Saat ini, para orang tua harus memperhatikan bahaya gadget bagi anak, terutama yang berusia di bawah 12 tahun. Hal itu dikarenakan gadget dapat menghambat tumbuh kembang sang buah hati, seperti mental dan fisik.

Penggunaan gadget pada anak usia dini sudah mulai mewabah. Bahkan, kebanyakan orang tua tidak menyadari bahaya dan dampak gadget bagi buah hatinya.

Supaya anak tidak terpengaruh oleh gadget, Anda perlu mengetahui apa saja bahaya dan dampak yang dirasakan. Sebaiknya, Anda tidak memberikan gadget sebelum mereka menginjak usia 12 tahun.

Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak

Seperti yang diketahui, penggunaan handphone pada anak usia dini dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk. Apalagi, fisik dan mental sang buah hati belum stabil di usia tersebut. Berikut adalah dampak yang akan mempengaruhi perkembangan buah hati:

1. Menghambat Pertumbuhan Otak

Saat anak berusia 0-2 tahun, kinerja otak mereka akan berkembang cepat hingga berusia 21 tahun. Pertumbuhan otak anak sejak berusia dini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Jika sang buah hati menggunakan gadget secara berlebihan, maka hal itu bisa menghambat pertumbuhannya secara kognitif, seperti gangguan saat belajar, mengamuk, memiliki sifat impulsif hingga kemampuannya menurun.

2. Mengalami Obesitas

Salah satu dampak negatif gadget bagi anak usia dini adalah obesitas. Berdasarkan penelitian, TV dan video game menjadi faktor utama dalam kasus obesitas yang terjadi pada anak.

Jika Anda memasang peralatan elektronik di kamar anak, maka mereka bisa menggunakannya dengan mudah. Kemudian, risiko obesitas pada anak bakal meningkat hingga 30 persen.

Ketika sang buah hati mengalami obesitas, nantinya ada penyakit diabetes yang muncul. Artinya, anak memiliki risiko penyakit stroke, jantung, atau usia hidup yang rendah.

3. Pertumbuhan Anak Jadi Lambat

Bahaya kecanduan gadget bagi anak selanjutnya adalah proses tumbuh kembangnya menjadi lebih lambat. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan.

Jika terlalu sering menggunakan gadget, kemampuan menulis dan membaca sang anak akan terhambat. Kemudian, akademiknya juga ikut terpengaruh akibat gadget.

4. Gangguan Kesehatan Mental

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bristol University pada 2010 lalu, penyebab kecanduan gadget pada anak bisa meningkatkan depresi, kurangnya minat, rasa cemas, autisme hingga bipolar.

Sebagai orang tua, Anda harus mulai memperhatikan penggunaan gadget yang dapat berdampak pada psikologis sang anak.

5. Menjadi Kurang Tidur

Sebanyak 75 persen anak berusia 9-10 tahun mengalami gangguan tidur akibat penggunaan gadget. Tentunya, permasalahan ini memiliki dampak buruk terhadap kemampuan akademik mereka di sekolah.

Sebab, otak sang buah hati harus berkembang baik saat tidur. Selain itu, anak juga membutuhkan kualitas tidur yang cukup agar otaknya dapat berfungsi normal. Selain itu, bahaya gadget bagi mata anak juga perlu diperhatikan agar tidak mengalami masalah penglihatan.

6. Menimbulkan Sifat Agresif

Ketika menggunakan gadget, anak bisa mengakses berbagai konten di internet dengan mudah. Bahkan, kekerasan secara fisik dan seksual lebih banyak dialami di dunia maya.

Hal tersebut dapat memicu terjadinya sifat agresif di dalam diri anak. Lalu, mereka juga jadi lebih sering menyerang orang lain tanpa alasan yang jelas.

7. Kecanduan Teknologi

Jika Anda terlalu sering bergantung pada teknologi, maka akan semakin jauh dari sang anak. Nantinya, anak akan mulai mencari kesenangan lain lewat hiburan di gadget.

Dampak anak sering liat HP dalam kasus ini adalah menjadi kecanduan teknologi dan sulit untuk melepaskan kebiasaan tersebut.

8. Proses Belajar akan Terganggu

Penggunaan gadget yang berlebihan akan mempengaruhi proses belajar sang buah hati. Penyebabnya adalah teknologi membuat segala aktivitasnya jadi lebih mudah. Dengan begitu, otak anak tidak dapat terasah dengan baik.

Kemudahan yang ditawarkan oleh gadget menjadi jalan pintas bagi anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Padahal, masih banyak aktivitas yang bisa dilakukan tanpa gadget.

