Apakah Anda kesulitan untuk meminta anak supaya mau belajar agar dapat memenuhi kewajibannya sebagai pelajar? Sebenarnya ada banyak tips yang bisa Anda aplikasikan agar anak mau dan bisa jago belajar. Namun mungkin Anda harus ekstra sabar bila ingin mengajari anak di usia sekolah dasar. Sebab umumnya cara mengajar anak pada usia dini untuk gemar belajar cenderung lebih mudah. Hal ini tentunya tak lepas dari sifat anak usia dini yang lebih mudah untuk diatur dan diajari. Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk hasil yang terbaik mulailah mengajari anak untuk belajar dari dini.
Pembelajaran yang diberikan kepada anak di usia dini juga cenderung lebih bertahan lama dibandingkan dengan memberikan pembelajaran pada anak dengan usia remaja. Bahkan ada yang mengatakan bahwa cikal bakal sifat ataupun kepribadian anak saat remaja adalah buah atau hasil dari pendidikan dan pembelajaran yang diberikan kepada anak di usia balita. Sehingga bila Anda ingin anak lebih jago belajar, maka Anda harus mengajarkannya semenjak anak masih dalam usia di bawah lima tahun. Meskipun demikian mengajarkan anak belajar walau anak sudah berusia di atas lima tahun juga masih perlu dilakukan. Sebab dengan membimbing anak untuk mau dan jago belajar, menjadi salah satu kunci sukses anak untuk bisa masuk ke dalam sekolah bergengsi layaknya Global Prestasi.
Namun, bagaimana sih cara untuk bisa mengajarkan anak jago belajar tanpa paksaan? Adakah tips yang bisa diaplikasikan untuk mengajari anak ( baik anak usia balita atau usia sekolah dasar ) agar bisa jago belajar? Penasaran? Mari cari tahu jawabannya dengan membaca ulasan singkat mengenai beberapa tips mudah dan sederhana untuk mengajarkan anak supaya jago belajar di bawah ini.
Memberikan Ruang atau Space Belajar yang Menarik di Rumah
Memberikan sebuah ruangan yang khusus digunakan untuk belajar adalah salah satu cara untuk mengembangkan minat anak dalam belajar. Terlebih bila Anda mendesain ruang belajar tersebut dengan menarik dan nyaman. Tentunya anak akan semakin semangat untuk belajar dengan sendirinya ( tidak perlu disuruh lagi ). Namun bagaimana cara mendesain tempat belajar yang menarik dan nyaman untuk digunakan?
Mendesain ruang belajar agar tampak lebih nyaman dan menarik, sebenarnya bukan perkara yang sulit. Bahkan bisa dibilang sangat mudah untuk dilakukan. Misalnya secara sederhana, Anda bisa mulai menambahkan dan melengkapi keperluan yang dibutuhkan untuk belajar di dalam ruangan khusus untuk belajar ini. Seperti halnya menempatkan meja yang nyaman, meletakkan rak buku dengan bentuk unik atau bahkan rak buku hasil kreasi sendiri yang dibantu anak dalam proses pembuatannya, melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk belajar, layaknya buku, buku gambar, krayon, bolpoin, pensil, pensil warna dan lain sebagainya. Selain itu, Anda bisa meletakkan barang atau benda-benda yang disukai anak dan memberikan nuansa ruangan warna-warni dengan warna yang penuh keceriaan.
Keadaan atau nuansa yang ceria ditambah dengan perlengkapan yang lengkap, pastinya akan sangat membantu dalam menumbuh kembangkan semangat serta keinginan anak untuk belajar. Secara tak langsung lama kelamaan semangat ini akan membentuk karakter yang sangat baik bagi anak. Khususnya karakter pembelajar dalam diri anak. Artinya anak akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak yang gemar belajar. Sehingga tak menutup kemungkinan ketika sudah tumbuh menjadi anak remaja, anak Anda akan menjadi anak yang sudah terbiasa belajar dan jago dalam hal belajar.
