”Anda punya anak yang suka mengompol? Dan Anda setiap pagi harus repot menjemur kasur? Jika berhadapan dengan situasi ini setiap hari tentu menjengkelkan dan membuat Anda lelah lebih cepat. Apakah ada cara yang tepat untuk mengatasi anak yang suka ngompol?

Tentu ada. Tapi sebelum lanjut pada cara mengatasinya. Ada baiknya Anda mengetahui apa penyebab anak bisa ngompol. Dengan demikian bisa dicari solusinya.

 

Apa Gejala dan Penyebab Anak ngompol?

Anak yang menjalani toilet training mulai usia 3 hingga 5 tahun tentunya masih akan terus mengompol. Dan ini merupakan hal yang wajar. Sementara bila anak terus mengompol hingga usia 7 tahun lebih, ini menjadi masalah buat sang anak dan juga ayah ibunya.

Hal ini dikhawatirkan sebagai sesuatu gejala serius yang harus mendapat penanganan khusus.

 

Gejala Serius pada Anak Ngompol

Di beberapa kasus yang parah, dokter akan melakukan terapi pada si anak. Karena ternyata, ngompol bisa merupakan gejala gangguan kesehatan. Terutama jika gejala mengompol seperti di bawah ini:

  • Anak masih mengompol di usia lebih dari 7 tahun.
  • Anak tiba-tiba sering ngompol selama beberapa bulan terakhir padahal sebelumnya anak tidak pernah mengompol.
  • Awasi gejala sering ngompol yang disertai dengan rasa nyeri pada saat buang air, rasa haus yang tidak biasa, tinja keras, urin merah atau merah muda, dan mendengkur.

Apabila anak Anda mengalami gejala serius ini, mungkin mereka butuh penanganan serius dari dokter.

 

Penyebab Anak Ngompol

Sebenarnya tidak secara tiba-tiba seorang anak terus-terusan ngompol meskipun usianya telah memasuki umur 7 tahun. Mungkin anak tersebut sedang mengalami hal serius pada tubuhnya maupun gangguan kesehatan.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anak suka ngompol:

Penyebab Anak Ngompol-presgoPhoto by Giorgio Trovato on Unsplash 

· Ukuran Kandung Kemih

Ukuran kandung kemih yang kecil yang tidak berkembang membuatnya kesulitan untuk menahan produksi urin di malam hari.

· Saraf Lemah pada Kandung Kemih

Pada kandung kemih yang lambat untuk matang membuatnya sulit untuk mengenali bahwa kandung kemih telah penuh. Hal ini mungkin tidak membuat anak Anda terbangun terutama saat tidur nyenyak.

· Hormon yang Tidak Seimbang

Adanya ketidakseimbangan hormon. Tubuh beberapa anak tidak mampu menghasilkan hormon ADH (anti-diuretik) untuk memperlambat produksi urin pada malam hari.

· Penyakit Infeksi Saluran Kemih

Adanya infeksi saluran kemih. Infeksi ini akan mempersulit anak untuk mengontrol rasa buang air kecil. Beberapa gejalanya adalah mengompol pada malam dan juga siang hari, sering buang air kecil, urin berwarna pink atau merah, dan merasakan nyeri pada saat buang air kecil.

· Apnea Tidur

Terkadang bisa terjadi, ngompol menjadi tanda penyakit apnea tidur obstruktif, yaitu kondisi pernapasan anak terganggu saat tidur. Tanda lain dari apnea adalah kantuk dan mendengkur di siang hari.

· Sembelit Kronis

Pada saat mengontrol feses, tubuh memakai otot yang sama untuk mengontrol eliminasi urin. Jadi, apabila otot ini menjadi kejang karena sembelit terlalu panjang, otot ini akan menjadi tidak berfungsi dan bisa menyebabkan ngompol di malam hari.

· Masalah Saluran Kemih Struktural

Adanya masalah struktural di saluran kemih maupun sistem saraf. Mengompol bisa berhubungan dengan adanya cacat pada sistem kemih atau sistem saraf.

· Penyakit Diabetes

Apabila anak ngompol di malam hari bisa menjadi tanda awal diabetes. Namun ada tanda lain yang menyertainya seperti: buang air kecil dalam jumlah yang besar sekaligus, rasa haus, lelah dan berat badan menurun meski nafsu makan bagus.

Penyebab di atas bisa merupakan hal serius yang harus mendapat penanganan dokter. Namun jika anak Anda tidak mengalami hal serius, Anda bisa mengatasinya dengan tips berikut.