9. Terkena Radiasi Emisi

Pada Mei 2011 silam, WHO telah memasukkan gadget ke dalam kategori Risiko 2B yang dapat menyebabkan risiko penyakit kanker. Hal tersebut disebabkan oleh radiasi emisi yang dihasilkan dari gadget.

Perwakilan dari Lembaga Kesehatan Kanada James McNamee, telah memberikan peringatan keras terhadap radiasi emisi yang berasal dari gadget.

James mengatakan, bahwa anak-anak lebih rentan terkena radiasi dibanding orang dewasa. Sebab, otak anak dan sistem imun tubuhnya masih harus berkembang. Jadi, risiko penggunaan gadget tidaklah sama dengan orang dewasa.

10. Kehilangan Fokus dan Konsentrasi

Kemudahan mengakses konten di internet akan membuat anak tidak fokus terhadap suatu hal. Nantinya, mereka akan mudah berganti fokus. Jika sudah begitu, sang buah hati akan mengalami penurunan fokus dan konsentrasi.

Lalu, anak jadi lebih sulit untuk memusatkan perhatiannya terhadap sesuatu. Hal itu juga bisa disebut sebagai “pikun digital”, karena telah berlebihan dalam menggunakan gadget. Imbasnya, mereka tidak dapat memusatkan perhatian dan jadi kesulitan belajar.

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Bahaya Gadget bagi Anak di Bawah 12 Tahun

Setelah mengetahui dampak penggunaan gadget pada anak, maka Anda harus mengatasi hal tersebut. Anda perlu memperhatikan batas pemakaian gadget pada sang anak supaya tidak kecanduan. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan:

1. Atur Jadwal Penggunaan Gadget

Supaya buah hati tidak berlebihan dalam menggunakan gadget, Anda harus mengatur jadwal untuk membatasinya. Pertama, buatlah jadwal kapan mereka harus menggunakan gadget dan kapan tidak diperbolehkan menggunakannya.

Jika sedang berkumpul dengan keluarga, pastikan Anda tidak membiarkan anak bermain gadget agar bisa menghabiskan waktu bersama. Supaya buah hati tidak menangis, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajak bermain.

Saat bermain bersama, Anda harus menemaninya supaya mereka tidak merasa bosan. Misalnya, Anda memberikan permainan yang menyenangkan, seperti bercerita, membaca buku, atau bermain puzzle. Sambil bermain, ajak sang anak untuk bercerita mengenai kesehariannya.

2. Menjadi Role Model yang Baik

Melansir dari American Academy of Pediatric, perilaku atau sifat orangtua menjadi cerminan yang akan diikuti oleh anak-anaknya. Itulah alasan mengapa Anda harus menjadi role model yang baik bagi mereka, termasuk pada saat bermain gadget.

Hindarilah menggunakan gadget saat Anda bersama anak, karena mereka akan menjadi kecanduan. Solusinya, Anda dapat mengganti gadget dengan melakukan kegiatan yang seru dan menyenangkan.

3. Memahami Perkembangan Teknologi

Kebanyakan anak lebih mengerti soal teknologi dibanding orang tuanya. Maka dari itu, Anda dituntut untuk mengikuti dan memahami perkembangan teknologi.

Jika melek teknologi, Anda dapat mencari tahu apa saja konten yang sedang diminati oleh anak-anak. Kemudian, pahami apa saja program yang sedang dicari oleh mereka dengan mengunduh aplikasi yang edukatif.

4. Menghabiskan Waktu Bersama Anak

Supaya anak tidak kecanduan gadget, Anda perlu menghabiskan waktu bersama mereka. Jika tidak menghabiskan waktu bersama, kemungkinan besar anak tidak akan mengetahui kegiatan yang harus dilakukan.

Jika Anda mengajak mereka melakukan kegiatan menyenangkan, hal itu akan meningkatkan kreativitasnya. Misalnya, Anda mengajak anak pergi ke toko buku dan membaca buku kesukaannya.

Selain itu, Anda juga bisa mengasah bakat dan minatnya di bidang tertentu, seperti basket, sepak bola, musik, atau melukis. Jangan lupa juga mengajari sang buah hati untuk berinteraksi dengan orang-orang sekitar, seperti teman-teman sebayanya.

Waktu Ideal Anak yang Disarankan dalam Penggunaan Gadget

Bahaya Gadget bagi Anak di Bawah 12 Tahun - 1

American Academy of Pediatrics telah melarang penggunaan gadget pada anak berusia di bawah dua tahun. Namun, mereka diperbolehkan melakukan video call untuk berinteraksi. Lalu, bayi yang usianya di bawah 18 bulan tidak boleh bermain gadget sama sekali.

Jika Anda ingin memperkenalkan gadget kepada anak berusia 18 bulan-24 bulan, maka pastikan layarnya berkualitas tinggi. Sedangkan untuk anak berusia dua sampai lima tahun, Anda bisa membatasi penggunaan gadget selama satu jam per harinya.

Ketika sang buah hati tumbuh dewasa, Anda harus bisa memutuskan berapa jumlah gadget dan aplikasi yang digunakan setiap harinya. Kemudian, Anda juga harus memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Jadi, Anda mesti membuat aturan yang seimbang untuk lingkungan anak, mulai dari virtual hingga nyata. Waktu anak di dunia nyata harus lebih banyak dilakukan ketimbang virtual.

Jangan lupa ajarkan mereka untuk berbuat kebaikan terhadap sesama, mengerti permainan, dan berinteraksi dengan teman-temannya. Supaya Anda lebih memahaminya, berikut adalah durasi anak bermain gadget berdasarkan usianya:

  • Anak berusia di bawah dua tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget. Jika memang dibutuhkan, maka anak berusia di atas 1,5 tahun bisa menggunakan gadget dan didampingi oleh Anda. Kemudian, durasinya tidak boleh lebih dari satu jam per harinya.
  • Anak berusia di bawah dua hingga lima tahun sebaiknya menggunakan gadget selama satu jam sehari. Namun, aplikasi atau program yang digunakan harus berkualitas.
  • Anak berusia enam tahun ke atas diperbolehkan untuk bermain gadget. Tetapi, durasi waktu penggunaannya telah disepakati oleh Anda. Misalnya, hanya saat akhir pekan atau dua jam sehari.

Poin penting lainnya yang harus Anda pahami adalah waktu ideal di atas tidak hanya berlaku untuk gadget saja, tetapi juga menonton TV dan bermain PC/laptop. Hal itu dikarenakan kebiasaan tersebut juga bisa membuat anak jadi kecanduan.

Selain itu, ada pula hal yang perlu Anda ingat. Sebenarnya, kualitas gadget lebih penting dibandingkan jumlah waktu yang digunakan. Demi memastikan apakah layar gadget berkualitas atau tidak, maka terapkan langkah berikut ini:

  • Cek aplikasi dan program terlebih dahulu sebelum anak menggunakan gadget. Saat ini, ada banyak aplikasi edukatif yang akan membantu Anda untuk menentukan program yang cocok digunakan oleh anak.
  • Memilih program yang ikut melibatkan sang buah hati. Jadi, mereka tak hanya sekadar menatap layar saja, tetapi juga ikut bermain dalam program tersebut.
  • Anda perlu memblokir atau memilih jenis konten yang cocok dikonsumsi oleh anak.
  • Pastikan mereka berada di dekat Anda ketika bermain gadget. Dengan begitu, Anda bisa mengawasi segala aktivitas yang mereka lakukan.
  • Bertanya kepada anak mengenai aplikasi dan program yang mereka mainkan pada hari tersebut.

Hindarilah pula aplikasi dan program yang terlalu cepat, sulit dipahami, dan konten yang mengganggu. Selain itu, hilangkan atau hapus iklan yang muncul di aplikasi, karena anak-anak masih belum bisa membedakan apa itu iklan dan informasi.

Menggunakan gadget memang akan membuat akan menjadi lebih tenang. Setelah membaca artikel di atas, tentunya Anda telah memahami bahwa ada bahaya gadget bagi anak jika digunakan secara berlebihan. Mari gunakan gadget dengan bijak dan jangan biarkan pertumbuhan anak menjadi terhambat.

Baca juga: Orang Tua Jangan Gampang Belikan Gadget untuk Anak

Apa itu gadget?

Gadget adalah benda yang berbentuk piranti elektronik atau mekanis yang punya fungsi praktis. Fungsi praktis ini ada beragam, bisa untuk komunikasi, bisa untuk media sosial, bisa untuk mendengarkan musik dan seterusnya.

Apa saja macam-macam gadget?

Gadget memiliki beberapa macam, seperti Handphone/Smartphone, Laptop/PC/Komputer, Tablet, iPad, Smartwatch, Media Player(MP3, MP4, iPod) dan masih banyak lainnya.

Seberapa penting gadget bagi anak?

Penting tidaknya berkaitan dengan tujuan pengasuhan dan tahap perkembangan anak, jadi gadget dapat memiliki sisi efektif dan positif, bisa juga menjadi resiko yang menghambat mencapai tujuan. Yang membedakan antara lain frekeuensi penggunaannya, apakah anak dapat dipersiapkan untuk bertanggung jawab dalam menggunakan gadget, dan keterlibatan orangtua