang bersumber dari hati.

Jadi tumor hanya ditemukan di hati dan kadang-kadang kelenjar getah bening dekat dengan hati, namun tidak ditemukan pada organ lain.

Harapan kesembuhan pada stadium tersebut memang tidak mencapai 90 persen, namun tetap ada harapan untuk sembuh total sebagaimana pada beberapa kasus. Jika seluruh rekomendasi penanganan penyakit tak berjalan lancar selalu ada pilihan untuk transplantasi hati.

4. Stadium IV

Pada stadium akhir ini tumor telah menyebar melalui aliran darah ke bagian lain dari tubuh, salah satunya yang paling umum adalah paru-paru.

Dengan metode pengobatan gabungan pembedahan dan kemoterapi, tingkat kesembuhan pasien pada stadium akhir ini mencapai 50 persen sampai 60 persen.

Apalagi kemajuan pesat dalam bidang medis menyediakan opsi pengobatan yang lebih bervariasi dan berkualitas. Ini misalnya kemoterapi yang semakin efektif, serta ketersediaan donor hati yang juga kian banyak.

Pengobatan Hepatoblastoma

Cara mengobati Hepatoblastoma bisa bervariasi tergantung dari tingkat keparahan dan penyebaran kankernya. Beberapa metode umum dapat perawatan medis adalah:

1. Pembedahan

Tujuan pengobatan dengan pembedahan adalah untuk mengangkat tumor hati sebanyak mungkin. Setelah proses tersebut jaringan hati anak akan dapat beregenerasi sampai pulih kembali.

Namun metode ini tergantung pada ukuran tumornya, dan biasanya pembedahan mustahil dilakukan saat pertama kali didiagnosa pada sebagian besar pasien anak-anak.

Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dokter saat akan melakukan pembedahan, misalnya apakah tumor dapat diangkat dengan aman atau tidak. Selanjutnya apakah kelak organ tersebut dapat berfungsi cukup normal.

Selanjutnya dokter juga perlu memperhatikan apakah anak mengidap tumor tunggal atau multifokal (lebih dari satu tumor di hati). Beberapa tumor memang hanya menjangkiti satu atau dua lobus hati, sementara yang lain terjadi pada tiga atau empat lobus hati.

Beberapa tumor juga memicu gangguan pada struktur vital dalam hati, sementara yang lain tidak menyerang bagian vital tersebut. Reseksi tumor (pengangkatan) terbukti memberikan hasil kesembuhan yang cukup baik pada sekitar sepertiga penderita.

Beberapa pasien juga perlu menjalani beberapa sesi kemoterapi untuk memperkecil ukuran tumor/kanker sebelum tindak pembedahan.

2. Kemoterapi

Kemoterapi - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by National Cancer Institute on Unsplash

Kemoterapi atau kemo adalah bagian penting dari pengobatan untuk hampir semua bayi dan anak-anak dengan hepatoblastoma. Kemo bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor hati primer, dan untuk mengobati Hepatoblastoma yang menyebar keluar dari hati.

Kemoterapi diperlukan untuk pasien dengan semua stadium, karena sel kanker mungkin telah menyebar ke organ tubuh yang lain. Bayi dan anak-anak dengan Hepatoblastoma stadium I dari jenis yang tidak agresif bisa juga tak memerlukan kemoterapi.

Namun sebagian besar kasus membutuhkan kemoterapi bagi semua bayi dan anak-anak baik sebelum maupun setelah operasi.

Selanjutnya ada tindakan kemoembolisasi transarterial (TACE), yaitu metode yang mengirimkan partikel kemoterapi langsung kepada tumor.

3. Radioembolization

Ini merupakan jenis terapi dengan paparan radiasi dosis tinggi melalui aliran darah menuju ke tumor pada hati. Ahli radiologi melakukan metode ini dengan memasukkan kateter kecil berupa tabung plastik melalui selangkangan pasien menuju arteri yang terdekat dengan tumor.

Prosedur ini terbilang aman karena dapat melindungi sebagian besar jaringan hati yang sehat dari efek samping radioterapi.

Radioembolization merupakan langkah pengobatan lanjutan jika pasien tak merespon kemoterapi sesuai harapan. Terapi tersebut juga digunakan ketika sel kanker kembali muncul atau hasil pembedahan ternyata tidak berhasil untuk menjinakkan tumor.

4. Transplantasi hati

Transplantasi hati adalah alternatif terakhir terutama untuk tumor yang hanya berkonsentrasi pada hati namun tidak memungkinkan untuk melakukan tindak operasi. Para prosedur ini dokter bedah akan mengangkat organ hati yang terjangkit kanker sepenuhnya dan menggantinya dengan hati dari donor.

Selanjutnya pasien juga perlu mendapatkan kemoterapi sebelum maupun pasca transplantasi untuk mengontrol sisa-sia sel kanker. Dalam beberapa kasus, terbukti prosedur transplantasi hati kepada bayi dan anak-anak dengan hepatoblastoma bisa berhasil.

Kesimpulan

Hepatoblastoma adalah kanker hati yang terjadi kebanyakan pada bayi hingga usia 5 tahun dengan gender laki-laki. Para ilmuwan belum mengetahui secara pasti penyebabnya, namun kasus ini lebih sering terjadi pada bayi dengan berat badan rendah.

Selain itu bayi yang terkontaminasi virus Hepatitis dari ibu juga berpeluang mengembangkan Hepatoblastoma.

Gejala yang mungkin terjadi adalah, perut membesar, mata dan kulit menguning, anemia, tidak bernafsu makan, hingga pubertas dini. Pilihan pengobatan untuk kanker hati pada anak adalah pembedahan, kemoterapi, radioterapi, serta transplantasi hati sebagai opsi terakhir.

Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Inilah 8 Tanda Gangguan Fungsi Hati pada Anak

Apa itu hepatoblastoma ?

Hepatoblastoma adalah tumor langka yang berawal dari pertumbuhan jaringan abnormal pada sel-sel di hati. Mayoritas tumor Hepatoblastoma bermula dari area lobus kanan hati. Sel kanker ini selanjutnya dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya dan yang paling umum adalah paru-paru.

Tanda dan gejala apa saja kah yang tedapat pada hepatoblastoma ?

Ada beberapa tanda dan gejala pada hepatoblastoma, meliputi: pembengkakan karena terdapat massa yang besar pada perut, Berat badan berkurang. Tidak nafsu makan, Sering muntah, Bagian mata dan kulit menguning, Gatal-gatal pada kulit, Anemia, Sering mengeluhkan sakit punggung, Frekuensi buang air kecil berkurang, Terjadi pubertas dini pada anak laki-laki

Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengobati hepatoblastoma ?

Cara mengobati hepatoblastoma itu meliputi, pembedahan, kemoterapi, radioembolization, transplantasi hati