Ilmu merupakan hal yang penting bagi seorang muslim, tiap muslim wajib menuntut ilmu setinggi-tingginya, tanpa ilmu tak akan bisa sempurna hidup dan ibadah kita. Ilmu agama juga harus diajarkan kepada anak sejak sedini mungkin, ketika anak belum banyak terkontaminasi dengan sembarang informasi lainnya. Berikut ini adalah beberapa hadits tentang menuntut ilmu dan penjelasannya, termasuk juga hadits tentang keutamaan menuntut ilmu dan hadits tentang ilmu yang lainnya.

Tiap Muslim Wajib Menuntut Ilmu

 

hadits tentang ilmu

sumber: iluvislam.com

Berdasarkan hadist Rasul riwayat Ibnu Majah nomor 224, yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, yang dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir nomor 3913 dan juga HR (Hadist Rasul) riwayat Ibnu Abdil Barr, maka

antara lain dinyatakan bahwa menuntut ilmu itu sebagai suatu kewajiban bagi setiap muslim maupun muslimah. Ilmu itu adalah suatu pengetahuan dan pemahaman manusia tentang segala hal, yang bisa didapat dengan cara berpikir, menganalisa, belajar, mempelajari, menyelidiki, meneliti, bertanya, dan lain sebagainya.

Hadits tentang Ilmu Pengetahuan

 

Kemudian juga ada HR riwayat Turmudzi yang antara lain menyatakan bahwa bagi yang menginginkan kehidupan dunia maka adalah suatu kewajiban baginya untuk memiliki dan menguasai ilmu, dan demikian pula bagi yang menginginkan kehidupan akherat, maka merupakan suatu kewajiban pula bagi dirinya untuk juga memiliki ilmu, dan lalu bagi yang menginginkan keduanya maka merupakan suatu kewajiban pula baginya untuk memiliki dan menguasai ilmu.

Hal tersebut memang benar adanya. Seorang manusia tak akan bisa menjadi dokter tanpa menuntut ilmu kuliah di kedokteran dulu, mempelajari ilmu kedokteran dan berbagai ilmu terkait penunjangnya, antara lain ada ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu fisika dan juga ilmu biologi serta ilmu bahasa Indonesia jika kuliahnya di Indonesia atau ilmu bahasa Inggris atau bahasa Jepang atau bahasa Jerman juga jika kuliah kedokterannya di negara- negara tersebut, dan lain sebagainya. Harus mempelajari dan menguasai dulu ilmunya.

Tanpa mendapatkan ilmu kedokteran yang baik maka seorang manusia tak akan bisa menjadi dokter yang sukses. Demikian pula jika menginginkan akhirat, ingin mendapatkan surga dan memperoleh ridho dari Allah, maka seorang muslim juga dituntut harus memiliki ilmu, yakni harus tahu bagaimana cara berwudhu dengan baik dan benar, misalnya, juga mengetahui mengenai hal-hal apa saja yang bisa membatalkan wudhu tersebut, juga selanjutnya adalah memiliki ilmu dan pengetahuan mengenai tata cara sholat yang sah dan benar sesuai tuntunan nabi dan lain sebagainya.

Tanpa memiliki ilmu mengenai tata cara dan syarat sahnya sholat dan juga berwudhu maka seorang muslim tak akan bisa untuk melaksanakan sholat dengan sah, baik dan benar, dan lain sebagainya. Kemudian jauh sebelum itu, agar bisa mendapatkan akhirat, bisa mendapatkan surga yang asli dan sebenarnya, bisa hidup kekal abadi di akherat dalam kebahagiaan yang sejati selamanya, maka seorang manusia juga harus memahami ilmu tentang agama yang benar, harus memiliki pengetahuan tentang siapa Tuhannya, dan ciri-ciri Tuhan yang asli, yang sebenarnya, tentang agama yang asli dan yang sebenarnya.

Jadi jelaslah maka untuk mendapatkan akhirat pun manusia harus bisa memiliki ilmunya, yakni ilmu agama dan berbagai hal yang terkait, seperti ilmu tentang tata cara beribadah, dan lain sebagainya. Penting dan suatu hal yang pokok juga agar sejak sedini mungkin setiap muslim itu untuk mengetahui mengenai hukum tentang segala sesuatunya, yakni ilmu dan pengetahuan mengenai hal apa saja dan tindakan apa saja yang hukumnya halal, haram, sunnah atau mubah, atau makruh dan lain sebagainya.

