Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Keberagamannya ini tercipta dari daerah asalnya. Seperti suku betawi. Suku yang mendiami daerah Jakarta.
 

Sejarah Singkat Suku Betawi yang Fenomenal

Suku ini sangat erat hubungannya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ciri khas perkembangannya dipengaruhi oleh dominasi budaya asing yaitu Belanda, Portugis, dan China. Hal ini tertangkap jelas dari kebudayaannya seperti musik dari Portugis dan bajunya dari China.

Bagi mereka yang mengaku sebagai Betawi tulen adalah mereka yang dilahirkan dengan darah campuran beberapa suku dan bangsa. Bisa dibilang hasil kawin antaretnis. Suku ini bermula dari suku Sunda yang mendiami wilayah Jakarta yang melakukan pernikahan dengan bangsa asing.
 

5 Fakta Unik Suku Betawi yang Mengagumkan

 
Fakta Unik Seputar Suku Betawi yang Perlu diketahui - Sekolah Prestasi Global

Suku asli Jakarta ini ternyata memiliki beberapa keunikan yang harus dilestarikan dan tidak dimiliki suku lain. Penasaran, ada fakta unik apa saja terkait suku ini? Temukan lengkapnya di bawah ini.
 

1. Kebudayaan Suku Betawi

Bukan hanya Jawa, Betawi juga memiliki beberapa tradisi atau budaya yang kini menjadi daya pikat wisata hiburan sekaligus edukasi.
 

a. Nyorog

Saat menjelang Ramadhan, warga Betawi memiliki satu tradisi yang hingga kini masih dilestarikan, yaitu Nyorog. Nyorog adalah tradisi yang dilakukan oleh saudara muda berkunjung ke rumah saudara yang lebih tua dengan membawa buah tangan. Umumnya, tradisi ini berlangsung seminggu sebelum bulan puasa terlaksana.

Bingkisan yang dibawa adalah makanan pokok, seperti beras, telur, mie, gula, atau makanan sajian lain. Tujuan tradisi ini sebagai ajang silaturahmi antar keluarga serta menghormati saudara yang dituakan. Selain dalam rangka menyambut ramadhan, hari biasa seperti akan mengadakan upacara pernikahan pun dilakukan tradisi ini.
 

b. Ondel-ondel

Siapa yang tidak tahu dengan ikon kota DKI Jakarta ini? Ondel-ondel adalah boneka raksasa yang diarak oleh warga. Dulunya, maksud pengarakan ondel-ondel adalah untuk mengusir roh jahat.

Sebelum mengaraknya, pelaku ondel-ondel harus menjalani satu ritual yaitu menyambangi makam keramat. Saat ini, ondel-ondel dijadikan sarana hiburan dan mengais rezeki dengan cara mengamen.
 

c. Silat Beksi Betawi

Indonesia memiliki beberapa jenis pencak silat khas, salah satunya ya silat Beksi ini. Jurus yang ada di sini dikenalkan oleh orang Tionghoa bernama Lie Ceng Oek. Jurus yang diajarkan ini diberi nama Bie Sie.

Namun, karena dipengaruhi oleh logat Betawi akhirnya namanya berubah menjadi Beksi. Nama Beksi sendiri memiliki arti:

  • Bek sebagai pertahanan
  • Si adalah empat

Arti secara keseluruhan pertahanan dari empat arah. Silat ini juga menjadi salah satu alat perlawanan pada masa penjajahan atau populernya Si Pitung.

Orang yang menguasai silat cukup baik dan ilmunya tinggi disebut dengan jawara. Sedari kecil, belajar silat menjadi kewajiban sama halnya dengan belajar ngaji.

Dari dua kewajiban utama ini, tak heran jika orang Betawi pandai mengaji serta bela diri. Sayangnya, eksistensi silat ini kini hanya digunakan jika ada acara pernikahan atau pentas budaya.
 

d. Lenong

Ini adalah teater khas Betawi yang dimainkan oleh sepuluh orang saja dan tentunya menggunakan bahasa Betawi. Jalan ceritanya juga cukup unik karena diselingi dengan pantun. Untuk iringan musiknya dari gambang kromong.

Sebelum mementaskan Lenong, pemainnya terlebih dahulu mengadakan ungkup. Ungkup adalah upacara yang berisi doa dengan sesaji.
 

e. Palang Pintu

Tradisi unik khas Betawi ini merupakan perpaduan antara silat dan pantun. Tradisi ini menjadi salah satu rangkaian pernikahan adat Betawi atau besanan.

Palang Pintu sendiri memiliki arti menghalangi pintu agar daerah kekuasaannya tidak dimasuki oleh sembarang orang, tentunya mereka memiliki jawara masing-masing.

Selain palang pintu, ada juga ‘Tande Putus’ yaitu pengikat untuk mempelai wanita. Artinya si mempelai sudah ada yang punya. Tradisi ini terjadi pada saat acara lamaran, sedangkan palang pintu pada saat acara pernikahannya.

Palang pintu memberikan pengajaran bahwa untuk mempersunting dan memasuki kediaman mempelai wanita dibutuhkan perjuangan keras.

Di mana ini menjadi bekalnya nanti dalam menghadapi biduk rumah tangga untuk mengingat perjuangannya sehingga tidak mudah menyerah.
 

f. Tari Lenggang Nyai

Wiwik Widiastuti adalah koreografer pencipta tarian ini. Dia berasal dari Yogyakarta. Tarian ini populer karena kerap dibawakan di acara-acara pariwisata Indonesia hingga mancanegara. Tarian ini ditarikan oleh empat hingga enam gadis kecil. Gerakannya sendiri berasal dari perpaduan tari topeng, gaya cokek, dan sedikit pengaruh China.

Keunikan tarian ini karena gerakannya menggambarkan karakter Nyai Dasimah serta ceritanya.
 

g. Tari Cokek

Selain Tari Lenggang Nyai, ada juga tarian yang tak kalah menawan dari kebudayaan Betawi yaitu Tari Cokek. Gerakan tangannya lemah gemulai dengan pinggul bergerak seirama musik.

Di beberapa kesempatan penari akan memainkan selendangnya yang akan membuat penonton terkesima akan keanggunan penari. Sama seperti kebanyakan tarian dari Betawi, tari ini juga diiringi musik gambang kromong,
 

2. Bahasa Betawi dan Karakteristik Orangnya

Bahasa suku Betawi umumnya bahasa Indonesia umum tetapi telah bercampur dengan bahasa daerah Nusantara lainnya serta sedikit bahasa asing. Yang membuatnya unik adalah logat atau dialeknya.

Bahasa Betawi sendiri terbagi menjadi dua dialek berdasarkan daerah.

  1. Dialek Betawi tengah menggunakan ‘E’.
  2. Dialek Betawi pinggir menggunakan ‘A’.

Contohnya:

Kenapa diucapkan suku Betawi pinggir, sedangkan dialek ‘kenape’ dituturkan suku Betawi tengah.

Orang Betawi juga terkenal dengan gaya yang ceplas-ceplos. Kurang menyukai basa-basi sehingga begitu bertemu akan langsung membahas pokok masalah. Orang-orangnya juga terkenal tidak suka merantau. Ketidaksukaan merantau dipengaruhi oleh kemapanan ekonomi serta sifat kekeluargaan yang terjalin begitu erat. Ini terbukti dengan mereka mampu bertahan hidup hanya memanfaatkan warisan tanah yang diwariskan turun temurun.

Mereka juga memiliki sikap toleransi yang tinggi. Ini dibuktikan dengan mereka mampu hidup berdampingan dengan suku lainnya. Meski sebagian besar menganut agama islam, ada juga yang menganut agama kristen protestan atau katolik. Mereka yang menganut agama ini konon adalah keturunan portugis.
 

3. Musik Khas Betawi

Musiknya memiliki karakteristik yang unik salah satunya gambang kromong yang berasal dari Tionghoa dan digunakan untuk mengiringi kesenian Lenong.

