Orang tua harusnya sadar akan macam-macam bakat anak, agar mereka bisa mendukung buah hatinya dengan maksimal. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang salah mengartikan bakat dan minat anak. Padahal keduanya memang berbeda, di mana minat bisa saja mengarah kepada bakat anak nantinya.

Meski bakat masuk dalam potensi diri anak sejak lahir, tapi kemunculannya bisa terjadi karena faktor keturunan ataupun alami. Biasanya bakat anak akan terlihat dengan lebih jelas saat usianya 10 tahun-an.

Lalu, bagaimana cara orang tua mengetahui bakat anak?

1. Kenali Kategori Bakat Anak

Cara Mengetahui Bakat Anak

Sebelum mencari tahu bakat anak, Anda harus tahu apa saja yang menjadi kategori bakat itu sendiri. Secara umum ada setidaknya 7 kategori bakat anak yaitu sebagai berikut:

  • Verbal

Kategori pertama ini merujuk pada kemampuan anak dalam mengolah bahasa. Anak-anak dengan kemampuan verbal lebih suka berceloteh dan bercerita meskipun kalimat yang diucapkan belum sempurna.

Berbagai kegiatan yang mendukung kategori ini adalah berdiskusi, membaca, memecahkan masalah, menulis hingga bernyanyi.

  • Fisik

Bakat fisik ini tidak sepenuhnya terkait dengan kondisi atau proporsi tubuh anak. Tapi secara umum, anak lebih suka kegiatan olahraga dan outdoor lain. Ajak anak untuk mencoba berbagai kegiatan olahraga agar bisa tahu mana bakat yang sebenarnya.

  • Kognitif

Anak dengan bakat kognitif bisa dilihat jika mereka cepat tanggap dalam mengolah informasi. Mereka lebih cenderung tertarik dengan bidang akademis. Anda bisa mengajak anak bermain asah otak, membaca buku pengetahuan, tes IQ hingga menyelesaikan soal-soal sederhana.

  • Kreativitas

Bakat ini akan terlihat saat anak lebih suka berkreasi dan membuat sesuatu. Mereka tidak bisa diam saat melihat sesuatu tergeletak dan dengan cepat berpikir membuat apa dengan bahan yang ada di depannya.

  • Intrapersonal

Anak yang memiliki kemampuan analisis dan refleksi baik cenderung masuk kategori ini. Mereka juga lebih suka membaca-baca buku teori. Kegiatan sosial seperti acara panti asuhan hingga berbagi dengan orang lain bisa jadi pilihan.

  • Interpersonal

Anak yang mudah bergaul, berinteraksi dan memahami orang lain cenderung memiliki bakat interpersonal. Anda bisa memicu bakat mereka dengan sering berinteraksi atau berkumpul dengan orang lain. Permainan beregu juga cocok untuk anak dengan bakat ini.

  • Natural

Anak dalam kategori ini lebih suka kegiatan alam. Mereka memiliki kepekaan tersendiri terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.

2. Amati Kebiasaan Anak

Cara Mengetahui Bakat Anak

Untuk bisa tahu apa bakat anak sejak dini, maka Anda harus melakukan observasi secara berkesinambungan. Amati kegemaran dan kebiasaan mereka sejak kecil setiap hari. Sangat wajar jika anak memiliki minat pada banyak hal.

Anda tidak perlu merasa bingung, karena di satu poin mereka akan meninggalkan beberapa ketertarikan dan fokus pada satu hal saja.

Dalam proses pengamatan ini, Anda juga bisa melihat apakah anak suka tampil di depan banyak orang atau lebih aktif bermain sendiri.

Inilah yang nantinya bisa Anda gunakan untuk mengetahui apa bakat si anak yang sebenarnya.

3. Upayakan untuk Tidak Membatasi Kegiatan Anak

Sebagai orang tua, Anda harus mendukung anak sepenuhnya untuk mencari apa sih bakat mereka. Salah satu cara terbaik tes minat bakat adalah dengan membebaskan anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Tentunya kebebasan ini harus diiringi dengan pengawasan dari Anda.

Meski Anda seorang atlet bukan berarti anak akan mengikuti jejak Anda. Bisa saja mereka memiliki ketertarikan di bidang lain. Anda bisa mencoba mengenalkan berbagai kegiatan mulai dari hobi Anda dan suami hingga hobi dari saudara lainnya.

Di usia anak-anak, mereka pasti tertarik dengan berbagai hal. Lambat laun, ketertarikan ini akan memunculkan dua hal.

