Parents, pernahkah Anda merasa bahwa anak tidak terlalu semangat ketika belajar? Terkadang, kegiatan belajar menjadi salah satu hal yang paling membosankan bagi anak. Yuk, cari tahu cara yang tepat untuk menciptakan semangat belajar pada anak!

Cara Menciptakan Semangat Belajar pada Anak

Parenting Tidak Perlu Bingung, Ini Cara Ciptakan Semangat Belajar Pada Anak - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Jerry Wang on Unsplash  

Menciptakan semangat belajar pada anak menjadi tantangan bagi Anda sebagai orang tua. Anda harus bisa memilih cara yang tepat supaya rasa semangat itu terbangun dalam diri anak. Berikut beberapa cara ampuh yang dapat Anda lakukan untuk membuat anak semangat belajar.

1. Melakukan Komunikasi dari Hati ke Hati

Jika anak tidak mau belajar, malas-malasan, dan lebih memilih bermain, jangan langsung memarahinya. Sebaiknya, bicaralah baik-baik kepada anak, apa yang menyebabkan ia tidak mau belajar. Biasanya, anak memiliki alasan cukup kuat yang menyebabkan ia tidak semangat belajar.

Apabila Anda mengajaknya berkomunikasi, anak perlahan akan terbuka dan mengutarakan pikiran serta perasaannya. Dengan memahami apa yang anak rasakan dan pikirkan, Anda akan lebih mudah menemukan solusi untuk sistem belajarnya.

2. Hindari Membandingkan dengan Anak Lain

“Lihat tuh anak tetangga bisa dapat peringkat satu di kelasnya, kamu mana bisa, kerjanya cuma main aja”, apakah Anda pernah berucap demikian? Jika iya, maka Anda harus segera berhenti sekarang juga. Kebiasaan membanding-bandingkan anak dengan anak lain berdampak negatif terhadap anak.

Perilaku membandingkan tersebut biasanya justru membuat anak sedih dan minder, alih-alih termotivasi. Anak bisa saja merasa bahwa ia tidak mampu menjadi pintar seperti anak orang lain. Bahkan, anak juga bisa merasa bahwa ia bodoh sehingga tidak mau belajar lagi karena menyerah dengan keadaan.

Daripada membandingkan anak Anda dengan anak tetangga atau kerabat, lebih baik Anda memotivasinya. Katakanlah pada anak bahwa dengan belajar tekun, ia akan bisa menjadi orang yang hebat seperti yang anak inginkan.

3. Menemukan Gaya Belajar yang Tepat

Mengutip dari laman Hello Sehat, gaya belajar anak terbagi menjadi tiga, yaitu auditori (pendengaran), visual (penglihatan), dan kinestetik (gerakan). Ketiga gaya belajar ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan terhadap pola belajar anak.

Anak dengan gaya belajar auditori akan lebih mudah menyerap informasi dengan mendengarkan penjelasan secara langsung daripada membaca buku. Untuk meningkatkan semangat belajar pada tipe ini, Anda dapat menyarankan anak untuk mengucapkan kalimat yang ia baca supaya mudah mengingatnya.

Sementara, itu anak dengan gaya belajar visual akan lebih mudah mengingat dengan melihat gambar, ilustrasi, dan hal lain yang dapat dilihat oleh mata. Maka dari itu, penggunaan buku bergambar dan video edukatif sangat efektif untuk meningkatkan semangat belajar pada tipe visual.

Terakhir, gaya belajar kinestetik akan lebih mudah menyerap informasi dengan melihat peragaannya. Anda bisa menyediakan alat peraga yang sesuai dengan materi belajarnya agar ia bisa mempraktikannya. Selain itu, Anda juga bisa membiarkan anak bergerak bebas selama belajar supaya ia lebih semangat.

4. Sediakan Sarana Belajar

Belajar tanpa didukung sarana yang memadai cenderung membuat anak merasa bosan. Anak tidak tahan dihadapkan dengan buku terus menerus. Oleh sebab itu, Anda harus bisa menyediakan sarana belajar yang tepat untuk anak Anda.

Saat menyediakan sarana belajar, Anda dapat memilih sarana yang tepat sesuai dengan gaya belajarnya. Misalnya saja, Anda memberikan akses gadget pada anak dengan gaya belajar visual supaya ia bisa melihat video edukatif yang sesuai untuknya.

Sediakan sarana belajar yang dibutuhkan oleh anak Anda. Namun, ingatlah untuk menyediakan sarana belajar sesuai kemampuan finansial Anda. Jangan memaksakan diri untuk menyediakan sarana yang bagus tetapi justru membuat dompet Anda menjerit.

