5 Kegiatan yang Bisa Membuat Otak Anak Lemot, Yuk Ketahui Apa Saja! - SEKOLAH PRESTASI GLOBAL

Perkembangan otak anak sangat penting dalam membentuk kemampuan mereka dalam belajar, berpikir, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Namun, ada beberapa kegiatan atau faktor yang dapat menyebabkan otak anak menjadi lemot. Dalam artikel ini, Anda akan dijelaskan beberapa penyebab otak lemot serta cara mengatasinya.

Pentingnya Kesehatan Otak Anak

Sebelum Anda mengetahui lebih lanjut mengapa otak anak bisa menjadi lemot, coba pahami mengapa kesehatan otak anak sangat penting. Otak merupakan pusat pengendali fungsi seluruh tubuh, termasuk berpikir, merasa, dan mengukur gerakan. Selain itu, otak juga memikirkan peran penting dalam perkembangan kreativitas, emosi, dan kemampuan belajar.

Ketika otak anak berfungsi dengan baik, mereka dapat belajar dengan cepat, berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan berinteraksi sosial dengan baik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja otak anak dan membuat menjadi lemot. Berikut adalah beberapa penyebabnya yang mungkin:

Kegiatan Penyebab Otak Anak Menjadi Lemot

  • Melewatkan Sarapan

Sarapan merupakan asupan awal bagi tubuh sebelum melakukan aktivitas sehari – hari. Sarapan juga merupakan fase pertama makanan masuk ke dalam tubuh setelah berjam – jam ‘puasa’ selama tidur di malam hari. Melewatkan waktu sarapan jelas memberikan efek bagi otak.

Sarapan tidak harus dengan porsi banyak, bahkan dengan air sekali pun bisa memengaruhi kinerja otak. Mengingat 80% otak terdiri dari cairan sehingga penting untuk menjaga tubuh dan otak tetap terhidrasi agar tetap fokus dalam menjalani kegiatan sehari – hari dan tidak lemot.

Melewatkan sarapan menyebabkan tubuh menjadi kekurangan nutrisi yang dapat menghambat perkembangan sel – sel otak dan mengganggu fungsi neurotransmiter, yang berperan dalam transmisi sinyal otak. Untuk itu, pastikan anak Anda mendapatkan makanan seimbang dan bergizi serta buah dan sayur yang mengandung banyak mineral.

  • Kurang Tidur Cukup

Tidur adalah waktu di mana otak anak memiliki kesempatan untuk memulihkan diri, mengkonsolidasikan ingatan, dan membantu dalam proses pembelajaran. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja otak, mengurangi kemampuan konsentrasi dan membuat anak menjadi mudah lelah.

Untuk itu, pastikan anak Anda memiliki ritunitas tidur yang teratur dan cukup waktu tidur sesuai dengan usianya. Tidak hanya dengan jumlah tidur yang penting, tetapi juga dengan kulitas tidur yang baik.

Waktu tidur anak pun bervariasi bergantung pada usianya. Untuk anak usia 1 hingga 18 bulan, membutuhkan waktu tidur selama 12 – 14 jam dalam sehari termasuk tidur siang. Bagi anak usia 3 sampai 6 tahun, butuh waktu tidur sehat setidaknya 11 hingga 13 jam dalam sehari termasuk tidur siang.

  • Kurang Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang penting untuk menjaga kesehatan otak. Seperti berolahraga, yang penting untuk meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki mood, dan meningkatkan kemampuan kognitif. Kurang aktivitas fisik bsia menyebaban otak Anak menjadi lemot.

Pastikan anak Anda terlibat dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya. Olahraga bersama sebagai keluarga juga dapat menjadi cara yang baik untuk mendorongnya agar tetap aktif secara fisik. Selain berolahraga, ada juga aktivtas fisik lain yang bisa membantu anak agar otaknya tidak lemot.

Aktivitas fisik selain olahraga yang bisa dilakukan pun bervariasi. Mulai dari jalan – jalan bersama orang tua atau keluarga, bermain, dan lainnya. Bermain merupakan langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan otak anak agar tidak lemot. Otak anak akan diajak untuk aktif dengan suasana yang seru dan menyenangkan.

Dengan bermain, anak tak hanya aktif namun juga bisa memperoleh suasana hati yang menyenangkan yang dapat memperbaiki mood anak. Anda juga bisa mengajak untuk bermain yang memberikan pengetahuan seperti menyusun puzzle atau yang lainnya untuk mengasah kemampuan otak anak.

  • Terlalu Banyak Duduk

Jangan biarkan anak Anda duduk terlalu lama. Seorang anak yang belum memiliki kemampuan berjalan cenderung hanya duduk. Cobalah untuk mengajaknya berjalan – jalan atau bermain sesuatu yang bisa membuatnya bergerak agar otaknya selalu fresh dan mengurangi risiko otak anak menjadi lemot.

Terlalu banyak duduk menyebabkan anak menjadi kurang aktivitas yang bisa menghambat perkembangannya.

  • Terlalu Banyak Menatap Layar

Di era perkembangan zaman yang semakin beragam, tak jarang kita bisa melihat anak – anak mulai menggunakan gadget dalam kesehariannya. Bahkan tak jarang para orang tua rela memberikan gadgetnya agar anak tidak rewel saat ditinggal melakukan aktivitas atau pekerjaan rumah.

Pemberian gadget untuk anak ini tentu berdampak buruk pada dirinya. Anak akan menjadi terlalu sering menatap layar dan akan mengalami kecanduan bermain gadget. Ini akan membuat otak anak Anda menjadi lemot karena terlalu banyak menatap layar gadget selama berjam – jam.

Tak hanya membuat otak anak menjadi lemot, penggunaan gadget dalam jangka waktu yang cukup lama juga mempengaruhi kesehatan mata anak. Ini bisa menyebabkan mata anak menjadi minus dan tentunya sangat mengganggu penglihatannya.

Cara Mengatasi Otak Anak yang Lemot

Mengatasi otak anak yang lemot bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh Anda sebagai orang tua untuk membantu anak mengembangkan potensi otaknya secara optimal. Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masalah otak anak yang lemot.

  • Perhatikan Pola Makan yang Seimbang

Pastikan anak Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Asupan makanan yang sehat, termasuk makanan yang mengandung asam lemak omega-3, vitamin, mineral, dan protein, sangat penting untuk perkembangan otak anak yang baik. Hindari makanan cepat saji dan makanan tinggi gula.

  • Fasilitasi Tidur yang Cukup

Pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan usianya. Tidur yang cukup membantu otak untuk memulhkan diri, mengkonsolidasikan ingatan, dan meningkatkan kemampuan kognitif.

  • Batasi Waktu Layar

Terlalu banyak waktu di depan layar, seperti televisi atau gadget dapat mengganggu perkembangan otak anak. Tetapkan batasan waktu layar yang sehat dan pastikan mereka juga terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial di dunia nyata.

  • Dukung Olahraga dan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan mood, dan memperbaiki fungsi kognitif. Pastikan anak Anda terlibat dalam kegiatan fisik yang sesuai dengan usia mereka. Sebagai orang tua, Anda bisa mengajaknya berjalan – jalan atau melakukan kegiatan yang menyenangkan lainnya.

Selain itu, ajak juga anak Anda untuk melakukan berbagai aktivitas yang mengasah keterampilan. Ini akan mencegah dari otak anak Anda menjadi lemot. Kegiatan keterampilan ini juga bisa memperbaiki mood anak serta melatih kemampuan anak dalam berpikir.

Ingatlah bahwa anak adalah individu yang unik., dan apa yang bekerja  untuk satu anak mungkin tidak berlaku bagi anak yang lain. Cobalah berbagai pendekatan untuk menemukan metode paling efektif dalam mengatasi masalah otak anak menjadi lemot. Beri dukungan dan perhatian yang positif untuk mencapai perkembangan dan potensi mereka secara maksimal.