Belum banyak orang tua yang menyadari bahwa perkembangan psikologi anak juga dipengaruhi oleh hubungannya dengan saudara kandungannya. Hal ini dikatakan oleh Mark Feinberg dosen perkembangan manusia di Penn University. Beliau menyatakan perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua saja tapi juga hubungannya dengan kakak atau adiknya.
Pengaruh hubungan saudara kandung ini sangat besar bahkan mempengaruhi anak sampai dewasa. Laurie Kramer salah satu psikolog klinis di Northeastern menyatakan bahwa hubungan saudara kandung mempengaruhi banyak hal. Menurutnya emosional, sosial, dan kognitif anak juga dipengaruhi oleh hubungan antar saudara kandung.
Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus mampu membuat hubungan anak-anak tetap baik agar psikologi perkembangan anak juga baik. Bagaimana caranya?
 

Tips Membuat Anak Mempunyai Hubungan Baik dengan Kakak atau Adiknya

Tips Membuat Anak Mempunyai Hubungan Baik dengan Kakak atau Adiknya - Sekolah Prestasi Global'

Untuk membuat hubungan antar anak tetap baik, Anda bisa menerapkan pola asuh anak berikut ini:
 

1. Tunjukkan Empati

Setiap anak merupakan individu yang berbeda, hal ini dungkapkan oleh Michelle Icard. Beliau adalah penulis buku Middle School Makeover : Improving the Way You and Your Child Experience.
Sebagai orang tua Anda harus menyadari bahwa setiap anak itu pasti berbeda. Saudara kembar pun pasti mempunyai perbedaan baik secara fisik maupun perilakunya.Yang perlu Anda lakukan adalah menunjukkan keapda anak-anak bahwa Anda menghargai mereka. Semua pilihan yang mereka ambil harus didukung dan tunjukkan lah rasa empati Anda kepada mereka.
Ketika Anda melihat anak-anak bertengkar dan tidak menunjukkan rasa kasih sayang sebaiknya tegusr dengan penuh rasa kasih sayang. Anda bisa menanyakan dengan cara yang lembut dan jangan menghakimi.
Nasehat yang diberikan sebaiknya jangan langsung melarang, melainkan diberikan pengertian yang tepat. Anda bisa menasehatinya bahwa antar saudara kandung harus saling menyayangi dan mengasihi.

Tunjukkan Empati - Sekolah Prestasi Global
 

2. Berkomunikasilah Secara Terpisah

Banyak orang tua yang memilih mengkomunikasikan semuanya langsung di hadapan anak-anaknya. Tentu saja tujuan Anda baik agar ada saling keterbukaan. Namun ada kalanya Anda juga harus mengkomunikasikannya secara terpisah.
Misalnya saja Anda mempunyai dua anak dengan usia yang hanya terpaut 2 atau 3 tahun. Keduanya suka menggambar dan mewarnai, hasil dari kakaknya jauh lebih bagus dari adiknya. Jika Anda ingin memuji sebaiknya jangan sampai adiknya mendengar.
Ketika adiknya mendengar bahwa kakanya dipuji maka adiknya akan merasa bahwa hasil karyanya tidak bagus, begitu juga sebaliknya. Jika memang ingin memuji sebaiknya pujilah kedua-duanya.
Pada saat anak selesai bertengkar, sebaiknya Anda juga berkomunikasi secara terpisah. Ajaklah satu persatu anak Anda untuk berbicara dan berikanlah nasehat tanpa menghakiminya.
 

3. Bicarakan Masalah dengan Anak Ketika Moodnya Baik

Ketika anak-anak bertengkar, jangan sampai Anda membicarakannya langsung. Biarkan anak-anak tenang terlebih dahulu dan mood mereka kembali membaik. Anak yang sedang bertengkar tentu moodnya sedang sangat buruk. Jika Anda membicarakannya langsung maka akan menimbulkan kesalahpahaman yang lainnya.

Anda bisa mengajak anak-anak Anda berbicara ketika mod mereka sudah membaik. Misalnya saja ketika mereka akan tidur, Anda bisa mengajak mereka bicara dan mendiskusikan kenapa bertengkar.
Berikan anak Anda pengertian dan nasehat yang tidak menghakimi. Anda bisa mengatakan kepada mereka bahwa saudara harus saling menghormati.
 

4. Jangan Langsung Memberikan Konsekuensi Sebelum Membicarakannya

Menurut Icard yang dikutip dari Your Teen Mag, kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah memberikan hukuman tanpa membicarakannya. Orang tua seharusnya memberikan nasehat terlebih dahulu sebelum memberikan konsekuensi atau hukuman. Misalnya saja Anda bisa menasehati anak Anda untuk jangan bersikap jahat terhadap saudara kandung. Jika sang kakak yang bersalah maka Anda harus menasehatinya, begitu juga jika adiknya yang memang iseng. Anda harus memberikan nasehat tanpa menghakimi.
Agar anak tidak mengulanginya kembali Anda bisa menasehati anak Anda dengan kata-kata “Jika jahat atau iseng lagi dengan kakak atau adik maka akan ada konsekuensinya.”
Sebagai orang tua Anda memang tidak bisa memaksakan anak-anak untuk saling menyukai. Anda tidak bisa memaksa kakak untuk selalu menghabiskan waktu bersama. Yang perlu Anda lakukan adalah menanamkan rasa hormat dengan komunikasi yang tepat dan bijaksana.
 

5. Hormati Kebutuhan Unik Setiap Anak

Setiap anak mempunyai keunikan yang berbeda-beda, bahkan saudara kembar sekalipun. Sebagai orang tua Anda harus menghormati kebutuhan unik dari setiap anaknya.
Misalnya saja dalam hal pembelian mainan. Banyak orang tua yang membelikan anak-anaknya mainan yang sama dengan tujuan agar tidak terjadi kecemburuan.
Hal ini justru bukan tindakan yang tepat. Anda perlu menyadari bahwa setiap anak mempunyai ketertarikan yang berbeda-beda walaupun gender mereka sama dan usia tidak terpaut jauh.
Biarkan anak-anak memilih mainan sesuai dengan kesukaan mereka. Tidak hanya mainan, pakaian dan kebutuhan lainnya juga. Anda bisa memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilihnya sendiri.
 

6. Jangan Membandingkan
 
Jangan Membandingkan - Sekolah Prestasi Global'

Para ahli psikologi perkembangan anak dan remaja mengatakan kecemburuan antar saudara kandung sering terjadi karena orang tua yang suka membandingkan. Seperti yang dikatakan Icard, setiap anak adalah individu yang berbeda. Anda harus menyadarinya bahwa anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.Membandingkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak akan membuat mereka merasa kurang nyaman dan tidak aman. Anak yang selalu dibandingkan dengan saudaranya akan menganggap orang tuanya tidak menyayanginya dan lebih menyayangi saudaranya.
Ketika Anda akan memuji salah satu anak Anda sebaiknya pujilah dengan cara menggambarkan pencapaian yang dicapainya. Hindari untuk membandingkan pencapaian setiap anak.
 

7. Tetapkan Aturan Dasarnya

Agar ikatan persaudaraan antar anak semakin kuat Anda juga perlu menetapkan aturan dasarnya. Yang dimaksud aturan dasar adalah batasan-batasan apa yang bisa diterima dan tidak diterima ketika bersosialisasi atau bermain bersama.
Sebagai contoh misalnya saja tidak boleh mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar. Tidak boleh memukul atau melakukan kekerasan terhadap saudara kandung, dan lain sebagainya.
Anda juga harus menetapkan konsekuensi yang akan anak dapatkan jika melakukan pelanggaran. Hal ini perlu dilakukan agar anak juga saling menghargai dan menghormati saudaranya.
Jika memang anak melanggar aturan yang sudah disepakati maka Anda harus menerapkan hukuman tersebut. Tentu saja hukuman atau konsekuensi yang diterapkan harus tetap mendidik.
 

8. Jangan Terlibat dalam Pertengkaran Mereka Secara Langsung

Banyak orang tua yang memilih ikut campur ketika anak-anaknya bertengkar atau berkelahi. Hal ini seharusnya tidak perlu untuk Anda lakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah mendorong anak-anak untuk menyelesaikan pertengkaran mereka.
Jika memang pertengkaran sudah menjurus ke fisik maka Anda bisa membantu melerainya. Namun ingat Anda tidak boleh memihak salah satu dari anak Anda. Ketika anak-anak bertengkar di luar rumah atau sedang bermain di luar rumah, sebaiknya hindari memarahi mereka di depan banyak orang. Memarahi anak didepan banyak orang akan membuat mereka malu dan tertekan.
Ajaklah anak-anak Anda untuk pulang ke rumah kemudian diskusikan apa sebenarnya yang terjadi. Anda harus mendengarkan penjelasan dari semua anak Anda sebelum memberikan nasehat atau memutuskan untuk memberikan hukuman.
Hindari juga untuk memanggil anak Anda dengan sebutan yang menimbulkan perselisihan. Misalnya saja si jenius, si rajin, si pintar, dan sebagainya. Panggilan yang mengistimewakan justru akan membuat anak-anak semakin berselisih.
 

9. Lakukan Antisipasi Masalah

Jika perselisihan atau pertengkaran yang terjadi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh anak-anak maka Anda wajib membantunya. Misalnya saja anak memperebutkan barang yang tidak bisa dibagi. Maka Anda harus memberikan solusi terbaik untuk mereka. Misalnya saja dengan bermain secara bergantian dengan waktu tertentu. Atau Anda bisa ajak mereka untuk bermain bersama dengan mainan tersebut. Untuk anak yang sulit diajak berbagai sebaiknya Anda mendorong mereka untuk bermain engan mainan mereka sendiri.
Mengajari anak untuk berbagi memang tidaklah mudah, Anda harus melakukannya secara perlahan. Anda bisa mencontohkan sikap berbagi kepada anak agar mereka mulai mau berbagi dengan saudara kandungnya.
 

