Dunia anak seharusnya penuh dengan bermain. Karena sebenarnya saat bermain mereka sedang belajar dari permainan yang mereka mainkan. Namun sebagai orang tua Anda harus tahu jenis mainan yang sesuai dengan usia anak. Jangan sampai anak usia 6 bulan diberikan mainan puzzle yang rumit.

Mainan yang baik seharusnya sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan yang muncul pada anak. Kali ini kami akan menjelaskan kriteria mainan yang cocok untuk anak hingga usia 6 tahun. Serta beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak bermain.

Mainan untuk Bayi Baru Lahir Hingga Usia 6 Bulan

tai's Captures - Yuk Ketahui Jenis Mainan Yang Sesuai Dengan Usia AnakPhoto by Tai’s Captures on Unsplash

Siapa bilang bayi tidak bisa bermain. Stimulasi yang baik pada bayi akan membuat otak bayi bayi berkembang dengan baik. Pada usia ini bayi biasanya senang melihat warna-warna cerah, memainkan tangan dan kaki, hingga memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka.

Jenis mainan yang sesuai dengan usia 6 bulan atau bayi kecil:

  • Untuk mereka pegang: Sesuatu yang bisa mereka pegang, raih, hisap, dan goyangkan. Seperti kerincingan, mainan remas, mainan tumbuh gigi, boneka lembut, buku bantal, hingga bola bertekstur.
  • Untuk mereka dengar: Cerita dari buku bayi sederhana, membacakan Al Qur’an dekat mereka atau lagu sederhana.
  • Untuk mereka lihat: Gambar buku bantal warna-warni, cermin yang tidak mudah pecah.

Jenis Mainan yang Sesuai dengan Usia 7 – 12 Bulan

yuri shirota - Yuk Ketahui Jenis Mainan Yang Sesuai Dengan Usia AnakPhoto by Yuri Shirota on Unsplash

Pada usia ini, bayi biasanya sudah bisa duduk, merayap, merangkak, hingga berdiri. Mereka mulai memahami nama mereka, penasaran dengan benda sekitar, dan tentu saja memasukkan semua benda ke dalam mulut mereka.

Jenis mainan yang sesuai dengan usia 7 bulan hingga 12 bulan:

  • Mainan untuk bermain pura-pura: Boneka, boneka bayi, atau alat musik.
  • Benda yang dapat dijatuhkan atau dikeluarkan: Mangkok plastik, bola warna-warni, atau benda-benda dalam kardus.
  • Benda yang dapat mereka susun: Mainan donat warna-warni
  • Mainan air

Jenis Mainan yang Sesuai dengan Usia 1 Tahun

Biasanya anak 1 tahun sudah bisa berjalan. Kadang bahkan mereka sudah bisa belajar naik atau turun tangga. Mereka sudah bisa bermain di sebelah temannya, meskipun belum bisa bersama. Selain itu mereka juga suka berkreasi.

Mainan yang sesuai untuk usia 1 tahun:

  • Board book, dengan ilustrasi sederhana atau foto benda nyata.
  • Sesuatu yang bisa mereka kreasikan: Spidol untuk mencoret, mewarnai dengan pewarna makanan, atau sekadar merobek kertas.
  • Permainan berpura-pura: Telepon mainan, mobil mainan, mainan kasir-kasiran

Jenis Mainan yang Sesuai dengan Usia 2 Tahun

Pada usia ini mereka mulai lancar berbicara. Mereka suka bermain lari-larian, berjalan, melompat, dan memanjat. Mereka juga mulai suka meniru orang sekitar, terutama orang tua.

Mainan yang cocok:

  • Permainan memecahkan masalah: Puzzle gambar yang terdiri dari 4-5 kotak, balok susun, mengurutkan benda. Juga mengancingkan baju boneka.
  • Permainan membangun dan berpura-pura: Membuat rumah-rumahan, Memakaikan baju boneka, permainan profesi, seperti dokter, tukang masak, dan lain-lain.
  • Permainan berkreasi: Menggunting khusus anak, melukis dengan stempel, melukis dengan tangan, melukis dengan kuas.
  • Buku bergambar yang lebih detail, seperti ensiklopedia hewan, tanaman, atau kendaraan.
  • Permainan fisik di playground: Ayunan, panjat tiang, perosotan, melempar bola, terowongan.

Mainan untuk Anak Usia 3-4 Tahun (Pra TK)

Pada usia ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan yang jauh dari umur di bawah mereka. Mereka sangat suka meniru orang dewasa, umumnya mereka akan banyak bertanya dan bicara. juga suka bermain dengan teman, terutama yang lebih tua.

Mereka juga sangat suka bereksperimen dengan keterampilan fisik mereka. Mulai memahami tentang bergiliran, meski belum sepenuhnya mau menerapkannya.

