Seperti yang diketahui, Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling banyak dipadati penduduk. Bahkan, luasnya lebih kecil dibanding empat pulau besar lainnya di Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua.

Pulau terpadat di Indonesia dan dunia ini memiliki enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur. Meskipun ukurannya kecil, terdapat fakta unik tentang Pulau Jawa yang perlu Anda ketahui. Simak ulasannya di bawah ini:
 

Fakta Pulau Jawa

Fakta Pulau Jawa yang Perlu Diketahui - Sekolah Prestasi Global
 

1. Pulau Jawa Peta

Kondisi geografis Pulau Jawa berbatasan dengan Selat Bali yang berada di sebelah Timur, kemudian Samudera Hindia di Selatan, Selat Sunda di Barat, dan Laut Jawa di sebelah Utara.
 

2. Salah Satu Pulau Terbesar di Indonesia

Pulau yang satu ini adalah salah satu dari lima pulau terbesar yang ada di Indonesia. Luas Pulau Jawa adalah 128.297km2. Pada 2019 lalu, jumlah penduduknya ada sekitar 150,4 juta jiwa. Artinya, 45% – 60% penduduk di Indonesia tinggal di pulau tersibuk ini.

Penduduk Indonesia didominasi oleh laki-laki, yaitu 75,23 juta jiwa. Kemudian, jumlah penduduk perempuannya adalah 75,17 juta jiwa.
 

3. Penuh dengan Sejarah

Sejarah asal mula Pulau Jawa adalah ditaklukkan oleh seseorang bernama Aji Saka. Berdasarkan cerita, ia juga menciptakan aksara Jawa.
 

4. Bahasa Jawa Dikuasai oleh Banyak Orang

Fakta menarik Pulau Jawa lainnya adalah bahasa daerahnya memiliki jumlah penutur terbanyak. Berdasarkan data sensus yang dilakukan pada 2000 lalu, ada sekitar 84 juta jiwa yang bisa berbahasa Jawa. Selain itu, Bahasa Jawa juga tersebar hingga ke luar negeri, seperti Belanda, Singapura, Suriname, dan Malaysia.

Pada 2013, Bahasa Jawa juga hadir di Google Translate. Tentunya, hal itu memudahkan orang-orang yang ingin belajar berbahasa Jawa.
 

5. Peninggalan Bersejarah

Sebab, pulau terpadat di dunia ini menjadi pusat peradaban Nusantara dan dikuasai oleh beberapa kerajaan, yaitu Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Tarumanegara.

Peninggalan sejarah Jawa yang diakui sebagai warisan dunia UNESCO adalah Candi Borobudur di Yogyakarta.
 

6. Wilayah yang Subur

Pulau Jawa terkenal dengan beberapa wilayahnya yang subur. Ada berbagai jenis tanaman, seperti lada dan vanili yang tumbuh subur.
 

7. Memiliki Banyak Gunung

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung di Pulau Jawa yang paling tinggi. Gunung ini letaknya ada di Jawa Timur dan terkenal dengan Puncak Mahameru nya. Gunung Semeru memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut.

Selain itu, ada juga gunung lainnya yang terkenal, seperti Gunung Merapi, Gunung Prau, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Ijen, dan Gunung Lawu.
 

8. Terdapat Banyak Pantai

Beberapa pantai di Pulau Jawa juga menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Selain itu, ada juga pantai di wilayah Selatan yang terkenal dengan keindahannya, di antaranya adalah Pantai Sendiki di Malang, Pantai Parangtritis di Bantul, dan Pantai Pelabuhan Ratu di Sukabumi.
 

9. Penghasil Batik Terbaik di Indonesia

Salah satu batik Pulau Jawa yang terkenal adalah Kota Solo. Jika Anda berkunjung ke Solo, maka tidak ada salahnya untuk mampir ke berbagai toko batik di sana.
 

Awal Mula Lahirnya Suku Jawa

Suku Jawa adalah salah satu etnis terbesar di Indonesia. Jumlahnya sendiri ada 40,22% dari total penduduk di Indonesia. Keunikan suku Jawa berasal dari bahasa, budaya, dan kuliner khasnya.

Tidak hanya itu, suku Jawa juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyak orang Jawa yang merantau ke berbagai pulau. Meski menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui awal mula lahirnya suku Jawa.

Seorang ahli anatomi asal Belanda bernama Eugene Dubois, telah menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus. Fosil tersebut ditemukan pada 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.

Setelah fosil itu ditemukan, Dubois melakukan perbandingan DNA manusia purba tersebut dengan suku Jawa saat ini. Hasilnya, DNA dari Pithecanthropus Erectus tidak berbeda jauh dengan suku Jawa sekarang. Para arkeolog meyakini, bahwa nenek moyang Suku Jawa adalah seorang pribumi.
 

