Golden age anak adalah masa pertumbuhan paling pesat di awal kehidupan, yaitu pada usia 0 sampai 5 tahun. Di usia ini peran orang tua sangat sangatlah penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Di masa golden age ini 80% otak anak bekerja untuk menerima sejumlah informasi baru, termasuk dalam hal pembentukan karakter.
Hal ini sejalan dengan pendapat golden age menurut Hurlock yang mengatakan bahwa tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yang berpengaruh terhadap perilaku dan sikap anak sepanjang hidupnya.

 

5 Hal Penting dalam Masa ‘Golden Age’ Pertumbuhan Anak

Untuk itu, Anda sebagai orang tua perlu siaga dan mengamati setiap detail tumbuh kembang anak Anda. Berikut 5 hal penting yang harus Anda perhatikan di masa golden age pertumbuhan anak:

Golden Age - Sekolah Prestasi Global

 

1. Mengenali Perkembangan Fisik dan Motorik Anak

Usia golden age menurut para ahli adalah 0 sampai 5 tahun, yang mana di usia ini kondisi fisik anak mengalami banyak perkembangan. Perkembangan fisik adalah perubahan pada tubuh seorang anak, seperti bentuk tubuh, anggota gerak, otak, hingga kapasitas sensorik dan motoriknya.
Perkembangan motorik selalu berkaitan erat dengan perkembangan fisik anak, bahkan bisa dikatakan tak terpisahkan. Secara sederhana, perkembangan motorik anak dapat diartikan sebagai proses perkembangan kemampuan gerak yang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak.
Perkembangan motorik dibedakan menjadi dua, yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus. Berikut penjelasan rincinya:

a. Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar atau melibatkan keseluruhan anggota tubuh.
Beberapa aktivitas anak yang melatih perkembangan motorik kasar, misalnya:

  • Berjalan
  • Berlari
  • Menari
  • Memanjat
  • Melompat
  • Berenang
  • Aktivitas serupa yang melibatkan otot besar.

b. Perkembangan motorik halus

Perkembangan motorik halus didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, melibatkan bagian tubuh tertentu, dan membutuhkan koordinasi cermat. Umumnya anggota tubuh yang terlibat adalah jari jemari yang luwes saat melakukan aktivitas.
Beberapa aktivitas anak yang melatih perkembangan motorik halus, misalnya:

  • Menulis
  • Menggambar
  • Mewarnai
  • Mengancingkan baju
  • Menali sepatu
  • Menggunting kertas
  • Melipat kertas
  • Aktivitas serupa yang melibatkan otot kecil.

Perkembangan fisik dan motorik ini akan sangat berbeda di setiap tahapnya, berikut ulasan rincinya:

Usia 0-3 bulan

Pada usia ini bayi mulai belajar menarik, menghisap, dan menggenggam. Seperti halnya menarik tangan ke mulut dan mengepalkan tangan.
Bayi juga belajar mengontrol kepala, seperti mengangkat kepala beberapa detik dengan dukungan. Selain itu juga mengontrol tubuh secara keseluruhan, seperti berbaring dan tengkurap.

Usia 3-6 bulan

Pada usia ini ini bayi umumnya sudah belajar untuk berguling, duduk dengan penyangga, menarik tubuh dengan pegangan, membawa benda ke mulut, dan meraih benda.
Di tahap ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan mainan untuk merangsang kemampuan sensorik bayi.

Usia 6-9 bulan

Pada usia ini bayi sudah mulai bisa duduk tanpa penyangga, memindahkan tangan dari satu tangan ke tangan lainnya, hingga belajar merangkak.

Usia 9-12 bulan

Pada usia ini bayi sudah bisa duduk dengan seimbang, berdiri tanpa bantuan, belajar melangkah, mengambil benda yang diinginkan, dan juga melempar benda. Di usia inilah keterampilan motorik mulai berkembang secara optimal.

Usia 1-2 tahun

Pada usia ini anak sudah bisa berjalan mundur, naik turun tangga, membuka gagang pintu, mewarnai dengan menggerakan seluruh lengan, dan bergoyang mengikuti musik.

Usia 2-3 tahun

Pada usia ini anak bisa berlari, melompat, menendang bola, menyeimbangkan diri berdiri satu kaki, mulai belajar menggambar, dan memegang alat tulis diantara ibu jari dan jari.

Usia 3-4 tahun

Pada usia ini anak dapat mengendarai sepeda roda tiga, menangkap dan melempar bola, membentuk mainan dari tanah, dan menuruni perosotan tanpa bantuan.