 

Coba 10 Cara Ampuh Ini untuk Atasi Ngompol pada Anak Anda

Anak dengan umur yang sudah cukup untuk mandiri dalam hal kebersihan dirinya namun ternyata masih ngompol akan membuat orang tua kerepotan. Hal ini juga bisa menjadi awal tanda adanya penyakit lain.

Namun untuk memastikan hal tersebut masih merupakan hal yang normal atau tidak, sebaiknya Anda mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi masalah ngompol pada anak.

Berikut 10 cara menghilangkan kebiasaan ngompol pada anak:

1. Ajak Anak ke Toilet Sebelum Tidur

Buatlah agar anak Anda memiliki kebiasaan untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar kandung kemih anak Anda kosong sebelum tidur sehingga bisa mencegah kemungkinan terjadinya ngompol di malam hari.

2. Kurangi Asupan Air Minum di Malam Hari

Jangan biarkan anak Anda untuk mengkonsumsi air minum di malam hari terlalu banyak. Terutama minuman soda, teh, minuman yang mengandung banyak gula ataupun kafein. Anda harus mulai mengurangi asupan air minum 1-2 jam sebelum waktu tidurnya.

Rutinkan anak Anda untuk lebih banyak minum di siang hari. Selain itu ajaklah untuk melakukan buang air kecil di siang hari lebih sering. Tujuannya agar pada malam hari, anak Anda tidak merasa haus karena kurang cairan di siang hari. Rasa haus pada malam hari inilah yang mendorongnya untuk minum banyak air.

Ginjal sebaiknya dalam keadaan kosong saat tidur malam agar kerjanya tidak berat saat sel-sel tubuh butuh untuk regenerasi.

3. Ajarkan Anak untuk ke Kamar Mandi pada Tengah Malam

Ini mungkin bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang tua. Namun Anda harus melakukan hal ini guna membiasakannya terbangun saat kandung kemihnya terasa penuh.

Ajarkan Anak untuk ke Kamar Mandi pada Tengah Malam-Presgo

Photo by Markus Spiske on Unsplash

Ajaklah anak Anda untuk ke toilet dan buang air kecil saat tengah malam. Jam terbaik untuk bangun adalah sekitar 4 – 5 jam setelah anak Anda tertidur. Buatlah alarm agar Anda terbangun untuk melatih hal ini.

Latihan ini akan membantu anak untuk bisa mengontrol dan membiasakan dirinya terbangun saat kandung kemih mulai penuh. Sehingga masalah ngompol bisa teratasi.

4. Pastikan Akses ke Toilet Mudah Dijangkau

Buatlah anak Anda merasa nyaman saat bangun tengah malam untuk ke toilet. Sebagai contoh, jarak kamar mandi atau toilet dengan kamar tidur anak tidak terlalu jauh. Contoh lainnya adalah jalan menuju toilet dan toilet memiliki lampu dalam keadaan hidup dan terang.

Ini berguna apabila anak Anda mulai terbiasa terbangun tengah malam karena kandung kemihnya penuh, dia tidak merasa takut untuk ke toilet sendiri.

5. Berikan Pujian

Apabila anak Anda mampu melewati 1 malam saja tanpa ngompol, berilah pujian. Hal ini akan membuatnya termotivasi untuk terus melakukan hal baik. Anak Anda akan merasa dihargai atas upayanya untuk tidak ngompol.

Pujian ini bisa Anda tingkatkan dengan memberikannya hadiah yang dia sukai saat dia berhasil melewati malam-malamnya tanpa ngompol. Sebagai contoh, Anda akan membelikannya mainan robot baru jika dia berhasil untuk tidak ngompol dalam 1 bulan.

6. Atasi Sembelit pada Anak

Bila anak Anda punya masalah sembelit, Anda harus mengobatinya agar anak Anda merasa nyaman kembali dan tidak stress. Karena otot yang kejang karena sembelit akan menyulitkan untuk mengontrol urin pada kandung kemih.

Konsumsi sayur atau makanan tinggi serat serta air putih untuk membuat pencernaan anak lancar kembali sehingga mudah untuk buang air besar.

7. Libatkan Anak untuk Membersihkan Kasur

Saat anak Anda ngompol, ajaklah dia untuk membersihkan kasurnya. Hal ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab. Selain itu anak jadi tahu bahwa ada resiko yang harus ia tanggung saat dia melakukan kesalahan.

Proses membersihkan kasur yang tidak mudah juga bisa menimbulkan efek jera bagi anak untuk mengulangi perbuatan yang salah. Anak-anak akan berpikir bahwa apa yang dia buat akan menyusahkannya sehingga empatinya pada kesusahan orang tuanya akan tumbuh.

