10 Penyebab Anak Sulit Dekat dengan Kedua Orang Tuanya - SEKOLAH PRESTASI GLOBAL

Anak sulit dekat dengan orang tua terkadang karena faktor parenting yang salah. Sering terjadi fenomena di mana seorang anak lebih dekat dengan ibu. Sehari-hari ayah sibuk bekerja sehingga waktu anak bersama ibu lebih banyak. Apakah ini pola pengasuhan yang tepat?

Anak yang tidak dekat dengan orang tua akan berdampak pada pertumbuhan emosi dan psikologi anak jangka panjang.

Seorang anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya bahkan bisa berdampak pada dirinya setelah dewasa akan lebih mudah dekat dengan lawan jenis. Sebab sejak kecil ia tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua dalam hal ini ayah.

Penyebab Kenapa Anak Sulit Dekat dengan Orang Tua

Kenapa anak sulit dekat dengan orang tuanya? Anda perlu mengenali lebih dulu apa yang menjadi penyebabnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenapa anak sulit dekat dengan orang tua. Berikut ini beberapa uraiannya:

1. Faktor Usia

Anak balita dengan usia di bawah 6 bulan biasanya memiliki kecenderungan untuk tidak dekat dengan orang tuanya. Maksudnya, anak usia ini belum bisa mengenali dengan kuat mana orang tuanya sehingga mereka bisa dekat dengan siapa saja. Siapa yang menggendongnya anak akan ikut saja.

Namun, ketika anak sudah memasuki usia di atas 6 bulan, kondisinya akan berbanding terbalik. Anak sudah mulai mengenali orang tuanya sehingga mereka tak mau lagi dekat dengan orang lain. Anak lebih senang dengan orang tuanya. Menangis jika melihat orang tuanya pergi.

2. Tuntutan Mandiri Sejak Kecil

Kesibukan orang tua baik ayah maupun ibu dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya membuat anak terkadang dituntut untuk mandiri sejak kecil.

Orang tua berangkat pagi, pulang malam, dinas ke luar kota, dan lainnya terkadang membuat anak harus mandiri melakukan banyak hal. Mereka dekat dengan pembantu, dekat dengan pengasuh, lebih dekat dengan teman-temannya ketimbang orang tuanya.

Dalam hal ini orang tua harus menyadari hal ini. Pekerjaan dan aktivitas tak akan ada habisnya, tetapi masa kecil anak hanya ada sekali. Bagaimana memaksimalkan waktu yang sebentar bersama anak agar benar-benar efektif, anak merasakan kedekatan dengan orang tuanya. Harus ada waktu spesial dalam sehari, walaupun hanya sebentar saja antara anak dan orang tua.

3. Orang Tua yang Toxic

Anak jauh dari orang tua juga disebabkan oleh kondisi orang tua yang menjadi toxic bagi anak-anaknya. Orang tuanya yang tidak bisa memahami keinginan anak, memaksa kehendak orang tua, emosi yang tidak terkontrol, dan lainnya terkadang membuat anak merasa tidak nyaman.

Sikap orang tua yang tidak bijak dalam hal pengasuhan akan menyebabkan anak merasa tidak nyaman. Orang tua yang otoriter dengan aturan, tidak melibatkan anak dalam membuat keputusan akan membuat anak merasa tertekan, merasa tidak penting, dan justru malah merasa nyaman jika jauh dari orang tuanya. Kondisi ini sangat penting untuk jadi perhatian bagi orang tua.

Orang tua yang dianggap toksic oleh anak tersebut bisa salah satu apakah ibu atau ayah, atau bahkan keduanya. Anak yang kecewa dengan kedua orang tuanya akan merasa orang tuanya semuanya toksic. Mereka justru akan mencari kebahagiaan, tempat curhat, tempat berhibur di luar rumah.

Kondisi seperti inilah yang terkadang berdampak pada kecenderungan anak untuk mencoba kehidupan negatif di luar. Mulai dari kenakalan remaja, narkoba, hubungan seksual di luar nikah, dan sebagainya.

4. Komunikasi dalam Keluarga Hanya Satu Arah

Pernah melihat anak yang sibuk ingin mengajak bercerita atau ingin bermain dengan orang tua tetapi orang tua mengabaikannya? Kondisi komunikasi satu arah ini pada akhirnya akan membuat anak kecewa dan merasa tak perlu lagi dekat dengan orang tua.

Kesibukan kadang membuat orang tua lupa jika keluarga seperti anak membutuhkan waktu khusus untuk berbicara, bermain, berlibur, dan menghabiskan keceriaan bersama. Termasuk kondisi pasangan suami istri yang tidak harmonis akan berdampak pada pengasuhan anak.

Anak yang melihat ayahnya selingkuh dengan perempuan lain misalnya, akan merasa ayahnya jahat dan tidak mau lagi berinteraksi dengan ayahnya. Ia lebih membela ibunya dan enggan berkomunikasi lagi dengan ayah. Demikian juga sebaliknya terhadap ibu yang hubungannya tidak harmonis dengan ayah. Bisa saja anak membenci ibunya.

5. Masalah Mental pada Anak yang Tersembunyi

Jika anak diam dan tidak mau dekat dengan orang tuanya, maka orang tua perlu mencari tau ada apa sebenarnya. Penyebab anak tidak dekat dengan orang tua salah satunya karena anak mengalami masalah mental yang membuat dirinya tertekan.

Kebiasaan tidak terbuka antara anak dan orang tua akan semakin memperburuk kondisi tersebut. Misalnya anak sedang ada masalah dengan teman, putus cinta, masalah dengan guru, perundungan oleh teman-teman, masalah kenakalan remaja, dan seterusnya.

Hal tersebut bisa saja membuat anak merasa takut untuk bercerita dengan orang tua. Mereka memilih diam dan menjauh dari orang tuanya. Alasannya karena takut kena marah, tidak ingin tindakannya dilarang, malu bercerita, dan lainnya. Ada banyak alasan anak kenapa mereka pada akhirnya memilih diam dan menjauh dari orang tua di tengah kondisi mereka mengalami masalah.

6. Pengaruh Pergaulan

Jika anak Anda berubah sikap secara tiba-tiba, dari dekat menjadi menjauh dengan orang tua, cobalah cek lingkungan pergaulannya. Siapa teman mereka, bagaimana lingkungan mereka setiap waktunya apakah positif atau negatif.

Pengaruh lingkungan bisa berdampak pada anak. Lingkungan yang baik akan menumbuhkan hal-hal positif pada anak, dan sebaliknya lingkungan yang buruk pun akan membuat akhlak anak menjadi buruk.

Akhlak yang buruk menyebabkan anak sendiri enggan berbagi dengan orang tuanya. Mereka akan lebih senang bergaul dengan teman di lingkungan yang memengaruhinya. Jika orang tua tidak cepat merespon kondisi ini, anak akan semakin bermasalah di lingkungannya.

7. Pola Asuh dan Contoh dari Orang Tua

Anak yang tidak dekat dengan orang tuanya bisa jadi karena orang tua sendiri yang memberi contoh seperti itu. Hubungan antar anggota keluarga yang memang renggang, tidak biasa dekat, tidak biasa terbuka. Akhirnya pun akan terbentuk kondisi anak dengan mental yang serupa.

Enggan terbuka, enggan dekat dengan orang lain, dan lebih merasa nyaman dengan kesendirian atau aktivitasnya masing-masing. Jika kondisi ini terjadi maka orang tualah yang pertama kali harus berinisiatif memperbaiki kondisi sebab anak pada dasarnya hanya meniru apa yang terjadi di rumah.

8. Orang Tua Pemarah

Anak tidak nyaman dengan orang tua sendiri bisa jadi terjadi karena sikap orang tua yang pemarah. Anak akhirnya tidak mau dekat dengan orang tua karena sikap orang tuanya yang sering memarahi anak karena hal-hal sepele.

Sikap pemarah ini biasanya terjadi karena banyak hal. Misalnya orang tua sendiri banyak masalah, orang tua terlalu sibuk di luar sehingga pulang ke rumah hanya membawa kelelahan, ayah dan ibu sedang bermasalah, karakter individu yang memang pemarah, dan lainnya.

Orang tua yang pemarah ini biasanya tidak sadar jika sikap mereka pemarah kepada anaknya. Akibatnya kondisi tersebut bisa berlangsung lama dan akhirnya anak lebih banyak memilih diam atau bahkan menjauh dari orang tua. Malas bercerita, malas bicara, malas mengusulkan sesuatu. Sebab hanya satu, karena orang tuanya sering marah.

9. Kecanduan Gawai

Banyak anak-anak saat ini yang menjauh dari orang tuanya hanya karena kesibukan mereka dengan gawai. Sibuk main game di hp sehingga jarang berbincang atau menghabiskan waktu dengan orang tua.

Jika kondisi ini terjadi, maka yang harus berinisiatif untuk mengatasinya adalah orang tua. Orang tua harus cepat sadar dengan kondisi ini dan segera membuat aturan untuk membatasi interaksi anak dengan gawai.

Akibat bermain gawai yang berlebihan, anak-anak akan merasa lebih dekat dengan teman dunia maya mereka dan menjauh dari orang-orang dekatnya di dunia nyata termasuk orang tua.

10. Kelainan Mental pada Anak

Anak-anak yang mengalami masalah mental seperti autis dan sejenisnya pada kondisi tertentu akan jauh interaksinya dengan orang tua.

Apalagi jika di dalam keluarga ada anak yang normal dan ada yang mengalami gangguan mental. Jika orang tua bersikap tidak adil dalam pengasuhan, maka bisa jadi anak yang mengalami kelainan mental akan jarang diajak berkomunikasi.

Jika orang tua sudah mengetahui penyebab kenapa anak tidak dekat dengan mereka, maka orang tua perlu mencarikan solusi atas masalah tersebut.

Jangan sampai sikap jauh atau menjauh tersebut karena adanya masalah lain yang terjadi pada anak. Akibatnya akan lebih besar masalahnya. Bukan sebatas tidak dekat dengan orang tua saja, tetapi bisa jadi akan terjadi masalah serius pada anak.

Cara Mengatasi Anak yang Tidak Dekat dengan Orang Tua

Cara paling realistis untuk membantu anak yang tidak dekat dengan orang tuanya dan bisa menjadi lebih akrab adalah memilihkan sekolah yang menekankan pada pembentukan karakter anak.

Sekolah semacam ini bukan hanya fokus pada capaian akademik anak, tetapi juga membantu anak bisa lebih baik akhlaknya pada orang tua, bisa lebih bertakwa kepada Tuhannya.

Salah satu referensi sekolah seperti ini yang bisa Anda jadikan tempat anak menempuh pendidikan adalah Sekolah Global Prestasi. Bukan hanya nilai akademik siswa yang unggul di sini, tetapi karakter budi pekerti dan iman takwa terlihat pada peserta didik di sekolah tersebut.

Orang tua jangan santai dengan kondisi anak yang jauh dari mereka. Kedekatan ini akan mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang anak ke depan. Termasuk setelah mereka dewasa, kedekatannya pada Anda akan terasa.

Saat kecil mungkin tidak begitu terasa, tetapi setelah mereka besar dan tidak dekat dengan orang tua, maka Anda akan merasakan dampak negatifnya.

Solusi mengatasi anak yang tidak dekat dengan orang tua adalah dengan memilihkan pendidikan yang tepat. Sekolah dengan kualitas pendidikan yang unggul akan mengajak orang tua berperan serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak. Itulah yang bisa Anda temukan di sekolah berprestasi seperti Sekolah Prestasi Global.

Anak sulit dekat dengan orang tua harus menjadi evaluasi juga bagi orang tua. Memperbaiki pola pengasuhan, sikap orang tua sendiri, bahkan ke aktivitas pribadi orang tua seperti kesibukan perlu menjadi catatan. Perhatikan anak Anda dari sekarang dan berusahalah agar mereka dekat.