Banyak orang tua yang melakukan rutinitas sebelum tidur bersama anak mereka dengan membacakan cerita fabel. Tidak hanya bisa menjadi dongeng sebelum tidur, hubungan orang tua dengan anak juga semakin dekat karena kegiatan positif ini. Jika Anda belum terlalu familiar dengan salah satu jenis dongeng ini, maka artikel ini akan membahasnya secara detail untuk Anda mulai dari pengertian hingga contoh cerita fabel. Berikut adalah ulasannya secara lengkap.

Apa itu Cerita Fabel?

Saat pertama kali mendengarnya, mungkin Anda akan bertanya tentang apa yang dimaksud dengan cerita fabel. Cerita fabel merupakan satu jenis cerita fiksi alias dongeng yang menggambarkan kehidupan hewan. Menariknya adalah perilaku hewan-hewan dalam cerita ini sangat mirip dengan perilaku manusia. Perilaku yang mirip dengan manusia antara lain bisa berbicara, memiliki perasaan dan emosi, bisa berpikir, bersikap, memiliki watak, akal dan sebagainya. Meskipun cerita ini sebagian besar menceritakan tentang kehidupan hewan, para pengarang cerita ini tidak jarang menyisipkan beberapa karakter manusia. Hanya saja, perannya sangat kecil dan muncul sebagai figuran semata.

Cerita jenis ini sangat cocok untuk diperkenalkan kepada anak Anda sejak usia yang masih sangat kecil. Cerita ini mengandung nilai moral yang sangat tinggi dan bisa menjadi media pembelajaran untuk anak Anda dalam pembentukan karakter mereka. Tujuan cerita ini sangat baik yaitu memperkenalkan perilaku baik dan buruk manusia yang digambarkan oleh hewan-hewan dalam cerita. Para penulis cerita ini berharap supaya anak-anak yang mendengar atau membaca cerita ini bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa dalam cerita tersebut. Anak-anak diharapkan mampu meniru dan mempraktekkan karakter hewan yang baik ke dalam dunia mereka sehari-hari. Dan tentu saja agar menghindarkan anak-anak untuk menirukan perilaku yang tidak baik yang digambarkan oleh hewan-hewan yang berkarakter jahat.

7 Contoh Cerita Fabel yang Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

Di bawah ini adalah beberapa contoh cerita fabel singkat yang bisa Anda gunakan sebagai dongeng pengantar tidur untuk anak Anda:

1. Cerita Seekor Buaya yang Tamak dan Rakus

Cerita ini mengisahkan tentang seekor buaya yang setiap harinya hidup di pinggir sebuah sungai. Dia sangat lapar dan tidak makan selama berhari-hari. Sehingga untuk bertahan hidup, buaya ini akhirnya berenang di sepanjang sungai untuk mendapatkan makanan. Di sekitar sungai, hewan pertama yang dijumpai oleh buaya adalah seekor bebek yang bermain di atas air. Buaya pun langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap si bebek. Bebek itu kemudian menangis dengan sungguh-sungguh dan memohon kepada buaya supaya dilepaskan. Bebek mengatakan bahwa dagingnya sangat sedikit dan tidak akan bisa membuat buaya kenyang. Lalu bebek menyarankan agar buaya pergi ke tengah hutan untuk mencari kambing. Buaya akhirnya mau melepaskan bebek asalkan ia mau mengantarkannya ke lokasi tempat tinggal kambing. Bebek lalu mau mengantarkan buaya ke wilayah perkumpulan kambing yang sedang memakan rumput. Kemudian bebek akhirnya dilepaskan.

Setelah beberapa saat mengintai, buaya sukses menjerat seekor anak kambing yang ukurannya tidak besar. Si anak kambing merengek dan memohon buaya untuk tidak memakannya karena usianya yang masih muda. Si anak kambing menyarankan buaya untuk mencari gajah saja karena gajah memiliki ukuran yang sangat besar. Tentu saja daging gajah jauh lebih banyak. Akhirnya buaya melepaskan anak kambing dan pergi menuju tempat gajah. Di sana, buaya berhasil mengejar dan menjerat kaki anak gajah menggunakan giginya yang runcing. Meskipun sudah digigit, anak gajah tidak merasa kesakitan karena kulitnya yang sangat tebal.

Anak gajah kemudian meronta dan berteriak memanggil ibunya untuk meminta tolong. Buaya terus berusaha dengan gigih untuk membuat anak gajah itu jatuh agar lebih mudah memangsanya, sayangnya buaya tidak sukses karena badan gajah yang sangat besar. Tidak lama kemudian, segerombolan gajah dewasa datang untuk menyelamatkan anak gajah. Gerombolan gajah yang marah akhirnya menginjak tubuh buaya hingga tidak bisa bergerak dan bernafas. Karena kalah jumlah, buaya tidak mampu mengalahkan pasukan gajah sebelum akhirnya mati lemas. Pesan moral yang dapat dipelajari dari cerita ini adalah manusia tidak boleh serakah. Apapun yang ada di depan kita, kecil atau besar, sedikit atau banyak harus tetap disyukuri.

2. Kisah Kura-Kura yang Gigih dan Kelinci yang Sombong

Ada seekor kelinci yang terkenal dengan sifat sombongnya karena ia berlari dengan sangat cepat. Semua hewan yang ada di hutan ditantang untuk berlomba dan akhirnya kura-kura lah yang maju. Kelinci dan hewan lain tertawa melihat kura-kura karena hewan ini terkenal karena jalannya yang lambat. Kelinci awalnya tidak menghiraukan kura-kura, namun kura-kura sangat teguh dan tidak mau mundur. Akhirnya pertandingan antara kelinci dan kura-kura dimulai. Saat perlombaan dimulai, kelinci langsung meluncur dengan sangat cepat dan kura-kura jauh tertinggal di belakang. Kelinci yakin kura-kura tidak bisa mengejar dan pasti ia yang akan memenangkan pertandingan.

Saat di pertengahan jalan, kelinci merasa lapar kemudian berhenti untuk istirahat sambil memakan wortel di bawah pohon yang rindang. Ternyata, setelah makan kelinci mengantuk dan akhirnya mengambil posisi untuk tidur. Ia merasa kura-kura pasti tidak akan sukses mencapai garis finish. Di sisi lain, kura-kura tetap berjalan meskipun pelan. Ia bertekad tidak akan menyerah sampai ia berhasil mencapai garis finish. Ia tidak peduli seberapa lambat ia berjalan dan seberapa lama waktu yang harus ia habiskan untuk menyelesaikan pertandingan tersebut.

Ternyata, saat kelinci tertidur dengan pulas, ia tidak menyadari jika kura-kura berhasil mengejarnya dan mencapai garis akhir terlebih dahulu. Kura-kura berhasil memenangkan pertandingan bukan karena kecepatannya melainkan kegigihan dan keteguhan hatinya. Kelinci pun merasa kaget dan tidak menyangka akan kalah. Pesan moral yang bisa dipelajari dari cerita ini adalah bahwa kita tidak boleh sombong atas apa yang kita punya. Selain itu, jika kita terus gigih dan pantang menyerah, kita pasti bisa mencapai keinginan kita.

3. Kisah Anjing yang Serakah Beserta Bayangannya

Buku Anjing Dan Bayangannya (bilingual Full Colour) | Bukukita

bukukita.com

Diceritakan tentang seekor anjing yang sedang memakan sepotong daging yang cukup besar. Anjing itu berada di atas jembatan kayu yang melintang di sungai yang deras. Saat sibuk memakan daging, anjing itu melihat sebuah bayangan di sungai. Anjing itu menyaksikan seekor anjing yang juga sedang menggigit potongan daging yang besar. Anjing itu ingin merebut dan memakan daging yang dimiliki oleh bayangan tersebut.

Ia tidak pernah membayangkan bahwa refleksi yang ada di sungai itu adalah badannya sendiri. Karena ia tidak berpikir, anjing tersebut melepaskan daging dalam mulutnya untuk mengambil daging di bayangan. Pada akhirnya, anjing tersebut membuang dagingnya sendiri dan ia pun pada akhirnya tercemplung ke dalam sungai. Pelajaran moral yang bisa ditangkap dari cerita ini adalah manusia tidak boleh serakah. Apapun yang dimiliki patut untuk disyukuri.

4. Kisah Serigala Baik dan Burung Bangau yang Pamrih

Cerita ini mengisahkan tentang seekor serigala yang sedang kesakitan akibat tulang hewan yang terganjal di kerongkongannya. Ia memohon bantuan agar burung bangau mau mengambil benda di dalam leher serigala dengan paruh panjangnya. Burung bangau akhirnya berhasil mengeluarkan tulang tersebut. Saat serigala mengucapkan terima kasih, burung bangau tiba-tiba meminta imbalan. Burung bangau merasa bahwa apa yang dilakukannya berhasil menyelamatkan nyawa serigala.

Serigala kemudian mengatakan jika burung bangau sudah mendapatkan imbalan. Serigala tidak memakan burung bangau saat burung bangau memasukkan kepalanya ke mulut serigala. Dan bagi serigala, itu adalah ucapan terima kasih yang baik. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh cerita ini adalah dalam berbuat baik, hendaknya manusia melakukannya dengan ikhlas dan tanpa pamrih.

5. Kisah Semut yang Giat Bekerja dan Belalang yang Malas

Sebenarnya, cerita ini aslinya merupakan cerita fabel Bahasa Inggris yang memiliki judul asli yaitu “The Ant and The Grasshopper“.  Cerita ini mengisahkan tentang seekor semut dan belalang. Pada suatu hari di musim panas, semut sedang mengangkut berbagai makanan seperti biji jagung, kacang dan lain-lain. Belalang yang pada saat itu sedang bermain-main di rumput menanyakan apa yang sedang dilakukan oleh semut. Semut mengatakan bahwa ia sedang mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.

Si belalang heran dan mengatakan bahwa semut tidak usah bersusah-susah mengumpulkan makanan sekarang karena musim panas penuh dengan makanan. Semut tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh belalang dan terus bekerja mengumpulkan makanan. Hingga akhirnya musim dingin tiba, Belalang tidak bisa menemukan makanan untuk dimakan. Hingga akhirnya ia mati kelaparan. Pesan moral dari cerita ini adalah bersusah-susah dahulu, namun bisa bersenang-senang di kemudian hari.

6. Kisah Tikus yang Lapar dan Rakus

Kisah satu ini menceritakan tentang seekor tikus yang sangat kelaparan akibat tidak bisa makan berhari-hari. Tubuhnya yang sehat kian hari semakin kurus dan lemas. Hingga akhirnya ia memiliki keputusan untuk keluar sarang dan mencari makan. Ia melihat sebuah keranjang dan keranjang itu dipenuhi oleh biji-biji jagung. Beruntungnya si tikus, ia berhasil menemukan sebuah lubang pada salah satu sisi keranjang itu. Ia pun masuk ke dalam keranjang dan mulai memakan jagung dengan rakus. Karena ia sangat lapar dan tidak makan selama berhari-hari, Tikus pun memakan jagung lebih dari yang ia butuhkan. Sampai-sampai ia tidak menyadari kalau dirinya sudah makan terlalu banyak dan badannya menjadi sangat gemuk.

Setelah kenyang, ia ingin keluar keranjang dan kembali ke sarangnya. Namun, saat ia hendak keluar lubang, badannya yang gemuk tidak bisa melewati lubang tersebut. Ia kemudian menangis dan berteriak meminta tolong. Seekor tikus lain yang lewat di tempat itu menyarankan kepada tikus agar jangan makan selama berhari-hari supaya bisa keluar dari lubang keranjang. Pesan moral dari cerita ini adalah sebagai manusia, kita tidak boleh serakah. Makanlah sesuai dengan kebutuhan dan tidak boleh berlebihan.

7. Kisah Burung Jalak dan Kerbau yang Tidak Tahu Terima Kasih

Kisah satu ini menceritakan tentang seekor burung jalak yang sangat menyayangi temannya yaitu seekor kerbau. Burung jalak selalu menemani hari-hari kerbau yang berkubang dengan lumpur. Selama menemani kerbau, burung jalak terus memakan kutu yang ada di kulit kerbau. Tentu hal ini sangat menguntungkan kerbau karena kulitnya menjadi bersih dan sudah tidak gatal lagi akibat gigitan kutu. Sayangnya, kerbau tidak pernah menyadari hal itu bahkan tidak pernah mengucapkan kata terima kasih.

Suatu hari, burung jalak harus pergi jauh dan meninggalkan kerbau. Kerbau tetap acuh dengan burung jalak. Hingga akhirnya kerbau merasakan gatal-gatal pada kulitnya karena kutu-kutu kembali hidup di tubuhnya. Ia menyesal karena tidak menyadari kebaikan burung jalak selama ini. Pelajaran yang bisa didapatkan dari cerita ini adalah sayangi dan hargai orang-orang yang selalu ada dan menyayangi kita. Jangan sampai setelah orang tersebut tidak ada, kita menyesal di kemudian hari.

7 cerita di atas merupakan ringkasan atau versi pendek dari cerita fabel panjang. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan versi yang lebih panjang, sebaiknya Anda membelinya di toko buku. Sekian 7 contoh cerita fabel yang populer dan cocok untuk dijadikan pengantar tidur anak Anda. Semoga dengan membacakan cerita jenis ini secara rutin setiap malam, anak-anak Anda bisa belajar banyak dan mengambil hikmah dari setiap kisah.

Baca juga : 10 Manfaat Membacakan Buku Dongeng Untuk Buah Hati

Apa itu cerita fabel ?

Cerita fabel merupakan satu jenis cerita fiksi alias dongeng yang menggambarkan kehidupan hewan. Menariknya adalah perilaku hewan-hewan dalam cerita ini sangat mirip dengan perilaku manusia. Perilaku yang mirip dengan manusia antara lain bisa berbicara, memiliki perasaan dan emosi, bisa berpikir, bersikap, memiliki watak, akal dan sebagainya.

Apa saja cerita fabel yang dibacakan untuk anak sebelum tidur ?

Cerita Seekor Buaya yang Tamak dan Rakus , Kisah Kura-Kura yang Gigih dan Kelinci yang Sombong , Kisah Anjing yang Serakah Beserta Bayangannya , Kisah Serigala Baik dan Burung Bangau yang Pamrih , Kisah Semut yang Giat Bekerja dan Belalang yang Malas , Kisah Tikus yang Lapar dan Rakus , serta Kisah Burung Jalak dan Kerbau yang Tidak Tahu Terima Kasih

Pesan moral apa yang bisa kita ambil dari cerita 2. Kisah Kura-Kura yang Gigih dan Kelinci yang Sombong ?

Pesan moral yang bisa dipelajari dari cerita ini adalah bahwa kita tidak boleh sombong atas apa yang kita punya. Selain itu, jika kita terus gigih dan pantang menyerah, kita pasti bisa mencapai keinginan kita.