Coba tanyakan kepada anak Anda. “Rukun Islam ada berapa?”, “Apa saja rukun Islam itu?”, dan “Pernahkah mengerjakannya?”. Jika belum, yuk ajarkan anak-anak Anda di usia sedini mungkin.

Karena sedari kecil, anak-anak sebaiknya terbiasa mengenal urutan rukun iman dan rukun Islam serta mengamalkannya. Mengetahui dan mengimani rukun Islam hukumnya wajib dan menjadi salah satu syarat sah agar anak menjadi muslim yang baik dan patuh pada perintah Allah.

Jika rukun iman adalah keyakinan yang tertanam di dalam hati. Maka, rukun Islam merupakan perbuatan terpuji atau amalan yang dapat terlihat wujudnya secara nyata.

Keduanya dapat menjadi pondasi anak menjalani kehidupannya sebagai umat Islam yang bertakwa. Dimana rukun iman ada 6 dan rukun Islam ada 5.

Oleh karena itu, mari mulai mengenalkan ilmu agama kepada anak dengan sesuatu yang ringan dahulu seperti mengajarkan anak tentang 5 rukun Islam dan pengamalannya seperti di bawah ini!

5 Rukun Islam yang Wajib Dikenalkan pada Anak

Di dalam rukun Islam, ada beberapa hal yang membuat pengamalannya menjadi sunah, wajib, dan tidak wajib sesuai syarat sahnya Terutama apakah orang tersebut mampu atau tidak mampu dalam melaksanakannya.

Sebaiknya pula kelima rukun Islam juga jangan ditinggalkan, jika meninggalkannya akan mendapat dosa. Tetapi, jika menjalaninya dengan ikhlas maka akan mendapatkan pahala dan selalu mendapat petunjuk Allah SWT.

Dalam riwayat Ibnu ra.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara, yang terdiri dari syahadat tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, berzakat, menunaikan haji, dan puasa Ramadhan“. (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Melansir berbagai sumber. Berikut lima urutan rukun Islam yang benar dan wajib Anda kenalkan kepada Anak.

1. Mengucapkan 2 Kalimat Syahadat

Pertama dan yang paling utama di dalam rukun Islam adalah mengucapkan kalimat syahadat. Tanda seseorang masuk dan menjadi seorang muslim yakni mengucapkan dua kalimat mulia ini. Yaitu:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah.”

Terjemahan dua kalimat syahadat:

Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Anda dapat mengajarkan kalimat dua syahadat ini setelah sholat atau mengaji serta menjelaskannya. Karena kalimat syahadat merupakan kalimat yang penting untuk anak, bahkan untuk masa dewasanya nanti. Sehingga, Anak harus menghafalkannya dan mengulanginya terus-menerus.

Pada saat mengucapkan syahadat, sebaiknya juga harus menghayati makna yang terkandung di dalamnya, meyakininya, dan mengamalkannya untuk kehidupan sehari-harinya.

Menghayati untuk memahami makna yang terkandung, mengakui bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya, dan mengamalkan perintah Allah dan para Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

SebagaI orang tua, Anda harus menjabarkan bahwa kita hidup di dunia hanya menyembah Allah SWT dan tidak ada Tuhan lainnya sebab segala pertolongan dan ampunan datang dari-Nya. Serta Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagai utusan Allah untuk menyebarkan agama Islam dan perbuatan terpuji.

Ada 25 nabi dan rasul yang wajib anak ketahui. Orang tua dapat sekalian mengenalkannya karena mengimani nabi dan rasul berkaitan dengan rukun iman keempat.

Pengamalan yang bisa Anda ajarkan seperti berdoa setelah salat, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, dan doa-doa lainnya. Selalu belajar dan tidak mudah putus asa dan sayang pada semua ciptaan Allah juga merupakan bentuk pengamalan rukun Islam pertama.

Anda juga dapat menuntun Anak mengucapkan ‘Masya Allah‘ dan ‘Subhanallah‘ ketika melihat sesuatu yang indah atau baik. Serta mengucapkan ‘Innalillahi‘ saat mendapat ujian.

Perbuatan tidak terpuji seperti menyontek, mencuri uang teman, berkata kasar pada teman, dan tidak sopan kepada guru. Tidak akan terjadi pada anak yang menjalankan perintah Allah.

2. Menegakkan dan Menjalankan Salat

Menegakkan dan Menjalankan Salat - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Rumman Amin on Unsplash

Kenalkan pada anak bahwa salat hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim apalagi setelah anak baligh nanti dan merupakan bentuk ibadah paling utama dan penting kepada Allah SWT.

