Vaksinasi pada anak merupakan salah satu upaya yang bisa Anda lakukan untuk melindungi anak dari penyakit tertentu. Sayangnya masih banyak orang tua di Indonesia yang masih tidak mau jika anaknya divaksinasi. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan hampir 2 juta anak di Indonesia belum mendapatkan vaksin. Padahal vaksin merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah penyakit pada anak.
Banyaknya anak yang belum tervaksin di Indonesia ini tidak hanya karena kurangnya fasilitas untuk vaksin tapi juga karena kurangnya kesadaran orang tua. Masih banyak orang tua yang enggan memvaksin anaknya karena masih percaya dengan mitos mengenai vaksin yang katanya justru berbahaya. Sebenarnya pemberian vaksin pada anak tidaklah berbahaya dan justru banyak manfaatnya. Edukasi mengenai vaksin ini dirasa sangat penting bagi orang tua. Khusus untuk Anda di sini akan memberikan penjelasan mengenai apa itu vaksin dan seberapa penting vaksin untuk anak.
Apa Sebenarnya Vaksin dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Banyak yang mengatakan bahwa vaksinasi anak merupakan proses untuk memasukkan virus ke dalam tubuh anak. Secara sederhana hal ini benar, karena dalam vaksin terdapat virus yang akan dikenalkan ke dalam tubuh anak. Secara alami tubuh membentuk antibodi untuk menangkal virus penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Agar tubuh terhindar dari penyakit tertentu tubuh harus mampu membentuk antibodi spesifik. Terbentuknya antibodi spesifik ini akan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja lebih efektif dan cepat dalam mengatasi virus dalam tubuh. Hal inilah yang membuat anak bisa terhindar dari penyakit berbahaya dan mematikan.
Pemberian vaksin ke dalam tubuh akan memicu tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan virus tersebut. Dengan demikian nantinya jika anak suatu saat virus masuk ke dalam tubuh anak maka sistem kekebalan tubuh akan terbentuk otomatis. Sehingga resiko anak terkena penyakit tersebut sangat kecil. Virus yang ada di dalam vaksin juga sudah disesuaikan dosis dan jumlahnya. Jadi Anda tidak perlu khawatir anak justru akan sakit setelah menerima vaksin. Jika terjadi demam setelah anak menerima vaksin ini merupakan hal yang wajar. Hal ini menandakan jika tubuh anak sedang beraksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Benarkah Vaksin Bisa Menyebabkan Autisme?
Salah satu penyebab banyak orang tua yang ragu untuk memberikan vaksin kepada anaknya adalah beredar isu jika pemberian vaksin bisa menyebabkan autisme. Berita ini merebak berawal dari penelitian yang dilakukan di tahun 1998. Dalam penelitian ini Wakefield sebagai sang peneliti memberikan kesimpulan jika vaksin MMR bisa menyebabkan autisme. Setelah dilakukan penelitian ulang terbongkar jika pemberian vaksin MMR pada anak tidak ada hubungannya dengan autisme. Hal ini disampaikan oleh dr. Caessar Pronocitro dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya. Penelitian yang lebih akurat membuktikan bahkan vaksin MMR tidak ada kaitannya dengan gejala autisme. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika vaksin bisa membuat anak menjadi autis.
Bolehkah Anak yang Sedang Sakit dan Mengkonsumsi Obat Diberi Vaksin?
Beberapa orang tua beralasan tidak memvaksin anaknya karena pada saat jadwal vaksin anak sedang sakit. Kondisi anak yang sedang sakit atau kurang sehat bisa menjadi kontraindikasi pemberian vaksin. Dr Caessar menyarankan ketika anak sedang demam atau sedang mengkonsumsi obat yang menekan imunitas harus menunda vaksinasi. Namun jika anak hanya batuk dan pilek ringan tanpa demam tidak apa-apa jika divaksin. Tentu saja sebelum vaksin anak perlu dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya. Jika ternyata kondisi anak tidak memungkinkan untuk vaksin maka pemberian vaksin bisa ditunda. Anak tetap harus vaksin setelah kondisi kesehatannya membaik agar kebal terhadap penyakit tertentu.
Manfaat dan Pentingnya Vaksin Untuk Anak
Vaksin memang sangat penting untuk diberikan kepada anak. Pentingnya vaksinasi pada anak ini karena dengan vaksin anak bisa mendapatkan banyak manfaat, yaitu:
1. Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Manfaat utama pemberian vaksin untuk anak adalah mampu menguatkan sistem kekebalan tubuh. Pemberian vaksin secara rutin akan merangsang tubuh dalam membentuk imun yang spesifik. Imun spesifik inilah yang siap untuk melawan berbagai penyakit dan virus dalam tubuh anak. Pemberian vaksin pada anak memang bukan berarti anak tidak beresiko untuk terkena penyakit tersebut. Setidaknya dengan pemberian vaksin jika anak terkena penyakit tersebut gejala dan efeknya tidak parah karena sudah mempunyai antibodi.
2. Mencegah Penularan Wabah Penyakit
Pemberian vaksin juga bermanfaat untuk mencegah penularan wabah penyakit. Hal ini terbukti ketika tahun 1990 terjadi wabah polio. Negara yang melakukan vaksin efektif untuk menghentikan wabah ini. Saat ini campak juga menjadi salah satu wabah penyakit yang bisa menyebabkan kematian anak. Pemberian vaksin campak yang terus dilakukan sampai saat ini terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini.
3. Mengurangi Risiko Cacat dan Kematian Pada Anak
Manfaat pemberian vaksin yang lainnya adalah bisa mengurangi resiko lahir cacat dan kematian pada anak. Hal ini terbukti ketika Indonesia terkena wabah polio pada tahun 2005. Pada saat itu ratusan anak lahir dengan keadaan lumpuh total karena polio. Setelah digencarkan vaksin polio kasusnya menurun drastis. Pemberian vaksin campak dan rubella pada ibu hamil sudah terbukti mengurangi resiko bayi lahir cacat.
4. Menciptakan Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok
Pemberian vaksin juga bermanfaat untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. Adanya herd immunity ini bisa melindungi orang lain yang berisiko tinggi terkena penyakit seperti orang dengan imun rendah atau sedang proses kemoterapi. Jika cakupan vaksin tinggi maka kekebalan kelompok akan tercipta dan banyak orang terlindungi. Namun jika cakupan vaksinasi rendah maka bisa terjadi outbreak atau kejadian luar biasa.
5. Investasi Kesehatan Untuk Jangka Panjang
Vaksinasi pada anak juga merupakan salah satu bentuk investasi kesehatan untuk jangka panjang. Pemberian vaksin sudah terbukti bisa mencegah berbagai penyakit dan kecacatan pada anak. Tentu saja hal ini akan berdampak baik untuk perkembangan dan tumbuh kembang anak.
Apa Saja Vaksin yang Harus Diberikan Kepada Anak?
Sudah jelas bukan imunisasi sangat penting untuk anak karena ada banyak manfaatnya. Jenis vaksin apa saja sebenarnya yang wajib diberikan kepada anak? Ada 5 jenis vaksin yang wajib untuk anak, yaitu:
1. Polio
Jenis vaksin yang wajib untuk anak adalah vaksin polio. Polio termasuk salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit ini menyerang saraf otak dan tulang belakang. Virus polio tidak hanya bisa membuat tulang kaki dan tangan anak menjadi cacat saja. Kasus terparah polio bisa menyebabkan kelumpuhan sampai kematian. Karena polio ini sangat berbahaya maka anak perlu vaksin polio agar tidak tertular penyakit yang berbahaya ini.
Vaksin polio di Indonesia tersedia dalam 2 jenis yaitu vaksin berbentuk suntik dan oral atau tetes Keduanya sama-sama vaksin terbaik dan bisa mencegah anak terkena penyakit ini. Pemberian vaksin polio jenis suntik hanya dilakukan satu kali saja pada saat anak berusia 4 tahun. Sedangkan untuk vaksin oral diberikan 4 kali mulai bayi lahir atau paling lambat 1 bulan setelah bayi lahir. Pemberian vaksin oral ini dilakukan selama 4 bulan berturut-turut dari mulai bayi lahir.
2. Hepatitis B
Jenis vaksin yang wajib diberikan kepada anak selanjutnya adalah vaksin hepatitis B. Pemberian vaksin ini dengan tujuan agar terhindar dari penyakit hepatitis B yang berbahaya. Pemberian vaksin ini dilakukan 4 kali berturut-turut sejak bayi lahir. Pemberian pertama vaksin ini paling lambat 12 jam setelah bayi lahir. Kemudian vaksin diberikan lagi kepada bayi setelah berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jika Anda mempunyai riwayat penyakit hepatitis B maka pemberian vaksin ini sangat perlu. Tidak hanya vaksin hepatitis B saja tapi anak Anda juga perlu disuntik immunoglobulin hepatitis B atau HBIG. Suntikan ini akan membangun kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B secara cepat.
3. DPT-HB-HiB
Jenis vaksin yang ketiga ini merupakan vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada 6 penyakit sekaligus. Ke enam penyakit ini yaitu pertusis atau batuk rejan, difteri, hepatitis B, pneumonia, meningitis, dan pneumonia. Pemberian vaksin ini juga sebanyak 4 kali mulai dari anak usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Dosis vaksin terakhir diberikan setelah anak memasuki usia 18 bulan.
