Mengenal Oral Sensory Seeking, Kebiasaan Mengunyah Benda pada Anak - SEKOLAH PRESTASI GLOBAL

Setiap orang tua pasti pernah mengalami momen ketika anak mereka memasukkan berbagai objek ke dalam mulut. Perilaku ini seringkali memunculkan kekhawatiran dan pertanyaan. Mengapa anak melakukan hal ini? Apakah ini perilaku yang normal? Bagaimana cara mengatasi perilaku ini? Artikel ini akan membahas tuntas tentang perilaku oral sensory seeking pada anak-anak, termasuk penyebabnya, tanda-tandanya, serta solusi yang dapat diterapkan.

Apa itu Oral Sensory Seeking?

Oral Sensory Seeking adalah salah satu variasi dari gangguan sensorik, yang merupakan gangguan pada sistem sensorik seseorang. Sistem sensorik adalah bagian penting dari pengalaman manusia yang mencakup panca indera seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa. Gangguan sensorik, termasuk oral sensory seeking, terjadi ketika seseorang memiliki kesulitan dalam memproses atau mengatur informasi sensorik dengan benar.

Oral Sensory Seeking fokus pada sensasi oral atau mulut. Individu yang mengalami kondisi ini cenderung mencari pengalaman sensorik di sekitar mulut mereka secara berlebihan. Ini bisa mencakup perilaku seperti menggigit, mengunyah, menjilat, atau mengisap benda-benda seperti pensil, pakaian, atau bahkan bagian tubuh mereka sendiri. Orang dengan oral sensory seeking seringkali merasa nyaman atau tenang ketika mereka dapat merasakan sensasi ini.

Mengapa Anak Suka Memasukkan Objek ke dalam Mulut?

Ada beberapa alasan mengapa anak-anak memiliki kecenderungan untuk memasukkan objek ke dalam mulut mereka:

  • Pengenalan Objek

Mulut adalah salah satu indra kedua yang digunakan bayi untuk mengenali objek di sekitarnya. Dengan menghisap atau menggigit objek, anak dapat menilai tekstur, bentuk, dan ukuran objek tersebut. Ini adalah cara alami bagi mereka untuk memahami dunia di sekitarnya.

  • Mengatasi Stres

Aktivitas menghisap adalah gerakan refleks yang membantu bayi mendapatkan asupan ASI. Ini adalah bagian dari proses penting untuk melangsungkan hidup. Oleh karena itu, anak-anak mungkin menggunakan perilaku ini sebagai strategi untuk merasa lebih tenang saat mereka menghadapi stres atau kecemasan.

  • Kebiasaan Membawa

Beberapa kebiasaan seperti mengisap jempol atau objek tertentu dapat terbawa hingga anak tumbuh lebih besar. Ini bisa menjadi cara anak untuk menenangkan diri mereka sendiri.

Mengapa Oral Sensory Seeking Terjadi?

Penyebab pasti oral sensory seeking belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada kondisi ini. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi oral sensory seeking termasuk:

  • Gangguan Sensorik

Oral Sensory Seeking adalah salah satu variasi dari gangguan sensorik. Gangguan ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan atau kesalahan dalam sistem sensorik seseorang, yang dapat memengaruhi cara mereka merasakan dan merespons rangsangan sensorik.

  • Kebutuhan Sensorik

Beberapa individu mungkin memiliki kebutuhan sensorik yang lebih tinggi daripada yang lain. Sensasi oral seperti mengunyah atau menggigit mungkin memberi mereka perasaan yang kurang mereka dapatkan dari rangsangan lainnya.

  • Faktor Lingkungan

Lingkungan di sekitar seseorang juga dapat memainkan peran dalam perkembangan oral sensory seeking. Terpapar pada benda-benda atau situasi tertentu yang melibatkan sensasi oral dapat memperkuat perilaku ini.