Jenis mainan yang sesuai dengan 3 tahun hingga 4 tahun:

  • Permainan memecahkan masalah: Puzzle dengan jumlah 12 hingga 20 buah lebih. Mengklasifikasi benda sesuai warna, bau, dan ukuran. Menyusun balok, mangkok atau bola.
  • Membuat sesuatu: Bersama ibu membuat donat, playdough, rumah-rumahan dari
  • Bermain peran: Bermain jual-jualan, dokter-dokteran, masak-masakan. dan permainan pertukangan.
  • Membaca buku: Buku tentang informasi fakta yang sederhana beserta gambar, seperti mengapa hujan turun, cacing tinggal di mana, dan mengapa daun berwarna hijau, dan lainnya.
  • Bermain fisik: Bersepeda, bermain di playground, permainan lompat tali, dan bermain engklek.

Mainan untuk Anak Usia 5-6 tahun ( Usia TK)

Pada usia 5-6 tahun, anak mengalami perkembangan pesat dalam hal emosi dan sosial. Mereka mulai mengerti marah, sedih, dan kecewa. Anak juga mulai belajar karakteristik teman sebaya dan sekitar. Karenanya pada saat ini anak butuh dukungan dan bimbingan terkait emosinya.

Anak juga sudah mulai bisa diarahkan untuk berbagi, mengantri dan bermain bersama temannya. Pada usia ini Anda juga bisa memasukkan anak ke sekolah TK. Pilihlah sekolah yang sesuai dengan visi misi Anda dalam mendidik anak.

Mainan yang cocok untuk anak usia 5-6 tahun:

  • Membaca buku: Buku-buku yang berkaitan dengan emosi. Mengenalkan anak-anak pada jenis emosi dan bagaimana mengendalikannya.
  • Kegiatan fisik: Bersepeda, berenang, outbound khusus anak TK, bermain petak umpet.
  • Permainan memecahkan masalah: Puzzle yang lebih rumit, dengan ukuran lebih kecil dan banyak jumlahnya. Menyusun puzzle mobil atau burung.
  • Membuat sesuatu: Membuat rumah-rumahan dari kardus, membuat mobil-mobilan dari kardus, ikut membuat kue bersama ibu.
  • Bermain peran: Bermain robot dari kardus buatan sendiri, bermain sekolah-sekolahan, permainan perkakas tukang, bermain bayangan, boneka

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Anak Bermain

Ketika Anda telah mengetahui jenis permainan yang sesuai dengan usia anak, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

1. Bermain Adalah Belajar

Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, bahwa dalam bermain, sebenarnya anak-anak sedang mengalami proses belajar. Baik itu belajar mengenal emosi, membuat sesuatu, mematangkan kognitif, fisik, literasi, bahkan sosial.

Karenanya seharusnya sebagai orang tua Anda memfasilitasi kegiatan bermain anak, bukan malah melarangnya ketika bermain.

2. Bermain Itu Menyehatkan

Dalam bermain, terutama kegiatan fisik, seperti berlari, bersepeda, berenang dan lainnya, anak-anak sedang melakukan kegiatan yang menyehatkan. Permainan fisik ini akan membantu mengatasi masalah obesitas, mengurangi stres, dan lainnya.

3. Kurangi Gadget

Anak-anak usia pra TK dan TK masih belum memahami dampak dari gadget. Mulai dari bahaya pornografi, gangguan tidur, perilaku kasar, dan lainnya. Mereka belum bisa memilah tampilan mana yang baik atau tidak. Karenanya sebaiknya jangan membebaskan anak dengan gadget saat bermain.

4. Lebih Sering Mengajak Anak Bermain di Luar

Bermain di luar memungkinkan anak-anak mendapatkan udara segar sambil berolahraga. Selain itu, permainan fisik di luar ruangan akan membantu mereka mengembangkan otot dan kekuatan fisik.

5. Mainan yang Baik Tidak Harus Mahal

Elly Risman Musa, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati berkata, “Jangan memikirkan soal fasilitas, karena yang lebih utama dan nyaman adalah anak bermain bersama ibu dan bapaknya. Bukan barang jadi yang dibuat bersama” Hal ini disampaikan dalam kanal YouTube Indonesia Morning Show NET.

Karenanya Anda tidak perlu terlalu fokus pada mahalnya mainan, karena pada usia dini, kedekatan orang tua dengan orang tua adalah yang terbaik dibandingkan dengan mainannya.

6. Keamanan Mainan

Saat membelikan mainan, Anda harus memperhatikan faktor keamanan saat anak bermain. Misalnya tidak ada bagian yang runcing atau tajam, tidak membuatnya terjepit, atau aman untuk dimakan bila anak mulai memasukkan ke dalam mulut.

Selain itu, pada tempat-tempat tertentu, Anda juga harus memberikan perhatian khusus pada anak, sehingga keamanan anak benar-benar terjaga, misalnya di kolam renang. Hal yang perlu diperhatikan saat anak bermain di kolam renang adalah:

  • Memastikan perut anak tidak kosong sehingga gampang sakit setelah berenang.
  • Memastikan anak tetap berada pada kolam khusus anak, bukan kolam dewasa, karena ini akan sangat membahayakan bahkan menyebabkan anak meninggal karena tenggelam.
  • Lakukan pemanasan sebelum berenang agar tidak terjadi kram.
  • Ajarkan teori renang sederhana, sehingga anak terbiasa berenang dan tidak panik bila dihadapkan pada kondisi tertentu dalam kolam.
  • Oleskan minyak telon atau pakaikan baju hangat agar anak tidak kedinginan

Begitu juga ketika anak bermain air. Hal yang perlu diperhatikan saat anak bermain air, Anda harus memastikan wadah air dan jumlah air tidak membuatnya tenggelam, tidak terlalu lama, hingga kedinginan, dan tidak licin, sehingga mudah terjatuh.

7. Berikan Perhatian Sepenuhnya Saat Bermain

Anak-anak bukanlah robot yang tidak merasa. Karenanya penting sekali bagi Anda untuk memberikan sepenuhnya perhatian dan waktu Anda ketika bermain dengan anak. Perhatian dan kasih sayang sebagai orang tua akan membuat kantong jiwanya penuh.

Sehingga aspek sosial, kognitif dan lainnya dapat berkembang maksimal. Hal ini juga akan berpengaruh pada perlakuan anak di masa depan atau terhadap orang lain. Selain itu, jangan biarkan anak bermain sendiri sehingga membahayakannya.

Jika anak bermain permainan yang butuh perhatian lebih seperti gunting, lem, atau lainnya, awasi dan bimbing anak, jangan sampai melukainya.

8. Luangkan Waktu untuk Bermain

Sebagai orang tua, Anda adalah pendukung terbesar pembelajaran anak-anak Anda. Pastikan mereka memiliki waktu bermain sebanyak mungkin pada siang hari untuk meningkatkan perkembangan kognitif, bahasa, fisik, sosial, dan emosional.

Akhir Kata:

Penting untuk tahu jenis mainan anak sesuai dengan usianya. Anda tidak bisa memaksa anak usia 1 tahun membaca buku penuh tulisan kecil tanpa gambar. Atau memberikan puzzle box yang sangat sulit untuk anak usia 1 tahun.

Selain akan membuat anak-anak bingung, juga tidak akan memberi pengaruh baik bagi tingkatan kecerdasan mereka. Baca juga postingan kami terkait cara membangun kecerdasan sosial pada anak sejak usia dini.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan beberapa hal penting ketika anak bermain. Mulai dari faktor keselamatan, makna bermain, hingga perhatian penuh dari orang tua. Untuk usia 5-6 tahun Anda dapat memilihkan anak sekolah yang sesuai dengan usia mereka.

Bergabunglah bersama kami, PG-TK Sekolah Prestasi Global. Sekolah kami memberikan program untuk anak berusia 3-6 tahun dengan fokus mengasuh dan mengembangkan siswa anak usia dini melalui pembelajaran dan pendekatan dengan cara bermain dan belajar.

Kami menerapkan penguatan karakter keagamaan yang diterapkan melalui cara pembiasaan dari hal terkecil hingga yang besar, seperti, menaruh sandal sepatu pada tempatnya, membuang sampah yang benar, berwudhu, shalat, membaca surat setiap hari dengan benar.

Juga mengutamakan bermain dan belajar dan tidak menekankan hanya fokus dalam akademis yang terangkum dalam menulis dan berhitung atau CALISTUNG. Tentunya dengan memperhatikan jenis mainan yang sesuai dengan usia anak.

Baca juga: Inilah Cara Mengasah Kemampuan Anak Melalui Permainan Rubik

Apa saja permainan yang cocok untuk anak umur 2 tahun?

Puzzle gambar yang terdiri dari 4-5 kotak, membuat rumah-rumahan, Memakaikan baju boneka, Permainan fisik di playground.

Apa bayi perlu mainan?

Di usianya yang baru 0-6 bulan, bayi sedang mengenal hal-hal baru di sekitarnya. Jadi penting untuk memberikan benda-benda yang dapat merangsang perkembangan sensorik dan motorik bayi seperti suara, sentuhan, rasa, dan pendengaran

Apa itu Sensory play?

Seperti namanya, sensory play adalah permainan yang dapat memberikan stimulasi pada kelima indera anak. Bisa hanya satu indera saja, bisa juga lebih dari satu indera melalui sebuah sensory play.