4. Campak
Vaksin campak merupakan vaksin wajib untuk anak. Pemberian vaksin ini bertujuan agar anak terhindar dari penyakit campak yang bisa menyebabkan radang otak. Pemberian vaksin campak dilakukan 3 kali sejak anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan terakhir anak usia 6 tahun. Jika Anda sudah memberikan vaksin MMR atau MR saat anak berusia 15 bulan maka vaksin campak ketika anak berusia 18 bulan tidak perlu dilakukan lagi. Hal ini disebabkan dalam vaksin MR sudah terdapat vaksin campak.
5. BCG
BCG merupakan vaksin untuk mencegah penyakit TB atau tuberkulosis. Penyakit ini termasuk penyakit berbahaya yang menyerang sistem pernapasan. Di Indonesia TB menjadi salah satu penyakit yang paling banyak penderitanya. Karena hal inilah vaksin TB menjadi salah satu vaksin wajib di Indonesia. Pemberian vaksin BCG hanya sekali saja ketika anak berusia 2 atau 3 bulan. Selain kelima jenis vaksin ini, IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan beberapa vaksin tambahan untuk anak, yaitu:
- Vaksin MMR yang bermanfaat untuk mencegah penyakit gondongan dan rubella.
- Vaksin PCV atau pneumokokus yang berfungsi untuk mencegah infeksi yang bisa menyebabkan meningitis, radang telinga, dan pneumonia.
- Vaksin Human Papillomavirus atau HPV untuk pencegahan penyakit kanker serviks pada anak perempuan.
- Vaksin varicella guna mencegah penyakit cacar air atau penyakit akibat virus varicella zoster.
Di mana Bisa Melakukan Vaksin Untuk Anak?
Vaksinasi pertama pada anak bisa Anda lakukan langsung di rumah sakit tempat Anda melahirkan. Pemerintah juga sudah membuat program vaksinasi pada anak di posyandu. Anda juga bisa melakukan vaksin di rumah sakit atau puskesmas terdekat. Sebagai orang tua tentunya Anda harus memberikan vaksin lengkap kepada anak agar anak bisa terhindar dari berbagai penyakit. Vaksinasi pada anak sangat penting dan mempunyai banyak manfaat. Jadi tidak perlu takut lagi untuk melakukan vaksin pada anak.
Baca juga: Bisul Pada Anak, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Apa itu vaksin dan bagaimana cara kerjanya?
Banyak yang mengatakan bahwa vaksinasi anak merupakan proses untuk memasukkan virus ke dalam tubuh anak. Secara sederhana hal ini benar, karena dalam vaksin terdapat virus yang akan dikenalkan ke dalam tubuh anak. Secara alami tubuh membentuk antibodi untuk menangkal virus penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Agar tubuh terhindar dari penyakit tertentu tubuh harus mampu membentuk antibodi spesifik. Terbentuknya antibodi spesifik ini akan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja lebih efektif dan cepat dalam mengatasi virus dalam tubuh. Hal inilah yang membuat anak bisa terhindar dari penyakit berbahaya dan mematikan. Pemberian vaksin ke dalam tubuh akan memicu tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan virus tersebut. Dengan demikian nantinya jika anak suatu saat virus masuk ke dalam tubuh anak maka sistem kekebalan tubuh akan terbentuk otomatis. Sehingga resiko anak terkena penyakit tersebut sangat kecil. Virus yang ada di dalam vaksin juga sudah disesuaikan dosis dan jumlahnya. Jadi Anda tidak perlu khawatir anak justru akan sakit setelah menerima vaksin. Jika terjadi demam setelah anak menerima vaksin ini merupakan hal yang wajar. Hal ini menandakan jika tubuh anak sedang beraksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Benarkah vaksin bisa menyebabkan autisme?
Salah satu penyebab banyak orang tua yang ragu untuk memberikan vaksin kepada anaknya adalah beredar isu jika pemberian vaksin bisa menyebabkan autisme. Berita ini merebak berawal dari penelitian yang dilakukan di tahun 1998. Dalam penelitian ini Wakefield sebagai sang peneliti memberikan kesimpulan jika vaksin MMR bisa menyebabkan autisme. Setelah dilakukan penelitian ulang terbongkar jika pemberian vaksin MMR pada anak tidak ada hubungannya dengan autisme. Hal ini disampaikan oleh dr. Caessar Pronocitro dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya. Penelitian yang lebih akurat membuktikan bahkan vaksin MMR tidak ada kaitannya dengan gejala autisme. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika vaksin bisa membuat anak menjadi autis.
Apa Saja Vaksin yang Harus Diberikan Kepada Anak?
1. Polio 2. Hepatitis B 3. DPT-HB-HiB 4. Campak 5. BCG