Selain itu, ada juga Tanjidor, Rebana yang berakar pada musik kebudayaan Arab dan beberapa jenis musik lainnya.
 

a. Tanjidor

Alat musik khas Betawi Tanjidor dulunya digunakan sebagai musik untuk mengiringi pengantin. Tanjidor sebenarnya alat musik peninggalan Portugis dan Belanda yang harus dilestarikan.

Untuk memainkan Tanjidor dibutuhkan orang antara tujuh hingga sepuluh pemusik. Pakaian yang dikenakan pun seragam, yaitu pakaian tradisional Betawi.
 

b. Keroncong Tugu

Nama musik ini sesuai dengan perkembangannya yang selalu di daerah Tugu, sehingga dinamakan keroncong tugu atau dulunya disebut Cafrinho Tugu. Musik ini dulunya dimainkan hanya pada saat pesta panen atau pertemuan keluarga.

Suara musiknya tak jauh berbeda dengan keroncong pada umumnya tetapi tidak bisa dibilang sama. Hal ini karena iramanya lebih cepat yang dihasilkan dari ukulele.

Keroncong Tugu awalnya dimainkan oleh tiga atau empat pemusik. Musiknya terdiri dari tiga buah gitar yaitu gitar frounga, monica, dan jitera. Lalu ditambahkan dengan suling, rebana, biola, mandolin, cello, besi segitiga atau triangle, dan kempul.

Hampir semua lagunya menggunakan ketukan 4/4 sedangkan nadanya nada mayor. Ciri khasnya ada pada keroncong Moresco yang menjadi irama keroncong tertua.
 

4. Pakaian Adat Suku Betawi

Pakaian adat tradisional Betawi dibagi menjadi beberapa bagian, untuk pria dan wanita kesehariannya dan resmi.
 

a. Pakaian Adat Betawi untuk Keseharian Pria

Pakaian pria betawi kesehariannya terdiri dari sadariah, Baju yang terdiri dari baju koko berwarna putih dipadukan dengan celana kain batik komprang berwarna gelap lalu ditambah dengan kain diselempangkan.

Kain ini biasanya kain sarung kotak-kotak dan disempurnakan dengan kopiah atau peci. Sedangkan alas kakinya menggunakan sandal jepit kulit.
 

b. Pakaian Adat Betawi untuk Keseharian Wanita

Kebaya keseharian wanita Betawi dikenal dengan nama kebaya encim. Desainnya pas badan, panjangnya hanya mencapai pinggul wanita. Lengannya pendek dengan motif bunga. Desain floral ini dipengaruhi oleh budaya China. Kain yang dipakai menggunakan sifon atau katun, sedangkan warnanya cerah menggambarkan keceriaan si pemakai.

Kemudian bawahnya menggunakan sarung dengan motif pucuk rebung. Karena warna dan bahan kainnya yang cerah, saat memakai kebaya encim diharapkan dengan didasari kutang nenek agar tidak tembus pandang.

Alas kakinya menggunakan selop. Tak lupa rambut disanggul cepol dan ditutup selendang.
 

c. Pakaian Adat Betawi Resmi

Untuk pakaian resminya disebut dengan baju serong. Tidak ada perbedaan antara bangsawan atau orang biasa, semuanya bisa mengenakannya. Baju serong adalah baju yang terdiri dari kaos dalaman atau kemeja berwarna putih lalu outer-nya dilapisi jas.

Lalu celananya kain polos berwarna hitam dengan tambahan kain batik sepanjang lutut. Disempurnakan dengan peci.

Untuk wanita tak ada bedanya, kebaya encim dengan kain bawahan bukan sarung melainkan jarik atau rok khusus yang senada dengan warna kebaya.
 

5. Rumah Adat Suku Betawi

 
Rumah Adat Suku Betawi - Sekolah Prestasi Global
 
Rumah tradisional Betawi disebut dengan rumah kebaya. Disebut demikian karena bentuk atapnya yang mirip dengan pelana dilipat. Jika dilihat desainnya dari samping, lipatan pelana ini mirip dengan kebaya lipat.

Karena bentuknya yang mirip dengan baju kebaya inilah maka rumah tradisional Betawi disebut dengan rumah kebaya.

Paling khas dari rumah ini ada di bagian depannya, yaitu terasnya luas. Selain sebagai tempat bersantai keluarga, luasnya teras juga digunakan untuk menjamu tamu.

Tak sedikit yang menjadikan teras tempat acara seperti lamaran atau perkumpulan. Dindingnya tak kalah menarik, karena bisa digeser atau dibuka ke pinggir sesuai yang diinginkan.
 

Makanan Khas Betawi Terpopuler dan Lezat

Kurang lengkap jika sudah tahu kebudayaannya tapi belum mencicipi kuliner khas Betawi. Kuliner ini pun sudah melegenda dan sampai saat ini bisa didapatkan dengan mudah. Beberapa rekomendasi makanan Betawi yang terkenal akan kelezatannya adalah kerak telor, nasi uduk, roti buaya, dan soto betawi.

Anda bisa mendapatkan beberapa makanan khas di atas dengan mudah, bahkan hampir semua jalan pasti ada yang menjualnya. Yang paling favorit dalam beberapa tahun terakhir adalah soto Betawi. Kalau Anda ingin mudah menemukannya, kunjungilah Kampung Suku Betawi atau daerah cagar budaya.

Bagaimana dengan kebudayaan suku Betawi? Menarik kan untuk dipelajari? Keanekaragaman coraknya inilah yang menjadikannya mudah diingat. Bahkan, faktanya, dari anak kecil hingga dewasa tidak asing dengan suku asli Jakarta ini.

Baca Juga : Asal Muasal Olahraga Pencak Silat

Sebutkan 5 Fakta Unik Seputar Suku Betawi yang Perlu diketahui!

1. Kebudayaan Suku Betawi 2. Bahasa Betawi dan Karakteristik Orangnya 3. Musik Khas Betawi 4. Pakaian Adat Suku Betawi 5. Rumah Adat Suku Betawi

Sebutkan Makanan Khas Betawi Terpopuler dan Lezat!

Beberapa rekomendasi makanan Betawi yang terkenal akan kelezatannya adalah kerak telor, nasi uduk, roti buaya, dan soto betawi. Anda bisa mendapatkan beberapa makanan khas di atas dengan mudah, bahkan hampir semua jalan pasti ada yang menjualnya. Yang paling favorit dalam beberapa tahun terakhir adalah soto Betawi. Kalau Anda ingin mudah menemukannya, kunjungilah Kampung Suku Betawi atau daerah cagar budaya.

Bagaimana Pakaian Adat Suku Betawi untuk Pria dan Wanita dalam keseharian?

a. Pakaian Adat Betawi untuk Keseharian Pria Pakaian pria betawi kesehariannya terdiri dari sadariah, Baju yang terdiri dari baju koko berwarna putih dipadukan dengan celana kain batik komprang berwarna gelap lalu ditambah dengan kain diselempangkan. Kain ini biasanya kain sarung kotak-kotak dan disempurnakan dengan kopiah atau peci. Sedangkan alas kakinya menggunakan sandal jepit kulit. b. Pakaian Adat Betawi untuk Keseharian Wanita Kebaya keseharian wanita Betawi dikenal dengan nama kebaya encim. Desainnya pas badan, panjangnya hanya mencapai pinggul wanita. Lengannya pendek dengan motif bunga. Desain floral ini dipengaruhi oleh budaya China. Kain yang dipakai menggunakan sifon atau katun, sedangkan warnanya cerah menggambarkan keceriaan si pemakai. Kemudian bawahnya menggunakan sarung dengan motif pucuk rebung. Karena warna dan bahan kainnya yang cerah, saat memakai kebaya encim diharapkan dengan didasari kutang nenek agar tidak tembus pandang. Alas kakinya menggunakan selop. Tak lupa rambut disanggul cepol dan ditutup selendang.