Beberapa Teori Asal Usul Kemunculan Suku Jawa

Teori Asal Usul Kemunculan Suku Jawa - Sekolah Prestasi Global

Asal usul kemunculan suku Jawa memiliki banyak versi, di mana ada banyak penemuan bersejarah yang menguatkan hal tersebut. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa teori mengenai asal usul suku Jawa:
 

1. Surat Kuno Milik Keraton Malang

Berdasarkan surat kuno milik Keraton Malang, suku Jawa berasal dari Kerajaan Turki pada 450 SM. Menurut cerita yang ada, Raja Turki mengirim surat perjalanan jauh dan menguasai beberapa daerah/wilayah yang belum terjamah.

Kerajaan Turki pun melakukan migrasi secara bertahap. Setelah itu, utusan Raja Turki sampai di daerah yang tanahnya subur dengan beragam bahan pangan. Dengan banyaknya tanaman Jawi yang tumbuh di sana, maka tanah tersebut disebut sebagai Tanah Jawi oleh imigran yang datang.
 

2. Cerita Babad Tanah Jawa

Menurut cerita dari Babad Tanah Jawa, suku Jawa berasal dari Kerajaan Keling di India Selatan. Kerajaan tersebut sedang berada dalam situasi kacau, karena adanya perebutan kekuasaan di wilayahnya.

Salah satu pangerannya bernama Kling tersingkir dan meninggalkan kerajaan bersama para pengikutnya. Pangeran Kling dan para pengikutnya mengembara hingga menemukan pulau terpencil tanpa penghuni.

Akhirnya, mereka membangun pemukiman di pulau tersebut. Selain itu, mereka juga membangun kerajaan yang diberi nama Java Cekrawa. Kemudian, keturunan dari Pangeran Kling menjadi nenek moyang suku Jawa berdasarkan cerita Babad Tanah Jawa.
 

3. Pendapat dari Arkeolog

Menurut para arkeolog, asal usul penduduk Jawa tidak terlepas dari orang Indonesia sendiri. Mereka yakin, bahwa nenek moyang suku Jawa merupakan penduduk pribumi. Hal itu semakin dikuatkan dengan penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus.

Fosil manusia purba tersebut lebih dikenal dengan sebutan “Manusia Jawa”. Setelah melakukan penelitian mendalam, beberapa ahli arkeolog mengaitkannya dengan teori asal usul kehadiran suku Jawa.
 

4. Catatan Kuno India

Berdasarkan catatan kuno India, ada beberapa pulau di Indonesia yang menyatu dengan daratan Australia dan Asia.

Pada saat itu, terjadi bencana yang mengakibatkan permukaan air laut naik. Kemudian, beberapa daratan ikut terendam air hingga memisahkan pulau-pulau yang ada di daratan utama.

Catatan kuno tersebut juga menjelaskan, ada seorang pengembara bernama Aji Saka yang menemukan pulau Jawa daratan rendah. Menurut cerita, Aji Saka merupakan orang pertama yang menginjakkan kakinya di sana. Lalu, ia beserta pengikutnya dianggap sebagai nenek moyang suku Jawa.
 

5. Pendapat dari Para Sejarawan

Para sejarawan pun ikut memberikan pendapatnya mengenai asal mula suku Pulau Jawa. Sejarawan bernama Von Hein Geldern menjelaskan, adanya migrasi penduduk asal Tiongkok Selatan atau Yunan yang tinggal di pulau tersebut. Migrasi tersebut terjadi pada 2.000 SM hingga 500 SM secara bertahap dengan menggunakan perahu cadik yang saat ini digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan.

Sementara itu, Dr H. Kehn mengungkapkan penelitiannya yang dilakukan pada 1899 silam. Ia menuturkan, bahwa beragam bahasa daerah di Indonesia tidak berbeda jauh atau hampir mirip. Dr H. Kehn menyimpulkan, bahasa daerah tersebut berasal dari Austronesia. Hal itulah yang membuat Von Hein Geldern mempercayai teori asal usul suku Jawa di Indonesia.
 

Pulau Jawa Dinobatkan Sebagai Pulau Terbaik di Dunia

Salah satu situs traveling paling populer di dunia, Travel and Leisure menobatkan Pulau Jawa sebagai pulau terbaik di dunia (The Best Island in The World 2018). Dengan begitu, pulau ini telah menyandang status baru sebagai yang terbaik. Menurut laman resmi Kementerian Pariwisata, penghargaan tersebut diberikan saat gelaran Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Annual Meetings 2018.

Keindahan Pulau Jawa telah membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Apalagi, Indonesia juga memiliki Pulau Bali dan Pulau Lombok yang tak kalah indahnya dengan pulau lainnya.

