Panic attack atau serangan panik dapat menyerang siapapun, tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak. Panic attack pada anak tentu membuat Anda sebagai orang tua merasa khawatir. Pasalnya, serangan ini bisa muncul kapanpun dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Pernahkan anak Anda tiba-tiba merasa takut, cemas, dan gelisah tanpa sebab? Bisa jadi itu tanda bahwa anak terserang panic attack. Lalu, apa yang harus Anda lakukan ketika anak terkena serangan ini? Berikut paparan lengkap dan cara menenangkan dari serangan Panic attack pada anak.

Apa Itu Panic Attack?

Menenangkan Anak dari Gangguan Kecemasan atau Panic Attack - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Zahra Amiri on Unsplash

Panic attack adalah sebuah kondisi yang menyebabkan seseorang merasa cemas dan takut luar biasa. Serangan ini menimbulkan ketakutan intens yang amat sangat dahsyat, sehingga memicu reaksi fisik tertentu.

Serangan ini bisa muncul kapan saja tanpa permisi dan membuat penderitanya bisa merasakan panik bahkan tanpa alasan yang jelas. Biasanya serangan terjadi dalam selang waktu beberapa menit hingga setengah jam.

Perasaan panik, cemas, dan takut yang muncul saat terserang panic attack tidak sama dengan perasaan panik, cemas, dan takut ketika Anda lupa membawa SIM dan STNK saat melewati operasi zebra polisi, atau kehilangan paspor saat berada di luar negeri.

Rasa panik, cemas, dan takut tadi jelas ada alasannya, berbeda dengan panic attack terhadap anak yang bisa muncul tanpa alasan. Ketika terserang, Anda akan merasa sangat takut setakut-takutnya seolah ada bahaya besar mengancam nyawa Anda. Padahal realitanya, tidak terjadi apa-apa. Serangan ini dapat membuat penderita kehilangan kontrol atas dirinya sendiri, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain.

Sebenarnya munculnya serangan ini dalam diri seseorang itu wajar ketika dalam kondisi tertekan. Sesekali, serangan panik mungkin terjadi. Namun jika pemicunya hilang, maka efek yang timbul perlahan akan hilang juga. Apabila serangan ini muncul terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, maka disebut gangguan panik.

Panic Attack pada Anak

Panic attack pada anak berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa tentu akan lebih mudah menyadari jika sedang mengalami serangan panik. Sedangkan anak-anak bisa jadi mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dirasakannya.

Serangan Panic attack pada anak  akan datang secara tiba-tiba dan menimbulkan berbagai tanda fisik maupun psikis seperti jantung yang berdebar tak beraturan serta munculnya perasaan takut yang luar biasa. Hal ini tentu akan membuat anak merasa tidak nyaman.

Selain itu, serangan ini juga akan membuat orang merasa ingin lari dari situasi yang menjadi pemicunya. Maka, Anda bisa menenangkan anak apabila ia terpaksa harus menghadapi situasi tersebut. Jika tidak, kepanikan yang muncul akan menimbulkan serangan gangguan kecemasan yang lain.

Panic attack lebih sering terjadi pada usia remaja, namun bukan tidak mungkin akan terjadi pada anak berusia lebih muda. Ada berbagai gejala Panic attack pada anak, diantaranya sering mimpi buruk dan membuat tidur terganggu, merasa gelisah dalam jangka panjang, sulit fokus dan berkonsentrasi, jadi lebih rewel, dan sering mengamuk.

Serangan ini kemungkinan bisa menurunkan kemampuan belajar siswa di sekolah. Sebagai contoh, jika anak terkena serangan panik saat tidur di malam hari, ia akan sulit tidur kembali sehingga saat di sekolah akan mengantuk dan sulit berkonsentrasi.

Penyebab Panic Attack

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab Panic attack pada anak baik dari internal maupun eksternal, yaitu:

●  Faktor Genetik

Selain karena faktor eksternal, gen juga merupakan salah satu faktor penyebab panic attack pada anak. Misal, apabila orang tua atau saudara kandungnya memiliki panic disorder, maka ada resiko bisa menurun ke anak.

●  Karakter Anak

Orang dengan karakter sensitif lebih beresiko mengalami panic attack dibanding orang yang tidak sensitif, karena orang sensitif biasanya lebih peka terhadap lingkungan. Tapi bukan berarti orang dengan sensitivitas rendah tidak berpotensi mengalami serangan ini, karena penyebabnya bisa terjadi karena faktor lain.

●  Faktor Stress

Anda perlu waspada jangan sampai anak mengalami stres. Stres merupakan pemicu berbagai macam penyakit, contoh panic attack terhadap anak. Ini berarti sedang stres, maka akan lebih rentan terkena serangan ini. Apabila hal ini tidak segera ditangani, maka akan mengakibatkan depresi.