Usia 4-5 tahun

Pada usia ini anak sudah mampu melompat dengan satu kaki, memotong kertas dengan gunting, dan menggambar bentuk sederhana.
Dengan mengetahui setiap tahap perkembangan anak di masa golden age, diharapkan orang tua bisa menciptakan lingkungan yang mendukung. Cara mengoptimalkan perkembangan fisik dan motorik ini yaitu dengan cara memberikan ruang yang nyaman dan aman untuk beraktivitas.
Jika anak mengalami gangguan perkembangan fisik dan motorik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter anak. Semakin dini gangguan bisa dideteksi, maka penanganannya akan relatif lebih cepat pula.

 

2. Mempelajari Perkembangan Kognitif Anak

Selain perkembangan fisik, orang tua juga perlu mempelajari perkembangan kognitif anak di masa golden age secara menyeluruh.
Perkembangan kognitif dapat diartikan sebagai masa perkembangan anak untuk mengolah, mengkategorikan, hingga mengklasifikasi sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Perkembangan kognitif ini memiliki peran yang sangat penting untuk masa depan anak. Untuk itu, Anda perlu memahami perkembangan kognitif anak di setiap jenjang usianya, berikut ulasannya:

Usia 0-3 bulan

Pada usia ini bayi mulai bisa melihat objek dengan lebih fokus, melihat wajah, membedakan rasa, melihat warna dan mengenali perbedaan volume suara.

Usia 3-6 bulan

Pada usia ini bayi mulai bisa mengenali wajah, memberikan respon terhadap suatu ekspresi, mengenali beberapa jenis suara, menirukan ekspresi, dan menirukan suara orang lain.

Usia 6-9 bulan

Pada usia ini bayi mulai bisa membedakan antara benda mati dan benda hidup, mengetahui jarak jauh dekat keberadaan sebuah objek, dan mulai tertarik mengamati benda yang ada di udara seperti balon.

Usia 9-12 bulan

Pada usia ini bayi mulai memiliki rasa takut atau kecemasan seperti ketika orang tua meninggalkan ruangan, mulai memberikan respon gerakan dan suara, dan senang melihat buku bergambar karakter.

Usia 1-2 tahun

Pada usia ini anak dapat memahami kata-kata dengan tepat, mengidentifikasikan objek, mengenal perbedaan ‘aku’ dan ‘kamu’, menirukan kegiatan orang dewasa, dan mengenali sebuah objek dari gambar di buku.

Usia 2-3 tahun

Pada usia ini anak berkembang menjadi pribadi yang lebih mandiri, senang menjelajahi dunia luar, menanggapi arahan sederhana, mengenali nama objek, suka bermain fantasi seperti main pura-pura, dan senang mengucapkan nama sendiri.

Usia 3-4 tahun

Pada usia ini anak mulai mampu mengurutkan sesuatu serta mampu membedakan kejadian di masa lalu dan masa depan.

Usia 4-5 tahun

Pada usia ini anak sudah sangat baik dalam menggunakan kata-kata, meniru perilaku orang dewasa, mengidentifikasi banyak warna, menggambar orang secara sederhana, dan menjelaskan tentang lokasi rumahnya.
Walaupun ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak, tetapi interaksi di masa golden age memiliki peran yang sangat besar.
Kegiatan sederhana seperti berbicara kepada anak, membacakan buku cerita, dan bernyanyi untuk bayi lahir mampu membangun kemampuan otak dengan luar biasa.
Jadi dapat dikatakan bahwa interaksi antara orang tua dengan anak sangatlah penting untuk masa golden age, atau usia 5 tahun pertama.

 

3. Mengetahui Potensi Anak

Mengetahui Potensi Anak - Sekolah Global Prestasi

Setiap anak selalu dilahirkan dengan potensi yang unik dan beragam. Itulah sebabnya Anda sebagai orang tua perlu memahami potensi anak dan mengoptimalkan.
Setidaknya ada sembilan potensi yang dimiliki oleh anak, yaitu:

  • Linguistik, yaitu kemampuan berbahasa dan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan
  • Logical, yaitu kemampuan mengolah angka dan perhitungan secara matematis
  • Visual spasial, yaitu kemampuan memahami ruang dan berpikir secara sistematis
  • Musical, yaitu kemampuan mengenali segala hal berkaitan dengan musik
  • Body kinestetik, yaitu kemampuan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
  • Interpersonal, yaitu kemampuan memahami orang lain
  • Natural, yaitu kemampuan mencintai alam
  • Moral, yaitu kemampuan mengatur emosi

 

4. Mengoptimalkan Potensi Anak

Setelah mengetahui potensi apa yang dominan pada anak, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan potensi tersebut dengan beberapa langkah di bawah ini:

  • Memberikan rangsangan yang tepat agar anak dapat mengembangkan ide, rasa percaya diri tinggi, keingintahuan yang besar, dan beradaptasi dengan lingkungan
  • Menerapkan metode bermain sambil belajar agar anak menangkap beragam informasi dengan cara yang menyenangkan
  • Memandu anak agar anak dapat berpikir dengan tepat dan cepat dalam menyelesaikan suatu masalah layaknya orang dewasa
  • Mengaplikasikan pendidikan parental care karena menurut golden age of Islam juga diajarkan bahwa orang tua adalah tempat belajar atau madrasah pertama seorang anak
  • Memperkenalkan dunia luar melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar anak belajar bersosialisasi di luar lingkungan keluarga.

 

5. Mempertimbangkan Faktor Lain yang Mengasah Tumbuh Kembang Anak

Selain faktor diatas, ternyata masih ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk mengasah tumbuh kembang anak. Beberapa diantaranya yaitu:

a. Makanan yang bergizi

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan yang bergizi adalah dasar utama anak yang sehat dan cerdas. Makanan yang bergizi tidak harus berupa makanan mahal, tetapi makanan yang mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa nutrisi penting yang wajib Anda sajikan untuk anak adalah:

  • Glukosa (nasi, kentang, pasta), untuk kegiatan memproses dan menyimpan informasi
  • Protein dan serat (sayur, buah, susu, sereal), untuk meningkatkan kinerja otak dan memperkuat daya ingat
  • Kolin (telur), untuk meningkatkan kemampuan menyimpan informasi, kemampuan berpikir, kemampuan bahasa, dan kemampuan fisik motorik
  • Asam lemak esensial (biji-bijian, salmon, sarden, minyak jagung), untuk pembentukan dan pengaturan sel saraf
  • Yodium (garam, yogurt, kentang), untuk perkembangan sel saraf otak.

b. Aktivitas fisik

Selain menyehatkan, aktivitas fisik seperti olahraga dapat mengembangan kemampuan motorik kasar anak. Anak dapat belajar banyak hal, terutama tentang segala sesuatu yang ada luar rumah.

c. Tingkat kesehatan

Mungkin penyakit ringan seperti batuk dan pilek tidak memiliki efek yang serius dalam jangka panjang. Tapi untuk beberapa penyakit lain, misalkan keterlambatan perkembangan fisik, kognitif, atau motorik harus Anda konsultasikan ke dokter anak.
Dengan berkonsultasi Anda akan mendapat pengarahan yang tepat guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak di masa golden age.

d. Faktor lingkungan

Lingkungan yang positif seperti keluarga, teman, dan tetangga akan mempengaruhi karakter dan cara berpikir anak. Selain itu juga lingkungan fisik seperti akses taman bermain, perpustakaan, tempat ibadah, dan tempat lain yang beragam akan meningkatkan kemampuan anak.
Mengoptimalkan masa golden age sangatlah penting untuk masa depan anak. Selalu perhatikan setiap tahap tumbuh kembangnya, baik perkembangan fisik, kognitif, maupun motorik anak

Jadi, itulah 5 hal penting dalam masa golden age anak yang perlu Anda perhatikan sebagai orang tua. Apakah Anda sudah siap?

Faktor yang Mengasah Tumbuh Kembang Anak

a. Makanan yang bergizi b. Aktivitas fisik c. Tingkat kesehatan d. Faktor lingkungan

mengoptimalkan potensi tersebut dengan beberapa langkah di bawah ini:

● Memberikan rangsangan yang tepat agar anak dapat mengembangkan ide, rasa percaya diri tinggi, keingintahuan yang besar, dan beradaptasi dengan lingkungan ● Menerapkan metode bermain sambil belajar agar anak menangkap beragam informasi dengan cara yang menyenangkan ● Memandu anak agar anak dapat berpikir dengan tepat dan cepat dalam menyelesaikan suatu masalah layaknya orang dewasa ● Mengaplikasikan pendidikan parental care karena menurut golden age of Islam juga diajarkan bahwa orang tua adalah tempat belajar atau madrasah pertama seorang anak ● Memperkenalkan dunia luar melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar anak belajar bersosialisasi di luar lingkungan keluarga.

Mengenali Perkembangan Fisik dan Motorik Anak

a. Perkembangan motorik kasar Perkembangan motorik kasar didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar atau melibatkan keseluruhan anggota tubuh. b. Perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, melibatkan bagian tubuh tertentu, dan membutuhkan koordinasi cermat. Umumnya anggota tubuh yang terlibat adalah jari jemari yang luwes saat melakukan aktivitas.