Sebagai salah satu kewajiban umat muslim, berpuasa selama bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun baiknya mulai dikenalkan dengan puasa. Tak hanya sebagai bentuk ibadah, mengajarkan anak berpuasa merupakan cara terbaik untuk melatih pengendalian diri.

Mengajarkan anak berpuasa haruslah Anda lakukan sejak dini. Selain mengajarkan anak-anak terbiasa berpuasa, hal ini akan memberikan efek terbiasa dan pengendalian diri.

Hal yang Perlu Anda Perhatikan Sebelum Melatih Anak Berpuasa

2 women smiling and standing near wall

Photo by hossein azarbad on Unsplash

Sebelum Anda memulai melatih anak berpuasa, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu. Beberapa hal tersebut akan mempengaruhi teknik dan cara Anda mengajarkan puasa pada anak.

Simak beberapa hal yang perlu Anda perhatikan berikut ini.

⦁ Cermati Kondisi Fisik dan Mental Anak

Setiap anak memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kondisi fisik ini akan sangat memengaruhi kekuatan anak dalam berpuasa. Anda perlu memperhatikan hal ini dengan baik agar dapat menerapkan pola yang tepat dalam mengajari anak berpuasa.

Selain kondisi fisik, kondisi mental anak juga menjadi perhatian utama lainnya. Kesadarannya akan pentingnya berpuasa bisa menjadi faktor besar anak dapat melaksanakan puasa dengan lancar.

Kemudian, Anda juga perlu mengaitkan kondisi fisik dan mental anak sebelum mulai mengenalkan puasa Ramadan Meski secara fisik anak sudah mampu, namun jika mentalnya belum siap, maka Anda harus memfokuskan bagaimana anak bisa menjalani puasa dengan motivasi mental yang baik.

Begitupun sebaliknya, jika kondisi mental anak sudah mampu memahami pentingnya berpuasa, Anda tak perlu memaksakan jika fisiknya kurang siap. Hal ini untuk menghindari “trauma” anak dalam berpuasa.

⦁ Memenuhi Nutrisi Anak saat Berpuasa

Setelah memastikan kondisi anak, Anda juga perlu merencanakan nutrisi anak saat berpuasa. Mulai dari jenis makanan yang baik saat sahur, hingga makanan untuk berbuka puasa.

Sesuaikan nutrisi makanan untuk anak dengan kebutuhannya. Karena. saat berpuasa anak-anak akan mengalami defisit nutrisi yang signifikan bila makanan sahur dan berbukanya kurang tepat.

⦁ Kegiatan Anak selama Bulan Puasa

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah kegiatan anak selama bulan puasa. Apabila anak Anda sudah pada usia sekolah, maka Anda harus mengetahui waktu dan beban belajar anak saat di sekolah. Hal ini agar Anda bisa menentukan jadwal puasa anak.

Hal tersebut Anda lakukan untuk menghindari tekanan berlebihan pada anak secara psikologis. Namun sebaiknya hindari juga memberi kelonggaran berlebihan pada anak. Anda harus tetap memberikan pemahaman bahwa rasa lelah dari berkegiatan saat berpuasa akan mendapat balasan baik yang setimpal pula.

Manfaat Puasa untuk Anak

Selain sebagai ibadah, puasa memberikan manfaat untuk anak. Manfaat ini tak hanya dari sisi agama, melainkan juga ada dari sisi kesehatan dan mental anak.

Berikut beberapa manfaat berpuasa bagi anak agar Anda lebih yakin mengajarkan anak berpuasa.

Meningkatkan Sistem Imun Anak

Menurut Dr. Dian Permatasari, pakar kesehatan gizi, berpuasa akan membuat imunitas anak meningkat, sehingga anak tidak akan mudah terserang penyakit.

Memang dokter tidak selalu menganjurkan anak untuk berpuasa secara penuh, namun bisa Anda sesuaikan dengan kondisi anak.

⦁ Melatih Kemampuan Mengendalikan Diri

Menahan diri dari yang membatalkan puasa merupakan sebuah cara efektif untuk mengendalikan diri. Jika hal ini sudah tertanam sejak dini, maka anak akan tumbuh menjadi manusia yang mampu mengendalikan diri. Tentunya hal ini harus Anda barengi dengan pelatihan berkesinambungan di luar bulan Ramadan.

Selain itu, mengajari anak tidak makan berlebihan saat berbuka juga cukup baik. Hal ini membuat anak lebih bisa mengendalikan keinginannya dan lebih mengutamakan kebutuhannya.

⦁ Meningkatkan Kekuatan Mental dan Disiplin

Makan sahur sebelum waktu Subuh dan berbuka pada waktu Maghrib akan mengajarkan anak kedisiplinan waktu. Anak-anak akan terlatih mengikuti jadwal tertentu untuk memenuhi kewajibannya.