Pertama, hal yang benar-benar mereka sukai dan menjadi bagian bakat anak. Kedua, hal yang menarik tapi akhirnya membuat mereka bosan. Orang tua sering tertipu di fase ini karena tidak jeli untuk melihat apakah kegiatan ini merupakan ketertarikan semu atau permanen.

4. Jalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

Komunikasi menjadi kunci penting dalam pencarian bakat anak. Tanpa komunikasi yang baik, Anda akan kesulitan menjadi pendukung utama anak. Padahal, dalam pencarian bakatnya, dukungan orangtua memiliki peran yang sangat besar.

Perlu diingat, komunikasi yang baik di sini tak hanya berupa komunikasi dua arah saja. Anda juga harus bisa membangun komunikasi dengan pemilihan kata yang positif. Biasanya, anak-anak suka berceloteh tentang ketertarikannya terhadap berbagai hal.

Jadilah pendengar yang baik. Upayakan untuk selalu memberikan respon positif terhadap cerita yang disampaikan anak. Selain itu, Anda juga harus mengingat beberapa hal yang mungkin menjadi ketidaksukaan dan kekhawatiran anak.

Poin ini akan membantu Anda mengarahkan anak ke arah bakatnya dengan lebih efektif. Anda juga bisa lebih mudah menyusun rencana untuk mendukung anak merealisasikan bakat yang dimiliki.

5. Biarkan Anak Bereksplorasi

Kunci utama dalam tes bakat anak adalah membiarkan mereka bereksplorasi. Fase anak-anak akan membuat mereka penasaran dengan berbagai hal. Di sini, orang tua mungkin merasa heran dan bingung apa sih yang menjadi minat dan bakat mereka.

Tapi simpan saja kebimbangan ini dengan suami Anda. Jangan utarakan pada anak dan biarkan mereka memilih apa yang mereka inginkan. Apresiasi saja apapun yang mereka lakukan.

Tapi jangan lupa untuk membimbing dan mengawasi agar kegiatan yang mereka lakukan tidak membahayakan diri dan anak lainnya.

6. Jangan Jadi Orang Tua yang Kaku

Poin ini sangat penting karena bisa berdampak pada psikologis anak. Proses pencarian bakat anak ini tidak instan. Anda akan butuh waktu yang lama sebelum bisa tahu apa bakat mereka.

Salah satu faktor yang mempengaruhi bakat anak ini adalah perkembangan zaman. Era Anda saat masih kecil tentunya berbeda dengan era anak saat ini.

Sebagai contoh, mungkin di keluarga Anda mengalir darah seni di mana hampir setiap anggota keluarga berkecimpung di dunia seni. Tapi darah seni ini bisa saja tidak mengalir dalam diri anak Anda.

Apakah Anda harus memaksa mereka masuk ke seni?

Tentu tidak. Biarkan mereka mengerjakan apa yang mereka suka meskipun itu bertolak belakang dengan ketertarikan keluarga.

Kasus selanjutnya, mungkin anak Anda tertarik dalam seni tapi lebih modern. Misalkan Anda suka melukis di kanvas tapi anak lebih suka menggambar digital. Di sini, hindari untuk berdebat tentang prinsip atau ide karena memang generasi saat ini mengalami berbagai perubahan yang signifikan.

Sebagai orang tua, Anda bisa mencoba merangkul anak dan selami dunia mereka. Lihat bagaimana mereka memandang dunia dari sudut pandangnya. Ini akan membuka wawasan baru dan Anda lebih dekat dengan anak.

7. Berikan Semangat pada Anak Anda

Setiap anak punya bakat yang berbeda. Meskipun dari sudut pandang Anda mungkin mimpi dan bakat anak sulit untuk direalisasikan, orang tua diharapkan untuk tetap memberikan dukungan.

Semangat yang diberikan orang tua kepada anak ini akan menimbulkan kesan positif di mana anak merasa jalannya sudah benar.

Jika memang dalam proses pencarian bakat ini anak mengalami kegagalan atau menemui rintangan, bantu mereka untuk tidak menyerah. Ucapkan kalimat-kalimat positif yang membangun. Jangan biarkan anak terpuruk hanya karena mereka gagal melakukan sesuatu.

Saat dalam kondisi down seperti ini, anak akan lebih sensitif dan cenderung tidak mau melakukan hal itu lagi. Tanamkan pada diri anak bahwa kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan. Semua butuh proses, waktu, usaha dan doa pastinya.