Ada 2 salat dalam Islam, salat wajib dan salat sunah. Namun, dalam rukun Islam Anak harus menjalankan salat wajib setiap hari yang terbagi menjadi 5 waktu yaitu:

  • Subuh (Dini hari, sekitar jam 04.00, 2 rakaat)
  • Zuhur (Siang hari, sekitar jam 12.000, 4 rakaat)
  • Ashar (Sore hari, sekitar jam 15.00, 4 rakaat)
  • Maghrib (Petang hari, sekitar 18.000, 3 rakaat)
  • Isya (Malam hari, sekitar jam 19.00, 4 rakaat)

Anda dapat menjelaskan kapan waktu salat tersebut dijalankan dan berapa rakaat yang harus dilaksanakan. Selain itu, Anda juga bisa mengenalkan Adzan dan Iqomah sebagai bentuk seruan dan penanda untuk mengerjakan salat karena salat merupakan perintah Allah yang siapapun meninggalkannya akan mendapat dosa.

Mendirikan salat juga dapat menjauhkan seseorang melakukan perbuatan-perbuatan buruk yang dapat merugikan diri dan orang lain.

Untuk urutan dan tata cara salat, sebaiknya Anda juga mengajarkannya pelan-pelan. Dari mulai wudhu bacan surat-surat pendek, hingga gerakan-gerakan salat yang benar. Misalnya posisi berdiri tegak, ruku, sujud, duduk, dan berbagai gerakan salat lainnya.

Agar anak lebih mengerti pentingnya salat. Orang tua dapat mengajak anak mempraktikkan salat dengan salat berjamaah di rumah.

Anak-anak terkadang bercanda saat salat, dengan salat berjamaah bersama. Anak lebih mengerti apa yang tidak boleh mereka lakukan saat salat. Anda dapat menambahkan pengetahuan tentang syarat sah dan wajib salat atau hal-hal yang membatalkan salat.

Bagi Anda yang sudah mempunyai anak usia 7 tahun sampai 10 tahun sudah harus mengajarkannya agar lambat laun dapat salat sendiri tanpa Anda perintah seperti sabda Nabi Muhammad SAW.

3. Berpuasa di Bulan Ramadhan

Puasa di bulan Ramadhan menjadi bagian rukun Islam yang berada di urutan ke 3. Saat umat Islam di dunia menahan diri untuk makan dan minum dari fajar terbit sampai tenggelam.

Saat memasuki bulan puasa. Biasanya Anak-anak mulai banyak pertanyaan. Kenapa tidak makan? Kenapa tidak minum? dan lain sebagainya yang membuat mereka penasaran.

Disini Anda harus pintar-pintar menjelaskannya kepada si kecil bahwa bulan puasa yang jatuh hanya 1 bulan sekali dalam setahun memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang memperkuat keimanan kepada Allah.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, sehingga saat berbuat baik dan beribadah dengan tekun maka pahalanya akan berlipat ganda.

Anda bisa mulai mengenalkan bahwa menunaikan ibadah puasa hukumnya wajib bagi siapapun yang sehat dan mampu menunaikannya. Bahkan bila sakit atau terjadi suatu kendala wajib menggantinya di kemudian hari.

Selain itu, keutamaan berpuasa ialah dapat melatih kesabaran menahan diri pada hawa nafsu dan emosi serta agar lebih bersyukur atas nikmat Tuhan selama ini yang tidak kekurangan makan dan minum.

Untuk mengenalkannya tentang puasa. Orang tua dan anak bersama mengucapkan niat puasa di malam hari. Lalu mengajak Anak puasa sekuatnya lebih dulu, kemudian puasa setengah hari atau puasa beduk, puasa ashar, hingga bisa puasa satu hari.

Ini agar anak terlatih dan terbiasa saat memasuki usia wajib puasa. Lakukan secara bertahap dan tanpa paksaan. Karena pada dasarnya usia anak belum wajib untuk melakukan puasa.

Orang tua disarankan tetap memantau kondisi dan asupan makanan anak. Karena mereka cepat capai dan lemas saat berpuasa. Anda juga dapat memberikan hadiah kecil setelah anak berhasil puasa agar mereka semangat puasa di hari berikutnya.

Tetapi, tetap berikan pengertian bahwa puasa bentuk keimanan untuk mendapatkan pahala kepada Allah SWT.

