Sekolah Prestasi Global menggelar Muharram Day. Kegiatan tersebut diadakan di kampus Sekolah Prestasi Global, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (10/9)

“Kegiatan ini dalam rangka menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram 1440 H yang jatuh pada hari Selasa (11/9),” kata Direktur Sekolah Prestasi Global, Ahmad Faisal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (10/9).

Ia menambahkan, Muharram Day itu diikuti oleh semua siswa Sekolah Prestasi Global. Baik jenjang KB-TK maupun SD. “Adapun rangkaian acaranya terdiri dari tarhib Muharram, santunan yatim, dan dongeng Islami oleh Kak Eman,” tuturnya.

Faisal menyebutkan, Muharram Day bertujuan mengedukasi siswa terkait  pengenalan penanggalan dalam Islam. “Selain itu, di perkenalkan juga tentang berbagi ke sesama, dalam  hal ini anak yatim, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW,” paparnya.

Ia mengemukakan, pembagian santunan dikhususkan kepada anak yatim. Jumlahnya 25 orang. Mereka merupakan warga yang tinggal di wilayah sekitar Sekolah Prestasi Global.

“Melalui kegiatan santunan yatim ini Sekolah Prestasi Global  ingin menanamkan di diri siswa, rasa simpati dan empati sejak dini kepada anak yatim. Hal itu  sebagaimana Rasullah SAW memberikan sinyal bahwa beliau akan sangat dekat di surga bersama orang-orang  yang cinta anak yatim,” ungkap Faisal.

Kegiatan ini juga bekerja sama dengan  komite sekolah KB-TK dan SD Prestasi Global.  “Pengurus dan anggota komite sekolah Prestasi Global banyak membantu terselenggaranya kegiatan Muharram Day ini,” paparnya.

Ketua Yayasan Graha Cendekia, Endah Nurcahyati menjelaskan, sejak awal kehadirannya 13 tahun lalu (untuk jenjang KB-TK) dan tiga tahun lalu (untuk jenjang SD), Sekolah Prestasi Global didesain bukan sebagai sekolah Islam Terpadu (IT), bukan pula pesantren, melainkan sekolah Islam modern.

“Sekolah Prestasi Global adalah sekolah Islam, yang basisnya adalah pembiasaan akhlak dan ibadah, bukan pemaksaan. Dengan demikian, ibadah dan akhlak itu melekat dalam diri siswa. Sehingga, kalau tidak shalat, misalnya, mereka merasakan ada sesuatu yang hilang,” ujar Endah.

 

Artikel ini lebih dulu terbit di Republika.co.id pada tanggal 10 September 2018 dengan judul yang sama.