Apakah Anda berpikir bahwa masalah mata hanya terjadi pada orang dewasa saja? Nyatanya, anak-anak juga bisa mengalami masalah kesehatan mata yakni rabun jauh.

Pengertian Rabun Jauh

Rabun jauh atau dalam istilah medis dikenal sebagai miopi merupakan kondisi mata yang mengalami gangguan sehingga kesulitan untuk melihat objek pada jarak tertentu.

Rabun jauh dapat terjadi karena bayangan optik jatuh tidak fokus pada retina tetapi jatuh pada bagian depan retina. Hal ini yang membuat bayangan menjadi tidak jelas dan kabur.

Bagi anak-anak, memiliki kondisi rabun jauh menjadi hal yang cukup mengganggu. Terlebih apabila mereka sedang belajar di kelas dan kesulitan untuk melihat materi yang dicatat di depan kelas.

Hal ini mengganggu proses belajar anak dan apabila berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dapat mempengaruhi prestasi anak di sekolah.

Oleh karenanya, deteksi kondisi rabun jauh secara cepat sangat perlu untuk membantu anak-anak bisa belajar dengan nyaman di kelas.

Jumlah Penderita Rabun Jauh Anak Terus Meningkat

Penelitian mengenai rabun jauh pada anak dilakukan oleh beberapa pihak. Salah satunya ialah melalui JAMA Network melakukan penelitian terhadap kondisi kesehatan mata anak selama masa pandemi Covid-19.

Peningkatan jumlahnya mencapai 1.3 – 4 kali dibandingkan jumlah penderita dalam waktu 5 tahun terakhir.

Penelitian ini dilakukan pada 123.535 anak yang berada di 10 sekolah dasar di Tiongkok berusia 6 hingga 13 tahun.

Hasilnya, jumlah penderita rabun jauh pada anak berusia 6 sampai 8 tahun terus meningkat.

Penyebab Rabun Jauh

Apa yang menyebabkan terjadinya rabun jauh pada anak? Apakah faktor keturunan atau faktor lainnya yang memiliki pengaruh terbesar?

Berikut ini ialah penyebab mata rabun pada anak yang perlu Anda ketahui

1. Genetik

Faktor pertama yang memungkinkan seorang anak mengalami gangguan pada mata ialah faktor genetik atau faktor keturunan.

Faktor ini ternyata memiliki peranan yang cukup penting dalam terjadinya kondisi rabun jauh pada anak.

Jika ayah dan ibu mengalami miopi atau mata minus, maka kemungkinan si kecil juga mengalaminya.

Faktor genetik bukanlah sebuah hal yang mutlak menjadi satu-satunya penyebab anak mengalami rabun jauh. Namun, memang resiko terkena rabun jauh bagi anak yang lahir dari kedua orangtua yang memiliki mata minus lebih tinggi.

2. Kebiasaan Menatap Layar yang Salah

Kini, memang sudah tidak dapat dihindari lagi bagi anak-anak untuk menggunakan berbagai perangkat elektronik. Seperti komputer maupun handphone yang mendukung kegiatan sekolah sehari-hari.

Namun, kebiasaan yang buruk dalam penggunaan perangkat elektronik ini ternyata bisa mempengaruhi kondisi penglihatan anak.

Misalnya ialah melihat layar terlalu dekat terlebih dalam waktu yang lama. Selain itu, kondisi cahaya yang kurang ketika menggunakan perangkat elektronik mampu mengurangi kemampuan mata dalam melihat jarak jauh.

Jika anak menggunakan laptop maupun handphone pada kondisi yang gelap akan membuat retina bekerja lebih keras. Retina harus menyesuaikan cahaya terang dari layar dengan cahaya yang minim pada ruangan.

Kebiasaan buruk lainnya ialah bermain handphone dalam posisi tiduran. Hal ini akan memicu terjadinya kepala yang sakit hingga terjadinya penurunan kualitas penglihatan.

Jika kebiasaan ini berlangsung dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan kondisi mata rabun jauh.

3. Tidak Mematikan Lampu Saat Tidur

Apakah anak Anda tidur dengan kondisi kamar yang terang? Ternyata, tidak mematikan lampu saat tidur bisa menjadi pemicu terjadinya rabun jauh.

Penelitian bahkan mengatakan bahwa bayi yang berusia 0 – 2 tahun yang terbiasa tidur dalam kondisi ruangan yang terang akan berisiko mengalami rabun jauh.

Oleh karena itu, biasakan anak untuk tidur dalam kondisi ruangan yang gelap agar kesehatan mata anak bisa lebih baik.

