Fabel adalah cerita tentang hewan yang dikisahkan berperilaku dan bertindak sebagaimana layaknya manusia, tentu saja cerita ini hanyalah khayalan semata, dan bukan kejadian yang sebenarnya, namun cerita ini mengandung pesan-pesan khusus sebagai nasihat. Tiap daerah dan tiap negara memiliki cerita fabel pada zaman dahulu yang khas masing-masing. Cerita fabel Bahasa Inggris juga ada, beberapa bahkan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan berbagai bahasa lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh:

Cerita Fabel pendek dan singkat, yakni cerita fabel 5 tokoh hewan

Cerita Fabel Belalang dan Semut

 

Di suatu pohon di tengah taman, hiduplah semut berdampingan dengan belalang. Sepanjang hari semut selalu rajin mengumpulkan makanan, baik itu di siang hari yang terik hingga saat hujan pun semut masih rajin mengumpulkan makanan di sarangnya. Melihat itu belalang pun mengejek, sambil bermalas-malasan dan berjemur ia pun menyebut semut sebagai mahluk bodoh dan konyol, karena masih saja sibuk bekerja mengumpulkan makanan di sarangnya, padahal taman di sekitar tempat mereka tinggal itu terdapat banyak sekali makanan.

Semut pun dengan sabarnya menjawab, bahwa apa yang dikatakan belalang itu memang benar pada saat ini memang masih terdapat banyak makanan di taman tempat mereka tinggal, namun semut mengumpulkan makanan itu untuk persediaan mereka selama musim dingin nanti. Semut pun mengajak agar belalang bersama-sama untuk mengumpulkan makanan juga. Namun belalang justru tertawa makin keras dan mengatakan bahwa musim dingin masih lama, jadi lebih baik bersenang-senang saja dulu.

Cerita fabel singkat akhirnya musim dingin pun tiba. Semut tidak khawatir karena telah memiliki persediaan makanan yang cukup untuk menghadapi musim dingin. Namun tidak dengan belalang yang kelaparan hingga datang ke rumah semut dan hendak meminta makanan. Semut bertanya apakah belalang tidak malu, telah mengejek dirinya dan sekarang meminta makanan kepadanya. Belalang pun pulang dengan rasa malu dan tangan hampa.

Beberapa waktu kemudian semut pun mulai merasa khawatir dengan kondisi belalang ia pun datang ke rumah belalang sambil membawa makanan, sesampainya di tempat ia mendapati belalang sudah pingsan kelaparan. Akhirnya semut pun tidak tega dan memberikan makanannya.

Belalang pun meminta maaf atas segala ucapannya di musim panas dulu yang telah mengejek semut yang rajin dan lalu ia sebut sebagai hewan yang pintar dan dirinya lah yang bodoh itu. Pelajaran yang bisa dipetik adalah agar jadi orang yang rajin dan pintar, agar bisa selamat, jangan suka bermalas-malasan dan bertindak bodoh supaya tidak malu dan menjadi celaka.

 

Cerita Fabel Raja Rusa dan Kedua Menterinya, Rusa Totol dan Rusa Merah

 

Cerita fabel pendek alkisah terdapat raja Rusa bertanduk emas yang memimpin sekelompok kawanan rusa di hutan. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tibalah musim kemarau, raja Rusa lalu mengutus kedua menterinya, yakni rusa totol dengan rusa merah untuk mencari sumber air minum dan makanan untuk kawanan mereka. Sudah berhari-hari kawanan mereka tidak makan dan tidak minum, akibat kemarau maka sungai pun kering dan gersang tak ada rumput tumbuh di padang mereka tinggal.

Beberapa rusa pun sudah ada yang mati kelaparan. Lalu berangkatlah keduanya menjelajah hutan, hingga merekapun sampai di suatu kolam air di tengah hutan, yang disekelilingnya tumbuh rumput tinggi dengan daunnya yang menghijau, segar sekali. Rusa Merah dan Rusa Totol pun merasa gembira sekali, keduanya lantas berusaha membawa rumput tersebut ke tempat kawanan mereka tinggal.

