Memiliki murid yang disiplin dan patuh terhadap segala perintah tentu menjadi impian setiap guru. Sayang, untuk bisa mendisiplinkan anak, Anda perlu kerja keras dan tidak bisa dilakukan secara instan.

Anda harus memiliki strategi khusus untuk bisa ‘menundukkan’ murid-murid yang tergolong bandel saat berada di kelas. Anda harus bisa melakukan ‘operasi senyap’, misalnya, menyuruh mereka disiplin tanpa merasa diperintah.

Satu pertanyaan penting yang perlu terjawab adalah apa pentingnya kedisiplinan bagi siswa saat belajar di dalam kelas?

Tentu kedisiplinan seorang siswa saat belajar di kelas sangat penting bagi guru dan para siswa sendiri. Kedisiplinan siswa akan mampu mengubah suasana kelas menjadi lebih tenang dan nyaman untuk proses belajar mengajar.

Sikap disiplin dan patuh yang guru tanamkan sejak dini di kelas juga kelak akan membuat murid-murid lebih mudah beradaptasi ketika hidup di masyarakat.

Ingat, taat akan perintah guru menjadi bagian dari ketaatan terhadap peraturan di sekolah secara umum. Itu artinya, dia akan mudah untuk berperilaku sesuai norma yang berlaku di masyarakat kelak.

Tips Mendisiplinkan Anak

Tips Guru Mendisiplinkan Anak di Kelas - Sekolah Prestasi Global

Bagaimana agar seorang guru mampu mengubah murid-muridnya menjadi pribadi yang disiplin dan patuh saat di kelas? Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

1. Buat Ruang Kelas Lebih Menarik

Tips pertama yang harus guru lakukan untuk membuat anak disiplin adalah dengan mengubah ruang kelas menjadi lebih menarik.

Cobalah Anda atur ruang belajar semenarik mungkin sehingga anak-anak merasa lebih nyaman saat mengikuti pelajaran.

Kebiasaan anak-anak yang suka ruangan dengan ornamen warna-warni. Cobalah buat kelas dengan warna-warna yang mencolok.

Selain mendesain warna ruangan sehingga bernuansa gembira. Anda juga perlu mengatur posisi meja dan kursi, misalnya dengan posisi berbaris atau berkelompok.

Untuk memberi kesan kreatif, Anda juga perlu merapikan barang-barang inventaris di kelas. Hindari barang-barang berserakan dimana-mana. Susunlah benda-benda dengan rapi di rak-rak.

2. Hiasi Dengan Kutipan Menarik

Selain dengan menata ruangan menjadi lebih menarik, melatih disiplin murid di kelas juga bisa Anda lakukan dengan memberikan hiasan di kelas.

Namun, jenis hiasan yang Anda pilih hendaknya mampu menginspirasi siswa akan pentingnya berlaku disiplin di kelas saat menerima pelajaran.

Ada banyak macam jenis hiasan yang bisa menginspirasi, misalnya dengan memasang hiasan berupa kutipan-kutipan kata atau kalimat yang bermanfaat.

Menghiasi kelas dengan kutipan-kutipan yang tepat diharapkan bisa mendorong anak-anak untuk selalu punya sikap disiplin dalam setiap tindakannya.

Selain timbulnya perilaku disiplin, kutipan yang menginspirasi juga bisa membuat anak-anak lebih bersemangat dalam belajar. Siswa juga akan merasa malu jika berbuat kesalahan, sehingga mereka berusaha menghindarinya.

Inilah buah positif dari usaha yang Anda lakukan – membuat hiasan-hiasan di kelas. Anak akan semakin disiplin dan patuh dengan apa yang diperintahkan gurunya.

Untuk pilihan lokasi dan warna kutipan itu, dinding adalah lokasi paling tepat untuk memasang kutipan itu. Sedangkan warna yang Anda pilih hendaknya warna yang terang sedikit mencolok agar mudah terlihat.

3. Persiapan Yang Cukup

Tips selanjutnya untuk mendisiplinkan anak di kelas adalah dengan mempersiapkan diri dengan matang. Persiapan itu bisa berupa penguasaan materi dan sebagainya.

Bisa dibayangkan, betapa gaduhnya suasana di kelas jika seorang guru tidak menguasai materi pelajaran. Alih-alih mendisiplinkan anak, yang terjadi justru proses belajar-mengajar di kelas menjadi terganggu.

Bukan hanya itu, ketidaksiapan dalam penguasaan materi juga bisa mengurangi rasa percaya diri seorang guru saat mengajar di kelas. Situasi ini sering menyebabkan guru panik karena banyak siswa ‘membangkang’ perintahnya.

4. Buat Aturan Yang Sederhana

Dunia anak identik dengan kebebasan, yakni kebebasan berekspresi, bermain, atau kebebasan lainnya. Namun, agar tidak menjadi liar, kebebasan itu harus Anda ikat dengan aturan.

Untuk aturan yang ingin Anda buat, sebaiknya jangan terlalu berat. Buatlah aturan yang sederhana sesuai kemampuan anak, namun jelas dan mudah dipahami anak-anak.

