Sejauh mana Anda sudah mengenalkan budaya Indonesia pada anak? Pertanyaan ini penting untuk Anda jawab.

Jawabannya akan menjadi cermin yang menunjukan kepedulian Anda selaku orang tua terhadap anak.

Perlu Anda ketahui, budaya Indonesia itu bukan hanya benda-benda kesenian atau warisan sejarah, namun meliputi berbagai nilai, kepercayaan, dan berbagai perilaku luhur.

Tentu, ada banyak manfaat jika Anda mewariskan budaya ini kepada generasi penerus yang menjadi tanggung jawab Anda. Menyiapkan anak dengan budaya Indonesia sama dengan menyiapkan masa depannya agar cerah. Bukankah Anda menginginkan mereka mendapatkannya?

Alasan Mengajarkan Budaya Kepada Anak

Mungkin, Anda masih ragu untuk mengenalkan budaya karena Anda sendiri tidak memiliki cukup alasan bahwa ini merupakan hal yang penting.

Oleh karena itu, hal paling awal yang perlu Anda lakukan adalah memupuk alasan tersebut pada diri Anda sendiri. Setelah Anda menyadarinya, Anda pasti akan lebih terdorong untuk mengajarkannya kepada anak.

Setidaknya, ada 5 manfaat mengajarkan budaya kepada anak yang bisa Anda jadikan alasan.

1. Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Airnya

Anda tentu masih ingat, bagaimana proses yang membuat Anda akhirnya mencintai suami? Pasti, semuanya bermula dari perkenalan bukan?

Pada dasarnya, kecintaan terhadap tanah air juga sama. Perasaan ini akan muncul diawali dari perkenalan.

Sulit membayangkan anak Anda akan mencintai tanah airnya jika anak-anak tidak tahu sama sekali dengan budaya Indonesia yang beragam. Pertanyaannya, siapa yang paling layak mengenalkannya kecuali orang tuanya sendiri? Setuju kan?

2. Menambah Wawasan Anak Tentang Keragaman Yang Ada di Sekitarnya

Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari 1.340 suku bangsa. Wilayahnya yang luas dan etnik yang beragam, menjadikan keberagaman adalah keniscayaan.

Jangankan beda pulau, beda kabupaten atau kota saja akan membuat Anda takjub dengan berbeda-bedanya budaya pada setiap kelompok masyarakat, benar kan?

Ketika anak mengetahui dan menyadari ini, maka ia otomatis akan lebih menghargai lingkungan sekitarnya. Ia tidak akan anti keberagaman budaya, melainkan senantiasa berusaha untuk bersikap adaptif menyesuaikan diri dengan perbedaan.

Bukankah di sekolah mereka hampir pasti mengalami situasi seperti ini? Sangat mungkin, teman-teman sekelasnya berasal dari latar belakang yang beragam.

3. Membangun Sikap Respek Terhadap Orang Lain di Tempat Ia Hidup

Membangun sikap respek terhadap orang lain di tempat ia hidup

Anda pasti tidak mau kan jika anak diperlakukan buruk oleh lingkungan sekitarnya?

Selain murni karena niat jahat orang lain, potensi anak mendapat perlakuan buruk bisa juga terjadi karena sikap anak Anda yang kurang berkenan di lingkungannya.

Diantara sikap buruk tersebut adalah individualis dan tidak menghargai orang lain.

Bentuk lebih konkritnya, anak Anda bisa jadi berlaku sombong, angkuh, merasa paling baik dari yang lain, meremehkan orang lain, atau bahkan mencela.

Mengapa itu bisa terjadi? Salah satunya karena budaya yang mungkin luput Anda ajarkan. Jika Anda sudah mengenalkan keberagaman budaya, risiko-risiko buruk dapat Anda minimalisir.

4. Membiasakan Anak dengan Hal-hal Positif

Budaya yang dikenalkan dan tertanam kuat, akan menjadi kebiasaan yang sulit anak lepaskan. Setiap perilaku anak Anda akan memperhatikan budaya yang dianutnya.

Manfaat mengajarkan kepada anak usia dini ini akan awet melekat pengaruhnya hingga ia tua. Misalnya, ketika sejak kecil anak Anda sudah diajarkan gotong royong dengan membantu pekerjaan rumah, maka di lingkungan ia akan terbiasa seperti itu.

Ketika ia besar dan sekolah, lalu dihadapkan pilihan antara tidak membantu agenda bersih-bersih di sekolah atau ikut bergotong royong, sangat anak memilihnya. Pasti, ia akan lebih terdorong untuk ikut membantu.

Demikian halnya ketika Anda mengajarkan bahwa bangsa Indonesia itu bangsa yang religius, suka beribadah, tolong-menolong, dan yang lainnya.

