Pernahkah kamu mendengar tentang penyakit campak? Tepat sekali. Campak adalah salah satu jenis penyakit yang kerap di derita oleh anak kecil. Sehingga penyakit ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Khususnya bagi kamu yang tinggal di Indonesia. Sebab pada tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat ketiga di Asia sebagai negara dengan tingkat insiden atau kasus campak tertinggi. Cukup mengerikan, bukan?

Tak hanya itu saja, tingkat kekhawatiran orang tua semakin tinggi mengingat campak atau yang dalam bahasa medis lebih dikenal dengan nama Rubeola atau Morbili ini merupakan salah satu jenis penyakit yang menular. Bahkan daya penularannya bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini pastinya dikarenakan campak dapat ditularkan melalui udara ( melalui bersin, batuk ataupun ketika bernafas ) atau bisa juga melalui kontak langsung.

Namun tidak berhenti sampai di situ. Kekhawatiran yang muncul di antara orang tua tentunya juga dikarenakan gejala yang timbul pada anak yang terinfeksi campak terkadang tidak dapat langsung terdeteksi. Hal ini dikarenakan gejala campak tak jauh berbeda dengan gejala sakit yang terjadi akibat flu biasa. Seperti halnya demam, batuk dan pilek.

Akan tetapi, bila kamu teliti maka kamu bisa dengan mudah menemukan perbedaan antara sakit flu dan sakit campak. Misalnya dalam hal demam, bagi orang flu biasa demam hanya sebatas suhu badan anak semakin meningkat. Namun berbeda halnya dengan anak yang sakit campak. Selain suhu badan meningkat drastis, mata anak juga cenderung merah dan berair.

Meskipun demikian, sebenarnya penyakit campak dapat disembuhkan dengan mudah. Asalkan kamu tahu cara yang tepat untuk menanganinya. Lalu kira-kira apa saja cara tepat tersebut? Penasaran? Mari simak penjelasannya melalui ulasan mengenai beberapa cara merawat anak yang terkena campak di bawah ini.

Mengusahakan Agar Anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup

Mengusahakan Agar Anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup

Photo by Dakota Corbin on Unsplash

Langkah pertama untuk merawat anak ketika sakit campak, pastinya adalah memberikan istirahat yang cukup. Sama seperti halnya sakit lainnya, istirahat yang cukup merupakan salah satu komponen penting sebagai salah satu upaya perawatan dan proses penyembuhan. Terutama untuk anak-anak. Umumnya dengan istirahat yang cukup kondisi sistem kekebalan tubuh anak akan membaik. Hal ini pun membuat anak akan cepat membaik dan kembali sehat. Terlebih bila anak terjangkit sakit yang disebabkan oleh virus-virus dengan sifat self limiting disease, layaknya campak.

Virus yang menjadi penyebab sakit campak merupakan salah satu jenis virus yang digolongkan ke dalam kelompok self limiting disease. Hal ini berarti orang yang terinfeksi virus ini dapat sembuh dengan sendirinya. Asalkan menerapkan terapi suportif dengan tepat. Salah satu adalah dengan istirahat yang cukup. Sehingga untuk merawat anak yang sakit campak kamu harus melakukan segala macam upaya agar anak mau dan bisa beristirahat dengan cukup.

Usahakan untuk mengurangi aktivitas anak. Ingat hanya mengurangi bukan benar-benar menghilangkan aktivitas anak. Sebab dengan mengurangi aktivitas anak akan membuat anak memiliki waktu istirahat lebih. Namun menghilangkan aktivitas anak akan membuat anak jenuh dan bukannya sembuh, anak mungkin bisa merasa tertekan.

Selain mengurangi aktivitas, kamu juga harus mengusahakan agar anak tidur selama 8 jam sampai 10 jam per hari. Hal ini bertujuan agar sistem imun tubuh meningkatkan dan bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Salah satunya, tak lain untuk mencegah dan melawan virus yang berkembang di dalam tubuh anak.

Akan tetapi, tidur yang dimaksud bukan hanya sekedar tidur dalam kurun waktu tersebut. Tidur yang dilakukan anak harus berkualitas. Itu artinya anak tidak boleh tidur asal-asalan yang bisa membuat sistem imun tidak meningkatkan secara maksimal.

Lakukan Pembatasan Kontak Anak

Selain mengurangi aktivitas dan memastikan istirahat yang cukup bagi anak, kamu juga harus melakukan pembatasan kontak pada anak. Hal ini tentunya agar penularan sakit campak bisa diminimalisir. Bahkan hal ini pun bisa membuat anak sembuh dalam jangka waktu yang lebih singkat. Sebab dengan sedikitnya penularan maka akan semakin tinggi tingkat menghilangnya virus dari lingkungan sekitar anak.

Apalagi tingkat infeksius campak ( penularan campak ) cukup besar. Terlebih virus penyebab campak juga dapat ditularkan melalui udara. Entah itu ketika anak sedang bernafas, bersin atau saat batuk. Sehingga bila anak dalam periode masuk sekolah, alangkah baiknya untuk meminta izin tidak masuk sekolah terlebih dahulu. Tentu untuk sakit campak sekolah akan memberikan izin. Bahkan sekolah elite, populer dan ternama, layaknya Global Prestasi. Pastinya juga akan memberikan izin daripada ada siswa lain yang tertular, lebih baik memberikan izin bukan?

Tak hanya itu. Sebaiknya bila anak memiliki saudara yang masih kecil, lebih baik pisahkan anak yang sakit campak dari saudara-saudaranya. Apalagi bila ada saudaranya yang masih bayi dan belum di vaksinasi campak. Jangan lupa pula untuk memberikan pengertian kepada anak bahwa pemisahan ini hanya untuk sementara, selama anak tersebut masih sakit. Sehingga tidak timbul kesalahpahaman yang mungkin akan membuat anak menjadi insecure dan tidak percaya diri. Selain itu, kamu juga harus membatasi aktivitas anak di luar rumah, bahkan bila perlu kamu harus mengisolasi sementara anak di dalam rumah. Namun bila kamu tidak tega melakukan isolasi sementara, maka kamu pun bisa memberikan masker kepada anak untuk meminimalisir penularan melalui batuk dan bersin.

Jangan Biarkan Anak Mengalami Dehidrasi

Seperti halnya demam yang terjadi dalam gejala flu, demam tinggi yang dialami oleh anak ketika mengalami sakit campak juga dapat membuat elektrolit serta cairan dalam tubuh anak berkurang dengan sangat cepat. Oleh karenanya agar anak tidak mengalami dehidrasi ( kekurangan cairan dalam tubuh ) kamu harus memberikan minum yang cukup untuk mengganti cairan yang menghilang dan menjaga jumlah cairan dalam tubuh. Sehingga tubuh anak selalu terhidrasi dengan baik. Apalagi ketika sakit campak, biasanya anak juga akan mengalami diare dan muntah yang semakin memperbesar kemungkinan tubuh anak akan mengalami dehidrasi bila tidak meminum cairan yang cukup.

Perhatikan Makanan yang Boleh Dikonsumsi Buah Hati

Seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya, walaupun memiliki cara penularan yang cukup mudah dan cepat namun pasien yang positif sakit campak dapat sembuh dengan sendirinya. Bahkan campak bisa segera sembuh bila pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang tinggi. Untuk itu supaya sakit campak cepat diobati, maka diperlukan cara atau solusi agar sistem kekebalan tubuh dapat meningkat dengan cepat.

Salah satu cara agar sistem kekebalan tubuh meningkat adalah dengan menjaga pola makan. Oleh karenanya kamu juga perlu memperhatikan mana saja makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi oleh si kecil. Tak hanya itu, kamu pun juga diharapkan bisa memberikan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Artinya makanan tersebut harus mengandung karbohidrat, protein ( baik protein nabati maupun hewani ), sayur-mayur, buah dan susu. Bila perlu tambahan sayur-sayuran serta buah-buahan yang mengandung banyak vitamin. Sebab vitamin mampu membantu peningkatan daya tahan tubuh ( sistem imun ).

Meskipun anak kesulitan makan karena iritasi yang terjadi pada tenggorokan ( salah satu dampak campak ), namun kamu harus pandai mengakali agar anak mau makan. Caranya sangat mudah. Kamu hanya perlu memberikan makan dalam porsi yang kecil, akan tetapi berikan dalam jangka waktu yang cukup singkat. Hal ini akan membuat anak bisa memenuhi kebutuhan makanan hariannya. Selain itu, kamu juga bisa memberikan tambahan suplemen vitamin A. Sehingga anak tidak kekurangan vitamin A yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Tak hanya itu, kamu juga sebisa mungkin menghindari pemberian beberapa makanan untuk anak. Seperti halnya makanan yang digoreng dan makanan yang didinginkan. Sebab jenis makanan ini, bisa menghambat kerja dari obat campak.

Selalu Jaga Kebersihan Anak

Banyak orang tua yang takut memandikan anak ketika sakit. Termasuk sakit campak. Hal ini dikarenakan banyak orang tua, terutama ibu-ibu yang beranggapan bahwa dengan memandikan anak akan memperparah ruam atau bercak merah di tubuh anak. Padahal ini merupakan salah satu pendapat yang sangat keliru.

Memandikan anak justru dapat mengurangi risiko bertambahnya ruam di tubuh anak. Hal ini dikarenakan dengan tidak memandikan anak akan membuat tubuh anak kotor dan timbul reaksi gatal, sehingga anak akan mencoba menggaruknya. Garukan inilah yang malah bisa membuat bercak semakin parah, bahkan mungkin menimbulkan infeksi sekunder. Oleh karenanya itu, selalu jaga kebersihan anak. Termasuk memandikan anak supaya tidak menimbulkan gatal dan bisa memberikan sedikit kenyamanan pada tubuh anak.

Itulah beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk merawat anak-anak yang terlanjur terinfeksi ataupun menderita sakit campak. Namun, tentunya tak hanya merawat dan mengobati saja. Kamu juga dianjurkan untuk melakukan pencegahan campak. Seperti halnya dengan melakukan vaksinasi campak kepada anak. Dengan melakukan vaksinasi campak akan membuat tubuh anak mengenali virus campak dan membentuk antibodi ( perlindungan diri ). Sehingga kelak bila ada virus paramyxovirus ( virus penyebab campak ) yang menjangkiti tubuh anak, maka secara otomatis tubuh akan membentuk perlindungan dan campak pun kemungkinan besar tak akan bisa menyerang tubuh buah hatimu.

Namun, perlu diingatkan lagi bahwa gejala sakit campak tak jauh beda dengan gejala flu. Sehingga kamu harus ekstra hati-hati ketika anak mengalami gejala flu. Bila anak mengalami sakit seperti gejala dari flu, layaknya demam maka sebaiknya perhatikan dengan seksama. Umumnya demam yang terjadi pada sakit campak akan menimbulkan ruam di sekitar badan. Ruam ini akan muncul sekitar 4 hari setelah anak mengalami demam.

Ketika muncul gejala seperti itu, maka sebaiknya langsung lakukan pengobatan. Sebab bila kamu telat menyadarinya virus akan semakin tumbuh dan berkembang di dalam tubuh anak. Bahkan bila pengobatan untuk campak tidak segera dilakukan ketika telah muncul gejala maka pada hari ke sepuluh kuman akan semakin bertambah banyak. Tentunya hal ini sangat berbahaya. Sebab tak menutup kemungkinan nyawa anak yang menjadi taruhan. Sehingga bila memang muncul gejala, sebaiknya langsung lakukan pengobatan campak. Cara paling tepat tentu membawanya ke dokter. Setelah jelas sakitnya, kamu pun bisa melakukan penanganan dengan menerapkan langkah merawat anak yang terkena campak dan menjalankan pengobatan campak sesuai anjuran dokter.

Apa yang dimaksud dengan campak?

Campak adalah salah satu jenis penyakit yang kerap di derita oleh anak kecil. Sehingga penyakit ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.

Bagaimana cara mencegak campak?

Yaitu melakukan vaksinasi campak kepada anak. Dengan melakukan vaksinasi campak akan membuat tubuh anak mengenali virus campak dan membentuk antibodi ( perlindungan diri ). Sehingga kelak bila ada virus paramyxovirus ( virus penyebab campak ) yang menjangkiti tubuh anak, maka secara otomatis tubuh akan membentuk perlindungan dan campak pun kemungkinan besar tak akan bisa menyerang tubuh buah hatimu.

Sebutkan 5 Langkah Merawat Anak yang Terkena Campak!

Mengusahakan Agar Anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup, Lakukan Pembatasan Kontak Anak, Jangan Biarkan Anak Mengalami Dehidrasi, Perhatikan Makanan yang Boleh Dikonsumsi Buah Hati, Selalu Jaga Kebersihan Anak