Memiliki Anak yang berani, periang, dan percaya diri merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Namun, bagaimana jika anak yang tadinya periang berubah menjadi sosok yang pemalu? Bagaimana cara orangtua mengatasi anak yang pemalu? 

Setiap anak memang memiliki kepribadian tersendiri yang berbeda-beda. Beberapa anak memang lebih mudah bergaul, sementara yang lainnya lebih nyaman untuk bermain sendiri. 

Namun dalam beberapa kasus, terdapat perubahan sifat salah satunya ialah anak yang ceria tiba-tiba mendadak menjadi pemalu dan diam. 

 

Penyebab Anak-Anak yang Periang Menjadi Pemalu 

Anak Tiba Tiba Berubah Jadi Pemalu-  Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Mufid Majnun on Unsplash

Tentu sebagai orang tua, Anda merasa bingung mengapa si kecil yang sebelumnya aktif menjadi lebih diam dan tidak mau berbaur dengan orang lain. 

Lantas, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? 

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi penyebab perubahan sikap terjadi pada anak-anak dan Anda sebagai orang tua harus mengetahuinya. 

1. Mengalami Perubahan Lingkungan 

Salah satu alasan mengapa anak-anak mengalami perubahan sikap, ialah karena mereka juga mengalami perubahan lingkungan. Anak-anak mengalami perubahan besar pada lingkungannya, sehingga mereka harus beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. 

Namun, tidak semua anak berhasil melakukan penyesuaian dengan baik. Beberapa anak justru mengalami kesulitan sehingga mereka menjadi tidak nyaman. Hal inilah yang membuat mereka mengalami perubahan sikap dari yang tadinya merupakan sosok periang menjadi lebih pemalu. 

Wajar saja, karena memang tidak mudah untuk menghadapi situasi dan hal baru, khususnya bagi anak-anak. 

2. Menjadi Korban Bullying 

Sebagai orang tua, Anda harus memahami dan mengetahui bagaimana lingkungan sosial si Kecil. Termasuk di sekolah atau lingkungan rumah, apakah anak merasa nyaman atau justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. 

Alasan lainnya yang menjadi penyebab anak pemalu dan pendiam ialah mereka menjadi korban bullying atau mendapatkan perlakuan intimidasi. Tentu saja, bukan menjadi rahasia umum lagi jika korban bullying mengalami trauma karena kejadian yang mereka alami. 

Anak yang menjadi korban bullying pada umumnya akan berubah menjadi lebih sensitif, pemalu, hingga mengalami penurunan rasa percaya diri. Hal inilah yang membuat para korban bullying memilih untuk berdiam diri, bersembunyi, dan tidak nyaman jika harus berkumpul dengan orang banyak. 

3. Mengalami Stres

 

Anak Tiba Tiba Jadi Pemalu - Sekolah Prestasi Global

Photo By Ramin Talebi on Unsplash

Kata siapa hanya orang dewasa yang bisa mengalami stres? Ternyata, anak-anak juga bisa mengalami stres dan menyebabkan perubahan pada dirinya karena merasa tidak nyaman. 

Berbagai hal menjadi penyebab mengapa anak bisa mengalami stres. Aktivitas yang padat mulai dari sekolah, tambahan les setiap harinya dan kurangnya istirahat bisa membuat anak kelelahan dan memicu stres. 

Mereka merasa terbebani dengan aktivitas yang padat, sehingga mereka cenderung lelah dan menjadi pendiam. Pertengkaran orang tua yang mereka saksikan sendiri, juga bisa menyebabkan timbulnya stres pada anak. 

Karena mengalami stres, anak menjadi gugup ketika harus berinteraksi dengan orang lain sehingga cenderung menarik diri. 

4. Orangtua yang Otoriter 

Ternyata, perubahan sikap dan kebiasaan orangtua juga berpengaruh terhadap kebiasaan dan sikap anak. Salah satunya ialah orangtua yang berubah menjadi lebih otoriter. 

Sikap orangtua yang otoriter akan membuat hubungan dan interaksi dengan anak menjadi berubah dan cenderung tidak nyaman. Mungkin memang maksud orangtua ialah untuk melindungi anak, namun caranya berlebihan. 

Hal ini juga membuat anak yang tadinya periang menjadi lebih pendiam karena takut dengan orangtua mereka yang otoriter. 

Sebenarnya, anak masih merupakan sosok periang yang tetap ingin bermain dan bersosialisasi. Namun, mereka jadi takut dan bingung bagaimana menghadapi orangtua mereka yang otoriter. 

Karena orangtua sering memarahi si Kecil, maka rasa percaya diri si Kecil menjadi menurun dan menyebabkan anak menjadi pemalu. 

5. Mengalami Penolakan pada Lingkungan 

Anak-anak juga sudah mulai mengenal perasaan terutama ketika mereka memasuki usia 2-3 tahun. Ketika mereka bersosialisasi, lalu mereka mendapat penolakan dari kelompok, maka mereka sudah mulai memahaminya. 

Mereka menjadi cemas, takut, minder, dan tidak percaya diri atas berbagai hal yang dilakukannya. Anak takut untuk kembali bersosialisasi atau melakukan eksplorasi, karena takut untuk mengalami penolakan kembali. 

Hal inilah yang membuat anak yang tadinya merupakan sosok periang menjadi lebih pemalu dan takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Mereka takut dikucilkan, tidak memiliki teman, dan akhirnya menjadi lebih pemalu dan nyaman untuk menyendiri. 

6. Pola Asuh Orangtua yang Berubah 

Anak Tiba Tiba Berubah Jadi Pemalu - Sekolah Prestasi Global

Photo by Sai De Silva on Unsplash

Pola asuh orangtua mengambil peran yang cukup penting untuk menciptakan sikap dan kepribadian anak. Jika pola asuh Anda sebagai orangtua berubah, maka sikap anak juga kemungkinan besar akan berubah.

Sebelumnya, anak nyaman menjadi sosok yang periang, suka bercerita dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun, pola asuh orangtua berubah menjadi terlalu mengekang dan sebagainya, juga membuat anak menjadi enggan untuk bercerita kepada orangtua. 

Hal inilah yang membuat anak menjadi lebih pemalu dan terbiasa untuk memendam keinginan dan permasalahannya sendiri. 

7. Mengalami Trauma Psikis 

Trauma Psikis ternyata bisa menyebabkan perubahan sikap termasuk merubah anak yang tadinya merupakan seorang yang periang menjadi lebih diam. 

Trauma psikis merupakan sebuah kejadian yang menimpa manusia dan menyakitkan. Hal ini membuat seseorang menjadi tidak nyaman untuk beraktivitas dan melakukan kebiasaannya. 

Trauma psikis dapat terjadi karena berbagai hal seperti kecelakaan, terkena bencana alam, hingga mengalami pelecehan seksual. 

Setelah mengalami berbagai hal yang menyakitkan tersebut, anak menjadi sulit makan, mudah marah, tidak ingin melakukan berbagai hal hingga menjadi tertutup. 

Cara Mengatasi Anak yang Pemalu 

Anak Tiba Tiba Berubah Jadi Pemalu - Sekolah Prestasi Global

Photo by Colin Maynard on Unsplash

Tentu saja, sebagai orangtua Anda ingin anak-anak kembali menjadi lebih periang dan tidak menjadi sosok yang pemalu. 

Jika terus menjadi anak yang pemalu, maka akan sulit bagi si kecil untuk bersosialisasi dan hal ini hanya akan merugikan anak. Lantas, apa yang seharusnya orang tua lakukan untuk mengatasi anak yang pemalu dan membuat mereka menjadi sosok yang lebih percaya diri? 

Berikut ini adalah beberapa cara dan solusi anak yang berubah menjadi pemalu yang perlu Anda lakukan.

1.Terima Anak Apa Adanya dan Jangan Memaksa 

Hal pertama yang harus orangtua lakukan adalah terima perubahan anak dan tidak perlu memaksa. Meskipun Anda ingin anak kembali menjadi sosok yang periang, biarkanlah mereka untuk menjadi dirinya sendiri selama beberapa saat. 

Jangan memaksa mereka untuk melakukan berbagai hal untuk kembali menjadi periang. Hal ini justru membuat anak merasa tidak nyaman dan menjauh dari Anda. Bukannya kembali menjadi sosok yang periang, mereka malah menjadi sosok yang lebih pemalu. 

Berikan mereka waktu, dan jangan memaksakan kehendak. Lakukan semua proses dengan pelan dan sabar. 

2. Cari Tahu Penyebabnya dan Ajak Anak Berbicara

Anak Tiba Tiba Berubah Jadi Pemalu - Sekolah Prestasi Global

Photo by Jonathan Borba on Unsplash 

Sebelum melangkah lebih jauh, Anda harus mengetahui apa yang menyebabkan anak menjadi lebih pemalu. 

Setiap anak memiliki pemicu tersendiri sehingga mereka berubah menjadi sosok yang pemalu. Cari tahu dengan mengamati lingkungan si kecil dan mengajak mereka berbicara tentang apa yang mereka rasakan. 

Dengan mendengarkan apa yang anak rasakan, maka mereka bisa mencurahkan apa yang mereka rasakan. Setelah mengetahui apa penyebabnya, maka Anda akan lebih mudah untuk membantu si kecil kembali menjadi sosok yang percaya diri. 

3. Hindari Menyebut Anak Pemalu 

Memang, Anda mungkin juga bingung bagaimana menghadapi anak yang tiba-tiba menjadi pemalu. Namun, bukan berarti Anda bebas untuk menyebutnya atau bahkan mengejeknya sebagai anak yang pemalu. 

Ketika orang-orang di sekitarnya menyebutnya sebagai anak yang pemalu, maka mereka juga akan bersikap sebagai orang yang lebih pemalu. Sebaliknya, sebagai orangtua Anda harus menggunakan kata-kata yang positif sehingga anak bisa menjadi lebih berani. 

Pemilihan kata-kata tersebut seperti “Yuk, adik main sama temen-temennya, adik kan, berani” 

Jika memang si Kecil tidak mau langsung bermain, maka jangan pula Anda langsung memarahinya. Hal ini justru akan membuat anak sedih dan bingung bagaimana harus bertindak. Jelaskan secara pelan-pelan dan bantulah si kecil untuk bisa kembali mendapatkan rasa percaya dirinya. 

4. Dorong dan Dukung Anak Untuk Bereksplorasi 

Sebenarnya, anak-anak memiliki keinginan untuk bermain terutama dengan teman seusianya. Tentu saja hal ini baik sehingga anak bisa belajar bersosialisasi dan menjadi anak yang aktif. 

Namun, bagi anak yang pemalu hal ini tidaklah mudah. Mereka merasa enggan untuk berbaur dengan orang lain. Sebagai orangtua, Anda memiliki peran yang besar untuk mendorong dan mendukung anak agar bisa kembali bermain dan bersosialisasi dengan nyaman. 

Jika perlu, Anda bisa mendampingi mereka bermain dengan teman-temannya. Perlahan-lahan, biarkan si kecil sendiri bermain bersama dengan teman-temannya. 

5. Puji Anak Saat Melakukan Sesuatu Hal 

Anak Tiba Tiba Berubah Jadi Pemalu - Sekolah Prestasi Global

Photo By Xavier Mouton PhotoGraphie on Unsplash

Bantu si kecil untuk mendapatkan dan membangun kembali rasa percaya diri yang ada dalam dirinya. Cara mengatasi anak pemalu dan penakut ialah dengan mengapresiasi dan memberikan pujian karena mereka telah melakukan hal yang berani. 

Misalkan, Anda meminta anak untuk memesan makanan, ketika mereka berhasil melakukan hal tersebut maka berikan apresiasi. Contohnya ialah dengan mengatakan “Wah hebat, kakak sudah berani ya, pesan makanan sendiri”.

Dengan mendengarkan pujian, si kecil merasa bahwa mereka melakukan hal yang membanggakan. Hal ini yang membuat si Kecil memiliki kembali mendapatkan kepercayaan dirinya. 

6. Tunjukan Bagaimana Cara Menjadi Percaya Diri

Jika Anda ingin anak menjadi sosok yang percaya diri, maka tunjukkan kepada mereka bagaimana sikap yang harus dilakukan seseorang yang memiliki percaya diri tinggi. 

Dengan melihat orangtua mereka mudah bersosialisasi, maka si kecil juga bisa mengikutinya. Contohnya adalah Anda dengan ramah bisa menyapa teman dan tetangga di jalan. Dengan melakukan hal ini, kemungkinan anak juga bisa mencontohnya. 

Baca Juga: Kenali Tipe Love Language Pada Anak. Ini dia 5 Jenis Bahasa Cinta Anak

Mengapa anak menjadi korban Bullying?

Sebagai orang tua, Anda harus memahami dan mengetahui bagaimana lingkungan sosial si Kecil. Termasuk di sekolah atau lingkungan rumah, apakah anak merasa nyaman atau justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. Alasan lainnya yang menjadi penyebab anak pemalu dan pendiam ialah mereka menjadi korban bullying atau mendapatkan perlakuan intimidasi. Tentu saja, bukan menjadi rahasia umum lagi jika korban bullying mengalami trauma karena kejadian yang mereka alami. Sebagai orang tua, Anda harus memahami dan mengetahui bagaimana lingkungan sosial si Kecil. Termasuk di sekolah atau lingkungan rumah, apakah anak merasa nyaman atau justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. Alasan lainnya yang menjadi penyebab anak pemalu dan pendiam ialah mereka menjadi korban bullying atau mendapatkan perlakuan intimidasi. Tentu saja, bukan menjadi rahasia umum lagi jika korban bullying mengalami trauma karena kejadian yang mereka alami.

Apa dampak pola asuh orang tua yang berubah?

Pola asuh orangtua mengambil peran yang cukup penting untuk menciptakan sikap dan kepribadian anak. Jika pola asuh Anda sebagai orangtua berubah, maka sikap anak juga kemungkinan besar akan berubah. Sebelumnya, anak nyaman menjadi sosok yang periang, suka bercerita dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun, pola asuh orangtua berubah menjadi terlalu mengekang dan sebagainya, juga membuat anak menjadi enggan untuk bercerita kepada orangtua.

Bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu?

Tentu saja, sebagai orangtua Anda ingin anak-anak kembali menjadi lebih periang dan tidak menjadi sosok yang pemalu. Terima Anak Apa Adanya dan Jangan Memaksa dan Cari Tahu Penyebabnya dan Ajak Anak Berbicara.