Sebagai umat Islam, Anda tentu telah memahami bahwa memakai hijab adalah sebuah kewajiban setiap muslim yang sudah memasuki usia baligh. Perintah untuk menutup aurat ini memang ada bukan hanya untuk perempuan, namun juga laki-laki, dengan batasan yang berbeda.

Pada laki-laki, batasan auratnya adalah mulai dari pusar hingga lutut. Namun, hal ini berbeda dengan batasan pada perempuan. Sebagai perempuan, batasan auratnya adalah seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan. Inilah yang membuat hijab adalah suatu kewajiban penting yang harus orang tua ajarkan kepada para muslimah sejak dini.

Orang tua berperan penting dalam memberikan anak pengajaran bahwa hijab adalah hal yang wajib sebagai muslimah. Akan tetapi, kapan tepatnya anak perempuan harus memakai hijab? Apakah orang tua benar-benar harus mewajibkan seorang anak perempuan untuk memakai hijab berapapun usianya? Silakan simak penjelasan lengkap dari kami mengenai usia wajib anak perempuan untuk memakai hijab serta cara mengajarkan anak berhijab berikut ini.

Wajibkah Anak-anak Memakai Hijab?

Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memiliki putri yang taat melakukan kewajiban agamanya, termasuk memakai hijab. Kewajiban untuk memakai hijab juga telah Allah SWT tuangkan dalam firman-Nya di Surat An-Nur ayat 31 yang berbunyi:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.

Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Tercantum sangat jelas dari ayat tersebut bahwa kewajiban memakai kerudung atau hijab untuk perempuan muslim sudah jelas dan gamblang di dalam kitab suci Al-Qur’an. Anak-anak perempuan Anda pun adalah salah satunya. Namun, anak-anak perempuan masih belum wajib berhijab kecuali mereka sudah memenuhi beberapa syarat. Syaratnya yaitu anak perempuan harus sudah memasuki usia baligh dan berakal sehat.

Pada usia berapakah seorang anak perempuan memasuki usia baligh? Ternyata, usia baligh pada anak perempuan itu adalah pada saat seorang anak perempuan sudah keluar darah haid atau berusia 15 tahun. Setelah memasuki fase tersebut, maka seorang anak perempuan sudah harus melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT untuk berhijab.

Selain itu, seorang perempuan harus berakal sehat untuk berkewajiban memakai hijab. Hal ini berhubungan dengan sabda Rasulullah yang berbunyi: “Diangkat pena dari tiga orang: orang yang tidur hingga dia bangun, orang gila hingga dia sadar, anak-anak sampai ia baligh.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Majah). Rasulullah menjelaskan bahwa orang gila telah dibebaskan dari hukum dan ketetapan Allah SWT. Oleh karena itu, mereka tidak berkewajiban memakai hijab.

Dengan ini dapat dipahami bahwa jika seorang anak perempuan belum memasuki usia baligh dan tidak berakal sehat, maka mereka tidak wajib memakai hijab. Akan tetapi, alangkah baiknya bagi orang tua untuk mengajarkan anak perempuan mereka untuk memakai hijab sejak dini. Hal ini merupakan anjuran untuk menanamkan nilai-nilai agama serta membentuk kebiasaan baik bagi si kecil. Simak tips-tips untuk mengajari anak perempuan untuk memakai hijab sejak dini berikut ini.

Bagaimana Cara Mengajari Anak untuk Berhijab Sejak Dini?

Ada beberapa cara mudah yang dapat orang tua lakukan untuk menanamkan kebiasaan memakai hijab kepada anaknya mulai dari usia muda. Berikut beberapa caranya:

1. Beri Pemahaman Mengenai Konsep Hak dan Kewajiban Beragama

Orang tua memang harus menanamkan nilai-nilai beragama kepada anak-anaknya. Salah satu nilai yang dapat diajarkan yaitu tentang hak dan kewajiban beragama. Pengertian hak secara general adalah sesuatu yang bisa kita dapatkan setelah melaksanakan suatu kewajiban. Sedangkan, kewajiban adalah syarat yang harus dilakukan manusia sebelum dia mendapat jatah haknya.