5. Menyediakan Ruang Belajar yang Menyenangkan

Belajar di ruangan yang tertutup, gelap, dan hanya dipenuhi buku akan membuat anak merasa tidak nyaman. Jika Anda memiliki anak yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar, ruang belajar yang cerah dan penuh dengan gambar akan membuatnya semangat.

Selain di ruangan dalam rumah, Anda juga bisa membuat ruang belajar outdoor untuk anak. Saat cuaca sedang cerah, gunakanlah teras, balkon, atau halaman rumah untuk membuat ruang belajar bagi anak. Dengan belajar di ruang terbuka, anak akan merasa lebih bebas sehingga memicunya untuk semangat belajar.

6. Melatih Kebiasaan Membaca

Suka atau tidak suka, membaca merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam belajar. Dengan membaca buku, anak akan mendapatkan berbagai ilmu baru yang terkadang tidak dipelajari saat di sekolah. Oleh sebab itu, melatih kebiasaan membaca sedari kecil sangatlah penting untuk anak Anda.

Jika anak tidak menyukai buku yang hanya berisi tulisan, Anda dapat memberikan buku bergambar kepada anak. Teruslah asah kebiasaan membaca ini sampai anak merasa bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rutinitas yang harus ia lakukan setiap hari. Dengan begitu, ia akan terbiasa untuk belajar tanpa disuruh.

7. Berfokus dengan Minat Anak

Di sekolah, anak mempelajari banyak bidang ilmu pengetahuan. Baik itu matematika, sains, bahasa, ilmu sosial, hingga agama. Tidak semua bidang ilmu pengetahuan tersebut anak sukai, ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang menjadi minatnya.

Tanyakan kepada anak Anda, bidang ilmu apa yang ia sukai. Jika anak suka berhitung, Anda bisa mengarahkannya untuk lebih fokus belajar matematika. Sedangkan, apabila anak tertarik dengan alam, Anda bisa mengarahkannya untuk lebih fokus belajar sains seperti biologi.

Anda tidak harus meminta anak untuk mempelajari seluruh materi pelajaran di sekolah karena hal tersebut akan membuat anak stres dan lelah. Maka dari itu, fokuskanlah materi yang anak senangi supaya ia lebih rajin belajar.

8. Membuat Metode Belajar yang Menyenangkan

Apakah anak Anda pernah mengeluhkan metode belajar yang membosankan dan tidak menarik? Anak sering kali malas belajar ketika dihadapkan dengan metode belajar yang monoton dan membosankan. Anda dapat mengatasi masalah kebosanan ini dengan membuat metode belajar yang lebih menyenangkan.

Kegiatan seperti bermain teka-teki dapat Anda terapkan kepada anak. Buatlah teka-teki berisi materi pelajaran yang tengah anak pelajari di sekolah. Lalu, berikanlah hadiah kecil-kecilan jika ia berhasil menjawab teka-teki tersebut, atau berikan hukuman ringan jika ia salah menjawabnya.

Dengan keberadaan hadiah dan hukuman, anak akan lebih terpacu untuk bisa menjawab seluruh teka-teki tersebut. Cara paling efektif supaya anak dapat menjawab teka-teki yang Anda berikan yaitu dengan belajar lebih tekun. Jika hal ini berlanjut secara konsisten, semangat belajar pun akan tumbuh pada anak.

9. Buat Agenda Belajar

Waktu belajar yang tidak pasti justru akan membuat anak semakin malas belajar. Anak bisa saja merasa bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk belajar di rumah. Dengan anggapan seperti itu, anak akan lebih memilih bermain dengan teman sebaya atau gadget daripada belajar.

Sekiranya anak merasa tidak semangat belajar karena ketiadaan jadwal khusus, maka Anda harus membuatnya. Anda dapat membuat agenda belajar di rumah selama waktu tertentu. Misalnya saja, menyediakan waktu di malam hari khusus untuk anak belajar.

Hal yang perlu Anda ingat, jangan menyuruh anak untuk belajar dalam waktu lama secara nonstop. Anak yang terus menerus belajar dalam waktu lama justru akan membuatnya mudah hilang fokus dan cepat bosan.

Alangkah lebih baik jika Anda membatasi waktu belajar tidak lebih dari 2 jam sehari. Jika Anda membuat agenda belajar pada malam hari, maka pukul 18.00 hingga 20.00 merupakan waktu yang paling tepat. Pada waktu tersebut, anak belum memasuki waktu tidur sehingga kemungkinan besar dapat fokus belajar.

10. Memberikan Hiburan

Belajar setiap hari tentu akan terasa sangat membosankan bagi anak. Terlebih lagi, anak biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk bermain dan bersenang-senang daripada orang dewasa. Oleh karena itu, Anda dapat memberikan hiburan kepada anak ketika sedang tidak belajar.