Sewaktu di tengah perjalanan Rusa Merah meminta agar Rusa Totol merahasiakan tempat kolam air tersebut. Rusa Totol pun tidak mau, ia ingin kawanan mereka untuk pindah ke tempat kolam air itu berada. Rusa Merah marah dan mengatakan bahwa ia telah bersusah payah menemukan tempat itu jadi ia ingin kawanan rusa yang lain untuk membeli darinya dengan harga yang sangat mahal jika ingin rumput dan air yang mereka bawa, namun rusa totol tidak setuju. Sambil menahan marah rusa merah yang rakus pun meneruskan perjalanan mereka.

Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya, lalu menyimpan separuh rumput yang ia bawa, dengan maksud untuk ditimbun dan akan dijualnya dengan harga yang mahal nantinya. Ia bermaksud untuk melakukan korupsi dan hanya akan membagikan separuh saja rumput yang ia bawa kepada kawanan rusa yang lainnya.

Rusa totol yang melihatnya berusaha mencegah dan menasehati kepada rusa merah, bahwa korupsi itu bukan perbuatan yang baik, mereka berdua telah diutus raja rusa untuk mencari makanan dan mereka telah diberi upah yang cukup untuk melaksanakan tugas tersebut jadi tidaklah layak jika rusa merah masih ingin mendapat keuntungan lebih banyak lagi, sebanyak-banyaknya.

Rusa Merah pun marah kepada Rusa Totol yang ia sebut sebagai rusa yang bodoh dan tolol. Singkat cerita akhirnya rusa totol pun sampai ke hadapan raja rusa dan mulai membagikan rumput yang dibawanya kepada seluruh kawanan rusa dengan merata. Raja rusa yang heran mengapa rusa totol hanya datang sendiri, pun mulai khawatir dengan nasib rusa merah.

Ia pun bertanya kepada rusa totol, ada dimana rusa merah, apakah ia terbunuh oleh harimau di perjalanan, sehingga tewas saat melaksanakan tugas, raja rusa lalu merencanakan untuk memberi gelar pahlawan kepada rusa merah. Namun rusa totol pun akhirnya menjelaskan kejadian yang sesungguhnya yakni rusa merah tewas dengan sendirinya ketika ia bermaksud untuk menyerang rusa totol yang mau mencegahnya dari perbuatan korupsi.

Saat rusa merah dengan marahnya berlari untuk menanduk rusa totol dengan tanduknya yang kuat dan panjang, namun rusa totol berusaha menghindarinya, sehingga tewaslah rusa merah akibat menanduk batu besar yang ada di belakang tempat berdirinya rusa totol. Itulah akhir kisahnya, korupsi adalah perbuatan buruk yang hanya akan membawa keburukan bagi pelakunya. Kerakusan hanya akan membawa pada celaka. Jangan pernah sekalipun untuk berbuat curang dan korupsi, agar tidak celaka.

 

Cerita Fabel Sekawanan Gagak, Tikus, Kura-kura dan Rusa yang Kompak 

 

Kisah fabel ini dari Yaman. Pada suatu ketika hiduplah empat sekawan, yakni gagak, tikus, rusa dan kura-kura yang hidup bersama, bersebelahan rumah. Setiap pagi mereka berangkat bekerja ke tempat masing-masing. Dengan jadwal yang sama, rutin tiap hari mereka lalukan.

Pertama kura-kura dulu yang berangkat awal, lalu disusul oleh rusa dan gagak kemudian tikus yang terakhir berangkat, namun saat pulangnya rusa justru yang pertama sampai rumah, kemudian disusul dengan tikus dan gagak baru kemudian kura-kura yang terakhir.

Hingga pada suatu saat tikus, gagak dan kura-kura sudah sampai rumah, namun rusa belum tiba juga. Mereka pun khawatir, lalu gagak pun berusaha mencari rusa. Firasat mereka ternyata benar, rupanya rusa tengah terjebak di jaring pemburu. Tikus pun segera mengerat jaring itu hingga rusa bisa lari melepaskan diri. Namun malang bagi si lambat kura-kura, karenanya dengan mudah pemburu itu pun menangkapnya dan menaruh kura-kura tersebut di tasnya.

Melihat hal itu maka rusa pun lantas berpura-pura jatuh dan terluka, hingga pemburu lantas meletakkan tasnya dan berlari menghampiri rusa yang jatuh tadi. Tikus dan gagak pun lantas berhasil membuka tas dan melepaskan kura-kura. Begitu pemburu tadi mendekati rusa tersebut lantas rusa pun berlari sekencang-kencangnya meninggalkan pemburu yang terbengong-bengong.

Hingga akhirnya selamatlah keempat kawanan itu tiba di rumah. Itulah pelajarannya, bahwa jika kompak bekerjasama, maka seberat apapun permasalahan yang dihadapi akan bisa diatasi dan dicarikan solusi penyelesaian masalahnya bersama-sama.

 

Cerita Fabel Kura-kura dan Kelinci

Kisah ini sudah sangat populer sekali, yakni kisah tentang kelinci yang sombong yang menantang kura-kura untuk adu lomba lari. Kumpulan hewan yang lainnya tak ada yang menjagokan kura-kura, mereka dengan mudah menebak bahwa kelincilah yang akan menjadi juaranya. Hanya burung pipit sahabat kura-kura yang terus menyemangati kura-kura agar tidak mudah menyerah dan terus berusaha.

Hingga saat hari perlombaan lari pun tiba. Sejak dari garis start awal kelinci sudah mulai berlari dengan kencang secepat mungkin, sambil diiringi sorak-sorai penonton, melesat meninggalkan kura-kura yang tertatih-tatih terus merangkak menuju garis finish. Hingga kelinci pun tiba di dekat kebun wortel, ia merasa lapar lalu berhenti sejenak untuk makan, dengan santainya ia makan karena ia tahu kura-kura tak akan pernah bisa mendahuluinya.

Lalu setelah kenyang ia pun tidur-tiduran, angin pun berhembus sepoi-sepoi, hingga akhirnya ia pun tertidur pulas, dan tak disadarinya bahwa kura-kura pun telah dekat dan bahkan bisa mendahuluinya terus merangkak tanpa lelah dan tak berputus asa berusaha menuju ke garis finish.

Kelinci baru terbangun setelah ia mendengar suara riuh rendah bersorak sorai menyambut kemenangan kura-kura yang akhirnya telah tiba di garis finish mendahuluinya. Alangkah kaget dan malunya kelinci. Itulah pelajarannya bahwa kesombongan hanya akan membawa kerugian bagi diri sendiri, dan bagi yang giat dan tak kenal putus asa selalu berusaha akan mendapatkan pencapaian hasilnya juga, dapat mencapai kesuksesan juga.

 

Cerita Fabel Merpati dan Semut

 

Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.

Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.

Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.

Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.

Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.

Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia tak perlu lagi mencari bunga bahagia.

Itulah 5 cerita fabel pendek dan singkat, yang menginspirasi.

Artikel ini diproduksi oleh Jasa SEO Terbaik Arfadia.

Kesimpulan

Apa saja cerita fabel pendek dan singkat?

1. Cerita Fabel Belalang dan Semut
2. Cerita Fabel Raja Rusa dan kedua mentrinya, Rusa Totol dan Rusah merah
3. Cerita Fabel Sekawanan Gagak, Tikus, Kura-kura dan Rusa yang Kompak
4. Cerita Fabel Kura-kura dan Kelinci
5. Cerita Fabel Merpati dan Semut

Kenapa kelinci menantang kura-kura untuk lomba lari?

Karena kelinci merasa bahwa dia adalah hewan yang berlari dengan sangat cepat dibandingkan dengan kura-kura.

Kenapa rusa berpura-pura terjatuh di hadapan pemburu?

Supaya pemburu menghampiri rusa agar tikus dan gagak bisa melepaskan kura-kura yang berada di dalam tas pemburu.