5. Membentengi Anak dari Perilaku Negatif

Pada saat bersamaan, budaya yang Anda tanamkan akan membentenginya dari hal negatif. Gempuran budaya asing yang merusak dan menjerumuskan anak, menjadi hal asing bagi mereka.

Ketika ada pengaruh buruk yang datang, anak Anda sudah punya sejumlah nilai budaya dan keyakinan yang dianutnya. Jadi, ia tidak akan serta merta terbawa arus, namun lebih selektif dengan hal-hal baru.

Cara Mengenalkan Budaya Indonesia kepada Anak

Ketika Anda sudah sadar bahwa mengenalkan budaya itu penting, pasti muncul pertanyaan selanjutnya. “Bagaimana cara mengenalkan budaya kepada anak?”

Dengan kemampuan berpikir yang mungkin belum matang, tentu ada cara yang spesifik dan berbeda dari pola pengajaran kepada orang dewasa. Sebagai bahan inspirasi, Anda bisa menggunakan cara-cara berikut ini.

1. Menggunakan Cerita

Anak-anak lebih senang berimajinasi membayangkan cerita ketimbang dijejali dengan teori-teori yang bagi mereka abstrak dan sulit tergambar.

Maka, Anda bisa sisipkan pengenalan budaya dalam cerita-cerita yang Anda sampaikan. Alangkah lebih bagus, jika buku ceritanya bergambar. Jadi, anak bisa lebih mudah untuk berimajinasi dan menangkap pesan yang Anda sampaikan.

2. Memilih Bahasa Yang Sederhana

Jangan samakan kekayaan kosa kata Anda yang sudah dewasa dengan anak-anak.

Maka, hindarilah kata-kata atau istilah yang sulit mereka pahami. Sebaiknya, pilih kata-kata sederhana dan sudah mereka pahami maknanya. Jika ada kata yang Anda pikir itu baru, maka Anda perlu siapkan amunisi untuk menjelaskan maknanya.

3. Memanfaatkan Media

Selain bercerita, Anda bisa memanfaatkan benda-benda sederhana.

Misalnya, untuk mengajarkan keberagaman, Anda bisa memanfaatkan kertas-kertas berwarna untuk menyadarkan anak bahwa urusan warna saja beragam. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan peta atau atlas untuk menunjukan keberagaman.

Secara prinsip, media akan membantu Anda juga mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dalam benak mereka.

4. Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Rumah

Lingkungan sekitar, termasuk rumah, sebenarnya bisa Anda manfaatkan juga. Caranya, dengan mengajak anak memperhatikan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan perilaku berbudaya manusia.

Misalnya, ketika di rumah Anda rombongan semut bahu membahu mengangkut makanan, Anda bisa jelaskan bahwa semut itu bergotong royong. Selanjutnya, Anda bisa kaitkan dengan pentingnya bergotong royong dalam kehidupan.

5. Mengajak Jalan-jalan

Dalam rentang waktu tertentu, hal yang baik jika Anda memiliki agenda jalan-jalan bersama mereka. Tentu, anak-anak akan semangat dan ceria bukan ketika berjalan-jalan?

Dalam suasana hati yang bagus, pesan akan lebih mudah sampai. Sambil menghibur diri, Anda bisa mengajak mereka mengamati fenomena kehidupan manusia yang beragam di berbagai daerah. Ajak anak untuk memahami budaya di wilayah A, B, C, D, E, hingga Z untuk menambah khazanah kebudayaan mereka.

6. Memberi Ruang Bermusyawarah

Memberi ruang bermusyawarah

Jika Anda ingin mengajarkan bagaimana itu toleransi dan menghargai perbedaan, Anda bisa membiasakan anak-anak untuk mendapatkan ruang berpendapat.

Ketika ingin memutuskan satu keputusan, apalagi itu berhubungan dengan kehidupan anak, Anda sebaiknya pikirkan juga apa pendapat mereka. Sebaliknya, ketika Anda menutup ruang musyawarah, pasti anak akan agak kaku ketika menjumpai perbedaan atau silang pendapat dalam hidupnya.

7. Menjadi Teladan Bagi Anak

Poin ini sangat penting. Ketika Anda mengajarkan, semestinya Anda jadi yang pertama dalam mengamalkan. Jangan sampai berbeda antara yang dikatakan dengan yang diperbuat.

Untuk itu, mau tak mau Anda perlu memberi contoh di rumah. Jangan biarkan anak Anda malah antipati dan berpikir bahwa Anda hanya ‘omong doang’.

Kalau sudah seperti itu, apa yang Anda ajarkan kepada anak akan lebih sulit untuk mereka benarkan. Ingat, perilaku Anda lebih konkret ketimbang ucapan Anda. Jadi, anak akan lebih mudah untuk menyerapnya.

Cara Menghargai Keberagaman Indonesia

Karena budaya Indonesia itu sangat variatif, maka sebagai orangtua Anda perlu menaruh penekanan pada pengajaran soal menghargai keragaman.