Mengajak anak keluar sebentar ke taman dekat rumah, mall, atau taman bermain tidak ada salahnya, lho. Keseimbangan antara belajar dan bermain cukup penting bagi perkembangan anak Anda. Sisihkan waktu saat akhir pekan supaya dapat mengajak anak Anda bermain ke luar rumah.

Selain menghabiskan akhir pekan bersama, Anda juga bisa memberikan selingan hiburan saat anak sedang belajar. Anda bisa mengajaknya belajar sambil bernyanyi lagu kesukaannya, atau memberikan candaan. Semua ini perlu Anda terapkan supaya anak tidak begitu merasa tertekan ketika belajar.

11. Menggunakan Alat Peraga

Parenting Tidak Perlu Bingung, Ini Cara Ciptakan Semangat Belajar Pada Anak - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Natasha Hall on Unsplash

Salah satu metode belajar yang mengasyikkan adalah dengan menggunakan alat peraga. Dengan keberadaan alat peraga, anak akan lebih merasa “hidup” dan dapat mempraktikkan secara langsung apa yang ia pelajari.

Contohnya, ketika anak sedang belajar materi bangun ruang, Anda bisa memberikan karton yang telah dibentuk menyerupai kerangka kubus yang ada di bukunya. Ajak anak untuk membentuk kerangka tersebut menjadi bentuk kubus yang seharusnya.

Selain membuat anak lebih bersemangat dalam belajar, cara yang berbeda dan menyenangkan seperti itu akan mengasah kreativitas anak. Keterampilannya dalam melakukan praktik langsung pun akan lebih terasah daripada anak pada umumnya.

12. Memberikan Reward dan Pujian

Ketika anak berhasil melampaui batas dirinya dalam belajar, berikanlah reward yang sepadan atas perjuangannya. Anak akan merasa bahwa perjuangannya telah Anda hargai dan tidak lagi merasa minder. Dengan pemberian reward ini, anak akan lebih terpacu lagi untuk belajar supaya bisa mencapai target lainnya.

Satu hal yang perlu Anda ingat ketika memberi reward, pikirkanlah apa yang anak sukai. Misalnya, ia menyukai tas sekolah yang memiliki roda seperti koper, Anda bisa memberikannya jika anak berhasil mencapai prestasi tertentu. Jangan memberikan reward yang berkemungkinan tidak disukai anak.

Selain reward, Anda juga bisa memberikan kalimat pujian kepada anak supaya ia merasa lebih dihargai dan percaya diri. Namun, jangan terlalu sering memujinya dengan berlebihan karena berpotensi membuat anak menjadi arogan.

Kesimpulan

Ada baiknya sebagai orang tua, untuk selalu meng-update ilmu mengenai parenting. Setiap anak memiliki keunikannya sendiri, begitu pula dengan anak Anda. Oleh karena itu, cara yang tersaji di artikel maupun buku pun harus disertai dengan pemahaman Anda terhadap anak.

Prestasi Global menerapkan cara-cara ini untuk menciptakan semangat belajar pada murid kami di kelas. Kami berusaha untuk lebih menyelami dunia anak supaya dapat menemukan metode belajar yang tepat untuk tiap murid. Dengan begitu, murid di sekolah kami tidak akan merasa malas belajar.

Baca juga: 18 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar Tanpa Perlu Memarahi Anak

1. Bagaimana membuat anak semangat belajar jika anak suka bermalas malasan dan lebih suka memilih bermain?

Jika anak anak suka bermalas malasan dan lebih suka memilih bermain disarankan kepada orang tua untuk tidak memarahinya tetapi bisa dengan melakukan komunikasi dari hati ke hati

2. Apa sajakah gaya belajar anak dan bagaimana cara untuk menemukan cara gaya belajar yang tepat?

Gaya belajar anak terbagi menjadi tiga, yaitu auditori (pendengaran), visual (penglihatan), dan kinestetik (gerakan). Anak dengan gaya belajar auditori akan lebih mudah menyerap informasi dengan mendengarkan penjelasan secara langsung daripada membaca buku. Sementara, itu anak dengan gaya belajar visual akan lebih mudah mengingat dengan melihat gambar, ilustrasi, dan hal lain yang dapat dilihat oleh mata. Terakhir, gaya belajar kinestetik akan lebih mudah menyerap informasi dengan melihat peragaannya.

3. Bagaimana membuat metode belajar yang menyenangkan untuk anak?

Anda dapat membuat metode belajar yang lebih menyenangkan dengan salah satunya yaitu membuat kegiatan seperti bermain teka-teki dapat Anda terapkan kepada anak. Buatlah teka-teki berisi materi pelajaran yang tengah anak pelajari di sekolah. Lalu, berikanlah hadiah kecil-kecilan jika ia berhasil menjawab teka-teki tersebut, atau berikan hukuman ringan jika ia salah menjawabnya.