8. Ikutkan Anak dalam Berbagai Perlombaan

Upayakan untuk menyediakan berbagai sarana untuk mengasah bakat anak. Salah satunya dengan mengajak anak berpartisipasi dalam berbagai event atau lomba. Tapi pastikan Anda tidak memaksa anak untuk ikut.

Persetujuan anak menjadi hal vital karena pemaksaan hanya akan menimbulkan dampak negatif pada psikologis mereka. selain itu, hindari keinginan atau tekanan agar anak menang.

Sebaliknya, gunakan kesempatan ini untuk melihat apakah anak Anda benar-benar memiliki bakat A atau bakat C.

Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk terlalu fokus pada hasil lomba. Karena bisa saja, bakat anak ada di A tetapi saat lomba mengalami kegagalan.

Perhatikan saja prosesnya, karena dari proses ini Anda bisa melihat ketertarikan anak yang sebenarnya. Sejatinya, proses anak dalam melakukan sesuatu akan memberikan dampak yang lebih besar di masa mendatang daripada sekedar menang dan kalah.

9. Tempatkan Anak di Posisi Terdesak

Cara lain yang bisa Anda gunakan untuk tes bakat anak adalah dengan menempatkan mereka di posisi terdesak. Lumrah bagi setiap orang untuk bertahan dan berusaha keras saat ada di posisi genting. Manusia juga akan menggunakan berbagai cara untuk keluar dari keadaan ini.

Pada poin ini bisa saja anak Anda memilih berusaha keras karena kondisi ini terkait dengan bakat dan minat mereka. Sebaiknya, ada juga kemungkinan mereka memilih menyerah karena apa yang dibalik semua ini tidak menimbulkan ketertarikan.

Contohnya, Anda merasa bingung karena terlihat sama-sama tertarik dengan olahraga dan bernyanyi. Anda bisa saja memberikan pilihan pada anak antara pergi ke outbond dan membeli alat musik dengan syarat mereka mengerjakan sesuatu.

Di sini, Anda bisa mengamati apa yang menjadi pilihan anak. Tanyakan juga alasan mereka.

10. Pentingnya Sosialisasi untuk Anak

Anda mungkin berpikir bahwa bakat anak hanya terkait dengan ketertarikan mereka. Asumsi ini tidak sepenuhnya salah. Tapi Anda harus tahu, proses eksplorasi pada anak akan semakin baik jika mereka ada di lingkungan sosialnya.

Jadi,Anda bisa mencoba meluangkan waktu agar anak bisa berkumpul dengan teman sebayanya. Biarkan anak mengeksplorasi berbagai kegiatan dengan teman-temannya.

Saat beraktivitas bersama teman, anak cenderung akan menunjukkan minat dan bakatnya agar terlihat menonjol. Anak biasanya juga bisa mendapat ketertarikan baru dari teman-temannya.

Seperti yang dibahas sebelumnya, jangan batasi kegiatan dan ketertarikan mereka agar bakatnya lebih mudah untuk dilihat.

Kesimpulan

Jika Anda masih merasa bingung dengan bakat anak, mungkin tes bakat anak online bisa jadi pilihan lho. Saat ini ada cukup banyak situs online yang menyediakan layanan ini secara gratis dan berbayar.

Tapi karena tingkat akurasinya juga berbeda-beda maka Anda mungkin bisa menjadikan hasilnya sebagai salah satu pertimbangan saja.

Sebagai pilihan utama, Anda bisa melakukan 10 cara yang sebelumnya dibahas untuk tahu macam-macam bakat anak yang sebenarnya. Ayo kenali bakat anak Anda dan berikan stimulasi yang tepat agar potensi bakatnya bisa berkembang dengan baik.

Apa saja 7 kategori bakat anak?

●Verbal ●Fisik ●Kognitif ●Kreativitas ●Intrapersonal ●Interpersonal ●Natural

Apa salah satu cara terbaik tes minat bakat anak?

Dengan membebaskan anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Dan kebebasan ini harus diiringi dengan pengawasan dari orang tua.

Bagaimana cara orang tua mengetahui bakat anak?

1.Kenali Kategori Bakat Anak 2. Amati Kebiasaan Anak 3.Upayakan untuk Tidak Membatasi Kegiatan Anak 4.Jalin Komunikasi yang Baik dengan Anak 5.Biarkan Anak Bereksplorasi 6.Jangan Jadi Orang Tua yang Kaku 7.Berikan Semangat pada Anak Anda 8.Ikutkan Anak dalam Berbagai Perlombaan 9.Tempatkan Anak di Posisi Terdesak 10.Pentingnya Sosialisasi untuk Anak