Cara menghargai keberagaman di Indonesia ini bisa Anda ajarkan kepada anak dengan memberikan pengajaran terhadap sikap-sikap tertentu. Ada beberapa sikap yang menjadi wujud penghargaan terhadap keberagaman. Berikut beberapa di antaranya:

1. Bertoleransi

Toleransi bukan berarti meyakini kebenaran semua yang ada dimuka bumi. Meskipun budaya itu beragam, manusia berhak meyakini mana yang benar dan mana yang salah berdasarkan keyakinannya. Jadi, beda keyakinan dan pendapat itu sah-sah saja.

Hanya saja, toleransi adalah tidak memaksakan pendapat kepada orang lain, apalagi dengan tindak kekerasan. Ajarkan anak untuk menanggapi perbedaan dengan lembut dan santun.

2. Bersimpati

Bersimpati adalah bentuk menghargai keberagaman level tinggi. Simpati adalah turut merasakan kondisi atau situasi yang dialami oleh orang lain.

Ketika menyaksikan sesuatu yang dalam pandangan anak berbeda, ajari mereka untuk membayangkan bagaimana jadinya jika anak Anda ada di posisi yang berbeda.

Misalnya, terhadap tetangga dari suku yang biasa bicara dengan nada tinggi, jelaskanlah bahwa itu kebiasaan suku tersebut yang pasti sulit untuk mengubahnya. Beritahu anak Anda, bahwa tetangga itu mungkin sudah berusaha untuk menyesuaikan diri namun masih berproses.

3. Tidak Memilih Teman Berdasarkan SARA

Keanekaragaman ada untuk membuat orang-orang yang berbeda itu saling mengenal. Jadi, semestinya manusia tidak membatasi diri untuk mengenal orang dengan latar belakang suku, agama, ras, atau budaya berbeda.

Maka, apabila di sekitar rumah Anda ada dari anak dari suku berbeda, biarkanlah anak bermain dengan mereka. Kebiasaan bergaul dengan latar belakang yang berbeda akan mengasah rasa penghargaan anak terhadap keberagaman.

4. Saling Tolong Menolong

Menumbuhkan sikap respek terhadap keragaman juga bisa Anda ajarkan dengan mencontohkan sikap tolong menolong tanpa membedakan SARA.

Ketika ada pengemis, peminta-minta, atau orang yang butuh bantuan, bantulah atas dasar keikhlasan. Sikap semacam ini bisa Anda contohkan langsung ketika bersama dengan anak.

Nantinya, di sekolah atau di lingkungan bermainnya, anak pasti akan lebih terdorong untuk membantu teman yang membutuhkan meski latarnya berbeda.

5. Mengajarkan Kerukunan dan Menghindari Konflik

Bentuk menghargai sesama terakhir dapat Anda wujudkan dengan mengajarkan anak agar mengutamakan hidup rukun ketimbang berkonflik. Ketika menjumpai masalah, ajarkan anak untuk mendahulukan cara-cara yang halus dan jauh dari kekerasan.

Anda bisa mempraktekkannya langsung ketika Anda memberikan pengajaran kepada anak ketika mereka berbuat salah. Misalnya, dengan tidak menghujatnya dengan kasar, menggunakan tangan, dan perilaku sejenisnya.

Kesimpulan

Setelah memahami uraian dalam artikel ini, mestinya tak ada lagi alasan untuk tidak memulai proses penanaman budaya Indonesia kepada anak. Jangan sampai terlambat dan menunggu anak-anak Anda terwarnai dengan hal-hal yang negatif bagi kehidupannya.

Jadi, tunggu apa lagi, yuk mulai mengenalkan budaya Indonesia pada anak sekarang juga!

Baca Juga : 7 Cara Menanamkan Rasa Nasionalisme Pada Anak

Mengapa Kita Harus Mengajarkan Budaya Indonesia Pada Anak ?

Mengenalkan budaya bangsa ini mendorong anak untuk tidak mudah terpengaruh oleh segala hal yang bisa memecah belah bangsanya.

Bagaimana Cara Orang Tua Memperkenalkan Budaya Indonesia Pada Anak ?

Para Orang Tua bisa mengenalkan lewat buku, lewat cerita, lewat permainan tradisional, lewat kuliner atau mengajak anak berkunjung ke tempat-tempat bernilai sejarah seperti museum, candi dan masih banyak lagi.

Apa Manfaat Bagi Anak Yang Telah Mengetahui Perbedaan Kebudayaan ?

Anak yang telah mengenal perbedaan budaya dengan baik, mereka akan lebih menghargai segala perbedaan yang ada di sekitarnya. Anak juga bakal lebih menghormati dan merasa simpati maupun empati terhadap orang lain di sekitarnya.