Menurut statistik Guard Child, 43% anak remaja mengubah perilaku online mereka jika ada pengawasan orang tua. Sedangkan 67% remaja tahu cara menyembunyikan aktivitas online dari orang tua. Lalu bagaimana cara Anda memantau perkembangan anak?

Meski anak lebih suka aktivitas onlinenya tidak dipantau, tapi Anda tetap harus melakukannya. Ada banyak bahaya di internet. Mulai dari predator seksual, cyberbullying, keamanan data pribadi, hingga tantangan berbahaya banyak menargetkan anak-anak. Berikut ini ada beberapa cara memantau aktivitas online anak-anak yang bisa Anda lakukan:

1. Posisikan Perangkat di Ruangan yang Mudah Dilihat

perangkat komputer

Cara mendidik anak agar tidak terbawa aktivitas online yang negatif adalah dengan mengawasi secara langsung. Anda bisa menempatkan perangkat komputer di ruangan yang terbuka. Posisi seperti ini akan meminimalisir anak menggunakan komputer untuk hal-hal negatif. Karena mereka tahu, orang tua bisa melihat apa saja yang mereka lakukan di komputer.

2. Batasi Akses Internet

Koneksi internet jadi kunci utama anak untuk beraktivitas di dunia maya. Sebisa mungkin hindari penggunaan kuota internet di perangkat mereka. Sebaliknya, Anda bisa memanfaatkan jaringan Wifi di rumah. Atur kata sandi Wifi tanpa sepengetahuan anak. Jadi, mereka tidak bisa online tanpa pengawasan dari Anda.

3. Beri Batasan Waktu

Cukup sulit untuk menjauhkan anak dari aktivitas online. Apalagi mayoritas anak sudah mendapat perangkat mobile pribadi sejak dini. Selain faktor finansial yang mampu, tidak sedikit anak yang memiliki HP karena terdorong oleh teman-temannya. Terlepas dari perangkat milik sendiri ataupun orang tua, tetap berikan batasan waktu. Misalkan 2 jam dalam sehari. Atau mungkin anak-anak hanya boleh main game online di akhir pekan saja.

Buat aturan yang jelas dan berikan konsekuensi jika anak melanggar. Agar anak merasa lebih terpacu, Anda juga bisa menerapkan batasan waktu untuk orang dewasa. Misalkan di akhir pekan tidak ada yang boleh pegang HP dan komputer. Jadi, hiburannya hanya melalui TV dan aktivitas seru antar anggota keluarga.

4. Taati Aturan Penggunaan Media di Internet

Media sosial menjadi salah satu target anak untuk menghabiskan waktu di dunia maya. Sebut saja Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan lain sebagainya. Setiap media sosial memiliki batasan usia pengguna. Seharusnya, anak di bawah usia 13 tahun masih belum bisa mengakses pendaftaran di berbagai media sosial. Termasuk mengenai akun Google atau e-mail.

Menurut aturannya, anak usia di bawah 13 tahun masih harus mendaftar dalam pengawasan orang tua. Jika ada pilihan pengaturan seperti ini, Anda bisa mengawasi anak dengan lebih mudah. Sayangnya, anak zaman sekarang tidak kalah lihai. Banyak dari mereka yang menggunakan media sosial dengan memanipulasi tahun lahir. Lebih parah, terkadang hal ini terjadi dengan persetujuan orang tua. Anda harus sadar, tindakan manipulatif seperti ini bisa menjadi bom waktu. Jadi, akan lebih baik jika Anda dan anak sama-sama mematuhi aturan yang berlaku di tiap media sosial.

5. Gunakan Aplikasi yang Sama

Salah satu cara aman untuk memantau aktivitas online anak adalah dengan menggunakan aplikasi yang sama. Misalkan, anak pakai Twitter maka Anda juga bisa menggunakannya. Ini adalah cara terbaik untuk memahami apa yang anak lakukan di internet. Anda jadi tahu jenis aplikasi apa ini. Apa saja konten yang terekspos ke anak dan bahaya yang mungkin saja mengintai. Coba aplikasinya dan mulai awasi kegiatan anak di platform tersebut.

Beberapa anak mungkin merasa kurang nyaman saat orang tua menjadi teman di media sosial. Ini bisa Anda akali dengan menggunakan akun kedua. Namun perlu Anda ingat, ini bukan berarti Anda stalking semua kegiatan mereka. Cukup lihat bagaimana cara mereka menggunakan media sosialnya. Jika ada hal yang tidak sepatutnya, Anda bisa mencari cara melalui diskusi bersama anak. Jangan langsung menyudutkan. Diskusikan secara terbuka tentang masalah tersebut secara umum.

6. Lakukan Riset Aplikasi yang Digunakan oleh Anak

Anda bisa memanfaatkan mesin pencari untuk mendapatkan informasi tentang aplikasi yang anak gunakan. Cari tahu tentang resiko keamanan, review, penggunaan data, hingga ketentuan privasi yang mereka tawarkan. Informasi-informasi di atas penting agar Anda tahu jangkauan konten yang ada dalam genggaman tangan anak.

7. Pakai Filter

Filter menjadi salah satu cara agar anak terhindar dari konten dewasa atau berbahaya. Fitur ini bisa Anda temukan di beberapa media sosial dan juga perangkat. Aktifkan saja fitur ini di perangkat mobile anak. Media seperti Youtube juga memiliki fitur ini. Anda bisa mengaktifkan untuk menyaring konten-konten yang tidak sepantasnya mampir di beranda anak. Hal yang sama juga bisa ditemukan di aplikasi Instagram. Ada fitur Sensitive Content Control yang bisa Anda aktifkan untuk meminimalisir konten negatif. Selain itu ada juga fitur Hidden Words di Instagram untuk menyembunyikan konten dengan kata-kata ofensif secara otomatis. Anda juga bisa menambahkan kata-kata lain yang harus disembunyikan dari akun anak.

8. Kenali Bahasa Slang Internet

Tak hanya sebatas mengetahui situs dan aplikasi yang anak gunakan, orang tua juga harus belajar beberapa informasi penting. Salah satunya adalah penggunaan bahasa slang yang banyak ditemui di dunia maya. Beberapa bahasa slang ini bisa menjadi manipulasi agar orang lain tidak tahu apa yang mereka diskusikan.

Beberapa contoh yang populer digunakan:

  • ADIH: Another day in hell
  • A/S/L: Age, sex, location
  • CU atau CULTR: Seeu atau see u later
  • H8: Hate
  • POS: Parent over shoulderatau piece of sh*t
  • PAW atau PIR atau P911: Ada orang tua, jadi berhenti dulu
  • WTF: What the f*ck
  • Pr0n: pengganti untuk kata porno
  • LMIRL: Let’s meet in real life (ajak ketemuan)

Pahami kata-kata di atas, namun jangan gunakan untuk sehari-hari ya. Ini hanya sebagai kamus jika anak Anda menggunakannya di dunia maya. Anda juga bisa memanfaatkan mesin pencari untuk mengetahui arti dari kata slang yang anak gunakan.

9. Ajak Diskusi Tentang Aktivitas di Dunia Maya

memantau aktivitas online anak

Semakin Anda melarang anak, semakin kuat pula keinginan mereka untuk berbuat sesuatu. Ini juga berlaku untuk aktivitas online. Daripada Anda memaksa mereka berhenti atau menjauhi sesuatu, akan lebih baik untuk membuka forum diskusi. Luangkan waktu dan diskusikan apa saja yang anak lakukan di dunia maya. Mulai dari film yang mereka tonton, situs yang diakses, hingga tren daring terbaru. Hal ini akan memicu anak untuk terbuka dan bercerita pada Anda. Jangan langsung menghakimi apa yang mereka lakukan.

Dengarkan cerita mereka. Jika memang ada yang salah, diskusikan dan tunjukkan letak salahnya. Apa efek dari kesalahan tadi dan bagaimana cara memperbaikinya. Selain mendengarkan cerita anak, Anda juga harus aktif dalam memberikan respon. Bahkan, Anda juga bisa ikut bercerita tentang aktivitas daring Anda. Ini akan membuat anak merasa aman dan leluasa karena ternyata Anda ada di jalan yang sama. Berikan contoh nyata bagaimana Anda memanfaatkan kecanggihan teknologi di dunia maya dengan benar.

10. Manfaatkan Parental Control Application

Sebagai orang tua, Anda disarankan untuk melek teknologi. Tak hanya mengenali apa yang anak lakukan di dunia maya, Anda juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi. Misalkan, menggunakan parental control app. Ini adalah aplikasi kontrol HP jarak jauh. Dengan aplikasi ini Anda bisa memodifikasi layanan untuk memantau aktivitas daring anak. Mulai dari membatasi screen time, melacak posisi anak, blok beberapa situs atau aplikasi, hingga memfilter konten yang anak akses.

Beberapa jenis aplikasi yang disarankan adalah Net Nanny, Qustodio, MamaBear, OurPact, dan juga Kaspersky Safe Kids. Cek info singkatnya berikut:

Nama Aplikasi Ketentuan
Net Nanny Aplikasi kontrol HP jarak jauh ini tersedia untuk PC, Android, iOS, dan Kindle. Biaya $54.99 per tahun dan $11 per perangkat.
Qustodio Bisa untuk Windows, Mac OS, Android, iOS, dan Kindle. Biaya antara $54.00 hingga $137.95 per tahun.
MamaBear Ada versi gratis dan berbayar. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan, hingga 6 bulan langganan. Biaya bisa mencapai $24.99.
OurPact Ada banyak pilihan berlangganan. Gratis, Plus, dan Premium. Biaya cukup terjangkau mulai dari $1.99 hingga $6.99 per bulan.
Kaspersky Safe Kids Tersedia untuk perangkat Windows, Mac, dan smartphone. Ada versi gratis dan berbayar dengan biaya maksimal $14.99 per tahun.

Menggunakan aplikasi berbayar ini hanya alternatif sebagai cara memantau HP anak dari jauh. Tentunya jika Anda memiliki dana lebih. Jika memang belum ada dananya, Anda bisa mencoba beberapa aplikasi yang menawarkan versi gratis di atas.

