Menanamkan pola hidup apa adanya pada anak tentu bukan perkara mudah. Sebagai orang tua, Anda harus bekerja keras bagaimana agar anak bisa hidup sederhana tanpa mereka merasa dipaksa.

Dunia anak yang identik dengan suka cita dan bersenang-senang juga tidak bisa Anda halangi karena alasan ingin mengajarkan hidup sederhana. Tentu ada cara yang bisa dilakukan untuk mengarahkan anak bisa menerima pemberian Anda.

Artikel ini akan membahas tentang tips mengajarkan anak hidup sederhana. Harapannya, setelah membaca artikel ini Anda lebih paham dan wise menjadi orang tua teladan bagi anak-anaknya.

Mengajarkan Anak Hidup Sederhana

Anak Hidup Sederhana - Sekolah Prestasi globalPhoto by Vinicius Amano on Unsplash

Berikut beberapa tips dari kami, sekaligus cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk mengajak anak hidup sederhana.

1. Pilih Mainan yang Sesuai

Memilih mainan yang sesuai dengan usia anak adalah cara efektif pertama yang bisa dilakukan orang tua agar anak terbiasa hidup sederhana.

Dunia anak memang identik dengan dunia permainan yang menyenangkan. Namun, bukan berarti Anda harus menuruti semua permintaan anak. Pastinya, Anda wajib selektif dalam memilih mainan anak.

Berikan mainan yang benar-benar bisa mendukung tumbuh kembangnya anak. Juga, jangan terlalu banyak mainan karena tidak baik untuk perkembangan imajinasi anak.

Lagipula, yang dibutuhkan anak bukan banyaknya mainan, melainkan seberapa besar mainan itu bermanfaat bagi perkembangan anak. Belum tentu juga anak punya banyak mainan pasti senang hatinya.

Kami menyarankan agar mainan benar-benar efektif mendukung perkembangan anak, pilihlah mainan yang edukatif, seperti buku, perlengkapan menggambar, bola, balok kayu, dll.

2. Anak Ingin Bebas

Mengajari cara hidup sederhana pada anak juga bisa Anda lakukan dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih jenis mainan diinginkan.

Yang pasti, anak dengan dunianya butuh kebebasan untuk menuangkan ide dan kreatifitas mereka. Dan itu hanya bisa dilakukan jika Anda tidak terlalu ‘campur tangan’ urusan mereka.

Memberi kebebasan kepada anak juga bisa diartikan membiarkan anak untuk menikmati kepuasannya dalam bermain.

Jangan hambat kebebasan mereka karena itu hanya akan membuat anak merasa tidak puas. Dan, perasaan tidak puas ini, justru akan membuat anak minta lebih banyak mainan.

Jika demikian, upaya Anda untuk mengajari anak hidup sederhana menjadi lebih susah. Sebab, anak justru tidak mau bermain dengan alat permainan yang sudah ada dan meminta dibelikan yang baru.

3. Perlu Contoh Nyata

Sebagai orang tua, Anda harus bisa memberi contoh bagaimana cara hidup sederhana kepada anak. Jangan hanya bisa mengajari dan menyuruh anak hidup sederhana tapi perilaku Anda tidak mencerminkan hidup apa adanya.

Ajari anak dengan contoh, niscaya mereka akan lebih mudah belajar. Soal belanja, misalnya, tunjukkan kepada mereka bahwa Anda hanya membeli yang benar-benar Anda perlukan.

Tidak perlu berlebihan dalam membeli barang meskipun saat itu sedang ada potongan harga besar-besaran. Hidup sederhana itu punya sesuatu secukupnya dan yang benar-benar dibutuhkan, misalnya sepatu, pakaian, dan perabotan rumah tangga.

Jangan lupa, sembari memberi contoh nyata, beri mereka penjelasan tentang pentingnya hidup sederhana. Tanamkan kepada mereka bahwa hidup sederhana dalam kesehariannya akan bermanfaat buat kehidupannya kelak.

4. Ajak Anak Ikut Belanja

Masih berhubungan dengan contoh nyata, dalam rangka mendidik anak hidup sederhana, Anda juga perlu mengajak anak ke toko atau supermarket saat belanja kebutuhan sehari-hari.

Disana, Anda perlu membiarkan anak turut serta berbelanja dan memilih barang yang dibutuhkan.

Jelaskan pula kepada anak tentang alasan memilih atau tidak memilih suatu barang. Tujuannya, agar anak tahu bahwa barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan.

Setelah mendengar penjelasan Anda, anak tentu tahu dan akan selalu mengingat pesan Anda bahwa membeli barang itu harus selektif atau membeli barang hanya menuruti keinginan saja.

5. Ajak Anak Ikut Membersihkan Rumah Bersama

Mengajak anak untuk terlibat secara aktif saat bersih-bersih rumah juga menjadi salah satu cara efektif untuk mengajarkan anak hidup sederhana. Saat membersihkan rumah, Anda bisa menanyakan atau meminta anak untuk merapikan mainan setiap kali habis dipakai.

Untuk menghindari mainan menumpuk, Anda bisa meminta anak untuk menyimpan mainan yang sudah tidak dipakai lagi. Termasuk dalam hal pakaian, kumpulkan pakaian yang masih bagus namun tidak dipakai lagi untuk disumbangkan kepada orang lain.

Anda tidak hanya mengajarkan anak untuk hidup sederhana, namun juga mengajari mereka tentang indahnya berbagi. Kelak, dengan apa yang Anda ajarkan saat ini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang punya jiwa sosial tinggi.

6. Hidup Dengan Sedekah Agar Berkah

Ini misi sosial yang lebih mengedepankan pendekatan agama (baca: Islam). Mengajarkan anak untuk hidup sederhana juga bisa Anda lakukan dengan mengajak anak untuk senang bersedekah.

Dalam konteks ini, beri pemahaman kepada anak-anak bahwa lebih baik uangnya disedekahkan kepada orang yang membutuhkan ketimbang untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Dari mana uang sedekah itu? Bisa diambil dari sebagian uang jajan harian. Anda bisa mengajak anak untuk menyisihkan sedikit uang sakunya untuk sedekah bagi fakir miskin, anak di panti asuhan, dll.

Kiat agar anak mau hidup berbagi dengan sesama adalah dengan memberi pemahaman tentang pentingnya sedekah dalam Islam. Beruntung, saat ini banyak sekolah Islam sudah mengajarkan murid-murid untuk bersedekah.

Kami, di Prestasi Global juga sudah menerapkan itu. Itu prinsip-prinsip Islami yang harus selalu tanamkan pada anak. Sekaligus kami bisa membantu siswa memahami dan mencintai agama Islam dengan baik.

7. Gunakan Kata-Kata Yang Tepat

Prinsip parenting yang baik juga bisa Anda lakukan dengan mendorong anak agar mulai menggunakan kata-kata yang tepat. Dalam hal ini, Anda harus membiarkan anak mengatakan sesuatu yang dia sukai.

Biarkan mereka memilih kata sesuai ketika meminta dibelikan sesuatu. Tugas Anda adalah mengingatkan kepada anak bahwa tidak semua keinginan atau kebutuhan bisa terpenuhi.

Ada saatnya, Anda harus menjelaskan, karena sesuatu dan lain hal, barang yang disukai tidak bisa dibeli. Ini juga menjadi bagian dari cara untuk mengajak mereka mulai hidup sederhana.

Dengan begitu, anak akan menyadari bahwa menginginkan sesuatu itu tidak salah. Yang penting, barang yang ingin dibeli tidak hanya didasarkan pada keinginan namun benar-benar dibutuhkan.

8. Jaga Rumah Tetap Rapi

menjaga rumah tetap rapi - Sekolah Prestasi globalPhoto by Shirota Yuri on Unsplash 

Pola hidup sederhana juga bisa dilakukan dengan menjaga rumah Anda tetap bersih dan rapi. Anda bisa mengajari anak dengan meminta mereka untuk memilih barang yang benar-benar dibutuhkan.

Simpan semua barang yang sudah tidak terpakai. Dengan begitu, rumah Anda akan terlihat jauh dari kesan berantakan. Sedikitnya mainan yang ada di rumah akan membuat rumah lebih lega.

Mengajarkan hidup sederhana pada anak bisa dimulai dari menggunakan sedikit barang mainan atau menyimpannya barang mainan yang sudah tidak dipakai lagi. Manfaatnya, rumah Anda menjadi lebih rapi dan aktivitas anak di dalam rumah pun tidak akan terganggu.

9. Beli Barang Sesuai Fungsi

Kami ingin mengajak Anda untuk kembali menghindari pola hidup konsumtif, yang hanya membeli barang sesuai keinginan semata.

Anda mungkin perlu sedikit kerja keras untuk memberi tahu pada anak tentang hal ini. Kami kasih contoh soal membeli tas yang bisa memuat banyak barang belanjaan.

Ketika membeli tas besar, misalnya, Anda perlu fokus pada fungsinya yakni agar bisa membawa barang dalam jumlah banyak. Namun, karena ada model atau warna yang lebih menarik, Anda sering tergoda untuk membelinya dan lupa fungsi tas itu.

Dalam mengajari anak hidup sederhana, Anda harus fokus pada fungsi barang yang ingin Anda beli. Untuk tas yang bisa membawa banyak barang belanjaan, misalnya, model atau warna menjadi tidak terlalu penting.

10. Momen Tertentu Tidak Selalu dengan Beli Barang

Selalu ada momen tertentu yang ditunggu oleh orang tua maupun anak-anak. Misalnya, momen ulang tahun atau hari raya. Dimana, pada momen itu, orang tua akan memberikan hadiah kepada anak.

Namun, memberikan sesuatu saat momen tertentu ternyata bukan cara yang tepat saat Anda ingin menerapkan pola asuh anak yang baik. Ada kalanya, anak sudah cukup puas dengan barang-barang yang sudah ada saat ini. Jadi, tidak selalu membeli barang untuk anak di saat momen tertentu.

Yang dibutuhkan anak terkadang justru kehadiran orangtua di tengah-tengah mereka. Layaknya anak-anak, mereka butuh perhatian lebih dan kasih sayang dari orangtua.

Untuk itu, sesibuk apapun, Anda sebagai orang tua wajib hadir di saat momen-momen bahagia mereka, misalnya saat hari ulang tahun, dsb.

11. Hindari Memberikan Barang Sebagai Hadiah

Banyak orang tua terjebak dalam ‘kebaikan semu’. Alih-alih, ingin membuat anak senang, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Orangtua tidak mengajarkan anak untuk hidup sederhana.

Bisa dimaklumi, ketika anak berhasil melakukan sesuatu yang Anda perintahkan, Anda lantas memberikan hadiah sebagai imbalan keberhasilannya itu.

Tindakan itu tentu tidak salah. Hanya saja, hadiah yang Anda belikan sering bukan barang yang dia butuhkan. Sehingga barang itu justru mubazir karena tidak digunakan.

Selalu memberi hadiah saat anak berhasil melakukan sesuatu juga sama saja Anda tidak mengajarkan kepada anak untuk hidup ikhlas. Kenapa? Bisa jadi anak mau melakukan sesuatu karena ada maunya, hadiah.

Mulai sekarang bisa Anda coba tidak selalu dengan hadiah barang, melainkan cukup dengan kata-kata pujian. Apalagi, bagi anak perempuan, kata pujian kadang lebih bermakna.

12. Ganti Mainan Tanpa Membeli Yang Baru

Yang harus Anda pikirkan adalah kecenderungan anak-anak yang cepat merasa bosan, termasuk dalam urusan mainan. Selalu memberikan mainan baru juga bukan tindakan bijak karena itu bukan cara untuk hidup sederhana.

Ada cara lain kecuali membeli mainan baru, yakni dengan merotasi barang mainan yang sudah ada. Di sini, Anda tidak perlu mengeluarkan semua mainan yang ada.

Simpan saja sebagian mainan yang sudah Anda beli, lalu keluarkan lagi setelah beberapa bulan kemudian. Sedangkan untuk mainan yang ada sekarang, simpan kembali. Lakukan hal itu pada setiap mainan.

Kebiasaan seperti itu akan membuat anak merasa punya mainan baru. Jadi, tidak selamanya ganti mainan harus membeli mainan baru.

Sebagai kesimpulan, tak ada usaha yang sia-sia dari orang tua yang mengharapkan anaknya bisa hidup sederhana. Kelak, orang tua akan menikmati jerih payahnya, melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang penuh kesederhanaan.

Itulah 12 tips yang bisa Anda lakukan. Kuncinya ada pada keteladanan orang tua. Sebagus apa pun Anda mengajarkan anak hidup sederhana tanpa dibarengi dengan contoh yang baik akan sia-sia usaha Anda.

Baca Juga : 8 Cara Sederhana untuk Menanamkan Nilai Integritas Anti Korupsi pada Anak Usia Dini 

Bagaimana cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana?

- Memilih mainan yang sesuai dengan usia anak adalah cara efektif pertama yang bisa dilakukan orang tua agar anak terbiasa hidup sederhana.

- Mengajari cara hidup sederhana pada anak juga bisa Anda lakukan dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih jenis mainan diinginkan.

- Jelaskan pula kepada anak tentang alasan memilih atau tidak memilih suatu barang. Tujuannya, agar anak tahu bahwa barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan.

Bagaimana Cara memulai untuk mengajarkan anak hidup sederhana?

Mengajarkan hidup sederhana pada anak bisa dimulai dari menggunakan sedikit barang mainan atau menyimpannya barang mainan yang sudah tidak dipakai lagi.

Apa yang harus dilakukan agar Anak mau bersedekah?

Beri pemahaman kepada anak-anak bahwa lebih baik uangnya disedekahkan kepada orang yang membutuhkan ketimbang untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan.