Pendidikan moral pada anak, bagaimanapun, umumnya dipahami secara tepat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran serta ke dalam kegiatan ekstra kurikuler dan etos sekolah. Namun, di sini peran orang tua sangat penting karena ini juga berkaitan akhlak anak.

Tidak banyak kesepakatan tentang apa yang seharusnya menjadi pendidikan moral, dan tidak ada “disiplin” pendidikan moral yang sesuai dengan disiplin ilmu yang mendefinisikan arti moral dikalangan para ilmuwan. Untuk itu cukup berat juga bagi orang tua dalam mendidik anak agar bermoral dan berakhlak harus dengan cara seperti apa. Untuk masyarakat Indonesia banyak yang memilih pendidikan anaknya ke pesantren. Di pesantren, selain dapat ilmu agama juga akan mendapatkan ilmu tentang bagaimana beretika, memiliki moral yang tinggi dan berakhlakul karimah.

Perbedaan Moral dan Akhlak

Akhlak dan moral meski terlihat sama namun ada perbedaannya. Pengertian moral adalah nilai perbuatan yang dimiliki manusia baik itu perbuatan baik atau buruk dengan tolak ukurnya adalah norma yang tumbuh dan berkembang pada adat istiadat (masyarakat) secara langsung. Sedangkan akhlak adalah nilai perbuatan yang dimiliki manusia baik itu perbuatan baik atau buruk dengan tolak ukurnya adalah Al hadits dan Al-Qur’an.

Pendidikan Sekolah Sebagai Pembentukan Moral Paling Utama

Tidak kontroversial untuk mengatakan bahwa sekolah tidak dapat dihindari adalah usaha moral. Memang, sekolah mengajarkan moralitas dengan berbagai cara, baik implisit maupun eksplisit. Sekolah memiliki etos moral yang diwujudkan dalam aturan, penghargaan dan hukuman, kode pakaian, kode kehormatan, pemerintahan siswa, hubungan, gaya mengajar, penekanan ekstrakurikuler, seni, dan dalam jenis penghormatan yang diberikan kepada siswa dan guru.

Sekolah menyampaikan kepada anak apa yang diharapkan dari mereka, apa yang normal, apa yang benar dan salah. Seringkali diklaim bahwa nilai ditangkap daripada diajarkan. Melalui etos mereka, sekolah mensosialisasikan anak ke dalam pola perilaku moral. Buku teks dan kursus sering membahas pertanyaan moral dan mengambil posisi moral. Sastra secara tak terelakkan mengeksplorasi isu-isu moral, dan penulis mengambil posisi pada isu-isu tersebut. Seperti halnya penerbit yang memutuskan literatur mana yang masuk dalam antologi.

Dalam pengajaran sejarah penting untuk anak dengan membawa ke dalam tradisi dan identitas budaya tertentu. Meskipun biasanya menghindari bahasa moral yang terbuka dan mengklaim sebagai “bebas nilai”, catatan mereka tentang sifat manusia, pengambilan keputusan, dan dunia ekonomi memiliki implikasi moral, seperti yang telah kita lihat.

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah

Bentuk keseluruhan dari kurikulum seharusnya dimuat secara moral berdasarkan apa yang dibutuhkannya. Apa yang disediakan sebagai pilihan, dan apa yang diabaikannya. Misalnya, selama lebih dari satu abad telah ada gerakan yang kuat untuk membuat sekolah dan kurikulum dapat digunakan untuk tujuan ekonomi.

Agama dan seni, sebaliknya, sebagian besar telah diabaikan (dan bahkan bukan merupakan kemungkinan pilihan di banyak sekolah). Akibatnya, sekolah mendorong budaya yang lebih materialistis dan tidak terlalu spiritual. Dampaknya akan ada masalah yang signifikansi terutama soal moral. Pendidik telah merancang berbagai pendekatan terhadap nilai dan moralitas yang terkandung dalam harga diri, layanan masyarakat, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan seks, pendidikan narkoba, pendidikan Holocaust, pendidikan multikultural, klarifikasi nilai-nilai, dan program pendidikan karakter.

9 Alasan Pendidikan Moral Untuk Anak Harus Diberikan

Alasan dan tujuan Pendidikan Moral yang pasti adalah agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik terutama dalam berbaur dengan sesama teman yang pada akhirnya akan hidup bermasyarakat dan memiliki keluarga sendiri.

1. Agar Anak Ketika Bermasyarakat Memiliki Sikap Baik

Alasan utama kenapa pendidikan anak itu penting supaya mereka memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, dan menghormati kesejahteraan satu sama lain. Sekolah umum memiliki peran penting dalam memelihara kebaikan dan nilai konsensus ini, seperti yang ditekankan oleh gerakan pendidikan karakter; memang, tujuan utama sekolah adalah membantu mengembangkan orang-orang yang baik.

Jika kita ingin hidup bersama secara damai dalam masyarakat majemuk, kita juga harus memelihara nilai dan nilai kewarganegaraan yang merupakan bagian dari tradisi konstitusional kita. Jadi, secara tidak langsung tujuan utama sekolah adalah untuk memelihara kewarganegaraan yang baik.

2. Untuk Menghindari Salah Pergaulan

Pengaruh teman itu sangat besar sekali. Orang tua meski tidak bisa mengawasi secara 24 jam yang terpenting adalah tahu anak Anda bermain dengan siapa. Akhlak, moral dan etika perubahan terbesar datang dari pergaulan. Selain itu juga akan mempengaruhi kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Intinya jika Anda ingin memiliki anak yang berkepribadian baik maka pilihkan teman yang baik pula. Namun, jika menginginkan hal yang buruk terjadi maka tinggal membiarkannya bergaul sesuka hati tanpa ada pengawasan.

Di sini pendidikan moral menjadi sangat penting untuk diberikan ke anak Anda. Dengan adanya pendidikan moral ini, anak Anda jadi tahu mana yang baik dan mana yang benar. Kondisi lingkungan yang kurang baik sejak usia dini sebaiknya dihindari. Jika terpaksa harus bergaul dengan mereka ya seperlunya saja tidak usah keseringan.

3. Mengenalkan Pendidikan Agama Sejak Dini

Selagi masih muda alangkah baiknya untuk mengenalkan agama kepada anak Anda. Agama bisa membantu seorang anak memiliki kepribadian yang luhur. Dengan memiliki kepribadian yang luhur secara otomatis akan berpengaruh pada moral yang dimiliki si anak. Karena pendidikan agama itu mengajarkan kepada kebaikan yang sumber hukumnya dari Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan moral bersumber dari kebiasaan hukum adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat. Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan tentang berhubungan dengan sesama manusia atau bermasyarakat. Hubungan bermasyarakat termasuk dalam hubungan hablumminannas, termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah yang diperintah oleh Allah untuk dikerjakan.

4. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan Anak

Adanya pengetahuan dan wawasan bagi anak sangat bermanfaat dalam memfilter pengaruh buruk baik dari pergaulan atau lingkungan. Contoh yang paling sering terlihat adalah merokok. Merokok merupakan bukan hal baik. Namun, dalam pergaulan menganggap dengan merokok justru bisa memberikan rasa percaya diri. Padahal hal ini adalah penafsiran yang keliru. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti impotensi, serangan jantung, bahaya untuk ibu hamil, kanker dan lainnya.

Jika mengingat bahaya rokok sendiri bukan hanya berdampak untuk dirinya sendiri. Karena penyakit yang ditimbulkan bisa mengganggu kesehatan perokok pasif (penerima asap rokok) dan perokok aktif (orang yang merokok). Tanpa adanya ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, anak Anda hanya akan terjebak dengan cara bergaul yang salah.

5. Meningkat kan Iman Dan Taqwa Anak

Iman dan taqwa anak itu bisa dilatih apalagi sejak masih kecil. Pertama-tama bisa dengan mengajarkannya cara beramal shaleh, bersabar dan bersyukur. Bisa juga dengan mengajarkan kepada anak Anda bagaimana cara rajin beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dan bagaimana supaya terhindar dari segala perbuatan yang keji dan mungkar.

Anda sebagai orang tua bisa memberikan pengertian ke anak bahwa manusia itu diberikan akal yang sempurna. Dengan akal dan pikiran yang sempurna, seharusnya sudah bisa membedakan baik dan buruk. Jadi, lebih baik gunakan akal dan pikiran secara bijak terutama digunakan kedalam hal yang baik. Hal ini menandakan orang tersebut sudah bersyukur. Orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah.

6. Agar Bisa Mengedukasi Cara Mengambil Tindakan yang Tepat

Tujuan diberikan pendidikan moral pada anak di tengah krisis akhlak salah satunya adalah untuk memberikan edukasi ke anak dalam mengambil suatu keputusan. Sebuah keputusan harus disertai dengan kepala dingin. Jangan sampai anak Anda kelak dalam memutuskan suatu perkara dalam keadaan marah yang hanya akan membuat masalah baru. Keputusan yang diputuskan secara tergesa-gesa dan tidak dipikirkan matang-matang pasti akan menimbulkan efek yang tidak baik. Efek tersebut seperti munculnya kesalahpahaman dan menimbulkan perpecahan.