Tanamkan Kesadaran Untuk Belajar dari Dalam Diri Anak
Hal yang paling utama dalam mengajari anak supaya bisa rajin dan jago belajar adalah dengan menanamkan kesadaran dalam diri anak untuk mau belajar mandiri. Lalu, bagaimana caranya? Apakah dengan selalu memerintahkan anak untuk terus belajar?
Mungkin sebagian besar dari Anda terbiasa mengajari anak dengan cara memerintahkannya untuk belajar setiap hari. Untuk orang dewasa mungkin ini bukanlah sebuah masalah, bahkan merupakan hal yang sangat wajar. Namun, tahukah Anda? Bahwa untuk anak hal ini bukan sebuah perkara yang sesederhana itu.
Bila Anda sering memerintahkan anak untuk belajar, anak bukannya semakin senang belajar, justru sebaliknya. Anak akan semakin sebal dengan yang namanya belajar. Hal ini disebabkan semakin anak diperintahkan untuk belajar maka secara tak langsung anak akan menjadi semakin malas untuk belajar. Akhirnya anak pun tidak memiliki semangat serta keinginan untuk belajar dari dalam diri sendiri.
Kendati demikian memerintahkan anak untuk belajar akan menjadi kebiasaan tersendiri untuk anak. Namun kebiasaan belajar ini ada karena keterpaksaan. Dimana anak hanya akan belajar saat disuruh saja.
Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut, rubahlah kebiasaan memerintahkan anak untuk belajar dengan kebiasaan bertanya. Tanyakan hal-hal yang bisa memacu semangat serta kesadaran anak untuk belajar. Seperti halnya pertanyaan yang, meliputi sudah belajar belum? Ada pekerjaan rumah ( PR ) atau tidak? Sudahkah mengerjakan tugas sekolah? Serta berbagai jenis pertanyaan lain yang mendukung.
Dengan mengajukan pertanyaan ternyata lebih efektif untuk membentuk dan membangun kesadaran anak dalam belajar. Bila kesadaran belajar dari diri sendiri sudah tumbuh, maka hal ini dapat membuat anak akan belajar sendiri tanpa diperintah. Tentunya ini juga membuat anak menjadi lebih mandiri. Selain itu, hal ini juga dapat sekaligus melatih kejujuran anak.
Penuhi Segala Kebutuhan Anak
Memenuhi kebutuhan anak juga menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan semangat belajar anak. Logikanya anak akan merasa diperhatikan dan belajar dengan sendirinya bila segala kebutuhannya untuk belajar dipenuhi dengan baik. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan sekolah ataupun belajar anak adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat anak jago belajar.
Namun, perlu dipertegas yang dipenuhi hanyalah kebutuhan sekolah dan belajar anak. Bukan keinginan anak. Sebab untuk memenuhi keinginan anak tidak akan batasnya dan itu hanya akan membuat anak semakin manja dan bisa jadi malah malas belajar. Berbeda dengan memenuhi kebutuhan yang ada batasnya dan memotivasi anak untuk lebih mandiri, tidak bergantung kepada orang serta semangat untuk belajar.
Selain itu, ketika memenuhi keinginan anak, usahakan untuk selalu menggunakan komunikasi yang baik. Misalnya bila anak meminta uang untuk SPP atau membeli buku paket, maka Anda bisa meminta anak untuk turut mendoakan agar Anda diberi rezeki dan dapat memberikan uang untuk membayar SPP atau beli buku tersebut. Dalam komunikasi ini selain Anda memenuhi kebutuhan anak, Anda juga memberikan pembelajaran dari segi spiritual. Dimana secara tidak langsung Anda mengajarkan bahwa segala sesuatu dapat diminta dari Tuhan.
Jadikan Orang Tua Sebagai Role Model Anak
Bagi anak, khususnya anak balita atau masih berusia dini maka role model anak adalah kedua orang tuanya. Orang tua adalah teladan serta contoh absolut dari anak. Sebab kebiasaan anak kecil adalah menirukan. Oleh karena itu, hal ini bisa Anda manfaatkan untuk mengembangkan kebiasaan anak untuk belajar.
Cara mengembangkan kebiasaan anak untuk belajar melalui sifat dominannya yang menirukan orang tua? Sebagai role model anak dalam bertingkah laku maka untuk membuat anak jago dan rajin belajar, Anda hanya perlu belajar di depan anak. Seperti halnya membaca buku di depan anak. Hal ini akan menumbuhkan pemikiran bahwa belajar merupakan hal yang menyenangkan. Sebab Anda sebagai orang tuanya pun gemar belajar.
Selain itu, sebisa mungkin hubungkanlah segala aktivitas dengan pembelajaran. Sebab anak merupakan seorang peniru yang ulung. Sehingga segala sesuatu yang dilihat dari role modelnya ( dalam hal ini orang tua ) akan selalu ditirukan dengan baik. Jadi, apabila Anda terlihat melakukan segala sesuatu aktivitas dan menghubungkannya dengan belajar maka anak pun akan melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, pintar-pintarlah menjadi role model dalam belajar yang baik bila Anda ingin kelak anakmu menjadi seorang yang jago dalam hal belajar.
Berikan Pemahaman Mengenai Esensi Belajar di Dalam Dunia Anak
Tips untuk mengajari anak agar anak bisa jago dalam hal belajar adalah menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang esensi dari belajar di dalam dunia ataupun kehidupan anak itu sendiri. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, bila belajar itu merupakan hal yang sangat penting. Sebab belajar dapat meningkatkan power atau kekuatan serta potensi dalam hidup.
Berikan pengertian dengan tutur kata halus dan meyakinkan bahwa belajar merupakan sebuah sarana yang dapat membantu dan memudahkan anak untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Selain menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan tutur kata yang halus Anda pun bisa mencontohkan kisah nyata dari pentingnya belajar. Tak perlu muluk-muluk, ambillah contoh yang ada di sekitar anak.
Seperti kisah Anda yang bisa meraih kesuksesan karena rajin belajar di masa lalu atau kisah tentang orang dikenal anak yang gagal karena tidak pernah belajar. Dengan penjelasan dan contoh-contoh sederhana seperti ini, anak akan mengetahui bahwa belajar adalah salah satu faktor utama untuk mewujudkan impiannya di masa yang akan datang.
Demikianlah beberapa cara paling mudah dan simpel untuk membuat anak bisa jago belajar. Bagaimana menurutmu? Apakah Anda yakin anak bisa masuk ke Global Prestasi dan mulai rajin belajar dengan mengaplikasikan cara-cara di atas?
Ketika Anda mau menerapkan cara di atas, maka anak masuk sekolah bergengsi, layaknya Global Prestasi bukanlah perkara yang sulit. Bahkan cara di atas juga disebut sebagai cara cepat mengajari anak jago belajar. Jadi tunggu apalagi? Bila Anda ingin anak Anda masuk ke Global Prestasi dan bisa sadar akan kewajibannya sebagai seorang pelajar, maka Anda bisa menerapkan cara-cara di atas untuk mengajarinya agar bisa jago belajar tanpa keterpaksaan. Hasil tentu akan lebih efektif lagi, bila Anda mengaplikasikan ini sejak anak masih dalam usia dini.
Akhir kata, selamat mencoba dan jangan patah semangat untuk mengajari dan membimbing anak agar kelak bisa jago belajar serta tetap mau belajar tanpa disuruh sekalipun. Semoga informasi di atas juga bisa menjadi salah satu inspirasi cara mengajar yang baik dan efektif pada anak. Terlebih menurut tips di atas dapat terlihat bahwa untuk membuat anak bisa jago belajar tidak hanya didasari oleh keinginan anak semata. Melainkan juga berdasarkan andil dan peran orang tua dalam mengajari serta membimbing anak.
Baca Juga : 5 Tips Mengajarkan Anak Bahasa Inggris Dirumah
Sebutkan 5 Tips Agar Anak Jago Belajar!
5 Tips Agar Anak Jago Belajar, yaitu : Memberikan Ruang atau Space Belajar yang Menarik di Rumah, Tanamkan Kesadaran Untuk Belajar dari Dalam Diri Anak, Penuhi Segala Kebutuhan Anak, Jadikan Orang Tua Sebagai Role Model Anak, Berikan Pemahaman Mengenai Esensi Belajar di Dalam Dunia Anak
Bagaimana maksud dari memberikan Pemahaman Mengenai Esensi Belajar di Dalam Dunia Anak?
Tips untuk mengajari anak agar anak bisa jago dalam hal belajar adalah menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang esensi dari belajar di dalam dunia ataupun kehidupan anak itu sendiri. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, bila belajar itu merupakan hal yang sangat penting. Sebab belajar dapat meningkatkan power atau kekuatan serta potensi dalam hidup. Berikan pengertian dengan tutur kata halus dan meyakinkan bahwa belajar merupakan sebuah sarana yang dapat membantu dan memudahkan anak untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Selain menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan tutur kata yang halus Anda pun bisa mencontohkan kisah nyata dari pentingnya belajar. Tak perlu muluk-muluk, ambillah contoh yang ada di sekitar anak. Seperti kisah Anda yang bisa meraih kesuksesan karena rajin belajar di masa lalu atau kisah tentang orang dikenal anak yang gagal karena tidak pernah belajar. Dengan penjelasan dan contoh-contoh sederhana seperti ini, anak akan mengetahui bahwa belajar adalah salah satu faktor utama untuk mewujudkan impiannya di masa yang akan datang.
Bagaimana menanamkan Kesadaran Untuk Belajar dari Dalam Diri Anak?
Hal yang paling utama dalam mengajari anak supaya bisa rajin dan jago belajar adalah dengan menanamkan kesadaran dalam diri anak untuk mau belajar mandiri. Lalu, bagaimana caranya? Apakah dengan selalu memerintahkan anak untuk terus belajar? Mungkin sebagian besar dari Anda terbiasa mengajari anak dengan cara memerintahkannya untuk belajar setiap hari. Untuk orang dewasa mungkin ini bukanlah sebuah masalah, bahkan merupakan hal yang sangat wajar. Namun, tahukah Anda? Bahwa untuk anak hal ini bukan sebuah perkara yang sesederhana itu. Bila Anda sering memerintahkan anak untuk belajar, anak bukannya semakin senang belajar, justru sebaliknya. Anak akan semakin sebal dengan yang namanya belajar. Hal ini disebabkan semakin anak diperintahkan untuk belajar maka secara tak langsung anak akan menjadi semakin malas untuk belajar. Akhirnya anak pun tidak memiliki semangat serta keinginan untuk belajar dari dalam diri sendiri. Kendati demikian memerintahkan anak untuk belajar akan menjadi kebiasaan tersendiri untuk anak. Namun kebiasaan belajar ini ada karena keterpaksaan. Dimana anak hanya akan belajar saat disuruh saja. Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut, rubahlah kebiasaan memerintahkan anak untuk belajar dengan kebiasaan bertanya. Tanyakan hal-hal yang bisa memacu semangat serta kesadaran anak untuk belajar. Seperti halnya pertanyaan yang, meliputi sudah belajar belum? Ada pekerjaan rumah ( PR ) atau tidak? Sudahkah mengerjakan tugas sekolah? Serta berbagai jenis pertanyaan lain yang mendukung. Dengan mengajukan pertanyaan ternyata lebih efektif untuk membentuk dan membangun kesadaran anak dalam belajar. Bila kesadaran belajar dari diri sendiri sudah tumbuh, maka hal ini dapat membuat anak akan belajar sendiri tanpa diperintah. Tentunya ini juga membuat anak menjadi lebih mandiri. Selain itu, hal ini juga dapat sekaligus melatih kejujuran anak.