Gigi anak yang terlihat berantakan seringkali membuat ibu khawatir. Meskipun tidak berdampak pada masalah kesehatan, estetika gigi jadi persoalan yang serius bila tidak segera ditangani. Segera cari tahu kapan anak boleh pasang kawat gigi untuk memperbaiki masalah ini.

Bila dibiarkan saja, si kecil mungkin saja jadi tidak percaya diri bergaul dengan temannya serta jadi lebih sering diam karena giginya yang kurang rapi. Anak bisa saja mendapatkan bully dari teman sekelasnya.

Untuk itu, beberapa orang tua seringkali terpikir untuk memasangkan behel pada anak lebih awal.

Nah, sebenarnya apakah keputusan tersebut tepat dan kapan anak boleh memakai kawat gigi? Simak penjelasannya di bawah ini!

 

Kapan Sebaiknya Pasang Kawat Gigi untuk Anak

Tidak semua anak mengalami pertumbuhan gigi yang bagus nan rapi. Bila anak Anda juga mengalaminya, maka Anda sebagai orang tua bisa memasangkan kawat gigi sebagai solusi terbaik. Namun, tahukah Anda, kapan sebaiknya anak pasang kawat gigi?

Menurut American Association of Orthodontist, usia terbaik anak boleh pasang kawat gigi mulai umur 9 hingga 14 tahun. Sementara itu, menurut University of Australia, Anak boleh dipasangkan kawat gigi apabila usianya sekitar 8 hingga 10 tahun.

Kapan Sebaiknya Kawat Gigi untuk Anak Dipasang-PresgoPhoto by Pexels alexander dummer

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa deteksi kelainan perkembangan rahang bisa diketahui dengan mudah karena masih tahap pertumbuhan.

Akan tetapi, bila gigi anak bengkok, susunan rahang tidak normal dan tumpang tindih di usia lebih dari 14 tahun, maka Anda bisa membawanya langsung untuk dipasangkan gigi.

Biasanya, penggunaan kawat gigi ini membutuhkan waktu sekitar 2 tahun hingga menunjukkan perubahan yang lebih baik.

Akan tetapi, bila anak mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat pemakaian kawat gigi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Anak yang sudah pasang kawat gigi diharuskan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Orang tua perlu membimbing anak agar mengkonsumsi makanan secara hati-hati agar tidak terselip di sela gigi.

Sebaiknya Anda mengganti menu makanan si kecil dengan yang lebih lunak seperti pasta, es krim, nasi, yoghurt dan sup kentang. Bisa juga memperbanyak sayur yang lunak agar mudah dimakan.

Anda bisa memotivasi anak dengan memberitahu keuntungan dari pemakaian behel. Motivasi seperti ini perlu dilakukan berulang kali karena masa pakai behel akan sangat lama, yaitu lebih dari dua tahun.

Sebaiknya, pemasangan kawat gigi dilakukan saat anak libur sekolah agar rasa ngilu di awal pemasangan tidak mengganggu konsentrasi belajarnya.

 

Jenis Kawat Gigi untuk Anak

Ada banyak sekali jenis kawat gigi yang dapat membantu memperbaiki masalah estetika gigi si kecil. Berikut ini adalah beberapa jenis kawat gigi yang dapat membantu merapikan gigi anak.

1. Kawat Gigi Lingual

Kawat gigi jenis lingual cocok digunakan untuk anak-anak yang ingin menggunakan kawat gigi tanpa ingin terlihat oleh orang lain.

Letak brakternya ada di bagian belakang, bukan depan seperti pada umumnya. Anda bisa request ke dokter gigi untuk memperoleh kawat gigi model.

Dibandingkan kawat gigi konvensional, model ini lebih mahal karena jarang diproduksi.

2. Kawat Gigi Transparan

Bila si kecil kurang suka dengan kawat gigi biasa yang membuat penampilannya berubah, mungkin bisa pertimbangkan kawat gigi transparan yang terbuat dari bahan akrilik.

Kawat gigi model ini sangat nyaman dipakai dan bisa dibongkar pasang saat ingin makan.

Selain itu, kawat gigi transparan juga terasa sangat ringan seakan tidak memakai behel.

3. Kawat Gigi Keramik

Bila Anda punya dana terbatas untuk membeli kawat gigi kovensional yang terbuat dari baja, mungkin bisa pertimbangkan kawat gigi model keramik yang lebih murah.

Sayangnya, jenis kawat gigi seperti ini lumayan rapuh sehingga mengharuskan anak lebih sering kontrol ke dokter.

4. Kawat Gigi Self-Ligating

Kawat gigi self-ligating lumayan mirip dengan kawat gigi kovensional, tetapi tidak memiliki penahan karet di bagian atas. Kawat gigi model ini termasuk premium karena menggunakan pengunci logam untuk membuat kawat lebih kuat.

Enaknya, kawat gigi model ini sangat jarang membutuhkan perawatan dan mudah dibersihkan. Tentu saja, kawat gigi self-ligating lebih mahal dibandingkan model konvensional.

5. Kawat Gigi Konvensional

Pasang kawat gigi konvensional adalah kawat gigi yang umumnya disediakan oleh rumah sakit atau dentist. Bahannya terbuat dari logam serta baja berkualitas tinggi sehingga bisa digunakan selama beberapa bulan.

 

Tips Membujuk Anak Agar Mau Pasang Kawat Gigi

Bila anak sudah berada di usia minimal 9 hingga 14 tahun, Anda bisa membujuknya untuk pasang kawat gigi agar lebih rapi. Di awal, mungkin si kecil tidak mengerti apa itu pasang kawat gigi dan bagaimana efeknya bagi gigi mereka.

Tugas Anda sebagai orang tua untuk mengedukasi si kecil tentang manfaat pasang kawat gigi dan dampaknya di masa dewasa. Beri tahu secara pelan-pelan hingga anak mengerti tentang manfaat pasang kawat gigi atau behel bagi mereka.

Bila bujukan berupa edukasi tidak mempan, Anda bisa membujuk dengan sedikit reward agar si kecil mau pasang kawat gigi untuk kebaikannya.

Tips Membujuk Anak agar Mau Pasang Kawat Gigi-PresgoPhoto by Pexels daniel frank

 

Penyebab Gigi Anak Kurang Rapih

Sebelum memutuskan menggunakan kawat gigi pada anak, ada baiknya Anda mengetahui apa saja penyebab gigi anak kurang rapih. Mencari tahu informasi soal ini dapat membantu orang tua mengambil langkah terbaik untuk pencegahan dan penanganan. Sebelum memutuskan untuk pasang kawat gigi pada anak, penyebab ini perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, simak penjelasannya berikut ini, yuk!

1.  Gigi Susu Anak Terlambat Dicabut

Mengawasi pertumbuhan gigi pada anak usia balita penting untuk dilakukan agar Anda bisa mengetahui perkembangan si kecil.

Perhatikan, apakah gigi susu anak sudah dicabut atau belum. Selain itu, lihat apakah sudah ada gigi dewasa yang mulai tumbuh. Apabila hal ini terjadi, segeralah bawa si kecil ke dokter agar gigi susu segera dicabut.

Gigi susu yang terlambat dicabut akan terlihat tidak rapi karena gigi dewasa tumbuh tidak pada tempatnya. Gigi akan berdesakan dan keluar dari lengkung rahang yang semestinya.

Rutinlah mengecek kondisi kesehatan gigi setiap pagi. Pertumbuhan gigi yang terjadi di malam hari mungkin akan terlihat hasilnya di keesokan harinya.

2. Membiarkan Gigi Berlubang Tanpa Penanganan

Membiarkan gigi berlubang tanpa perawatan adalah kesalahan fatal yang masih banyak orang tua lakukan.

Gigi yang berlubang dan dibiarkan saja akan menyebabkan gigi lain bergeser ke arah ruangan kosong tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk mengajak anak menyikat gigi secara rutin, ya!

Sikat gigi perlu dilakukan sebelum dan sesudah makan. Selain itu, Anda juga sebaiknya mengajak si kecil menggosok gigi sebelum tidur. Pastikan untuk berkumur hingga bersih sampai seluruh kotoran yang terselip pergi.

3. Anak Terbiasa Isap Jari

Jangan biarkan anak terlalu sering mengisap jari. Konsekuensinya, rahang akan memanjang dan membuat gigi bergeser, membuatnya terlihat kurang rapi. Tekanan pipi dan posisi lidah ke bawah saat ibu jari dihisap membuat rahang atas lebih kecil dari rahang bawah.

4. Anak Sering Bernapas Lewat Mulut

Ternyata, cara bernapas melalui mulut dapat memberikan pengaruh yang sangat besar pada gusi, gigi, langit-langit serta bibir. Membiasakan bernafas melalui mulut membuat perkembangan tulang rahang dan wajah semakin melengkung, membuat gigi anak semakin tidak beraturan.

Ajak anak berhenti bernapas lewat mulut dengan cara memberitahu dampak buruknya. Sebagai orang tua, Anda bisa memberi edukasi secara perlahan.

5. Faktor Keturunan

Faktor genetik sangat mungkin menyebabkan gigi terlihat kurang rapi. Orang tua yang memiliki gigi berantakan kemungkinan akan menurunkan struktur gigi yang berantakan pula.

