Apabila anak mulai memasuki usia sekolah, maka sudah waktunya Anda memberikan mereka uang jajan. Terkadang beberapa orang tua bingung cara mengatur uang jajan anak yang tepat itu seperti apa. Apakah Anda salah satunya? Jika iya, simak paparan berikut.

 

Pemahaman Anak Mengenai Uang Jajan

Sebagai orang tua, terutama orang tua baru, mungkin Anda masih belum memiliki gambaran bagaimana cara mengatur uang jajan anak. Hal ini perlu orang tua lakukan agar jumlah uang jajan yang orang tua berikan dapat mencukupi kebutuhan anak selama mereka di sekolah.

Pemahaman Anak Mengenai Uang Jajan-presgoPhoto by Pixabay

Memasuki usia sekolah dasar, biasanya orang tua akan mulai memberikan uang jajan. Pemberian uang jajan ini selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan selama di sekolah, juga menjadi momen bagi orang tua untuk melatih mereka tentang kedisiplinan, cara menahan diri, tanggung jawab, dan cara mengelola uang.

Oleh karena itu, Anda perlu memberikan mereka pemahaman mengenai uang jajan, kegunaannya, dan bagaimana cara mengelolanya.

 

Pemahaman Anak Mengenai Konsep Dasar Uang

Terdapat empat konsep dasar uang yang dapat Anda jelaskan ke anak, yaitu:

1. Cara Menghasilkan Uang

Beri pemahaman pada anak tentang bagaimana cara mendapatkan uang, yakni dengan bekerja atau berdagang. Berikan narasi, Ayah dan Ibu pergi bekerja atau berdagang dengan tujuan untuk mendapatkan uang, yang mana uang itu berguna untuk membeli kebutuhan mereka sehari-hari.

Dengan mengetahui hal tersebut, anak akan lebih menghargai uang, karena mereka jadi paham, ternyata untuk mendapatkannya membutuhkan sebuah effort atau usaha yang tidak mudah. Sehingga kedepannya, anak juga akan memiliki rasa enggan untuk menghamburkan uang dan berboros ria.

2. Membelanjakan Uang

Anak dapat Anda beri pemahaman mengenai fungsi uang, yaitu sebagai alat untuk tukar menukar. Dengan uang kita dapat membeli sesuatu yang kita inginkan sesuai dengan harga yang ada pada barang tersebut.

Ketika anak sudah bisa berhitung, Anda dapat mengenalkan jenis-jenis uang, yaitu uang kertas dan uang koin, serta nominal-nominalnya. Untuk pertama kali melakukan transaksi pembelian, ajak anak untuk praktek secara langsung.

Jangan lupa beritahu, apabila mereka membeli barang dan membayar dengan uang yang nominalnya lebih besar dari harga barang, maka akan mendapatkan kembalian. Ajarkan mereka untuk menghitung kembali uang kembalian, pastikan jumlahnya sesuai dengan perhitungan, tidak lebih dan tidak kurang.

Perlu juga untuk mengajarkan anak membelanjakan uang dengan cara yang bijak. Pisahkan mana kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dari yang paling penting, cukup penting, dan tidak terlalu penting. Barang yang penting atau kebutuhan primer harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya.

3. Menabung

Setelah memberikan pemahaman mengenai fungsi uang dan membelanjakannya, Anda dapat mengenalkan pada mereka tentang konsep menabung. Anda bisa mulai dengan memberikan mereka celengan kecil dan meminta anak menabung sisa uang jajan mereka ke dalamnya.

Ajarkan juga pada anak cara menghitung uang jika sudah terkumpul. Apabila sudah mencapai nominal tertentu, maka dapat mereka gunakan untuk membeli mainan atau barang yang mereka inginkan.

Dengan mereka membeli barang dari hasil tabungan sendiri, pasti anak akan merasakan kepuasan yang lebih karena itu merupakan jerih payah mereka selama ini. Belajar menabung merupakan hal yang bermanfaat karena akan mengajarkan anak tentang kesabaran dan konsistensi.

4. Charity

Setelah mengenalkan tiga konsep sebelumnya, yakni: cara menghasilkan uang, membelanjakan, dan menabung, jangan lupa untuk mengenalkan konsep yang terakhir yaitu charity atau bersedekah. Apabila anak memiliki sisa uang jajan, selain menyisihkannya untuk tabungan, sisihkan juga untuk bersedekah.

Jelaskan kepada anak mengenai pentingnya bersedekah. Dengan mereka berhemat dan menyisihkan sebagian uang jajan, mereka dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan.

Anda dapat memberi contoh tindakan nyata dengan melibatkan mereka pada kegiatan amal. Selain itu, Anda juga dapat mengajarkan berbagai macam jenis sedekah yang dapat mereka lakukan, karena bersedekah dapat mereka mulai dari lingkungan terdekat.

 

Mulai Usia Berapa Anak Dapat Anda Beri Uang Jajan?

Dilansir dari theAsianparent, Anda dapat memberikan uang jajan untuk anak ketika mereka berusia 8 sampai 9 tahun karena pada usia ini anak biasanya sudah memiliki kemampuan berhitung dan cukup matang untuk menentukan apa kemauan mereka.

Dengan kata lain, apabila melihat dari tingkatan sekolah, usia anak sekolah dasar dapat mulai Anda beri uang saku.

Mulai Usia Berapa Anak Dapat Anda Beri Uang Jajan-presgoPhoto by Arfan Adytiya on Unsplash

 

Indikator Penentuan Besaran Uang Jajan untuk Anak

Berikut ini terdapat beberapa indikator yang bisa Anda perhatikan sebagai acuan dalam menentukan besaran uang jajan, yaitu:

1. Usia Anak

Usia tentu menjadi salah satu indikator penting yang harus Anda perhatikan dalam menentukan besaran uang jajan untuk anak. Nominal untuk uang jajan anak SD tentu berbeda dengan uang jajan anak SMP, dan anak SMP tentu berbeda dengan uang jajan anak SMA.

Semakin tinggi usia, kebutuhannya akan semakin banyak. Maka, nominal uang saku yang Anda berikan juga semakin tinggi.

2. Kebutuhan Makan

Anda perlu mengetahui harga-harga makanan di kantin sekolah anak agar memiliki gambaran berapa nominal uang jajan yang cukup untuk Anda berikan ke mereka. Lakukan survei secara langsung ke kantin sekolah anak untuk mengetahui berapa harga makanan di sana agar tidak perlu mengira-ngira lagi.

3. Transportasi

Anda perlu memperhatikan juga jika sekolah anak jauh dari rumah dan tidak diantar jemput, maka anak Anda mungkin akan memerlukan angkutan umum untuk transportasi. Sehingga butuh tambahan biaya. Pengeluaran untuk transportasi ini harus Anda tambahkan pada nominal uang jajan anak.

4. Kebutuhan Lain-Lain

Terkadang, di sekolah anak akan ada iuran-iuran kecil seperti iuran untuk kas, LKS, hari raya, iuran untuk menjenguk siswa atau guru yang sakit, dan sebagainya. Iuran-iuran tersebut kadang ada yang sifatnya mendadak harus hari itu juga. Anda perlu mempertimbangkan hal ini dalam penentuan besar nominal uang jajan anak.

 

Tips Mengatur Uang Jajan Anak

Anda tidak perlu bingung tentang bagaimana cara untuk mengatur  jajan anak karena kami memiliki beberapa tipsnya seperti berikut.

1. Waktu Pemberian

Untuk waktu, uang jajan bisa Anda berikan pada anak secara dailyweekly, atau monthly. Untuk anak yang masih kecil misal usia sekolah dasar yang belum bisa mengelola uang, kami sarankan untuk memberikan uang jajan secara daily.

Apabila anak semakin besar, Anda bisa melatih money management pada anak dengan mengubah waktu pemberian uang jajan menjadi weekly atau monthly. Dengan memberikan uang jajan secara weekly atau monthly, dapat melatih mereka untuk mengelola pengeluaran.

2. Pemberian Uang Jajan Tambahan

Kadang ada momen dimana anak meminta uang jajan tambahan. Sebelum memberikannya, tanyakan lebih dulu uang tersebut akan mereka gunakan untuk apa. Apakah untuk sesuatu yang penting atau bukan. Jika penting, maka Anda bisa langsung memberikan.

Namun jika untuk hal yang tidak begitu penting, yang sifatnya bukan merupakan kebutuhan, melainkan untuk kesenangan, Anda dapat memberikan uang jajan tambahan dengan syarat tertentu. Syarat itu penting untuk menanamkan pada mereka apabila menginginkan sesuatu, maka harus ada effort untuk mendapatkannya.

Namun meski begitu, Anda juga tidak harus selalu memberikan uang ketika anak telah mengerjakan sesuatu, karena ini justru dapat membuat mereka mau mengerjakan sesuatu hanya jika ada reward-nya saja.

3. Mengajarkan Anak Mengelola Uang Jajan

Anda dapat mengajarkan anak untuk mengelola uang jajan dengan cara memberikan uang saku secara bulanan. Dan perlu Anda sampaikan pada anak, uang jajan sejumlah yang Anda berikan itu harus cukup untuk satu bulan, yang mana Anda tidak akan memberikan tambahan lagi di waktu satu bulan itu.

Beri tahu mereka untuk memprioritaskan mana yang penting dan tidak terlalu penting. Dengan begitu, anak akan belajar untuk menggunakan uang secara bijak.

4. Memberi Anak Pemahaman tentang Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Berikan anak pemahaman untuk membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan, terutama jika mereka mengutarakan keinginan untuk membeli sesuatu yang menurut Anda tidak terlalu penting untuk saat itu.

Dengan memberikan pemahaman tentang hal ini, anak dapat belajar untuk menahan diri untuk tidak membeli sesuatu yang sifatnya bukan kebutuhan.

5. Mengajarkan Anak untuk Berhemat

Setelah memberikan pemahaman mengenai perbedaan keinginan dan kebutuhan sesuai dengan poin sebelumnya, Anda perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya berhemat. Anda dapat memberikan bekal makan siang untuk anak agar mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk jajan di kantin.

Selain hemat, dengan membawakan bekal, akan lebih sehat karena apa yang anak Anda konsumsi bisa lebih terkontrol, karena jajanan di kantin belum tentu higienis.

Baca juga : 12 Tips Mengajari  Anak Cerdas Mengelola Uang 

6. Mengajarkan Anak Membuat Catatan Pengeluaran Sederhana

Mungkin cara ini sedikit sulit Anda terapkan untuk anak yang usianya masih SD kelas 1-3 karena perlu konsistensi untuk selalu mencatat setiap pengeluaran yang mereka lakukan. Namun untuk anak usia di atas itu, hal ini dapat membantu mereka belajar memantau pengeluaran.

Beri anak buku tulis khusus bergambar kartun yang mereka sukai, yang dapat mereka gunakan untuk mencatat pengeluaran. Anda dapat menggambar tabel sederhana di dalamnya yang berisi kolom tanggal, jenis pengeluaran dan jumlah pengeluaran. Kemudian, setiap anak mengeluarkan uang mereka untuk membeli sesuatu, dapat mereka tulis di buku itu.

7. Mengajarkan Anak Menabung

Berikan pemahaman tentang pentingnya menabung pada anak Anda. Dengan menyisihkan uang sedikit demi sedikit maka lama-lama akan menjadi banyak. Apabila mereka menginginkan sebuah barang, mereka dapat membelinya dengan menabung.

Selain pemahaman, Anda dapat langsung mengajak mereka untuk mempraktekkan secara langsung dengan cara melebihkan sedikit uang jajannya. Misal, uang saku harian anak biasanya Rp10.000, maka bisa Anda lebihkan menjadi Rp12.000 dan lebihan Rp2.000-nya harus masuk ke celengan.

8. Mengajarkan Anak Menentukan Tujuan Finansial

Setelah mengajarkan agar anak pintar menabung, Anda juga perlu mengajarkan anak untuk menentukan tujuan finansial mereka. Anda dapat menanyakan pada anak, barang atau mainan apa yang ingin mereka beli, kemudian cari tahu bersama berapa harga dari mainan tersebut dan berapa lama lagi ia ingin membelinya.

Setelah itu, Anda bersama dengan anak dapat menghitung berapa uang yang harus mereka sisihkan setiap harinya agar bisa mencapai nominal tersebut.

1. Apa tujuan orang tua memberikan uang jajan pada anak?

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan selama di sekolah, juga menjadi momen bagi orang tua untuk melatih mereka tentang kedisiplinan, cara menahan diri, tanggung jawab, dan cara mengelola uang.

2. Bagaimana tips cara mengatur uang jajan pada anak?

Waktu Pemberian, Pemberian Uang Jajan Tambahan, Mengajarkan Anak Mengelola Uang Jajan, Memberi Anak Pemahaman tentang Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan, Mengajarkan Anak untuk Berhemat, Mengajarkan Anak Membuat Catatan Pengeluaran Sederhana, Mengajarkan Anak Menabung, Mengajarkan Anak Menentukan Tujuan Finansial.

3. Kapan orang tua bisa memberikan uang jajan pada anak?

memberikan uang jajan untuk anak ketika mereka berusia 8 sampai 9 tahun karena pada usia ini anak biasanya sudah memiliki kemampuan berhitung dan cukup matang untuk menentukan apa kemauan mereka.