Selain itu, kekuatan mental anak juga akan terlatih dengan menghindari godaan yang membatalkan puasa. Jadi, mental anak akan jauh lebih kuat ketika berhadapan dengan hal buruk yang terlihat menyenangkan.

⦁ Mengajarkan Rasa Empati Sejak Dini

Salah satu mengapa umat muslim berpuasa adalah untuk merasakan kesulitan orang-orang yang tidak berkecukupan. Anak-anak akan menjadi lebih empati kepada orang-orang yang tidak bisa menikmati makanan yang setiap hari ia makan di luar bulan puasa.

Apalagi jika Anda memberikan kegiatan seperti berbagi takjil kepada orang yang membutuhkan. Maka anak akan lebih memahami makna berbagi selama bulan Ramadan.

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa

shallow focus photo woman wearing brown hijab headdress

Photo by Mihai Surdu on Unsplash

Setelah memahami kondisi anak dan manfaat puasa untuk anak, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mengajarkan anak berpuasa secara jelas. Mulai dari alasan berpuasa hingga cara melaksanakannya.

Lalu, bagaimanakah sebenarnya cara melatih anak untuk berpuasa? Simak penjelasan tips mengajarkan anak berpuasa berikut ini.

⦁ Memberikan Penjelasan dengan Sederhana

Pada dasarnya, bagi anak yang belum pernah berpuasa, konsep menahan lapar dan haus masihlah membingungkan. Terutama mengajarkan puasa untuk anak umur 5 tahun, kemampuan kognitif mereka untuk memahami konsep ibadah belumlah matang.

Sebelum mulai bulan puasa, Anda sebaiknya menjelaskan puasa pada anak secara sederhana mengapa puasa itu wajib. Lalu menjelaskan cara hingga manfaatnya bagi tubuh. Selain itu, Anda harus memberikan penjelasan ini tanpa ada unsur paksaan untuk mengerjakannya.

Selain itu, kesulitan yang akan Anda dapati adalah membangunkan anak untuk sahur. Hal ini sangat wajar karena waktu bangun tidur anak akan sangat berubah drastis ketika berpuasa.

Anda perlu memberikan pemahaman pada anak bahwa makan sahur sangatlah penting agar puasa lebih kuat. Selain itu, menjelaskan bahwa makan sahur adalah bagian penting dari berpuasa.

⦁ Berikan Contoh yang Baik pada Anak

Menurut Dr. Dewi Retno Suminar, Dra., M.Si., Psychologist., salah satu cara terbaik mengajarkan anak adalah dengan memberikan contoh. Orang tua tak hanya memberikan instruksi atau arahan saja, melainkan juga dengan memperlihatkan cara berpuasa pada anak.

Hal ini karena anak-anak akan mengikuti atau mencontoh perilaku orang terdekatnya, dalam hal ini adalah orang tua. Misalnya, ketika sahur anak akan mengikuti tata cara makan. Saat itulah waktu yang tepat bagi orang tua untuk menjelaskannya.

⦁ Tidak Memaksakan Perintah Berpuasa Secara Penuh

Dalam mengajarkan anak berpuasa, Anda tak perlu memaksa anak untuk mengerjakannya secara penuh. Terutama jika itu adalah puasa yang pertama kali anak kerjakan.

Hal yang perlu Anda tekankan kepada anak bukanlah bagaimana caranya berpuasa penuh, melainkan menghargai usahanya dalam berpuasa. Menurut psikolog Diana Lee, M,Psi., memaksakan kehendak pada anak akan berpengaruh buruk pada psikologi anak dan self awareness anak tersebut.

Jadi, daripada Anda fokus pada memaksa anak untuk berpuasa penuh, alihkan fokus Anda pada bagaimana anak agar memahami makna puasa tersebut.

⦁ Memberikan Hadiah atau Penghargaan untuk Anak

Salah satu cara jitu mengajarkan anak berpuasa adalah dengan memberikan hadiah atau penghargaan bagi anak. Hadiah ini bisa berupa pujian atau bahkan barang kesukaan anak.

Selain itu, bentuk penghargaan lainnya ialah berupa makanan. Anda bisa menjanjikan untuk memasak makanan kesukaan anak untuk berbuka. Hal ini tentu akan memotivasi anak untuk berpuasa.

Kemudian, Anda juga bisa menjanjikan hadiah bagi anak saat Idul Fitri. Tentukan tingkatan hadiah yang akan Anda berikan. Misalnya hadiah jika anak berpuasa penuh satu bulan akan jauh lebih besar dibandingkan jika tidak puasa penuh.

⦁ Berikan Perhatian Lebih pada Anak

Pada proses belajar berpuasa, anak-anak akan menghadapi hal yang sangat berat bagi mereka. Menahan lapar dan haus akan sangat menekan kondisi fisik dan mental mereka.

Sebagai orang tua, tips puasa anak selanjutnya adalah Anda perlu memberikan perhatian lebih kepada anak yang sedang berlatih puasa. Bukan memanjakan secara berlebihan, tetapi jauh lebih memperhatikan kondisi fisik dan mental anak.

Kontrol kondisi anak dengan selalu mengkomunikasikan kondisinya dan memberikan arahan ketika anak mulai goyah. Namun, Anda juga tidak boleh memaksakan ketika anak sudah tidak kuat.

Dengan memberikan perhatian lebih, anak akan merasa bahwa Anda selalu memperhatikan dan juga mengawasi. Hal ini akan memberikan efek positif dengan membuat anak Anda merasa lebih dekat dengan Anda.

⦁ Lakukan Kegiatan Menyenangkan saat Berpuasa dan Menunggu Berbuka

Cara terbaik untuk menghabiskan waktu saat berpuasa adalah dengan melakukan kegiatan menyenangkan bersama-sama. Anak-anak akan cenderung “lupa waktu” jika dalam kondisi senang dan bahagia.

Anda bisa merencanakan kegiatan yang berbeda setiap harinya agar anak selalu dalam mood yang baik. Anak juga akan melupakan rasa laparnya jika kegiatan yang Anda lakukan bersama adalah kegiatan kesukaannya.

Hal ini tentunya harus Anda imbangi dengan waktu istirahat anak. Anda juga harus memperhatikan beban fisik anak saat akan merencanakan kegiatan tersebut.

Selain itu, Anda bisa melakukan kegiatan ini menjelang berbuka puasa sebagai tradisi ngabuburit bagi anak. Jadi, sebisa mungkin buatlah suasana puasa Ramadan lebih menyenangkan dan membahagiakan bagi anak.

⦁ Latih Anak Secara Bertahap

Melatih anak berpuasa sejatinya merupakan proses yang panjang. Anda tidak bisa melakukan proses latihan ini dalam waktu singkat dan praktis. Membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk membuat anak paham tentang hakikat berpuasa.

Orang tua harus mengajari anak untuk mengerti dahulu tentang hakikat berpuasa. Baru setelahnya mengajarkan tata cara hingga bagaimana berpuasa dapat lancar.

Kebanyakan anak yang enggan berpuasa adalah karena mereka “kaget” dengan puasa itu sendiri. Mereka hanya melaksanakan puasa dengan terpaksa menahan lapar dan haus tanpa mengerti esensi berpuasa itu sendiri.

Tentu saja ini adalah hasil latihan berpuasa yang harus Anda hindari sebagai orang tua. Karena, latihan ini bukan hanya menginginkan anak kuat berpuasa, tapi bisa memahami mengapa puasa Ramadan merupakan hal yang penting bagi umat Islam.

Kesimpulan

Mengajarkan anak berpuasa sejak dini merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang anak. Selain bentuk ibadah, berpuasa akan mengajari anak pentingnya menahan diri dan bertanggung jawab dengan ibadahnya.

Meski begitu, Anda harus memperhatikan usia dan kondisi anak saat akan mengajarkan berpuasa. Tentu saja hal ini untuk menghindari anak berpikiran bahwa puasa adalah beban.

Itulah beberapa tips mengajarkan anak berpuasa serta manfaat puasa bagi anak yang dapat kami rangkum dari beberapa psikolog. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mendidik anak Anda berpuasa.

Baca Juga: 10 Cara Mengajari Anak Tentang Privasi dan Menghormatinya

Apa yang perlu anda perhatikan saat anak melakukan kegiatan berpuasa?

kegiatan anak selama bulan puasa. Apabila anak Anda sudah pada usia sekolah, maka Anda harus mengetahui waktu dan beban belajar anak saat di sekolah. Hal ini agar Anda bisa menentukan jadwal puasa anak. Hal tersebut Anda lakukan untuk menghindari tekanan berlebihan pada anak secara psikologis. Namun sebaiknya hindari juga memberi kelonggaran berlebihan pada anak. Anda harus tetap memberikan pemahaman bahwa rasa lelah dari berkegiatan saat berpuasa akan mendapat balasan baik yang setimpal pula.

Apa manfaat puasa untuk anak?

Selain sebagai ibadah, puasa memberikan manfaat untuk anak. Manfaat ini tak hanya dari sisi agama, melainkan juga ada dari sisi kesehatan dan mental anak.

Bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa?

Sebelum mulai bulan puasa, Anda sebaiknya menjelaskan puasa pada anak secara sederhana mengapa puasa itu wajib. Lalu menjelaskan cara hingga manfaatnya bagi tubuh. Selain itu, Anda harus memberikan penjelasan ini tanpa ada unsur paksaan untuk mengerjakannya.