Hal ini dipengaruhi faktor bentuk rahang yang kemungkinan akan membuat gigi semakin tidak rapi.

Akan tetapi, tidak semua anak akan meniru susunan gigi orang tua. Kebiasaan kecil seperti menyikat gigi dan menghindari nafas dengan mulut bisa membuatnya terlihat lebih rapi.

 

Cara Mengatasi Gigi Anak yang Kurang Rapih Tanpa Kawat Gigi

Sebagai orang tua, tentu Anda selalu ingin tahu bagaimana agar gigi anak rapih kembali. Sayangnya, tidak semua orang tua punya budget lebih untuk pasang kawat gigi pada anak.

Tak usah khawatir, Anda bisa mengikuti tips berikut ini untuk memperbaiki gigi anak yang kurang rapih.

1. Retainer

Selain pasang kawat gigi, Anda bisa membawa si kecil ke dokter untuk dipasangkan retainer. Ini adalah alat penyangga gigi yang terbuat dari plastik tipis dan dipasang setelah perawatan penguatan akar gigi.

Retainer dapat bekerja menguatkan tambalan gigi dengan pemakaian minimal 6 bulan. Apabila progres pemasangan tidak beresiko, dokter akan menyarankan pemasangan retainer di malam hari.

Dibandingkan metode perapihan gigi lainnya, retainer termasuk sangat murah karena dibanderol mulai harga Rp 800 ribu hingga 1 juta saja.

2. Aligner

Bila masalah gigi anak tidak rapi terjadi karena rahang yang bergeser, Anda bisa pilih metode aligner. Ini adalah alat yang berbentuk menyerupai gigi dan rahang, dengan ukuran yang sangat tipis karena terbuat dari plastik bening.

Aligner sendiri dapat digunakan dengan mudah karena sifatnya yang bongkar pasang. Anda bisa meminta si kecil melepas aligner saat akan makan serta menyikat gigi.Sayangnya, metode aligner sangat mahal, berkisar antara Rp 30 hingga 60 juta rupiah.

3. Dental Bonding

Bila Anda ingin si kecil terhindar dari rasa sakit selama proses pasang kawat gigi, mungkin bisa coba pertimbangkan prosedur dental bonding.

Cara ini dilakukan untuk memperbaiki gigi anak yang pecah dan retak dengan cara menutup ruang antar gigi dan mengubah arah gigi anak jadi lebih rapi.

4. Dental Colouring

Dental colouring bisa dilakukan dengan cara menghilangkan bagian kecil enamel gigi untuk mengubah bentuk gigi. Dengan menghilangkan sedikit enamel, diharapkan ukuran panjang pendek gigi jadi lebih sejajar. Anda pun tidak usah khawatir karena metode ini tidak akan membuat ngilu.

5. Crown Gigi

Crown gigi adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara memasangkan mahkota tiruan pada gigi yang rusak.

Tujuan dari metode ini adalah untuk mengembalikan kekuatan, ukuran serta bentuk gigi agar lebih rapi.

Biaya pemasangan crown gigi mungkin berkisar dari Rp 3 hingga 4 juta rupiah. Lumayan terjangkau dibandingkan harga pemasangan behel.

 

Gunakan Jenis Kawat yang Tepat untuk Hasil Maksimal

Pemasangan kawat gigi pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan. Meskipun gigi terlihat tumpang tindih dan rahang bengkok, sebaiknya Anda menunggu terlebih dahulu hingga anak boleh memakai kawat gigi atau minimal berumur 9 tahun Penting bagi Anda segera mengkonsultasikan masalah ini ke dokter agar anak mendapatkan perawatan terbaik.

Baca juga : 5 Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Cara Mengatasinya

1. Kapan sebaiknya usia kawat gigi untuk anak dipasang?

Usia terbaik anak boleh memakai kawat gigi mulai umur 9 hingga 14 tahun.

2. Apa saja jenis kawat gigi untuk anak?

Kawat Gigi Lingual, Kawat Gigi Transparan, Kawat Gigi Keramik, Kawat Gigi Self-Ligating, Kawat Gigi Konvensional

3. Bagaimana tips membujuk anak agar mau pasang kawat gigi?

Tugas Anda sebagai orang tua untuk mengedukasi si kecil tentang manfaat pemasangan gigi dan dampaknya di masa dewasa. Beri tahu secara pelan-pelan hingga anak mengerti tentang manfaat behel bagi mereka. Bila bujukan berupa edukasi tidak mempan, Anda bisa membujuk dengan sedikit reward agar si kecil mau melakukannya