Berbagai tempat wisata di Pulau Jawa pun menarik minat para wisatawan untuk berlibur. Terdapat rekomendasi tempat wisata di pulau ini yang bisa dikunjungi, yakni:

  • Bukit Sikunir, Dieng.
  • Ujung Kulon, Banten.
  • Gunung Bromo, Jawa Timur.
  • Candi Prambanan, Yogyakarta.
  • Candi Borobudur, Yogyakarta.
  • Patung Buddha Tidur, Mojokerto.
  • Baobab Safari Resort, Pasuruan.
  • Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
  • De Djawatan Benculuk, Banyuwangi.
  • Pulau Tunda, Banten.

Selain itu, ada sederet fakta unik Pulau Jawa lainnya yang perlu diketahui. Apa saja hal yang membuatnya layak dinobatkan sebagai pulau terbaik di dunia?
 

1. Suguhkan Keindahan Alam yang Eksotis

Pulau terbaik di dunia ini menawarkan keindahan alam yang tak biasa, seperti Pantai Pasir Putih Kepulauan Seribu dan Air Terjun Sri Gethuk Yogyakarta.
 

2. Memiliki Empat Warisan Dunia UNESCO

UNESCO telah menetapkan empat warisan dunia di Tanah Jawa. Keempat warisan dunia tersebut adalah Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah), Situs Arkeologi (Sangiran), dan Candi Prambanan (Klaten, Jawa Tengah),
 

3. Mempertahankan Budayanya di Era Modern

Seiring perkembangan zaman, sudah banyak perubahan yang terjadi. Saat ini, sudah banyak gedung perkantoran, tempat hiburan, dan lainnya. Meski begitu, pulau ini tetap mempertahankan kebudayaan aslinya.

Salah satunya adalah Yogyakarta yang adat dan tradisinya masih sangat kental di tengah era modernisasi.
 

Warisan Kebudayaan di Pulau Jawa

Ada beberapa warisan budaya Pulau Jawa yang masih dilindungi. Hal itu mengingat suku Jawa menjadi salah satu etnis terbesar di Indonesia. Berikut ini adalah warisan budaya yang dimiliki oleh pulau terpadat di Indonesia ini:

  • Senjata tradisional.
  • Wayang kulit.
  • Seni tari.
  • Seni musik.
  • Bahasa dan aksara yang beragam.
  • Falsafah atau pedoman hidup.
  • Budaya kejawen.

Beberapa warisan budaya di atas membuktikan, bahwa Pulau Jawa adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang hingga kini masih terus dilestarikan. Banyaknya peninggalan sejarah Pulau Jawa, membuatnya dinobatkan sebagai keajaiban dunia dari UNESCO.

Fakta mengenai Pulau Jawa telah menjelaskan, bagaimana masyarakat Indonesia harus menghargai kebudayaan dan keindahan alamnya. Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa pulau ini memiliki sejarah yang cukup panjang untuk diketahui. Bahkan, berbagai pulau di Indonesia juga menjadi wadah edukasi ilmu pengetahuan. Pulau ini juga menjadi roda perekonomian di Indonesia. Maka dari itu, banyak orang yang merantau ke sana untuk mencari peruntungan.

Baca Juga : Mengenal Suku Jawa, Sejarah dan Keseniannya
 

Sebutkan 9 Fakta Pulau Jawa yang Perlu Diketahui!

9 Fakta Pulau Jawa yang Perlu Diketahui 1. Pulau Jawa Peta 2. Salah Satu Pulau Terbesar di Indonesia 3. Penuh dengan Sejarah 4. Bahasa Jawa Dikuasai oleh Banyak Orang 5. Peninggalan Bersejarah 6. Wilayah yang Subur 7. Memiliki Banyak Gunung 8. Terdapat Banyak Pantai 9. Penghasil Batik Terbaik di Indonesia

Seperti apa Pulau Jawa di Peta?

Kondisi geografis Pulau Jawa berbatasan dengan Selat Bali yang berada di sebelah Timur, kemudian Samudera Hindia di Selatan, Selat Sunda di Barat, dan Laut Jawa di sebelah Utara.

Bagaimana Awal Mula Lahirnya Suku Jawa?

Suku Jawa adalah salah satu etnis terbesar di Indonesia. Jumlahnya sendiri ada 40,22% dari total penduduk di Indonesia. Keunikan suku Jawa berasal dari bahasa, budaya, dan kuliner khasnya. Tidak hanya itu, suku Jawa juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyak orang Jawa yang merantau ke berbagai pulau. Meski menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui awal mula lahirnya suku Jawa. Seorang ahli anatomi asal Belanda bernama Eugene Dubois, telah menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus. Fosil tersebut ditemukan pada 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Setelah fosil itu ditemukan, Dubois melakukan perbandingan DNA manusia purba tersebut dengan suku Jawa saat ini. Hasilnya, DNA dari Pithecanthropus Erectus tidak berbeda jauh dengan suku Jawa sekarang. Para arkeolog meyakini, bahwa nenek moyang Suku Jawa adalah seorang pribumi.