Gejala Psikis pada Gangguan Kecemasan

Timbulnya Panic attack pada anak, ditandai dengan munculnya gejala psikis berikut ini :

  • Timbul rasa takut secara tiba-tiba
  • Merasa gelisah dalam jangka panjang
  • Merasa ingin melarikan diri ketika muncul serangan kecemasan secara cepat hingga mencapai titik terburuknya dalam waktu sepuluh menit
  • Memiliki rasa takut yang kuat untuk mengalami lebih banyak serangan
  • Berusaha menghindar dari tempat atau situasi yang pernah membuatnya mengalami serangan panik di masa lalu
  • Sulit berkonsentrasi

Bila menemukan beberapa gejala tersebut pada anak-anak, sebaiknya Anda sebagai orang tua patut waspada.

Gejala Fisik pada Gangguan Kecemasan

Selain gejala psikis, juga terdapat gejala fisik. Gejala fisik berikut ini menandakan munculnya panic attack pada anak :

  • Degup jantung kencang dan tidak beraturan
  • Keringat mengucur deras
  • Tubuh gemetaran
  • Napas terengah-engah
  • Merasa seperti ada yang mencekik
  • Dada terasa nyeri dan tidak nyaman.Muncul rasa mual dan tidak nyaman di perut
  • Kepala nyeri sampai ingin pingsan
  • Sekujur tubuh merasakan sensasi mati rasa
  • Mengalami kecemasan yang mengakibatkan insomnia, mudah marah, dan mudah lelah

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Segeralah mencari pertolongan dokter apabila anak Anda menunjukkan gejala atau ciri-ciri Panic attack pada anak yang telah dipaparkan di atas. Meski bukan kondisi yang berbahaya, jika tidak segera ditangani, serangan bisa bertambah parah bahkan bisa memicu munculnya penyakit lain.

Apa Saja Diagnosis dan Pengobatan Gangguan Kecemasan?

Untuk mengetahui gejala-gejala yang muncul gangguan kecemasan pada anak atau bukan, maka anak Anda memerlukan bantuan dari dokter professional. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan meliputi :

  • Pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk di dalamnya tes elektrokardiogram (EKG).
  • Pengambilan darah guna memeriksa kelenjar tiroid dan berbagai kemungkinan adanya masalah kesehatan tertentu.
  • Wawancara langsung untuk mengetahui lebih jelas mengenai detail serangan yang muncul dan menggunakan hasilnya sebagai evaluasi psikologis.

Dokter dapat segera memberi perawatan apabila telah melakukan pemeriksaan dan mendiagnosa bahwa gejala yang muncul pada anak Anda merupakan serangan panik.

Perawatan efektif yang dapat diberikan untuk anak yang terdiagnosis bisa melalui dua cara, yaitu kombinasi dari terapi perilaku kognitif dan pengobatan.

Tips Tenangkan Anak dari Panic Attack

Jika dokter telah memeriksa dan anak memang memiliki panic attack, sebagai orang tua tentu saja merasa cemas. Pasti akan muncul kekhawatiran jika suatu saat serangan itu akan muncul kembali. Sebagai yang mengalaminya, anak Anda juga tentu akan merasa cemas. Apalagi jika serangan itu sudah muncul beberapa kali.

Daripada ikut panik, orang tua harus memiliki kemampuan untuk menenangkan anak saat serangan panik terjadi. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu menenangkan anak dari serangan ini :

●  Segera Menghindari Pemicu

Pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan ketika anak mengalami serangan panik adalah sesegera mungkin menghindari pemicunya. Terkadang memang sulit untuk langsung mengidentifikasi apa pemicunya begitu serangan ini muncul.

Maka, begitu tahu apa penyebabnya, segera jauhkan pemicu tersebut dari anak Anda agar ia menjadi lebih tenang, sehingga ketakutan dan kecemasan yang ia alami  perlahan mereda.

● Bisikkan kalimat afirmasi positif yang menenangkan

Anda dapat memberikan kalimat-kalimat afirmasi positif untuk menenangkan anak yang sedang terkena panic attack. Kalimat afirmasi seperti “tidak apa-apa”, “semua akan segera berlalu”, atau “kamu pasti bisa” akan tertanam di alam bawah sadar mereka.

Kalimat-kalimat afirmasi positif yang Anda ucapkan terus menerus kepada anak akan mengurangi rasa cemas mereka dan memberi efek menenangkan serta energi positif.

Menenangkan Anak dari Gangguan Kecemasan atau Panic Attack - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Brett Jordan on Unsplash

● Mengajari teknik pernapasan untuk relaksasi tubuh dan pikiran

Anda dapat mengajari anak untuk melakukan teknik pernapasan 4-7-8 apabila panic attack muncul. Caranya adalah dengan menarik nafas selama 4 detik, menahan nafas selama 7 detik, dan menghembuskan nafas selama 8 detik, kemudian Anda ulangi sebanyak empat kali.

