Kondisi wabah seperti saat ini tentu meresahkan bagi orang tua dengan buah hati berusia dini. Anda pun tentu bertanya-tanya bagaimana menjaga kesehatan anak, terutama bayi dan balita dari infeksi kuman di tengah pandemi.
Cemas dan panik adalah reaksi yang wajar terjadi, tetapi jangan biarkan emosi negative ini mendominasi perasaan Anda. Yang lebih penting untuk dilakukan adalah berupaya sebaik mungkin untuk meminimalkan resiko penyebaran virus dan bakteri di tengah wabah. Simak informasinya!

Covid-19 - Sekolah Prestasi Global

Panduan Mencegah Penyebaran Bakteri dan Kuman Pada Anak di Masa Pandemi

Berdasarkan publikasi dari Johns Hopkins Medicine, infeksi virus corona menunjukkan gejala yang lebih berat pada pasien orang dewasa.
Temuan ini memang sedikit melegakan walaupun Anda tetap wajib tetap awas untuk menjaga keselamatan balita dan anak. Inilah beberapa panduan yang bisa menjadi pedoman.

     1. Menjaga Kebersihan Tubuh Anak

Dilansir dari situs Fatherly.com, Dr. Tsippora Shainhouse, seorang pakar bidang kesehatan kulit merekomendasikan untuk memandikan anak setiap hari. Anda tidak perlu khawatir karena kulit balita tidak akan mengalami kekeringan seperti orang dewasa jika memilih sabun khusus untuk bayi.
Namun jika aktivitas anak tidak terlalu padat, atau tidak bermain di luar, Anda bisa menyeka tubuh anak dengan sabun.
Walaupun tidak cepat kering, tetapi kulit bayi dan balita masih rentan terhadap pengaruh luar seperti polutan, kotoran, dan bakteri. Jadi selain memandikan, Anda juga perlu memperhatikan perawatan kulitnya dengan produk-produk anti bakteri namun lembut.

     2. Vaksinasi

Berbagai masalah kesehatan anak selama bertahun-tahun telah berupaya diantisipasi dengan memberikan vaksinasi. Sejak lahir pastikan buah hati Anda mendapatkan seluruh vaksinasi yang dianjurkan sesuai jadwal. Dengan begitu paling tidak mereka akan terlindung dari infeksi virus-virus berbahaya.

     3. Tetap Tinggal di Rumah

Di masa pandemic corona seperti saat ini tindakan paling bijaksana yang dapat dilakukan agar kesehatan anak terjaga adalah tidak membawanya keluar.
Namun jika hal ini tidak dapat dihindari, pastikan Anda menjaga jarak aman dari orang lain, paling sedikit 6 kaki.
Perhatikan orang-orang di sekitar Anda dan hindarkan dari si Kecil jika ada yang memperlihatkan gejala sakit. Ini termasuk anggota keluarga yang lain. Jika ada salah satu penghuni rumah sakit, yang bersangkutan seharusnya tetap berada di kamar dan tidak melakukan kontak dengan orang lain.

     4. Mencuci Tangan

Orang tua dan pengasuh tidak hanya wajib memastikan kebersihan anak, tetapi juga dirinya sendiri. Caranya adalah dengan rajin mencuci tangan dan semua anggota keluarga seharusnya juga mulai membiasakan diri dengan aktivitas ini.
Mencuci tangan wajib dilakukan saat pulang ke rumah setelah beraktivitas di luar, sebelum memegang si Kecil, dan sebelum menyusui.
Demikian pula saat hendak memasak atau mempersiapkan botol susu, Anda juga harus mencuci tangan sampai bersih dahulu.

     5. Membersihkan Permukaan Objek yang Sering di Pegang Orang

Siapkan desinfektan yang ramah lingkungan, orang, dan, hewan peliharaan di rumah.
Gunakan produk tersebut untuk membasmi kuman pada benda-benda yang sering bersentuhan dengan orang. Ini misalnya gagang pintu, konter dapur, bel rumah, serta smartphone.

     6. Memulai Kebiasaan Baru

Anda perlu menanamkan kebiasaan baru kepada seluruh anggota keluarga dan pastikan mereka semua menaatinya. Ini antara lain, menghindari menyentuh mulut, hidung, dan mengucek mata apalagi jika berada di luar rumah.
Menutup mulut dengan siku jika bersin dan batuk, serta mengenakan masker jika keluar rumah atau jika sedang sakit. Semua ini tidak hanya demi pentingnya kesehatan anak tetapi juga seluruh anggota keluarga.

     7. Membersihkan Botol Susu Bayi dengan Seksama

Bakteri dan kuman adalah mikroorganisme sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Inilah sebabnya Anda sulit memastikan apakah benda-benda di dalam rumah yang bersinggungan dengan anak sudah benar-benar bersih.
Untuk meminimalisir kontaminasi kuman dan bakteri melalui botol susu Anda perlu menggunakan sabun khusus yang aman. Ciri-cirinya adalah mencantumkan label food grade yang artinya aman digunakan secara langsung dengan bahan makanan.
Jika memungkinkan Anda juga bisa menyediakan perangkat desinfektan botol bayi yang banyak ditemukan di toko perlengkapan bayi.
Perlu Anda ketahui botol susu bisa menjadi lingkungan yang ideal untuk berkembangnya mikroorganisme parasit. Akibatnya pada kesehatan anak usia dini bisa fatal seperti keracunan, gangguan pencernaan, sampai memicu berbagai penyakit.
Kontaminasi seharusnya juga tidak bersumber dari tangan Anda, sehingga sangat disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun anti bakteri sebelum membuat susu. Jangan menunggu terlalu lama untuk membersihkan botol susu!
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk segera mencuci botol setelah dipakai.

     8. Mencuci Bersih Bahan Makanan Sayur dan Buah

Cukup sulit menemukan buah dan sayur-sayuran tanpa kandungan pestisida yang dijual bebas di pasaran. Jika ada pun harganya biasanya cukup tinggi.
Buah dan sayuran juga mengandung parasite pemicu penyakit berbahaya penyebab gangguan sistem pencernakan. Ini misalnya salmonella dan E.coli.
Inilah alasannya Anda perlu mencuci bahan makanan tersebut dengan air mengalir. Cara mencuci dengan merendam tidak disarankan karena bisa membuat parasite kembali menempel pada permukaan bahan.
Anda perlu menggunakan sabun khusus yang aman untuk membasmi sisa pestisida dan parasite. Jika tidak tersedia, larutan garam juga cukup efektif untuk mencuci buah dan sayuran.
Caranya, buatlah larutan garam dan air dengan perbandingan 1:10, misalnya 1 sendok garam dengan 10 sendok air. Selanjutnya rendam buah dan sayuran yang ingin akan diolah selama 20 menit.
Pada riset yang digelar oleh Food Control Amerika, metode ini terbukti efektif untuk membilas residu pestisida.

     9. Menggunakan Deterjen Khusus untuk Mencuci Pakaian Anak

Mempunyai anggota keluarga yang masih bayi atau balita memang menuntut lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Salah satunya adalah saat mencuci pakaian. Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan pada Heading Home With Your Newborn, 2nd Edition seharusnya pakaian bayi harus dicuci tersendiri.
Demi kesehatan anak 2 tahun atau balita, dan terutama bayi, pakaian mereka sebaiknya dicuci dengan deterjen khusus yang residunya lebih sedikit. Deterjen untuk si kecil yang kulitnya masih sangat rentan ini seharusnya juga bebas paraben dan kandungan bahan kimia berbahaya lainnya.

     10. Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi dan Anak

Bayi dan anak di bawah 2 tahun memerlukan asupan ASI untuk membantu mereka menjaga kesehatan, mencegah penurunan berat badan, serta melawan infeksi.
Ini karena ASI mengandung bahan aktif untuk membangun kekebalan tubuh anak. Saat anak tidak enak badan ibu dapat membuatnya merasa nyaman dengan menyusuinya.
Mulai usia 6 bulan Anda dapat memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi untuk menunjang tumbuh kembang sekaligus menjaga kesehatannya. Mintalah nasehat dokter atau ahli gizi terkait kebutuhan nutrisi buah hati sesuai usia dan berat badannya.

     11. Membuat Anak Tetap Aktif

Sebagai bekal untuk memasuki jenjang sekolah dasar

Dalam berbagai materi kesehatan anak kita mungkin sudah sering mendengar bahwa gerak badan juga penting untuk menjaga kesehatan. Lalu apakah bayi dan balita juga perlu berolahraga? Jawabannya adalah ya.
Anak yang aktif bergerak akan membantu mengoptimalkan kemampuan motorik, intelegensi, dan memperkuat imunitas tubuhnya.
Olahraga untuk anak usia dini tentu saja tidak sama dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar. Jenis gerak tubuh yang dapat dilakukan bayi tentu disesuaikan dengan usianya.
Ini misalnya tummy plank atau tengkurap, stimulasi untuk menoleh ke kiri dan kanan, dan menggerak-gerakkan kaki di udara sambil berbaring.

     12. Menjaga Kesehatan Psikis Anak di Masa Pandemi

Pengertian kesehatan anak seharusnya dimaknai lebih luas, tidak hanya berkaitan dengan fisik saja tetapi juga psikis. Sebagian besar orang dewasa mungkin berpikir bahwa bayi dan anak-anak kurang memahami kondisi yang terjadi saat ini.
Hal ini mungkin memang benar, tetapi jangan lupa bahwa bayi sekali pun akan merasakan stress dan emosi negatif orang dewasa lainnya. Perubahan kebiasaan juga dapat membuat anak-anak berusia dini menjadi cemas dan khawatir walaupun belum mampu mengekspresikannya.
Ketidaknyamanan ini juga perlu disikapi karena bisa membawa dampak bagi kesehatan fisik mereka. Nah, inilah beberapa cara yang dapat Anda lakukan.

  • Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum memberikan rasa tenang kepada buah hati adalah menenangkan diri dahulu. Akan mustahil menularkan energi positif, optimisme, dan keyakinan jika Anda sendiri tidak memilikinya.

Seluruh pengetahuan dalam menjaga kesehatan buah hati dan keluarga sudah Anda dapatkan dan sudah dilakukan secara optimal. Ikhtiar ini sudah sangat memadai untuk melindungi seluruh anggota keluarga dari ancaman wabah.

  • Anak-anak membutuhkan rasa aman dari orang tua mereka. Untuk meyakinkan mereka Anda dapat memeluk atau menyentuh anak dengan tenang sambil menghiburnya. Menggenggam tangan anak juga dapat dilakukan untuk menenangkan mereka.
  • Jagalah suasana rumah tetap tenang dengan memperkecil suara televisi, mengganti bola lampu menjadi lebih redup, atau memutarkan music yang lembut.
  • Balita yang dilanda stress dapat memicu perilaku bermasalah, mulai dari tantrum, mencari perhatian, kesulitan tidur, mimpi buruk, sampai toileting problem.

Orang tua dan pengasuh perlu meningkatkan kesabaran dan menyadari bahwa penyebab semua ini bukanlah karena karakter yang buruk. Anda bisa mengalihkan perhatian mereka dengan bermain atau membacakan buku cerita.

  • Saat kecemasan anak meningkat, ijinkan mereka untuk tidur bersama orang tuanya untuk membangun perasaan aman.
  • Untuk mencairkan suasana anak perlu dibawa menghirup udara segar. Tidak perlu pergi terlalu jauh, Anda bisa mengajak mereka piknik di halaman belakang rumah saja sambil berolahraga.
  • Untuk anak-anak yang sudah agak besar Anda juga perlu membatasi paparan media yang berkaitan dengan wabah Covid-19. Cara menjaga kesehatan anak sekolah, terutama psikisnya yang perlu dilakukan adalah tidak membahas efek wabah ini di hadapannya.

Ini termasuk kematian, kemunduran ekonomi, kehilangan pekerjaan, bisnis yang menurun, dan sejenisnya.

  • Anak-anak yang kritis mungkin akan bertanya mengenai apa yang terjadi kepada Anda. Berikan jawaban yang simple sesuai usia mereka dan tanamkan optimisme.

Contohnya dengan berusaha menjaga kesehatan, tenaga medis yang siap sedia menolong, dan para ilmuwan sudah hampir menemukan vaksin.

  • Anda juga perlu meyakinkan anak-anak bahwa semuanya akan kembali normal dan baik-baik saja. Ajaklah anak-anak untuk berdoa bersama agar musibah ini segera berlalu untuk menenangkan mereka.

Nah, demikianlah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memastikan buah hati tetap terjaga kesehatannya di masa pandemi. Sekali waktu anak mungkin mengalami gangguan kesehatan karena berbagai penyebab.

Jangan panik dan teruslah memonitor kondisi si Kecil. Jika terjadi kondisi darurat seperti sesak napas, kulitnya membiru, terlihat sangat mengantuk, dan sulit dibangunkan, jangan menunda untuk memanggil bantuan medis.

Semoga panduan menjaga kesehatan anak berusia dini di masa wabah ini dapat menambah wawasan Anda.

5 Panduan Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita di Masa Pandemi

1. Menjaga kebersihan tubuh anak 2. Vaksinasi 3. Tetap tinggal di rumah 4. Mencuci tangan 5. Membersihkan permukaan objek yang sering dipegang orang

Cara Mencuci bersih bahan makanan sayur dan buah

Caranya, buatlah larutan garam dan air dengan perbandingan 1:10, misalnya 1 sendok garam dengan 10 sendok air. Selanjutnya rendam buah dan sayuran yang ingin akan diolah selama 20 menit.

Apa yang terjadi bila botol susu bayi kotor

Akibatnya pada kesehatan anak usia dini bisa fatal seperti keracunan, gangguan pencernaan, sampai memicu berbagai penyakit.