8. Jangan Memarahi Anak

Apabila anak Anda terus-terusan ngompol, jangan sekali-kali untuk memarahinya. Ingatlah bahwa sebenarnya dia sedang berlatih untuk mengontrol dirinya untuk mengenali kandung kemih yang penuh saat tidur.

Sebab, memarahinya hanya akan membuatnya bertambah stress. Hal ini akan membuat anak semakin kesulitan untuk mengatasi ngompol.

Rasa stress bisa mengganggu kerja hormon dan saraf. Sementara perasaan tenang akan membuat kerja hormon normal begitu pula dengan fungsi sarafnya. Karena bisa saja ngompol yang ia alami adalah tanda penyakit lain.

9. Ajak Anak Berbagi Cerita

Cara terbaik untuk mengetahui apakah anak punya masalah dengan sistem kandung uriner nya adalah mengajaknya untuk bercerita apa yang ia rasakan. Ajaklah dia untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada tubuhnya.

Sebagai contoh, tanyakan kenapa dia sulit untuk mengontrol rasa ingin buang air kecilnya? Apakah dia memang tidak merasakannya, atau dia memang tidak peduli dengan kandung kemih yang sudah penuh karena lebih memilih untuk melanjutkan tidur.

Selain itu, Anda bisa bertanya adakah hal lain yang ia rasakan seperti rasa nyeri saat buang air kecil, sembelit atau adakah warna urinnya normal atau tidak.

Lakukan pertanyaan ini kepada anak tanpa anak merasa terintimidasi. Buatlah dia bercerita dengan perasaan rileks. Pertanyaan-pertanyaan ini juga berguna untuk mendeteksi awal tanda penyakit lain jika memang ngompol menjadi gejala awalnya. Sehingga Anda bisa segera membawanya ke dokter.

10. Gunakan Alarm Ngompol

Anda bisa menggunakan alarm ngompol. Alarm ini menggunakan sensor basah/lembab yang muncul pada sprei ataupun celana anak. Anda bisa menempelkan alarm ini pada celana anak Anda.

Jika alarm ini mendeteksi adanya kelembaban yang muncul di sekitarnya, maka alarm akan berbunyi sehingga akan membangunkan si anak. Proses ini lambat laun akan membantu anak untuk menyadari saat kapan dia harus mengontrol dirinya untuk ke kamar mandi sendiri bila terasa ingin buang air kecil pada tengah malam.

Cobalah kesepuluh cara di atas agar anak tidak ngompol lagi. Apabila Anda telah mencoba semuanya namun anak Anda masih tetap ngompol. Ada baiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter segera. Karena mungkin saja anak Anda ternyata mengidap penyakit lain.

Deteksi awal terhadap suatu penyakit bisa membantu pengobatan lebih cepat dilakukan sehingga tidak menimbulkan komplikasi.

Cobalah Terapi yang Tepat Agar Anak

Ngompol adalah proses pelepasan urin yang secara tidak sengaja saat tidur. Ngompol memiliki beberapa penyebab baik itu berupa penyebab yang datang karena faktor kebiasaan maupun karena gejala awal adanya penyakit lain.

Bagi Anda para ibu, Anda bisa mengatasi anak ngompol dengan 10 cara di atas, seperti mengosongkan urin sebelum tidur dengan mengurangi asupan air minum dan pergi ke toilet sebelum tidur. Jika cara tersebut tidak mengurangi ngompol pada anak, segeralah konsultasikan ke dokter.

Baca Juga : Alasan Mengapa Tidak Boleh Menyebut Nakal pada Anak.

1. Apakah wajar jika anak terus-terusan mengompol?

Anak yang menjalani toilet training mulai usia 3 hingga 5 tahun tentunya masih akan terus mengompol. Dan ini merupakan hal yang wajar. Sementara bila anak terus mengompol hingga usia 7 tahun lebih, ini menjadi masalah buat sang anak dan juga ayah ibunya.

2. Apa yang dilakukan jika gejala serius pada anak ngompol muncul?

Di beberapa kasus yang parah, dokter akan melakukan terapi pada si anak. Karena ternyata, ngompol bisa merupakan gejala gangguan kesehatan.

3. Cara ampuh mengatasi anak yang terus mengompol?

Cara ampuh mengatasi anak yang terus ngompol diantaranya yaitu, mengajak anak ke toilet sebelum tidur,mengurangi asupan air pada malam hari,mengajarkan anak ke toilet pada tengah malam,memastikan akses ke kamar mandi mudah, berikan anak pujian , dan lainnya.