Teknik pernapasan yang ditemukan oleh seorang profesor dari fakultas kedokteran University of Arizona bernama Dr. Andrew Weil ini disinyalir mampu meredakan kecemasan.

Teknik pernapasan 4-7-8 bermanfaat untuk merelaksasi sistem saraf sehingga perasaan menjadi lebih tenang. Tubuh dapat mengambil dan mempertahankan lebih banyak oksigen di udara.

Saat pikiran menjadi tenang, maka tingkat stres dan kecemasan akan menurun. Untuk mendapatkan hasil terbaik, direkomendasikan untuk melakukan teknik pernapasan ini paling tidak dua kali dalam sehari.

●  Berbicara pada Anak untuk Cari Tahu Penyebabnya

Agar dapat menemukan pemicu dari serangan panik, Anda dapat mengajak anak bicara mengenai permasalahan yang terjadi pada mereka sehingga membuat serangan bisa terjadi.

Posisikan diri sebagai orang tua sekaligus sahabat yang mau menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Berusahalah agar mereka mau terbuka dengan Anda.

●  Mendistraksi Perhatian Mereka ke Hal Lain

Segera alihkan perhatian mereka ke hal lain begitu serangan muncul. Dengan mengalihkan anak Anda untuk fokus ke hal lain, maka serangan akan lebih cepat mereda.

Anda dapat mendistraksi mereka dengan melakukan hal-hal menyenangkan yang mereka sukai, seperti : memberikan mainan, makanan favorit, mengajak mereka jalan-jalan, pergi ke tempat yang mereka suka, dan lain-lain.

 

Mencegah Panic Attack pada Anak Muncul Kembali

Setelah mengetahui cara-cara yang dapat Anda lakukan ketika serangan panik muncul, Anda dapat melakukan upaya berikut untuk mencegah panic attack anak.

  • Memberitahu anak mengenai gejala-gejala yang mengindikasikan serangan panik, agar anak bisa langsung tahu kalau sedang terkena serangan.
  • Memberitahu anak untuk melakukan apa saja ketika serangan muncul agar anak bisa mandiri mengatasi serangan yang muncul.
  • Mengajak anak untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan secara rutin.
  • Memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup.
  • Mengajarkan anak teknik relaksasi citra terpandu dengan cara memejamkan mata, merelaksasi otot-otot, dan membayangkan hal-hal menyenangkan.

 

Gunakan Cara yang Tepat untuk Menangani Panic Attack

Terdapat beberapa cara untuk menenangkan anak yang terkena panic attack. Jadi, apabila panic attack pada anakmuncul, segera temani dan tenangkan agar gejalanya cepat mereda, karena serangan yang datang tiba-tiba dan tidak bisa terprediksi ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan aktivitas sehari-harinya.

Baca Juga: Mengajarkan Anak untuk Mengatasi Rasa Takut Terhadap Hantu

Apa Saja Gejala Fisik pada Anak yang Mengalami Gangguan Kecemasan?

Gejala fisik berikut ini menandakan munculnya panic attack pada anak : - Degup jantung kencang dan tidak beraturan - Keringat mengucur deras - Tubuh gemetaran - Napas terengah-engah - Merasa seperti ada yang mencekik - Dada terasa nyeri dan tidak nyaman.Muncul rasa mual dan tidak nyaman di perut - Kepala nyeri sampai ingin pingsan - Sekujur tubuh merasakan sensasi mati rasa - Mengalami kecemasan yang mengakibatkan insomnia, mudah marah, dan mudah lelah

Apa Saja Tips Menenangkan Anak dari Panic Attack?

- Segera Menghindari Pemicu - Bisikkan Kalimat Afirmasi Positif yang Menenangkan - Mengajari teknik pernapasan untuk relaksasi tubuh dan pikiran - Berbicara pada Anak untuk Cari Tahu Penyebabnya - Mendistraksi Perhatian Mereka ke Hal Lain

Bagaimana Mencegah Panic Attack Muncul Kembali?

Anda dapat melakukan upaya berikut untuk mencegah panic attack anak muncul kembali. Memberitahu anak mengenai gejala-gejala yang mengindikasikan serangan panik, agar anak bisa langsung tahu kalau sedang terkena serangan. Memberitahu anak untuk melakukan apa saja ketika serangan muncul agar anak bisa mandiri mengatasi serangan yang muncul. Mengajak anak untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan secara rutin. Memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup. Mengajarkan anak teknik relaksasi citra terpandu dengan cara memejamkan mata, merelaksasi otot-otot, dan membayangkan hal-hal menyenangkan.