Tanda-Tanda Oral Sensory Seeking pada Anak

Penting untuk diingat bahwa perilaku oral sensory seeking adalah hal yang wajar pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Namun, jika perilaku ini terus berlanjut saat anak sudah lebih dari 2 tahun, itu bisa menjadi tanda peringatan. Berikut adalah beberapa tanda-tanda perilaku anak yang cenderung melakukan oral sensory seeking:

  • Mengunyah atau Menggigit Benda-benda

Salah satu tanda paling jelas dari oral sensory seeking adalah perilaku mengunyah atau menggigit benda-benda secara terus-menerus. Ini bisa termasuk pensil, kaus tangan, rambut, atau bahkan tangan sendiri. Individu yang mengalami kondisi ini mungkin merasa tidak puas jika mereka tidak dapat mengunyah atau menggigit sesuatu.

  • Menjilat atau Mengisap Jari atau Benda

Orang dengan oral sensory seeking mungkin cenderung menjilat atau mengisap jari mereka sendiri atau benda-benda tertentu, seperti gantungan baju atau ujung pensil. Mereka merasa tertarik pada sensasi oral ini dan merasa kesulitan untuk mengendalikan hasrat tersebut.

  • Kesulitan dalam Mengatur Hasrat Oral

Individu yang mengalami oral sensory seeking sering mengalami kesulitan dalam mengatur hasrat mereka untuk merasakan sensasi oral. Mereka mungkin merasa terganggu atau tidak nyaman jika mereka tidak dapat memenuhi hasrat ini.

  • Dampak pada Kesehatan Gigi dan Mulut

Kebiasaan mengunyah atau menggigit benda-benda keras atau tajam dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut. Ini dapat menyebabkan abrasi gigi, kerusakan gigi, atau luka pada bibir dan mulut.

  • Gangguan dalam Konsentrasi dan Fungsi Sosial

Oral Sensory Seeking juga dapat mengganggu konsentrasi dan fungsi sosial seseorang. Individu yang mengalami kondisi ini mungkin sulit untuk fokus pada tugas-tugas atau interaksi sosial karena terlalu fokus pada sensasi oral.

  • Perasaan Nyaman atau Tenang

Meskipun oral sensory seeking dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, beberapa individu merasa nyaman atau tenang ketika mereka dapat merasakan sensasi oral. Ini dapat menjadi cara mereka mengatasi stres atau kecemasan.

Jika Anda melihat anak Anda melakukan perilaku ini secara terus-menerus setelah usia 2 tahun, itu mungkin mengindikasikan bahwa mereka mengalami oral sensory seeking.

Penyebab Oral Sensory Seeking pada Anak di Atas 2 Tahun

Meskipun perilaku oral sensory seeking adalah hal yang normal pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, ada beberapa alasan mengapa anak-anak di atas usia tersebut mungkin masih melakukan perilaku ini:

  • Keterlambatan Perkembangan

Salah satu alasan utama adalah keterlambatan perkembangan. Mulut adalah salah satu indra kedua yang digunakan oleh bayi untuk mengobservasi objek setelah indra penglihatan. Ketika anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif mereka, mereka mungkin masih menggunakan mulut mereka untuk mengeksplorasi objek, sama seperti yang mereka lakukan saat masih bayi.

  • Sensori Oral untuk Ketenangan

Mengisap adalah tindakan yang sangat menenangkan. Bayi seringkali mengisap ibu jari atau jempol mereka sebagai cara untuk meredakan diri. Beberapa anak masih menggunakan kebiasaan ini bahkan saat mereka sudah lebih besar. Mereka mungkin melakukan ini ketika mereka merasa stres, cemas, atau kesal.

  • Perbedaan Pemrosesan Sensorik

Kesulitan dalam pemrosesan sensorik juga dapat menyebabkan anak terus-menerus memasukkan benda ke dalam mulut. Beberapa anak memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk membuat mulut mereka bergerak. Ini terkait dengan otot rahang, yang merupakan salah satu otot paling kuat di tubuh manusia. Kegiatan mengunyah memberikan input sensorik proprioseptif yang besar, dan pada anak-anak dengan gangguan pemrosesan sensorik atau autisme, perilaku mengunyah atau mengisap seringkali lazim terjadi.

  • Masalah pada Gigi

Dalam beberapa kasus, perilaku oral sensory seeking mungkin disebabkan oleh masalah gigi. Jika anak terus-menerus mengunyah atau menghisap sesuatu, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah pada gigi mereka, seperti pembusukan, gigi berlubang, atau infeksi gusi. Jika Anda curiga bahwa ini adalah penyebab perilaku anak Anda, segera berkonsultasi dengan dokter gigi.

  • Kondisi Medis Pica

Pica adalah kondisi medis yang membuat anak-anak memasukkan segala macam benda ke dalam mulut mereka, bahkan yang tidak dapat dimakan. Ini adalah kondisi yang berbahaya karena anak-anak dengan pica tidak dapat membedakan benda yang dapat dimakan dan yang tidak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan sensorik, inkonsistensi perilaku, faktor diet yang berbahaya, atau kondisi medis lainnya.

Sampai saat ini, penelitian tentang pica masih terbatas dan terus didalami oleh para ahli. Namun, jika Anda curiga bahwa anak Anda mungkin mengalami pica, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis.

Cara Mengatasi Oral Sensory Seeking pada Anak

Mengatasi perilaku oral sensory seeking pada anak memerlukan pemahaman dan pendekatan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu anak Anda mengatasi perilaku ini:

  • Perhatikan Pola Perilaku

Pertama-tama, perhatikan kapan anak Anda cenderung melakukan perilaku oral sensory seeking ini. Apakah mereka melakukannya saat merasa lelah, stres, kewalahan, atau dalam situasi tertentu? Ini dapat membantu Anda memahami pemicu perilaku tersebut.

  • Bicarakan dengan Anak

Jika anak Anda cukup besar untuk berkomunikasi, cobalah untuk berbicara dengannya tentang perilaku ini. Tanyakan kepada mereka mengapa mereka melakukan hal tersebut dan bagaimana mereka merasakannya. Ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam alasan di balik perilaku mereka.

  • Ajukan Pertanyaan kepada Profesional

Jika Anda merasa bahwa perilaku ini menjadi masalah yang serius dan berkelanjutan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau seorang terapis. Mereka dapat membantu mendiagnosis apakah ada masalah medis atau perkembangan yang mendasari perilaku tersebut.

  • Cari Alternatif yang Aman

Bantu anak Anda menemukan alternatif yang aman untuk mengatasi stres atau kecemasan tanpa harus memasukkan objek ke dalam mulut. Ini bisa mencakup kegiatan seperti bernyanyi, merangkak, atau bermain dengan mainan lain yang aman.

  • Beri Dukungan

Berikan dukungan emosional kepada anak Anda. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan berusaha untuk memahami mereka. Ini dapat membantu anak merasa lebih aman dan kurang cenderung melakukan perilaku oral sensory seeking sebagai cara untuk meredakan diri.

  • Pendidikan

Mendidik anak tentang pentingnya kesehatan gigi dan efek dari mengunyah atau menggigit benda-benda yang tidak aman dapat membantu mereka memahami konsekuensi perilaku mereka.

  • Terapi Sensorik

Terapi sensorik dapat membantu anak mengembangkan kemampuan mereka dalam mengatur sensasi oral. Terapis sensorik dapat bekerja dengan anak untuk mengidentifikasi penggantian yang aman dan sehat untuk perilaku oral yang merugikan.

  • Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan

Jika masalah ini berkaitan dengan masalah gigi atau masalah kesehatan lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau profesional kesehatan yang sesuai. Mereka dapat memberikan perawatan dan saran yang diperlukan.

Oral Sensory Seeking adalah kondisi sensorik yang mencirikan kecenderungan anak untuk mencari sensasi oral secara berlebihan. Perilaku oral sensory seeking merupakan hal yang wajar pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, tetapi jika perilaku ini terus berlanjut saat anak sudah lebih besar, itu mungkin mengindikasikan adanya masalah yang perlu ditangani.

Penting untuk memahami penyebab perilaku ini dan mencari solusi yang sesuai agar anak Anda dapat mengatasi stres atau kecemasan dengan cara yang lebih sehat dan aman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak Anda.