Pengetahuan atau ilmu mengenai hal tersebut sangat penting bagi muslim guna menjalani hidup sebagaimana perintah Allah sehingga dengan demikian akan bisa mendapatkan ridho Allah dan bisa masuk ke surga Nya ketika mati kelak, di akhirat. Nah jika menginginkan dunia maka seseorang itu harus memiliki ilmu, demikian juga jika menginginkan akhirat maka juga harus berilmu, termasuk jika menginginkan keduanya yakni baik itu kesuksesan kehidupan di dunia maupun kebahagiaan sejati di akhirat kelak, keselamatan dunia dan akhirat, maka juga harus memiliki serta menguasai ilmunya.

Sehingga bagi yang menginginkan keduanya yakni keberhasilan dan keuntungan dalam kehidupan dunia maupun akhirat, maka ia harus memahami agama selain juga ilmu keduniawian dengan benar, harus bisa menguasai ilmu tentang isi Al Quran, sebagai sumber referensi tentang kebenaran dan segala hal tentang ilmu dan pengetahuan juga, petunjuk dari Allah, sang Maha Pencipta segala sesuatunya, Yang Maha Benar dan Menguasai Ilmu serta Pengetahuan, yang bahkan keseluruhan ilmu yang ada di dunia ini hanyalah setetes air lautan saja jika dibandingkan dengan ilmu akherat, dan untuk bisa memahami ayat-ayat Quran dan juga ilmu agama serta ilmu pengetahuan yang lainnya dengan baik dan benar.

Maka juga diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta penguasaan ilmu tentang bahasa arab, karena Al Quran, petunjuk dari Sang Sumber Ilmu dan Sumber dari Segala Kebenaran, yaitu Allah, Tuhan Sang Pencipta itu, aslinya ditulis dalam bahasa Arab. Sedangkan untuk memahami segala sesuatunya itu harus berasal dari sumber aslinya, yang valid dan seoriginal mungkin, guna menghindari terjadinya kesalahpahaman atau salah persepsi atau salah mengartikan yang akan bisa fatal sekali akibatnya.

Kewajiban Menuntut Ilmu Sejak Kecil Hingga Tua dan Wafat 

 

hadits tentang ilmu

Hadits menuntut ilmu yang lainnya terkait ilmu, terutama mengenai sejak mulai kapan kewajiban untuk menuntut ilmu itu dan juga sampai kapan kewajiban tersebut harus dilakukan. Ada al hadits yang menyatakan perintah Nabi agar tiap muslim mulai mencari ilmu sejak masih di buaian, yakni sejak masih bayi bahkan, seorang bayi itu sudah mulai belajar mengenali suara ibunya, yang berbeda dengan suara ayahnya, belajar merasakan berbagai rasa makanan ketika mulai pertama kali mulai dikenalkan dengan makanan padat lunak selain susu dan lain sebagainya. Kemudian diperintahkan pula oleh nabi lewat hadis tersebut yakni mengenai kapan akhir waktu menuntut ilmu tersebut, yakni disebutkan mencari ilmu itu hingga ke liang lahat maka ini maknanya adalah kewajiban menuntut Ilmu itu adalah suatu kewajiban hingga ajal tiba, saat nafas berhenti.

Hadis tentang Keutamaan Menuntut Ilmu dan Sikap Islam tentang Pentingnya Ilmu Pengetahuan itu

 

Hadist menuntut ilmu yang lainnya lagi, yakni tentang keutamaan menuntut ilmu itu dikemukakan oleh HR Turmudzi. Ada dua buah hadis, yang satu antara lain menyebutkan bahwa bagi yang keluar rumah dalam rangka mencari ilmu maka dinyatakan bahwa ia sedang berada di jalan yang diridhoi Allah hingga ia pulang kembali ke rumah. Lalu di hadis yang satunya lagi oleh Turmudzi yang juga disebutkan oleh HR Muslim, maka disebutkan bahwa bagi yang berusaha mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya untuk mencapai surga.

Hal tersebut menunjukkan mengenai pentingnya dan keutamaan untuk menuntut ilmu itu. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai dan mendorong tiap manusia agar menguasai ilmu, karena Islam itu logis dan benar, serta ilmiah dan masuk akal, meski akal dan pikiran manusia itu terbatas namun masih bisa jika digunakan untuk memahami Quran dan mengetahui mana yang benar dan yang salah. Di Quran pun berkali-kali disebutkan dalam banyak sekali ayat, yang memerintahkan agar manusia itu berpikir dan berakal, yakni agar manusia menggunakan pikiran dan akalnya yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada tiap manusia, guna mendapatkan ilmu.