7. Membantu Dalam Memilih Idola Yang Benar

Dalam agama Islam sendiri idola yang patut diteladani adalah baginda rasulullah. Tapi, anak zaman sekarang suka mengidolakan bintang film yang sedang tren di era saat ini. Mengidolakan seseorang itu boleh-boleh saja tapi yang tidak diperbolehkan adalah  sampai meniru kebiasaan buruk yang dimiliki idola anak Anda. Dengan adanya edukasi pendidikan moral ini sangat membantu sekali terutama dalam hal memilih dan mengambil manfaat dari sang idola. Buang yang buruk dan aplikasikan di kehidupan sehari-hari yang baik-baik.

8. Mengembangkan Sikap Tanggung Jawab

Setiap orang kelak akan memiliki tanggung jawab masing-masing. Ketika dewasa jika Anda seorang laki-laki maka sudah berumah tangga memiliki tanggung jawab untuk menafkahi istri dan anaknya. Seorang perempuan memiliki tanggung jawab dalam menyimpan harta suami, membersihkan rumah dan lainnya. Rasa tanggungjawab ini tidak akan ada di dalam pribadi seseorang tanpa adanya pendidikan dan latihan sejak kecil. Mulai sejak kecil latih lah untuk bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukan. Misalnya jika anak Anda sudah selesai bermain, maka mintalah untuk membereskan mainannya.

9. Mampu Mengontrol Diri

Salah satu sifat yang dimiliki nabi adalah sabar. Allah juga sudah menjanjikan bahwa orang yang sabar pasti akan mendapatkan suatu keberuntungan. Jika anak Anda terbiasa mendengar pelajaran ini dan senantiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maka kelak ketika dewasa pasti tidak akan memiliki musuh. Setiap cobaan dihadapi dengan sabar, diejek teman sabar, diajak berantem sabar. Coba kalau tidak sabar pasti akan terjadi pertikaian yang membuat permasalahan menjadi lebih besar. Dengan pendidikan moral ini menjadikan anak lebih bisa mengontrol diri. Manfaatnya hidup akan selalu damai dan tenang.

Cara Menanamkan Nilai Moral pada Anak

Usaha harus dilakukan agar anak bisa memiliki moral dan berakhlak yang baik. Berikut cara yang bisa dilakukan:

  • Praktik kan apa yang diajarkan. Ilmu tanpa adanya praktik percuma. Kesabaran itu perlu dilatih dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ceritakan pengalaman pribadi. Anak akan lebih tertarik mendengar cerita orang dewasa apalagi cerita tersebut adalah pengalaman pribadi Anda sendiri. Tapi ceritakan hal yang positif saja ya.
  • Hadiahi perilaku baik. Setiap orang senang ketika mendapatkan hadiah. Terutama anak Anda pasti juga senang. Nah, ketika anak Anda bisa melakukan hal baik atau positif sesekali puji dan berikan hadiah agar bersemangat.
  • Berkomunikasi secara efektif. Ajaklah anak Anda untuk berbicara yang efektif dan berdiskusi ringan. Siapa tahu ada hal yang sekiranya ingin ditanyakan oleh anak Anda tapi takut untuk memulai. Anda bisa memancingnya dengan berdiskusi atau bercerita terlebih dulu.
  • Awasi penggunaan internet dan televisi. Internet dan televisi sedikit berbahaya bagi anak-anak. Anda wajib melakukan pendampingan, karena era teknologi anak kecil banyak yang suka menonton informasi yang seharusnya belum perlu diketahui. Seperti konten dewasa, judi dan lainnya.

Pendidikan moral pada anak harus dilatih dan diberikan sejak dini. Rekomendasi sekolah terbaik untuk menciptakan kepribadian anak yang bermoral, beretika dan berakhlak adalah Prestasi Global. Sekolah ini masuk dalam sekolah modern tetapi sangat mengedepankan pendidikan moral, akhlak dan ilmu agama Islam.

Sebutkan 2 cara menanamkan nilai moral pada anak!

Praktik kan apa yang diajarkan. Ilmu tanpa adanya praktik percuma. Kesabaran itu perlu dilatih dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan ceritakan pengalaman pribadi. Anak akan lebih tertarik mendengar cerita orang dewasa apalagi cerita tersebut adalah pengalaman pribadi Anda sendiri. Tapi ceritakan hal yang positif saja ya

Sebutkan alasan dan tujuan utama dari pendidikan moral!

Alasan dan tujuan Pendidikan Moral yang pasti adalah agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik terutama dalam berbaur dengan sesama teman yang pada akhirnya akan hidup bermasyarakat dan memiliki keluarga sendiri.

Sebutkan bahaya dari merokok!

Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti impotensi, serangan jantung, bahaya untuk ibu hamil, kanker dan lainnya.