Jika Anak anda terlihat pendiam dan kurang bersosialisasi, tentu saja Anda sebagai orang tua wajib membantunya. Memiliki teman dan sahabat adalah salah satu unsur penting dalam memiliki kehidupan yang baik. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa sukses tanpa harus berinteraksi baik dengan seseorang. Jadi demi masa depan anak yang lebih baik, mengatasi anak susah sosialisasi harus diperhatikan baik.

Bagi Anda yang tidak tahu, masalah komunikasi anak biasanya masih lebih mudah diperbaiki daripada saat mereka sudah masuk ke usia remaja atau bahkan dewasa. Selain itu, kemampuan sosialisasi yang baik akan menghindarkan masalah depresi pada si anak karena merasa kesepian. Teman dan kenalan akan membantu otak anak berkembang baik tapi hal ini tergantung pada bagaimana kemampuan si anak untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Dalam kondisi ekstrim, kurangnya hubungan dengan orang lain bisa menyebabkan guncangan emosi saat dewasa. Banyak orang yang sudah diteliti kurang interaksi bisa jadi pelaku vandalism, kriminal ataupun bunuh diri. And tentu tidak ingin hal ini terjadi pada anak Anda bukan?

Pemalu Atau Sulit Sosialisasi?

Pemalu Atau Sulit Sosialisasi

Sumber : https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/mengajarkan-anak-bersosialisasi/

Jika ingin mengajarkan cara bersosialisasi yang baik pada anak, Anda harus terlebih dahulu bisa membedakan watak pemalu dengan masalah sulit komunikasi. Perbedaan ini perlu dipelajari baik. Jangan sampai Anda menolak sifat anak hanya karena tidak bisa menilai dengan baik.

Sifat pemalu pada anak biasanya membuat anak sulit dekat dengan orang lain. Tampilan ini memang seakan akan anak sulit bersosialisasi. Tapi beda anak pemalu ada pada motivasinya. Anak yang memiliki sikap malu – malu biasanya tetap ingin memiliki hubungan dengan anak lain dan tetap berusaha dekat. Jika si anak pemalu ini sudah kenal dengan orang lain, rasa malu yang awalnya ada biasanya hilang.

Anak yang memiliki masalah sosialisasi biasanya tidak ada niatan membangun relasi. Walaupun sudah kenal dengan orang lain, mereka lebih suka menyendiri ataupun mencari kesibukan sendiri. Jika sudah tidak memiliki motivasi, tentu hal ini sudah berbahaya. Tapi jangan takut, hal ini bisa diperbaiki sejak si anak masih kecil.

Biasanya anak yang malu bertemu orang baru adalah tanda awal sulit komunikasi. Anda bisa arahkan agar si anak mau berbicara dan mengembangkan karakternya. Jika si anak masih mau, tindakan serius tidak perlu dilakukan, tapi jika anak merengek dan menangis. Anda harus siapkan hal yang lebih baik untuk memperbaikinya.

Rasa malu pada anak memang sering ada, tapi ada baiknya mengarahkan anak pada jalur yang lebih baik. Jadi walaupun gayanya introvert, asalkan si anak masih mau mencoba komunikasi dan interaksi, hal ini lebih positif.

Hal – Hal yang Membantu Anak Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Hal – Hal yang Membantu Anak Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Sumber : https://www.generasimaju.co.id/bun-kebiasaan-ini-bantu-anak-mudah-bersosialisasi

Jika Anda ingin anak memiliki banyak teman sejak kecil, lingkungan sekolah bisa jadi hal baik digunakan. Mengajarkan hal – hal tertentu pada anak di umur TK dan SD awal bisa jadi cara baik untuk si anak mencari teman. Untuk cara agar punya banyak teman di sekolah ini, mari bahas cara – cara yang bisa Anda gunakan untuk memastikan si anak bisa belajar sosialisasi dengan baik berikut ini:

Memberi Contoh Baik Sebagai Role Model

Anak tentu lebih sering belajar dengan meniru orang di sekitarnya. Sebagai orang tua yang memiliki waktu interaksi paling sering dengan si anak, tentu saja Anda menjadi sumber pembelajaran utama. Sebagai role model utama ini, Anda bisa mencoba memberikan pendidikan dengan memberi contoh bagaimana sosialisasi yang baik.

Biasanya contoh yang diberikan ini tidak perlu compleks. Cukup salaman saat bertemu dengan orang lain, menyapa kenalan ataupun sekedar mengucapkan terima kasih pada petugas toko saat selesai berbelanja. Contoh – contoh ini nantinya mereka aplikasikan pada kehidupan mereka jika ditunjukan terus menerus.