Ilmu Merupakan suatu Warisan dari Para Nabi

Pada Hadis Rasul riwayat Abu Dawud, dari at-Tirmidzi, dan juga Ibnu Majah, yang dinyatakan shahih oleh asy Syaikh al Albani dalam Shahihul Jami’ nomor 6297 maka disebutkan bahwa para ulama, sebagai orang yang memiliki ilmu agama yang lebih dari orang pada umumnya itu, adalah sebagai pewaris para nabi.

Lalu disebutkan juga pada hadis tersebut bahwa para nabi itu tidak meninggalkan Dinar Dirham, dalam hal ini kekayaan atau benda-benda berharga, namun para nabi itu mewariskan ilmu. Dalam bahasa arab, kata ulama itu memiliki arti sebagai orang yang berilmu, yang oleh karena penguasaan ilmunya itu lantas bisa dijadikan sebagai pemuka agama dan tempat bertanya.

Ilmu adalah Hal yang Masih Tetap bisa Memberikan Manfaat Meski Telah Wafat atau Mencapai Ajal Sekalipun

 

Dalam HR Muslim disebutkan bahwa terdapat tiga hal yang akan terus selalu mengalirkan amal pahala secara terus menerus meski sudah mati sekalipun, yakni sedekah jariyah, dan ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang berdoa untuk orang tuanya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa orang yang sudah mati dan telah mencapai ajalnya itu akan terputus segala amal kebaikannya, kecuali oleh ketiga hal tersebut di atas, yakni jika ada sedekah jariyahnya, atau ilmu yang bermanfaat yang ditinggalkannya, atau jika ia memiliki anak yang sholeh yang senantiasa mendoakannya. Itulah manfaat ilmu itu, bahkan akan bisa terus mengalirkan pahala meski si pemilik ilmunya telah meninggal dunia.

Oleh karenanya kuasai dan milikilah ilmu itu lalu sebar luaskan dan bagikan ke semua orang ke seluruh dunia dalam hal ini ilmu tersebut diimplementasikan sehingga bisa mendapatkan manfaat dan memberi nilai tambah bagi kebaikan seluruh manusia dan dunia. Jadi misalnya, jika memiliki pengetahuan tentang cara menghafal Quran dengan mudah dengan menggunakan suatu sistem tertentu dan lalu menuliskan dan lalu membagikan ilmu yang bermanfaat besar tersebut dengan melalui suatu buku, baik itu dalam bentuk buku fisik ataupun e book, atau dalam suatu tulisan artikel atau dalam bentuk suatu aplikasi software komputer, ataupun dalam bentuk games pendidikan dan lain sebagainya.

Maka meski sang penulis atau si pembuat softwarenya atau sang penemu sistemnya tersebut telah meninggal dunia, maka ia akan masih bisa terus mendapatkan aliran pahala, selama hasil penguasaan atas ilmu yang bermanfaat yang telah dikerjakannya selama di dunia tersebut dimanfaatkan oleh orang lain guna mendatangkan pahala, maka ia pun juga masih bisa mendapatkan aliran pahala dari hal tersebut. Itulah pentingnya dan manfaat dari menguasai ilmu dan menyebarkannya atau membuat implementasinya.

Itulah hadis-hadis terkait dengan menuntut ilmu, yang menunjukkan bahwa menuntut ilmu, menguasai dan memiliki ilmu itu sangat penting, dan wajib hukumnya, bagi seluruh muslim maupun muslimah, sejak masih dalam ayunan hingga ke liang lahat saat ajal telah tiba, serta akan masih bisa mengalirkan pahala meski telah meninggal dunia, jika memiliki ilmu yang bermanfaat dan masih terus mendatangkan manfaatnya.

 

Kesimpulan

Apa yang dimaksud dengan ilmu?

Ilmu adalah suatu pengetahuan dan pemahaman manusia tentang segala hal, yang bisa didapat dengan cara berpikir, menganalisa, belajar, mempelajari, menyelidiki, meneliti, bertanya, dan sebagainya.

Apa hukum menuntut ilmu?

Hukum menuntut ilmu wajib bagi seorang muslim karena tanpa ilmu tidak akan bisa sempurna hidup dan ibadah seorang muslim.

Mengapa ilmu wajib dimiliki dan dikuasai?

Agar mendapatkan keberkahan di kehidupan dunia dan akhirat.