4. Membaca Terlalu Dekat

Kebiasaan anak untuk membaca terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya mata minus. Meskipun memiliki tujuan agar bisa berkonsentrasi, namun membaca terlalu dekat tidak baik untuk dilakukan.

Hal ini karena mata sudah memiliki standar tersendiri untuk bekerja. Apabila anak membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat, maka hal ini akan membuat mata lelah dan perih.

Jika berlangsung secara terus menerus, hal ini akan menyebabkan mata minus.

5. Membaca Tulisan yang Terlalu Kecil

Kebiasaan membaca lainnya yang memberikan dampak buruk bagi penglihatan anak ialah membaca tulisan yang terlalu kecil.

Hal ini karena membaca tulisan yang terlalu kecil memaksa mata untuk bekerja lebih keras.

Mata yang bekerja terlalu keras untuk membaca tulisan kecil membuat mata menjadi minus dan kesulitan untuk melihat objek jauh.

Oleh karena itu, bantulah anak untuk membaca tulisan dengan ukuran yang tepat dengan menyediakan buku yang tepat pula.

6. Kekurangan Zat Karoten

Pada usia pertumbuhan, anak-anak harus memenuhi gizi yang cukup untuk perkembangan yang lebih baik.

Dalam menjaga kesehatan mata, anak-anak perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan karoten.

Salah satu penyebab terjadinya rabun jauh ialah karena anak kekurangan zat karoten. Padahal para dokter menyarankan anak-anak untuk mengkonsumsi karoten yang cukup untuk menjaga kesehatan mata.

Karoten memiliki fungsi untuk membuat mata lebih sehat dan membuat penglihatan lebih tajam.

Adapun makanan sehat yang mengandung karoten ialah wortel papaya, kiwi, pisang, apel, buah naga, dan sebagainya.

7. Terlalu Sering Menggosok Mata dengan Keras

Kebiasaan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya mata minus ialah menggosok mata dengan terlalu keras. Anak-anak biasanya sering menggosok mata apabila mata terasa gatal.

Namun, kebiasaan ini ternyata tidak baik untuk kesehatan mata bahkan bisa menyebabkan mata minus.

Menggosok mata terlalu sering dan keras dapat memicu terjadinya infeksi pada mata dan konjungtivitis alergi.

Kebiasaan ini juga dapat memicu terjadinya risiko keratoconus yakni sebuah kondisi terjadinya penipisan serta pembentukan kembali kornea dari yang sebelumnya berbentuk bulat ke kerucut.

Hal ini menyebabkan penurunan kualitas penglihatan secara bertahap.

Gejala Rabun Jauh Pada Anak

Gejala Rabun Jauh pada Anak - Sekolah Prestasi Global

Photo by Tony Mucci on Unsplash

Jika anak mengalami kondisi mata rabun, maka terdapat beberapa gejala yang diperlihatkannya. Hal ini perlu Anda ketahui untuk bisa mengatasi langsung kondisi rabun jauh yang mengganggu.

Apa saja gejala rabun jauh pada anak? Berikut ini ialah beberapa gejala yang umum muncul

1. Sering Mengeluh Tidak Bisa Melihat Objek Jauh

Gejala pertama dari anak yang menderita rabun jauh ialah mereka sering mengeluh tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh.

Jika Anda bertanya kepada si kecil tentang barang yang berada cukup jauh dan mereka tidak melihatnya, maka hal ini adalah gejala utama miopi.

Terlebih apabila si kecil mengeluh tidak bisa melihat materi pelajaran di kelas sehingga kesulitan untuk menerima pelajaran.

2. Mengeluh Sakit Kepala

Apabila anak mengeluh sakit kepala berlebihan dan frekuensi sakit kepala terlalu sering, maka hal ini merupakan salah satu ciri anak mengalami rabun jauh ialah mengalami sakit kepala.

Hal ini dapat terjadi karena cahaya tidak jatuh tepat pada retina dan mata si kecil tidak bisa melihat objek dengan jelas.

Mata berusaha dengan keras untuk melihat objek tertetu dan membuat mata menjadi lelah.

Hal ini akhirnya memicu terjadinya sakit kepala.

3. Menyipitkan Mata Saat Membaca

Jika penglihatan si kecil sudah mulai kabur, maka mereka akan mencoba lebih fokus untuk melihat sesuatu.

Caranya ialah dengan menyipitkan mata saat membaca atau melihat objek lainnya. Dengan menyipitkan mata, akan membantu memfokuskan gambaran objek yang mereka lihat.

Jika mereka terlalu sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu, maka Anda perlu memeriksanya.