10. Respeklah Kepada Anak dan Dengarkan Mereka

Agar anak mempunyai hubungan baik dengan saudara kandungnya maka Anda perlu menanamkan sikap respek. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Anda tidak bisa memaksakan adik atau kakak harus menyukai satu sama lain.
Agar hubungan antar saudara bisa terjalin dengan baik maka Anda harus mendengarkan mereka. Dengarkan semua keluh kesah mereka mengenai kakak atau adiknya. Biarkan mereka menceritakan semua apa yang dirasakannya mengenai saudara kandungnya. Anda hanya perlu mendengarkan tanpa menginterupsinya atau menghakiminya. Setelah anak selesai bercerita ajaklah dia berdiskusi, Anda bisa bercerita mengenai saudara kandung Anda.

Bercerita mengenai pengalaman konflik pada saat kecil dan bagaimana Anda menyelesaikannya. Hal ini bisa menjadi inspirasi anak Anda untuk bersikap kepada saudara kandungnya.
Berikanlah nasehat kepada anak Anda dengan cara yang bijak seperti berbagai cerita. Hindari kesan menggurui atau menghakimi anak Anda, ajarkan dia untuk saling menghargai dan respek kepada adik atau kakaknya.
 

11. Ajak Untuk Bekerjasama dan Selalu Berbuat Baik

Agar anak-anak tetap kompak dan bisa saling menghargai ajaklah mereka untuk saling bekerjasama. Ajak anak-anak untuk bermain bersama atau menyelesaikan proyek bersama.
Anda juga bisa menghak anak-anak untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kerjasama tim. Berikanlah pujian kepada anak Anda yang telah berhasil mengerjakan sesuatu bersama dengan saudaranya.
Sering bermain bersama dan menyelesaikan tugas bersama akan membuat anak-anak merasa saling memiliki dan saling dibutuhkan. Perasaan inilah yang harus ditimbulkan kepada anak-anak Anda.
 

12. Tunjukkan Rasa Cinta Anda Kepada Mereka

Dalam psikologi anak usia dini yang dijelaskan Icard, untuk mendorong anak mempunyai hubungan baik antar saudara diperlukan peran orang tua. Sebagai orang tua Anda harus menunjukkan rasa cinta kepada semua anak Anda.
Untuk menunjukkan rasa cinta kepada setiap anak sebaiknya Anda meluangkan waktu sendiri bersamanya. Luangkan waktu untuk bermain dan berdiskusi hanya berdua dengannya. Ingatkan kepada anak bahwa Anda akan selalu ada untuknya dan bisa membicarakan apapun bersama Anda.
 

13. Ajari Untuk Saling Menghargai Perbedaan

Hal yang sangat penting untuk mendorong anak agar mempunyai hubungan baik adalah mengajarkan untuk saling menghargai. Ajari anak untuk bisa menerima perbedaan antara dia dan saudaranya.
Anda harus bisa menanamkan pemahaman bahwa setiap orang mempunyai keunikan termasuk saudaranya. Hindari untuk menjelekkan saudara karena kekurangan atau perbedaannya.
Mendorong anak untuk saling menghargai dan mempunyai hubungan baik dengan saudara kandungnya memang tidaklah mudah. Anda harus menanamkannya sejak dini. Jalinlah kedekatan kepada semua anak dan hindari untuk membandingkan atau membedakan mereka.
Perkembangan psikologi anak sangat bergantung pada pola asuh Anda sebagai orang tua. Pastikan anak tumbuh dengan baik dan selalu bahagia agar bisa mencapai masa depan yang cerah.

 

Subutkan Tips Membuat Anak Mempunyai Hubungan Baik dengan Kakak atau Adiknya

1. Tunjukkan Empati 2. Berkomunikasilah Secara Terpisah 3. Bicarakan Masalah dengan Anak Ketika Moodnya Baik 4. Jangan Langsung Memberikan Konsekuensi Sebelum Membicarakannya 5. Hormati Kebutuhan Unik Setiap Anak

Sebutkan Hal yang sangat penting untuk mendorong anak agar mempunyai hubungan baik

adalah mengajarkan untuk saling menghargai. Ajari anak untuk bisa menerima perbedaan antara dia dan saudaranya.

Apa yang Di Lakukan Jika Terjadi masalah

Jika perselisihan atau pertengkaran yang terjadi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh anak-anak maka Anda wajib membantunya. Misalnya saja anak memperebutkan barang yang tidak bisa dibagi. Maka Anda harus memberikan solusi terbaik untuk mereka.