Tidak dipungkiri sekarang ini sebagian besar makanan mengandung pengawet, baik dalam bumbunya maupun kemasannya.Tanpa kita sadari anak-anak sebenarnya banyak mengkonsumsi bahan-bahan pengawet yang sangat berbahaya. Bahkan, botol susu atau botol minum yang digunakan oleh anak-anak juga mengandung bahan pengawet yang berbahaya.

Penggunaan bahan pengawet pada makanan memang diperbolehkan asalkan sesuai dengan dosis yang sudah ditetapkan. BPOM sudah mengatur dosis dan bahan pengawet apa saja yang diperbolehkan dalam makanan. Aturan ini tertuang jelas dalam Perka Nomor 36 tahun 2013.Walaupun diklaim aman karena tidak melebihi dosis, bahan pengawet yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering. Hal itu akan membuat tubuh harus bekerja keras mencernanya.

Makanya, makanan dengan pengawet akan lebih berbahaya untuk anak-anak. Hal ini dikarenakan tubuh anak-anak masih sangat rentan dan belum terlalu kuat.

Lalu, apa saja sebenarnya bahaya pengawet untuk anak-anak? Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Menurunkan Imun Anak

Menurunkan Imun Anak

Agar anak tetap sehat dan aktif maka daya tahan tubuh atau imunnya harus bagus. Sering mengkonsumsi makanan dengan kandungan pengawet yang tinggi bisa membuat sistem imun dalam tubuh anak turun.

Jenis pengawet yang bisa mempengaruhi sistem imun anak adalah PFCs atau Perfluoroalkyl chemicals. Pengawet ini biasanya ditemukan di kertas minyak pembungkus makanan. Kertas karbon juga mengandung zat ini sehingga kurang baik untuk kesehatan anak.

Walaupun makanannya tidak mengandung pengawet tapi jika dibungkus dengan kertas minyak atau karbon bisa tercemar pengawet PFCs.

2. Memicu Berat Badan Berlebih atau Obesitas

Bahaya makanan pengawet untuk anak yang selanjutnya adalah dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Anda mungkin bahagia jika anak gemuk tapi jika sudah obesitas maka akan sangat berbahaya untuk kesehatannya.

Salah satu pemicu obesitas adalah makanan yang mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet phthalates adalah yang bisa membuat anak menjadi mudah gemuk dan mengalami obesitas.

Pengawet ini tidak hanya ditemukan di kemasan plastik dan kaleng saja tapi juga di mainan tiup anak. Lotion, wewangian, hairspray, dan cat kuku juga mengandung bahan ini. Jadi Anda harus lebih hati-hati dalam menggunakan barang-barang ini agar tidak tertelan anak.

3. Mengganggu Kinerja Hormon Tiroid dan Kelenjar Endokrin

Hormon tiroid merupakan salah satu hormon terpenting dalam tubuh. Hal ini dikarenakan hormon ini memegang peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh.

Anak-anak yang sering memakan makanan berpengawet atau makanan dengan bungkus plastik mengandung perklorat bisa terganggu hormon tiroidnya. Terganggu hormon ini bisa membuat perkembangan otak anak terganggu.

Tidak hanya hormon tiroid saja, kinerja kelenjar endokrin anak juga akan terganggu jika sering makan makanan berpengawet. Kelenjar ini berperan penting dalam menghasilkan hormon estrogen yang mengontrol sistem saraf dan daya tahan tubuh. Jika kinerjanya terganggu maka kesehatan anak juga akan terganggu.

Kelenjar endokrin ini bisa terganggu jika anak sering mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini dikarenakan di dalam kaleng soda mengandung bisfenol atau BPA yang tinggi.

4. Memicu Terbentuknya Sel Kanker

Makanan pengawet juga bisa memicu terbentuknya sel kanker pada anak. Tentu Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan bahaya kanker?

Salah satu zat yang bisa memicu timbulnya kanker adalah nitrit dan nitrat yang biasa digunakan untuk pewarna dan pengawet makanan.

Biasanya bahan ini digunakan untuk memberikan warna cerah pada daging. Makanan kemasan seperti snack dan lainnya juga banyak mengandung nitrit dan nitrat.

5. Memicu Gangguan Pernapasan Seperti Asma

Makanan dengan bahan pengawet juga bisa memicu gangguan pernapasan seperti asma. Anak dengan riwayat asma sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi makanan berbahan pengawet. Apalagi jika anak Anda sedang dalam keadaan kurang sehat.

6. Merusak Pembuluh Darah dan Jantung Secara Perlahan

Mengkonsumsi makanan dengan bahan pengawet seperti phthalate bisa memicu kerusakan pada jantung.

Hal ini dikarenakan zat ini adalah salah satu racun yang bisa membuat jantung rusak. Biasanya bahan pengawet ini banyak ditemukan di mainan tiup dan cat kuku serta hairspray.

Berdasarkan penelitian yang ed meds 24 com, bahan pengawet pada makanan bisa melemahkan jaringan pada jantung anak.

Tidak hanya melemahkan jantung, bahan makanan berpengawet juga bisa merusak pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah yangs ering dialami adalah menyempit dan mengeras.

7. Anak Akan Lebih Hiperaktif

Bahaya pengawet untuk anak-anak yang lainnya adalah bisa mengubah anak menjadi lebih hiperaktif.

Anak yang sering mengkonsumsi makanan berpengawet bisa mengalami perubahan perilaku. Hal ini diungkapkan dalam Archives of Disease in Children.

Penelitian yang dilakukan di tahun 2003 ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan konsumsi makanan yang berpengawet mempunyai tingkah laku yang hiperaktif.

Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 1873 anak-anak dari seluruh dunia.

8. Merusak Ginjal Secara Perlahan

Merusak Ginjal Secara Perlahan

Ginjal adalah salah satu organ paling vital dalam tubuh. Organ ini berperan sebagai penyaring darah.

Semakin banyak tubuh mengkonsumsi bahan pengawet maka fungsi ginjal semakin berat. Tentu saja ginjal bisa rusak jika terus menerus melakukan kerja yang berat.

Tidak hanya bahan pengawet saja, makanan dengan pewarna juga sangat berbahaya untuk tubuh anak.

9. Berat Badan Lahir Rendah

Resiko anak lahir dengan berat badan rendah juga bisa dialami jika Anda mengkonsumsi banyak makanan berpengawet pada saat hamil. Pengawet jenis PFCs yang terdapat pada pembungkus makanan adalah pemicu utamanya.

Tidak hanya resiko berat badan lahir rendah saja, tapi juga bisa menurunkan sistem kekebalan bayi. Bayi Anda akan mudah sakit jika terlalu banyak terpapar makanan berpengawet pada saat kehamilan.

10. Mengganggu Proses Pubertas Pada Anak Remaja

Tidak hanya pada balita dan bayi saja, makanan dengan bahan pengawet yang tinggi juga tidak bagus untuk anak remaja. Proses pubertas para remaja bisa terganggu karena bahan perfluoroalkyl atau PFCs. Zat ini bisa memicu gangguan hormon pada remaja.

Bahan pengawet dalam makanan memang tidak dapat dihindari, namun setidaknya Anda bisa menguranginya. Cara termudah mengurangi konsumsi bahan pengawet untuk anak-anak adalah memberinya makanan segar atau homemade yang dimasak sendiri.

Dibandingkan membeli makanan kalengan atau makanan yang sudah jadi, akan lebih sehat jika memasak sendiri makanan untuk anak Anda. Dengan memasak sendiri Anda bisa memberikan nutrisi yang cukup dan sudah pasti bebas dari bahan pengawet.

Memasak untuk anak-anak memang tidak mudah apalagi jika anak mudah bosan. Anda bisa cek resep makanan sehat untuk anak sebagai referensi untuk memasak untuk anak.

Tidak hanya memberikan makanan yang sehat, Anda juga perlu mengajak anak untuk melakukan aktivitas tubuh seperti berolahraga. Olahraga sangat baik untuk menjaga kekebalan tubuh anak dan perkembangan fisik serta mental anak.

Mulai sekarang sebisa mungkin hindari makanan mengandung pengawet untuk anak-anak. Berikan anak-anak makanan segar yang lebih menyehatkan demi kesehatannya.

 

1. Apa saja sebenarnya bahaya pengawet untuk anak-anak?

1. Menurunkan Imun Anak 2. Memicu Berat Badan Berlebih atau Obesitas 3. Mengganggu Kinerja Hormon Tiroid dan Kelenjar Endokrin 4. Memicu Terbentuknya Sel Kanker 5. Memicu Gangguan Pernapasan Seperti Asma 6. Merusak Pembuluh Darah dan Jantung Secara Perlahan 7. Anak Akan Lebih Hiperaktif 8. Merusak Ginjal Secara Perlahan 9. Berat Badan Lahir Rendah 10. Mengganggu Proses Pubertas Pada Anak Remaja

2. Apakah benar makanan pengawet dapat Memicu Terbentuknya Sel Kanker?

Makanan pengawet juga bisa memicu terbentuknya sel kanker pada anak. Salah satu zat yang bisa memicu timbulnya kanker adalah nitrit dan nitrat yang biasa digunakan untuk pewarna dan pengawet makanan. Biasanya bahan ini digunakan untuk memberikan warna cerah pada daging. Makanan kemasan seperti snack dan lainnya juga banyak mengandung nitrit dan nitrat.

3. Makanan pengawet dapat Merusak Ginjal Secara Perlahan?

Ginjal adalah salah satu organ paling vital dalam tubuh. Organ ini berperan sebagai penyaring darah. Semakin banyak tubuh mengkonsumsi bahan pengawet maka fungsi ginjal semakin berat. Tentu saja ginjal bisa rusak jika terus menerus melakukan kerja yang berat. Tidak hanya bahan pengawet saja, makanan dengan pewarna juga sangat berbahaya untuk tubuh anak.