Tentu saja sebagai manusia, Anda bisa saja memberi contoh yang negatif. Seperti saat emosi dan marah, Anda bisa mencontohkan sisi negatif berurusan dengan orang lain. Tapi saat di situasi ini, pastikan memberitahu si anak bahwa hal tersebut adalah salah. Selama Anda menghindari menunjukan sisi ini pada anak secara sering dan memberi tahunya, biasanya si anak juga bisa belajar bahwa hal itu tidak baik.

Bebaskan Anak untuk Berekspresi

Bebaskan Anak untuk Berekspresi

Sumber : https://nova.grid.id/read/07451023/bebaskan-anak-berekspresi-agar-tidak-jago-kandang?page=all

Jika Anda ingin mengajarkan cara mudah bergaul dan bersosialisasi pada si anak, tentu saja Anda tidak boleh membatasi mereka. Memberi arahan yang baik tentu lebih baik daripada memberi batasan – batasan yang banyak. Dalam kehidupan sosial, kebanyakan orang belajar interaksi dengan belajar dari kesalahan.

Untuk memberikan kesempatan anak berekspresi dan mengalami pengalaman interaksi yang sehat, berikan outlet – outlet yang baik. Contoh saja seperti ikut kegiatan Pramuka, masuk tim sepak bola, klub sepeda ataupun sekedar kumpul – kumpul di taman bermain anak. Dari interaksi dengan banyak anak lain di sini, mereka bisa melihat dan mencontoh anak lain yang berinteraksi di situ.

Arahkan mereka untuk mencoba berekspresi di tempat – tempat ini tanpa memberi batasan. Contoh saja saat ada anak bermain petak umpet di taman, motivasi si anak untuk ikut bermain. Anda tidak perlu menggandeng si anak ke group itu dan memperkenalkan si anak, biarkan anak Anda mencoba mengekspresikan kemampuan sosialnya. Jika si anak malu – malu, beri arahan bagaimana melakukannya tanpa Anda ikut terlibat secara langsung.

Bangun Hubungan Terbuka dengan Anak

Bangun Hubungan Terbuka dengan Anak

Sumber : https://parenting.orami.co.id/magazine/5-cara-mendekatkan-hubungan-dengan-anak-adopsi/

Hubungan orang tua dan anak yang terbuka dan komunikatif tentu baik bagi perkembangan sosial anak. Coba saling bercerita tentu kehidupan sehari – hari yang dialami saat tidak bersama. Contoh saja saat anak sekolah dan Anda bekerja. Tanyakan pada si anak pengalaman sekolah mereka hari itu dan Anda juga bisa ceritakan pengalaman Anda. Hal ini membuat Anak terbiasa curhat, tanya dan meminta pendapat dengan kondisi mereka. Dari sini, Anda bisa berperan sebagai pembimbing sambil memantau kondisi anak saat Anda tidak mengawasi langsung.

Sering – Sering Buat Aktivitas Kelompok

Penyebab masalah anak sulit bersosialisasi adalah tidak terbiasa ada dalam kondisi sosial. Untuk mengatasi penyebab anak sulit bersosialisasi ini, Anda bisa rencanakan aktivitas kelompok. Di sekolah hal ini tentu sudah dilakukan, misal membuat tim bola saat olahraga, regu belajar kelompok dan sejenisnya.

Nah, untuk mengaplikasikan ini di rumah, Anda bisa ikut beberapa kegiatan yang mendukung hal ini. Sebagai contoh saja, ikut acara lomba 17 Agustus dan ikut grup lomba. Acara seperti sekedar tarik tambang, balap karung beregu dan sejenisnya sudah cukup untuk melatih aktivitas kelompok ini. Wisata outbound juga bisa jadi hal yang dicoba untuk melatih aktivitas kelompok ini.

Kurangi Waktu Sendiri yang Lama Untuk Anak

Bermain adalah aktivitas yang bisa dilakukan sendiri ataupun berkelompok. Bermain sendiri tentu tidak masalah, tapi jika terlalu lama dilakukan, anak jadi kurang interaksi sosial. Untuk mengatasi anak susah bersosialisasi karena terlalu sering sendiri ini tentu Anda harus perhatikan dengan baik, terutama saat liburan sekolah panjang. Anak – anak yang libur lebih sering bermain sendiri berhari – hari tanpa ada interaksi dengan anak lainnya. Hal ini bisa jadi kebiasaan buruk.

Untuk hal ini, Anda bisa coba mempertemukan sanak saudara untuk kumpul dan bermain bersama. Contoh saja saat libur sekolah, si anak bisa bertemu dengan sepupu yang seumuran. Selain dengan keluarga sendiri, Anda bisa temukan anak Anda dengan teman – teman mereka di sekolah dengan merencanakan acara dengan keluarga mereka. Hal ini tentu bisa jadi event yang baik daripada lama bermain sendiri.

Pastikan Rasa Percaya diri Anak Baik

Pastikan Rasa Percaya diri Anak Baik

Sumber : https://www.nutriclub.co.id/kategori/balita/aktivitas-edukasi/apa-ya-tanda-tanda-anak-yang-percaya-diri/

Dalam kehidupan sosial yang baik, interaksi dipengaruhi motivasi si anak. Jika Anda ingin mendukung hal ini, Anda juga harus memupuk rasa percaya diri dalam si anak. Semakin banyak rasa percaya diri yang ada dalam si anak, mereka biasanya memiliki motivasi lebih untuk membuat interaksi dan relasi dengan orang lain. Untuk memupuk rasa percaya diri ini, Anda bisa coba dengan melakukan simulasi dan membuat anak terbiasa.

Ajarkan Etika Sosial dan Bergaul Sejak Dini

Ajarkan Etika Sosial dan Bergaul Sejak Dini

Sumber : https://www.rimma.co/59696/relationship/motherhood/pentingnya-mengajari-etika-pada-anak-sedari-dini-mama-bisa-mulai-dari-13-hal-ini-lho/

Dalam kehidupan sosial pergaulan, anak tentu harus bisa menghargai orang lain. Karena hal ini Anda sebaiknya ajarkan bagaimana etika sosial dan bergaul dengan baik. Cara bersosialisasi yang baik biasanya menunjukan rasa hormat pada orang yang lebih tua, bisa memilih kata – kata saat berbicara dan tentunya mengatur nada bicara agar sesuai dengan apa yang dikatakan.

Jangan Terlalu Memanjakan dan Protektif Pada Anak

Banyak orang tua merasa untuk memastikan anak punya teman, merekalah yang memperkenalkan si kecil dan tidak memberikan kesempatan mencoba bergaul dengan pace-nya sendiri. Ada juga orang tua yang mengarahkan si anak hanya bergaul dengan golongan tertentu dan tidak membebaskan hubungan mereka dengan orang lain. Hal ini tentu tidak baik untuk perkembangan sosial anak.

Orang tua yang memanjakan si anak juga menghilangkan kesempatan interaksi baru. Misal saat jajan. Jika Anda membelikan segala sesuatu tanpa membiarkan si anak yang melakukan transaksi, Anda tentu menghilangkan kesempatan si anak merasakan sensasi belanja. Jangan hilangkan kesempatan anak ini hanya karena Anda memiliki sifat overprotektif.

Ajarkan Nilai Pertemanan yang Baik

Agar anak memiliki keinginan punya teman, Anda bisa ajarkan dan bercerita tentang pengalaman Anda seputar pertemanan. Hal ini akan menjadi panduan baik bagi si anak saat mereka membentuk relasi sendiri. Gambaran pertemanan yang baik akan bisa jadi dorongan untuk si anak memiliki pengalaman seperti Anda.

Kesimpulan

Bahasan di atas adalah hal – hal seputar penyebab anak sulit bersosialisasi dan juga cara membuat si anak belajar interaksi dengan orang lain. Tentu saja hal diatas bisa membantu Anda dalam mengarahkan si anak ke jalur yang lebih baik dalam hidupnya. Tapi Anda harus tahu dalam melakukan hal – hal di atas, Anda tidak boleh memaksa.

Membuat anak terbiasa secara natural tanpa paksaan untuk bersosialisasi adalah hal yang paling baik. Melatih kemampuan sosial ini juga akan dipengaruhi kepribadian anak, latihan dan juga cara pendekatan Anda. Jadi sebisa mungkin lakukan hal ini dengan baik dan benar.

Jika merasa kesulitan, Anda juga tidak perlu malu melakukan konsultasi pada guru sekolah, ahli anak ataupun psikolog. Menggunakan tenaga ahli lebih baik daripada asal – asal mencoba. Di internet sendiri banyak bahan yang bisa dijadikan pembelajaran. Jadi silahkan lakukan yang terbaik untuk membantu anak Anda memiliki kehidupan sosial yang baik kedepannya.

 

FAQ

Mengapa memiliki teman dan sahabat adalah suatu hal yang penting?

Karena tidak ada orang yang sukses tanpa berinteraksi dengan teman dan sahabat.

Apa perbedaan anak yang pemalu dan anak yang sulit berkomunikasi?

Anak yang pemalu masih ingin memiliki hubungan dengan anak lain, sedangkan anak yang sulit berkomunikasi lebih suka menyendiri.

Kepada siapa jika ingin berkonsultasi ketika merasa kesulitan?

Bisa kepada guru, ahli, ataupun psikolog. Menggunakan internet juga bisa untuk berkonsultasi.