4. Mengedipkan Mata Secara Berlebihan

Kondisi rabun jauh membuat mata menjadi lelah dan pegal. Hal ini karena mata bekerja lebih keras untuk bisa melihat objek dengan jelas.

Ketika mata lelah, maka anak akan mengedipkan matanya secara berlebihan. Tentunya, akan terlihat jelas perbedaan mata yang berkedip secara normal dan yang berlebihan.

Cara Mencegah Rabun Jauh

Rabun Jauh pada Anak - Sekolah Prestasi Global

Photo by nrd on Unsplash

Lalu, apakah ada cara cegah rabun jauh yang bisa Anda lakukan untuk membuat penglihatan anak tetap normal dan sehat?

Berikut ini ialah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata anak

1. Membatasi Penggunaan Gadget

Hal pertama yang bisa Anda lakukan ialah dengan memberi batasan waktu penggunaan gadget. Bukan melarang anak-anak untuk menggunakan perangkat teknologi, namun Anda perlu memberi waktu mata mereka untuk beristirahat.

Misalnya setelah melakukan sekolah online, maka jangan biarkan anak untuk langsung memainkan gadget.

2. Pastikan Ruang Belajar Anak Cukup Cahaya

Langkah selanjutnya untuk menjaga kesehatan mata anak agar tidak mengalami rabun jauh ialah menyediakan cahaya yang cukup pada ruang belajar.

Pastikan mata anak tidak bekerja terlalu keras dengan menyediakan pencahayaan yang cukup.

3. Berikan Makanan dan Nutrisi yang Baik untuk Mata

Anda juga bisa menjaga kesehatan si kecil dengan memperhatikan asupan dan makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.

Pilihlah makanan yang mengandung vitamin A yang tinggi dan karoten yang bagus untuk menjaga kesehatan mata si kecil.

Meskipun anak tidak suka makan sayur dan buah, namun Anda tetap harus membujuk anak agar bisa mendapatkan nutrisi yang cukup.

4. Melakukan Aktivitas Di Luar Ruangan

Agar anak tidak selalu terpaku dengan gadget, maka Anda bisa mengajaknya untuk beraktivitas di luar ruangan.

Mengajak anak untuk beraktivitas di luar ruangan dapat mengurangi risiko terjadinya rabun jauh pada anak.

Mengatasi Rabun Jauh Pada Anak

Semakin cepat Anda mengetahui gejala pada anak yang mengalami rabun jauh, maka Anda bisa langsung mengatasinya. Anda bisa membantu penglihatan mereka lebih jelas dengan menggunakan bantuan kacamata.

Lalu, apakah rabun jauh pada anak bisa sembuh ?

Jika belum terlalu parah, maka hal ini bisa diatasi dengan melakukan latihan mata seperti melatih fokus mata dan melatih ketajaman mata. Latihan ini bisa membantu mengurangi gejala rabun jauh.

Namun, apabila sudah terlalu parah maka akan sulit untuk menyembuhkannya.

Jika memang ingin menghilangkan rabun jauh, maka bisa dilakukan operasi yakni operasi refraksi. Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan bentuk kornea mata sehingga mata bisa melihat kembali dengan jelas tanpa bantuan kacamata.

Kesimpulan

Miopi atau rabun jauh tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga memungkinkan untuk dialami oleh anak-anak.

Kenali penyebab dan pencegahan rabun jauh untuk bisa mencegah anak terkena rabun jauh.

Jaga kesehatan mata anak mulai dari sekarang dan biarkan mereka melihat dunia dengan lebih jernih dan jelas tanpa menderita rabun jauh.

Baca Juga : 10 Tips Mengatur Pola Tidur Anak Agar Jadi Lebih Teratur

Apa yang menyebabkan terjadinya rabun jauh pada anak?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadi rabun jauh pada anak diantaranya karena faktor genetik, kebiasaan menatap layar yang salah, tidak mematikan lampu saat tidur, membaca terlalu dekat, membaca tulisan yang terlalu kecil, kekurangan zat karoten, terlalu sering menggosok mata dengan keras

Apa saja contoh makanan sehat yang mengandung karoten untuk cegah mata rabun?

Karoten memiliki fungsi untuk membuat mata lebih sehat dan membuat penglihatan lebih tajam. Adapun ialah wortel papaya, kiwi, pisang, apel, buah naga, dan sebagainya.

Seperti apa cara cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata anak?

Hal pertama yang bisa Anda lakukan ialah dengan memberi batasan waktu penggunaan gadget, pastikan ruang belajar anak cukup cahaya, berikan makanan dan nutrisi yang baik untuk mata, melakukan aktivitas di Luar ruangan