Ada aturan yang panjang namun bisa Anda sederhanakan kalimatnya. Atau, banyak aturan dibuat menjadi satu aturan.

Misalnya, aturan untuk jangan mengganggu teman atau jangan menyela guru, bisa Anda buat satu aturan menjadi hormatilah satu sama lain, dll.

Selain aturan berupa larangan “jangan”, Anda bisa membuat aturan berupa ajakan, misalnya ajakan untuk menjaga kelas tetap bersih dan rapi.

5. Beri Reward dan Punishment

Membuat siswa disiplin, seorang guru juga perlu sesekali bersikap tegas, misalnya dengan memberikan semacam ‘hukuman’ (punishment).

Tentu, hukuman yang dimaksud bukanlah hukuman yang sesungguhnya, melainkan sebuah konsekuensi yang harus murid terima ketika melakukan pelanggaran/kesalahan atau melalaikan tugas yang diberikan.

Pelanggaran itu bisa datang selalu telat atau berperilaku kurang baik di sekolah. Sedangkan lalai mengerjakan tugas, misalnya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Jangan hanya hukuman, siswa yang bisa bersikap disiplin dan patuh saat belajar di kelas juga hendaknya mendapatkan hadiah atau penghargaan (reward). Tidak hanya hadiah berupa barang, sebuah pujian juga bisa menjadi reward.

Reward berupa penghargaan, hadiah, atau pujian yang tulus dari seorang guru kepada siswa tentu bisa membangkitkan semangatnya untuk bersikap lebih baik lagi. Pemberian reward juga bisa membuat anak lebih semangat dalam belajar.

Lebih dari itu, pengakuan prestasi dari sekolah kepada anak-anak yang mampu bersikap disiplin juga menjadi strategi itu bagi guru untuk mendorong anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

6. Antisipasi Masalah Secara Dini

Hal penting yang harus dikuasai seorang guru, selain memiliki persiapan yang cukup, juga mampu mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan timbul dalam proses belajar mengajar.

Masalah bisa muncul dari beberapa siswa yang tidak disiplin, bahkan suka bikin ulah di kelas. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda harus memisahkan bangku atau tempat duduk mereka.

Siswa yang suka usil kepada teman yang lain, bermain-main, atau mengobrol saat pelajaran sedang berlangsung, perlu dipisahkan tempat duduknya. Tidak hanya tempat duduk tapi juga saat mengerjakan tugas kelompok.

7. Ajak Siswa Untuk Fokus

Anda tidak bisa serta merta langsung memulai pelajaran tanpa melihat kesiapan murid-muridnya terlebih dahulu. Ibarat sopir, Anda harus memastikan semua penumpang naik, duduk rapi, dan siap mengikuti perjalanan.

Begitu juga dengan pelajaran di kelas, pastikan anak-anak siap mengikuti pelajaran, baru Anda memulainya.

Ajak para siswa untuk fokus sebelum memulai pelajaran. Anda sebaiknya tidak memulai pelajaran terlebih dahulu ketika Anda melihat anak-anak masih ada yang bermain-main, mengobrol, dll.

Atau, sebelum memulai pelajaran, tak ada salahnya jika Anda menyebutkan nama siswa yang sering tidak fokus saat mengikuti pelajaran.

Ingatkan siswa itu untuk fokus dan tidak mengganggu teman-teman yang lain. Anda mungkin bisa mengajak dia: “Nak, kita belajar tentang nama-nama hewan ya? Yuk, kamu perhatikan seperti teman kamu yang lain.”

8. Berikan Tugas Dengan Jelas

Metode mendisiplinkan siswa bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan tugas. Jadi, selain membuat aturan yang sederhana, Anda perlu memberikan tugas kepada siswa secara jelas.

Berikan tugas dengan jelas, target apa yang ingin Anda capai dari pelajaran yang diberikan.

Hal ini penting, karena tugas yang tidak jelas, apalagi susah, membuat anak enggan mengerjakan tugas itu. Akibatnya, mereka justru mengobrol atau bermain-main dengan temannya.

Kondisi ini jangan Anda biarkan berlarut, karena pastinya akan mengganggu proses belajar di kelas. Lebih dari itu, target yang ingin Anda capai dalam pembelajaran tidak akan terwujud.

9. Aktif Berinteraksi Dengan Siswa

Tips Guru Mendisiplinkan Anak di Kelas - Sekolah Prestasi Global

Seorang guru harus bergerak aktif saat memberikan pelajaran. Hindari hanya duduk di kursi karena itu terkesan monoton dan membosankan bagi para siswa.

Cobalah Anda aktif berinteraksi dengan siswa, misalnya dengan mengitari ruangan kelas, bukan hanya duduk di kursi.

Tujuannya, untuk melihat siswa barangkali membutuhkan bantuan saat kesulitan mengerjakan soal latihan, dll. Atau, mungkin Anda melihat anak membutuhkan motivasi. Maka, datangi dan beri dia bantuan.

Hindari memanggil murid dengan berteriak-teriak dari meja guru. Sikap guru yang baik adalah mendatangi dia dan beri perhatian khusus jika dia membutuhkannya.

10. Lebih Terbuka Untuk Murid

Seorang guru hendaknya juga berperan sebagai orangtua di sekolah, sehingga murid tidak segan-segan untuk curhat ketika menghadapi suatu masalah. Guru harus berani terbuka dan menerima setiap keluhan murid.

Sikap guru yang terbuka juga bisa menjadi cara efektif untuk mendisiplinkan anak. Murid-murid akan lebih dekat dengan Anda karena Anda tidak mengambil jarak atau istilah populernya ‘jaim’ (jaga image’).

Ketika Anda memperlihatkan sikap empati dan penuh kehangatan, murid-murid Anda tentu juga lebih terbuka untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi.

11. Beri Peringatan Tertulis

Anda masih memiliki satu lagi ‘senjata’ yang bisa Anda gunakan. Senjata itu adalah peringatan tertulis. Namun, senjata ini hanya boleh digunakan ketika segala upaya sudah Anda tempuh.

Peringatan tertulis bisa sangat efektif untuk seorang siswa yang suka berbuat usil kepada teman-temannya di kelas. Surat peringatan itu bisa membuat siswa jera dan tidak mau mengulangi perbuatannya.

12. Beri Keteladanan

Tidak kalah penting dari upaya mendisiplinkan siswa adalah dengan memberikan suri tauladan yang baik kepada para siswa.

Setiap tindakan dan perilaku seorang guru umumnya menjadi cermin bagi muridnya. Artinya, apapun yang guru lakukan akan menjadi contoh bagi para muridnya.

Untuk itu, seorang guru harus memberikan contoh yang baik. Tunjukkan kepada mereka kebaikan dan rasa saling menghargai antara satu murid dengan murid yang lain.

Beri contoh dengan perbuatan. Cara itu akan lebih efektif ketimbang hanya menyuruh dengan kata-kata, alias ‘omdo’ atau omong doang, atau NATO (Not Action Talk Only).

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dari tulisan ini. Menjadikan murid yang baik dan berbudi pekerti terpuji menjadi tugas utama seorang guru. Itulah kenapa seorang guru tidak hanya menjadi pengajar namun juga seorang pendidik.

Apalagi, dalam pendidikan/sekolah Islam, guru memiliki peran yang besar untuk mengubah anak menjadi pribadi muslim yang sholih dan sholihah.

Untuk itu, memilih sekolah juga tidak bisa sembarangan. Anda harus selektif dalam memilih tempat pendidikan untuk anak-anak.

Kami bisa membantu Anda. Kami, di Prestasi Global menerapkan prinsip-prinsip Islami untuk membantu siswa memahami dan mencintai agama Islam dengan baik.

Membiasakan anak-anak didik untuk selalu patuh terhadap perintah guru memang tidak mudah. Namun, dengan usaha yang gigih dan ulet, mendisiplinkan anak bisa Anda lakukan dengan baik.

Baca juga : 2 Perbedaan Mental Illness dan Mental Disorder

Apa itu reward dan punishment?

Dalam membuat siswa disiplin, seorang guru juga perlu sesekali bersikap tegas, misalnya dengan memberikan semacam ‘hukuman’ (punishment). Hukuman yang dimaksud bukanlah hukuman yang sesungguhnya, melainkan sebuah konsekuensi yang harus murid terima ketika melakukan pelanggaran/kesalahan atau melalaikan tugas yang diberikan. Jangan hanya hukuman, siswa yang bisa bersikap disiplin dan patuh saat belajar di kelas juga hendaknya mendapatkan hadiah atau penghargaan (reward). Tidak hanya hadiah berupa barang, sebuah pujian juga bisa menjadi reward. Ini bisa membangkitkan semangatnya untuk bersikap lebih baik lagi. Pemberian reward juga bisa membuat anak lebih semangat dalam belajar.

Bagaimana cara mengajak anak agar fokus belajar di kelas?

Ajak para siswa untuk fokus sebelum memulai pelajaran. Anda sebaiknya tidak memulai pelajaran terlebih dahulu ketika Anda melihat anak-anak masih ada yang bermain-main, mengobrol, dll. Atau, sebelum memulai pelajaran, tak ada salahnya jika Anda menyebutkan nama siswa yang sering tidak fokus saat mengikuti pelajaran. Ingatkan siswa itu untuk fokus dan tidak mengganggu teman-teman yang lain.

Apakah pendekatan guru kepada murid itu penting?

Iya, sangat penting. Hal ini diharapkan agar murid tidak segan-segan untuk curhat ketika menghadapi suatu masalah. Sikap guru yang terbuka juga bisa menjadi cara efektif untuk mendisiplinkan anak. murid akan lebih dekat dengan Anda. Ketika Anda memperlihatkan sikap empati dan penuh kehangatan, murid-murid Anda tentu juga lebih terbuka untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi.