Mendengkur atau ngorok merupakan peristiwa lumrah yang dialami seseorang ketika tidur, mulai dari dewasa bahkan sampai anak-anak. Namun, kebiasaan ini akan berakibat buruk jika dibiarkan begitu saja. Selain mengganggu kualitas tidur orang lain, kebiasaan ini juga berdampak buruk ke kualitas tidur orang yang mendengkur itu sendiri. Pada artikel kali ini akan diulas cara alami mengobati dengkuran pada anak. Simak penjelasannya sampai akhir, ya!

Apa Itu Mendengkur?

Berikut 7 Cara Menghilangkan Dengkuran Anak Saat Tidur - Sekolah Prestasi Global

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Tahukah Anda jika peristiwa ngorok terjadi akibat adanya getaran di bagian uvula dan palatum yang merupakan struktur yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Bunyi yang dihasilkan dengkuran berasal dari kapasitas udara yang masuk, getaran di jaringan tenggorokan, dan relaksasi jaringan tenggorokan saat seseorang tertidur.

Singkatnya, dengkuran bisa terjadi akibat dari getaran otot dan jaringan lunak yang terdapat di sekitar tenggorokan saat udara masuk melewatinya. Jika anak Anda mengalami gangguan tidur yang satu ini maka jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter keluarga Anda, ya!

Apa Saja Jenis Mendengkur yang Dialami Anak

Perlu Anda ketahui jika kebiasaan anak mendengkur saat tidur dikelompokkan ke dalam dua golongan. Kelompok pertama adalah occasional snoring yang merupakan peristiwa mendengkur sesekali atau dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam satu minggu.

Berikutnya adalah habitual snoring atau dengkuran dengan frekuensi yang terus berulang setidaknya lebih dari 3 kali dalam satu minggu.

Nah, jika sudah ke tahap habitual snoring, bahaya tidur mendengkur pada anak di antaranya adalah anak bakal rentan terserang obstructive sleep apnea syndrome (OSAS). Penjelasan lengkap mengenai OSAS akan diulas di poin berikutnya di bawah, ya.

Hasil persentase menunjukkan sebesar 10% anak mendengkur saat tidur secara rutin. Sedangkan menurut data, sebanyak 25-40% anak mengalami gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh kebiasaan mendengkur ini.

Oleh sebab itu, kebiasaan mendengkur yang dialami oleh anak perlu mendapat perhatian lebih karena dikhawatirkan akan berakibat buruk ke kesehatan mereka.

Apa Penyebab Anak Tidur Mendengkur?

Anak-anak yang mengalami gangguan tidur seperti OSAS ini, secara umum mempunyai gejala yang berbeda-beda di siang dan malam hari.

Jika menjelang malam hari, anak-anak cenderung tidur dengan mulut terbuka, mendengkur, dan kerap kali napasnya berhenti sesaat kemudian bernapas kembali. Sehingga hal tersebut akan mengganggu tidur nyenyak si kecil, mereka akan lebih sering terbangun dari tidur karena gelagapan (arousal) dan terjadi kekurangan oksigen (hipoksia).

Maka penting sekali bagi orang tua untuk selalu waspada jika mengetahui anak mendengkur saat tidur terlebih jika anak tidak mempunyai simtom radang tenggorokan, atau gejala OSAS. Lalu apa penyebab anak tidur mendengkur lainnya yang perlu orang tua ketahui? Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya!

1. Pembesaran Amandel dan Adenoid

Amandel dan adenoid merupakan sekumpulan kelenjar yang mempunyai fungsi melawan infeksi. Posisi amandel berada di sebelah kiri dan kanan belakang mulut, sedangkan untuk adenoid sendiri ialah organ yang berada lebih ke atas di belakang hidung.

Amandel dan adenoid yang membengkak menjadi pemicu umum terjadinya dengkuran pada anak. Pada tahap ini, dibutuhkan penanganan medis berupa operasi amandel dan adenoid sebagai cara menghilangkan dengkuran pada saat tidur.

2. Mengalami Penyumbatan Aliran Udara

Anak mendengkur saat tidur juga bisa disebabkan karena mereka tengah terserang flu, pilek, hidung mampet karena alergi hingga sinusitis yang kemudian menyebabkan mereka kesusahan untuk bernapas lewat hidung.

Maka alternatifnya mereka akan otomatis bernapas melalui mulut. Nah, bernapas lewat mulut ini yang bakal mengakibatkan getaran lebih besar, sehingga akan dihasilkan suara dengkuran.

3. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

OSAS merupakan kumpulan gejala yang berasal dari sumbatan parsial yang terjadi di saluran napas bagian atas, sehingga proses pernapasan mengalami sumbatan di bagian atas atau berkurangnya aliran napas ketika tidur.

Sederhananya, OSAS adalah kondisi di mana penderitanya akan mengalami napas terhenti beberapa saat dan terjadi berulang ketika tertidur. Kondisi ini cukup berbahaya dan perlu penanganan profesional karena bisa berujung kematian tiba-tiba.

Umumnya pada orang dewasa, mendengkur saat tidur diakibatkan karena obesitas yang jadi faktor utama risiko terjadinya OSAS.

Pada kasus mendengkur pada anak, faktor risiko utamanya adalah adanya pembengkakkan kelenjar amandel dan adenoid. Selain itu, penyakit yang berkaitan dengan alergi, seperti asma dan sinusitis juga berhubungan dengan OSAS pada anak.

Seperti yang telah disebutkan di atas, anak dengan OSAS mempunyai ciri khas, mulai dari dengkuran yang keras pada saat tidur di malam hari, sehingga memengaruhi kualitas tidurnya.

Gejala umum yang kerap dijumpai adalah posisi tidur anak jadi tidak normal, posisi kepala cenderung mendongkak dengan tubuh membengkok ke belakang.

Anak yang mempunyai OSAS cenderung lebih gelisah ketika tidur dan kemungkinan juga akan kerap mengompol. Bukan hanya itu saja, anak akan cenderung mudah tantrum, kerap mengantuk, dan kesulitan berkonsentrasi saat sekolah.

4. Obesitas atau Kegemukan

Adanya jaringan lemak yang berlebihan di bagian leher dan sekitar tenggorokan akan mengakibatkan kondisi penyempitan saluran pernapasan. Selain itu, obesitas juga dikhawatirkan menambah beban berlebih pada anak yang mana akan menjadi pemicu terjadinya dengkuran pada saat mereka terlelap.

5. Radang Tenggorokan

Faringitis atau radang tenggorokan bisa terjadi berbarengan dengan radang amandel. Secara umum penyebab radang tenggorokan adalah karena infeksi, virus, alergi, bakteri, jamur, sinusitis, dan lain sebagainya.

Gejala yang timbul saat anak mengalami radang tenggorokan di antaranya adalah sebagai berikut; nyeri tenggorokan, terjadi perubahan suara seperti serak, peradangan kelenjar di sekitar leher, demam, mual dan muntah, nyeri kepala, hingga tidur mengorok.

6. Asma

Sumbatan yang terjadi di jalur pernapasan juga menjadi penyebab dengkuran anak saat tidur. Penyakit asma mendorong anak untuk berusaha ekstra saat bernapas sehingga terjadilah kondisi tidur dengan mendengkur.

Selain itu, mendengkur juga menjadi pemicu serangan asma karena lendir yang berasal dari saluran napas atas bisa menerobos masuk ke paru-paru.

7. Menghirup Asap Rokok

Secara tidak langsung anak menjadi perokok pasif atau turut menghisap asap rokok yang bersumber dari orang lain di sekitarnya. Sehingga kondisi tersebut akan meningkatkan risiko dengkuran anak yang tinggi saat terlelap.

Maka dari itu, jika Anda atau pasangan Anda merokok, mulai dilatih untuk menghindari kebiasaan tidak sehat satu ini. Kebiasaan ini selain berdampak buruk ke kesehatan pribadi, ternyata secara tidak langsung juga membahayakan kesehatan orang lain sebagai perokok pasif, khususnya anak-anak.

Tips Menghilangkan Kebiasaan Ngorok Saat Tidur pada Anak

Berikut 7 Cara Menghilangkan Dengkuran Anak Saat Tidur - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Minnie Zhou on Unsplash

Kebiasaan mendengkur yang dialami oleh anak sebenarnya bisa dikatakan cukup normal dan tidak perlu mendapatkan penanganan serius secara medis. Hal tersebut karena seiring berjalannya waktu kebiasaan ngorok saat tidur akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kasus anak mendengkur yang perlu digaris bawahi untuk mendapat atensi khusus.

Pasalnya, jika kondisi khusus tersebut tidak segera mendapat perawatan yang sesuai bisa berakibat ke penurunan kualitas tidur anak sampai terjadinya gangguan tidur kronis.

Nah, berikut di bawah ini cara menghilangkan ngorok yang efektif tanpa efek samping yang bisa Anda terapkan kepada buah hati kesayangan.

1. Konsultasikan Kepada Dokter

Langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak mendengkur saat tidur adalah dengan mengonsultasikan kondisi ini kepada dokter.

Biasanya di proses awal, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan kebiasaan mendengkur yang terjadi pada anak. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan dan diagnosis untuk dapat menentukan ada atau tidaknya gangguan serius penyebab dengkuran ini.

Nah, apabila hasil yang keluar anak Anda dinyatakan memiliki gangguan kesehatan tertentu, maka dokter akan membantu menentukan pengobatan yang tepat disesuaikan dengan keadaan anak.

2. Memastikan Suasana Tidur Nyaman untuk Anak

Cara mengatasi mendengkur pada anak berikut ini cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan. Anda sebagai orang tua perlu membantu anak untuk membuat suasana kamar tidur terasa nyaman.

Latih anak untuk terbiasa mengerjakan rutinitas sebelum tidur dengan teratur. Misal, tidur dengan lampu mati, menghindari alat elektronik sebelum tidur, dan membuat suasana kamar lebih tenang.

Selain itu, cek kondisi tidur anak dengan cermat. Jika Anak tidak mendengkur akibat gangguan pernapasan seperti flu dan pilek, maka Anda tidak perlu cemas. Anda bisa membantu menghilangkan dengkuran anak dengan cara mengganjalkan bantal di bawah kepala anak saat mereka tertidur.

3. Memberikan Obat atau Alat Pelega Napas

Jika anak mengeluh kesulitan bernapas karena hidung tersumbat, Anda bisa memberikan alat pelega napas biasanya berupa stick yang dihirup.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan obat sesuai dengan anjuran dokter untuk membantu pemulihan lebih cepat. Hal tersebut akan membantu mengurangi dengkuran yang dikeluhkan buah hati Anda.

4. Hindari Obesitas pada Anak

Salah satu faktor penyebab timbulnya OSAS adalah obesitas atau kelebihan berat badan pada anak. Maka Anda harus selalu memperhatikan berat badan anak Anda agar tetap ideal sesuai dengan usia perkembangannya.

Selalu berikan kepada anak makanan yang sehat dan seimbang. Selain itu, ajak anak untuk rutin beraktivitas fisik paling minim 30 menit setiap hari.

5. Memakai Penyaring Udara

Jika anak Anda mempunyai masalah dengan alergi, maka menggunakan penyaring udara atau air purifier bisa menjadi alternatif yang dapat dipilih untuk membantu mengurangi alergi, seperti debu hingga bulu binatang yang tersebar melalui udara.

6. Lakukan Terapi CPAP

Cara mengatasi mendengkur pada anak berikutnya adalah dengan melakukan terapi continuous positive airway pressure (CPAP). Cara kerja alat ini adalah dengan memberikan tekanan udara ke dalam mulut dan saluran pernapasan agar menangkal terjadinya penyumbatan di daerah tersebut.

Secara umum, terapi ini cukup efektif digunakan untuk menangani OSAS pada orang dewasa. Namun, ternyata dokter juga menyarankan agar anak-anak yang menderita OSAS seusai mengikuti prosedur pengangkatan tonsil dan adenoid bisa memakai alat CPAP ini.

7. Lakukan Penanganan Operasi

Last but not least, apabila masalah kesehatan penyebab dengkuran anak sudah cukup serius, maka Anda disarankan untuk mengambil langkah operasi pada anak untuk mengatasinya. Seperti misalnya, operasi adenotonsilektomi, diperlukan pengangkatan tonsil dan adenoid yang ada di area tenggorokan.

Apabila diabaikan begitu saja, dikhawatirkan anak akan mengidap sleep apnea berkepanjangan yang mengakibatkan kesulitan tidur nyenyak pada anak karena terganggu oleh dengkuran.

Melakukan prosedur ini juga bisa menolong anak untuk mengurangi kebiasaan mendengkurnya dan membantu kelancaran pernapasan ketika terlelap.

Nah itu dia 7 cara alami mengobati dengkuran anak yang bisa Anda lakukan. Menangani masalah gangguan tidur satu ini dengan segera tentu akan membantu meningkatkan kualitas tidur anak, sehingga dengan tidur yang berkualitas akan berdampak ke meningkatnya tingkat keaktifan mereka di keesokan harinya.

Baca juga: 9 Tips Mengatur Pola Tidur Anak Agar Jadi Lebih Teratur 

Apakah Mendengkur Bahaya pada Anak Ketika Tidur?

Mendengkur atau ngorok merupakan peristiwa lumrah yang dialami seseorang ketika tidur, mulai dari dewasa bahkan sampai anak-anak. Namun, kebiasaan ini akan berakibat buruk jika dibiarkan begitu saja. Jika anak Anda mengalami gangguan tidur yang satu ini maka jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter keluarga Anda.

Apa Saja Jenis Mendengkur yang Dialami Anak?

Kelompok pertama adalah occasional snoring yang merupakan peristiwa mendengkur sesekali atau dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam satu minggu. Berikutnya adalah habitual snoring atau dengkuran dengan frekuensi yang terus berulang setidaknya lebih dari 3 kali dalam satu minggu.

Apa Penyebab Anak Tidur Mendengkur?

1. Pembesaran Amandel dan Adenoid 2. Mengalami Penyumbatan Aliran Udara 3. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) 4. Obesitas atau Kegemukan 5. Radang Tenggorokan 6. Asma 7. Menghirup Asap Rokok