4. Membayar Zakat kepada Orang yang Membutuhkan

Rukun Islam selanjutnya adalah menunaikan zakat. Mengeluarkan atau membayar zakat hukumnya wajib  bagi yang mampu, yaitu membagi rezeki yang didapat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Seperti halnya puasa dan salat. Zakat pun terbagi menjadi dua, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

  • Zakat Mal: Berdasarkan 2,5% hasil dagang atau pendapatan seseorang yang telah mencapai haul dapat mengeluarkannya sepanjang tahun.
  • Zakat Fitrah: Berdasarkan kebutuhan sembako yang berlebih saat bulan dengan nilai 3,5 liter beras atau uang sebesar harga beras yang dapat mengeluarkannya saat akhir bulan puasa sampai fajar sebelum lebaran.

Penerima zakat yang berhak menerima zakat antara lain: fakir, miskin, hamba sahaya, fisabilillah, amil, gharimin, mualaf, dan ibnus sabil.

Meskipun anak belum bisa melaksanakan zakat secara langsung, namun Anda tetap bisa mengajarkan berbagi kepada sesama.

Misalnya dengan memintanya mengantarkan sembako ke tetangga yang membutuhkan, memberi sedikit rezeki kepada tunawisma di jalanan, berbagi barang yang sudah tidak terpakai ke panti asuhan, dan banyak lainnya.

Hal ini dapat menjadi pembelajaran tentang sikap simpati, empati, tolong menolong, silaturahmi, dan kasih sayang kepada sesama manusia.

5. Menunaikan Haji ke Mekah Bagi yang Mampu

Menunaikan Haji ke Mekah Bagi yang Mampu - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Haidan on Unsplash

Rukun Islam terakhir adalah menunaikan ibadah haji. Berangkat ke Baitullah untuk menunaikan haji merupakan sesuatu yang sangat diidam-idamkan sebagian besar umat muslim di dunia. Jika umat muslim itu mampu, maka menunaikan haji hukumnya menjadi wajib. Namun jika belum mampu, berangkat haji tidak wajib.

Mampu disini berarti seseorang tersebut secara lahir batin dan keuangannya mapan dan mumpuni untuk berangkat ke Tanah Suci. Karena untuk memberangkatkan haji, seseorang membutuhkan banyak dana. Di lain sisi, perjalanan dan aktivitas yang panjang dapat menguras tenaga.

Menunaikan haji hanya sekali setahun pada bulan Zulhijah dan bertepatan dengan Idul Adha. Ada pula haji kecil atau umroh, yang hanya menunaikan beberapa rukun haji saja serta biaya yang lebih murah. Umroh atau haji kecil dapat dilakukan berkali-kali sepanjang tahun.

Jika anak bercita-cita menjalankan ibadah haji. Lebih baik Anda mulai mengajarkan anak  menabung agar suatu saat nanti mempunyai dana yang cukup.

Di samping itu, agar anak dapat merasakan sedikit pengalaman melaksanakan ibadah haji. Anda dapat menyekolahkan anak ke sekolah Islam yang memiliki program manasik haji seperti Sekolah Prestasi Global.

Sebagai sekolah yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Prestasi Global telah banyak dipercaya wali murid di daerah Depok dan sekitarnya mencetak lulusan yang memahami dan mencintai agama Islam dengan baik.

Lewat tagline Modern Islamic School, kami mengedepankan penerapan keilmuan agama Islam. Membantu para orang tua mengenal dan mengamalkan rukun Islam kepada anak sejak usia dini.

Baca Juga : 4 Cara Asyik Belajar Sambil Bermain untuk Anak

Apa itu rukun Islam ?

Rukun Islam merupakan perbuatan terpuji atau amalan yang dapat terlihat wujudnya secara nyata, Rukun Islam terdiri dari lima poin yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat lima waktu sehari semalam, berpuasa di bulan ramadan, menunaikan zakat fitrah, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.

Apa yang dimaksud dengan zakat?

Zakat adalah mengeluarkan atau membayar zakat yang hukumnya wajib  bagi yang mampu, yaitu membagi rezeki yang didapat kepada orang-orang yang membutuhkan. Zakat pun terbagi menjadi dua, yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Zakat Mal: Berdasarkan 2,5% hasil dagang atau pendapatan seseorang yang telah mencapai haul dapat mengeluarkannya sepanjang tahun. Zakat Fitrah: Berdasarkan kebutuhan sembako yang berlebih saat bulan dengan nilai 3,5 liter beras atau uang sebesar harga beras yang dapat mengeluarkannya saat akhir bulan puasa sampai fajar sebelum lebaran.

Kapan waktu pelaksanaan ibadah haji ?

Menunaikan haji hanya sekali setahun pada bulan Zulhijah dan bertepatan dengan Idul Adha. Ada pula haji kecil atau umroh, yang hanya menunaikan beberapa rukun haji saja serta biaya yang lebih murah. Umroh atau haji kecil dapat dilakukan berkali-kali sepanjang tahun.