11. Beri Kepercayaan dan Respect untuk Anak

Pengalaman akan memberikan anak kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Cara mendidik anak di rumah akan menjadi bagian dari perkembangan mereka. Ini juga bisa jadi refleksi mereka saat beraktivitas di dunia nyata ataupun maya. Beri anak kepercayaan untuk melakukan aktivitas online tanpa pengawasan yang terlalu banyak. Kepercayaan ini tentunya bisa Anda berikan secara bertahap. Saat anak paham bahaya penggunaan internet, mereka tak akan segan bercerita dengan Anda. Ini adalah bagian dari kepercayaan tadi.

Bagaimana dengan respect? Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga ingin dihormati privasinya. Tapi kembali lagi, respect ini hanya bisa muncul jika mereka tahu bagaimana cara menggunakan internet dengan benar. Selaras dengan kepercayaan tadi, respect akan mendorong mereka untuk lebih terbuka pada Anda sebagai orang tua.

Kesimpulan

Memantau aktivitas online anak tidaklah mudah. Apalagi anak zaman sekarang lebih pintar dalam penggunaan teknologi di perangkat mereka. Menyembunyikan satu dan dua hal dari Anda bukan hal yang sulit. Semakin sering Anda ketahuan mengawasi, maka semakin keras juga usaha anak untuk menyembunyikan hal yang ingin Anda tahu. Membiarkan anak tahu bahwa mereka diawasi bisa membantu anak mengontrol perilaku di dunia maya. Tapi ini saja tidak cukup. Percuma jika mereka “baik” saat diawasi, namun hilang kontrol saat sendiri kan?

Sembari memantau, Anda juga harus berdiskusi, memberikan pengertian, atau bahkan memberi contoh nyata agar mereka bertanggung jawab atas apa yang dilakukan di dunia maya. Buat mereka paham mana yang baik dan benar, mana yang bahaya dan tidak. Komunikasi akan selalu menjadi bagian penting dalam cara mendidik anak. Cara-cara yang disampaikan tadi akan membantu Anda memantau perkembangan anak tanpa menginvasi kegiatan mereka terlalu banyak. Win-win solution, Anda bisa mengawasi namun anak tidak kehilangan privasi dan kebebasan sepenuhnya.

Baca Juga : 10 Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak

Bagaimana salah satu cara aman untuk memantau aktivitas online anak?

Salah satu cara aman untuk memantau aktivitas online anak adalah dengan menggunakan aplikasi yang sama. Misalkan, anak pakai Twitter maka Anda juga bisa menggunakannya. Ini adalah cara terbaik untuk memahami apa yang anak lakukan di internet. Anda jadi tahu jenis aplikasi apa ini. Apa saja konten yang terekspos ke anak dan bahaya yang mungkin saja mengintai. Coba aplikasinya dan mulai awasi kegiatan anak di platform tersebut.

Apa saja contoh kecanggihan teknologi yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk memantau aktivitas online anak?

Salah satu contoh kecanggihan teknologi yang dapat dimanfaatkan misalkan, menggunakan parental control app. Ini adalah aplikasi kontrol HP jarak jauh. Dengan aplikasi ini Anda bisa memodifikasi layanan untuk memantau aktivitas daring anak. Mulai dari membatasi screen time, melacak posisi anak, blok beberapa situs atau aplikasi, hingga memfilter konten yang anak akses. Beberapa jenis aplikasi yang disarankan adalah Net Nanny, Qustodio, MamaBear, OurPact, dan juga Kaspersky Safe Kids.

Bagaimanakah cara yang efektif dalam memberikan batasan waktu aktivitas online pada anak?

Cukup sulit untuk menjauhkan anak dari aktivitas online. Apalagi mayoritas anak sudah mendapat perangkat mobile pribadi sejak dini. Selain faktor finansial yang mampu, tidak sedikit anak yang memiliki HP karena terdorong oleh teman-temannya. Terlepas dari perangkat milik sendiri ataupun orang tua, tetap berikan batasan waktu. Misalkan 2 jam dalam sehari. Atau mungkin anak-anak hanya boleh main game online di akhir pekan saja.

Bagaimana cara mengajak anak diskusi tentang aktivitas di dunia maya?

Semakin Anda melarang anak, semakin kuat pula keinginan mereka untuk berbuat sesuatu. Ini juga berlaku untuk aktivitas online. Daripada Anda memaksa mereka berhenti atau menjauhi sesuatu, akan lebih baik untuk membuka forum diskusi. Luangkan waktu dan diskusikan apa saja yang anak lakukan di dunia maya. Mulai dari film yang mereka tonton, situs yang diakses, hingga tren daring terbaru. Hal ini akan memicu anak untuk terbuka dan bercerita pada Anda. Jangan langsung menghakimi apa yang mereka lakukan. Dengarkan cerita mereka. Jika memang ada yang salah, diskusikan dan tunjukkan letak salahnya. Apa efek dari kesalahan tadi dan bagaimana cara memperbaikinya. Selain mendengarkan cerita anak, Anda juga harus aktif dalam memberikan respon.