Sebagai muslim, kewajiban kita salah satunya adalah menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Menaati perintah Allah SWT bisa dilakukan dalam bentuk ibadah. Nah, menutup aurat pun termasuk ke dalam hal ini. Beri penjelasan kepada anak bahwa dengan melaksanakan suatu ibadah, dalam konteks ini menutup aurat, kita bisa mendapat hak kita yaitu terhindar dari dosa dan berkesempatan mendapat pahala. Dengan begini, seorang anak akan lebih terpacu untuk segera menggunakan hijab.

2. Biasakan Anak Memakai Hijab Sesering Mungkin

Cara selanjutnya adalah dengan membiasakan anak untuk mengenakan hijab sesering mungkin. Pengertian sering di sini relatif. Jadi, setiap orang tua harus dapat mendefinisikan dan memahami sesering apa mereka harus membiasakan hal ini kepada masing-masing anak. Tentunya sudah menjadi fakta umum bahwa sebuah hal apabila sudah dibiasakan sejak kecil maka akan lebih mudah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

Anda dapat mulai melakukannya bahkan semenjak anak-anak masih bayi. Tentu saja, hal ini sebaiknya Anda lakukan perlahan-lahan, tidak perlu tergesa-gesa sehingga membuat anak merasa dipaksa, apalagi kalau mereka memang belum baligh. Apabila seorang anak yang belum baligh merasa gerah atau tidak nyaman, maka Anda sebagai orang tua hendaklah bersikap bijak dengan tidak memaksakan mereka untuk memakainya, apalagi memarahi anak Anda. Anda harus mengingat bahwa mereka memang belum berkewajiban memakai hijab.

Namun, usahakan untuk memberikan pengertian bahwa tidak apa-apa kalau sekarang belum konsisten memakai hijab, tapi kalau sudah baligh wajib, ya. Seiring bertambahnya usia anak, beri pemahaman dengan telaten bahwa berhijab adalah suatu kewajiban bagi muslimah.

Hal ini juga dapat memberikan pelajaran bagi anak mengenai pengenalan identitas gender. Identitas gender adalah salah satu ilmu penting untuk diajarkan kepada anak-anak usia dini agar kelak dapat berperilaku sesuai gendernya.

Selain identitas gender, berhijab juga merupakan salah satu cara untuk mengenalkan anak kepada identitas seorang muslimah. Dapat dilihat bahwa ada banyak sekali manfaat membiasakan anak untuk berhijab sesering mungkin.

3. Beri Contoh Kepada Anak

Keluarga, khususnya seorang ibu, adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang anak akan bertumbuh kembang dengan mengikuti hal-hal yang telah diajarkan oleh ibunya. Sebagai seorang ibu, ajarkan kepada anak untuk menggunakan hijab dengan cara selalu memakai hijab untuk keperluan di luar rumah atau saat situasi bertemu dengan yang bukan mahram.

Jika seorang anak usia muda terbiasa melihat ibunya memakai hijab, mereka perlahan-lahan akan mencerna dan memahami betapa pentingnya sebuah hijab bagi para muslimah. Ibu adalah role model pertama untuk anak-anaknya. Maka dari itu, mulailah dengan ibu yang berhijab agar sang anak kelak dapat mencontoh hal positif tersebut dari panutannya.

4. Posisikan Anak di Lingkungan yang Mendukung

Kebanyakan orang pasti setuju bahwa suatu lingkungan akan memberikan pengaruh besar bagi tumbuh kembang seorang anak. Lingkungan yang baik berpotensi memberikan pengaruh yang baik bagi seseorang, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut juga berkaitan dengan pembiasaan anak perempuan untuk menutup aurat dengan mengenakan hijab. Selain di lingkungan keluarga, lingkungan eksternal juga dapat berpengaruh akan sudut pandang anak akan kewajiban menggunakan hijab.

Langkah ini dapat Anda lakukan salah satunya dengan menyaring lingkungan anak seperti menempatkan anak di suatu madrasah, pondok pesantren, maupun lingkungan islami lainnya. Dengan menempatkan anak perempuan di suatu madrasah atau pesantren, yang seluruh siswi dan ustadzahnya menggunakan hijab, maka seorang anak akan terdorong untuk melakukan hal serupa akibat melihat lingkungannya yang juga melakukan hal tersebut.

Tentunya, pastikan anak Anda dapat tetap terbiasa untuk mengenakan hijab meski nantinya telah keluar atau lulus dari lingkungan tersebut. Di sinilah pentingnya peran orang tua dalam encouraging anak perempuan untuk selalu konsisten menutup aurat.

5. Iringi dengan Kegiatan Lain dalam Beragama

Cara Mengajari Anak Perempuan Untuk Berhijab Sejak Dini - Sekolah Prestasi Global

Tentunya, kita tidak serta merta hanya mengajarkan seorang anak sebatas menutup aurat. Aspek-aspek lain dalam beragama juga dapat diajarkan kepada anak beriringan dengan pembiasaan berhijab. Anda dapat mengajari anak Anda untuk melakukan ibadah lain, seperti sholat, puasa, mengaji, bersedekah, dan lain-lain. Dengan selalu mengajarkan nilai-nilai agama kepada sang anak, niscaya aspek lain dalam beragama akan melangkah maju beriringan dan saling mendukung.

Kesimpulan

Mengajarkan seorang anak perempuan untuk berhijab sejak dini memang gampang-gampang susah. Namun, jika Anda mampu bersabar dan selalu konsisten menanamkan nilai-nilai agama tersebut kepada anak, niscaya sang anak akan terbiasa berhijab sejak usia kecil.

Mulai dari menanamkan konsep dan nilai-nilai agama, berusaha menjadi contoh yang baik bagi anak, membiasakan anak mengenakan hijab sejak dini, menempatkan anak di lingkungan yang mendukung, hingga menanamkan nilai-nilai agama, cara-cara itu akan membantu Anda meraih tujuan tersebut. Untuk para orang tua yang ingin mulai membiasakan putrinya berhijab, hal itu dapat Anda lakukan mulai dari sekarang. Apalagi, di bulan Ramadhan ini, pahala untuk segala hal baik akan menjadi berlipat ganda sedemikian rupa.

Tentu setiap momen dalam sudut pandang Islam adalah momen yang baik, tapi, bulan puasa ini adalah momen yang tepat untuk Anda memulainya. Apabila Anda adalah seorang orang tua yang juga memiliki seorang anak perempuan dan menginginkan sebuah tempat yang suportif dan islami untuk anak perempuan Anda, Anda dapat mendaftarkannya sekarang juga di Sekolah Prestasi Global. Dengan sekolah yang kegiatan pembelajarannya berbasis teknologi modern serta agama, kami dapat membantu Anda untuk mencetak generasi cerdas nan islami, bahkan sejak dini.

Baca Juga : Dongeng Anak Islami untuk Puasa

Bagaimana cara orangtua memberi pemahaman mengenai konsep hak dan kewajiban beragama?

Orang tua memang harus menanamkan nilai-nilai beragama kepada anak-anaknya. Salah satu nilai yang dapat diajarkan yaitu tentang hak dan kewajiban beragama. Pengertian hak secara general adalah sesuatu yang bisa kita dapatkan setelah melaksanakan suatu kewajiban. Sedangkan, kewajiban adalah syarat yang harus dilakukan manusia sebelum dia mendapat jatah haknya.

Bagaimana cara ibu mengajarkan kepada anak untuk berhijab?

Keluarga, khususnya seorang ibu, adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang anak akan bertumbuh kembang dengan mengikuti hal-hal yang telah diajarkan oleh ibunya. Sebagai seorang ibu, ajarkan kepada anak untuk menggunakan hijab dengan cara selalu memakai hijab untuk keperluan di luar rumah atau saat situasi bertemu dengan yang bukan mahram. Jika seorang anak usia muda terbiasa melihat ibunya memakai hijab, mereka perlahan-lahan akan mencerna dan memahami betapa pentingnya sebuah hijab bagi para muslimah.

Mengapa Lingkungan yang baik berpotensi memberikan pengaruh yang baik bagi seseorang?

Hal tersebut juga berkaitan dengan pembiasaan anak perempuan untuk menutup aurat dengan mengenakan hijab. Selain di lingkungan keluarga, lingkungan eksternal juga dapat berpengaruh akan sudut pandang anak akan kewajiban menggunakan hijab.